Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan junjungan
besar Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat, karunia dan inayah-Nya, kita
selalu dapat melakukan hal sebagaimana mestinya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Hukum Memakan Daging Babi dan Akibatnya
Untuk Kesehatan, dimana menyusun dan menyelesaikan makalah ini merupakan
salah satu bentuk pertanggung jawaban saya untuk memenuhi tugas perkuliahan
mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Pada kesempatan ini tidak lupa saya mengucapkan terimakasih atas


kesempatan, dukungan moral dan materi kepada :
 Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam, Dra. Saniah
 Teman-teman di kelas fisioterapi

Saya selaku penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah dimasa yang akan datang. Akhirnya saya berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kita,
Amin
Wassalmu’alaikum Wr.Wb.
Banjarmasin, 20 September 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................

Kata Pengantar ...................................................................................................... 1

Daftar Isi................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Halal dan Haram ..................................................................... 5


2.1.1 Pengertian Haram ............................................................................. 5
2.1.2 Pengertian Halal ............................................................................... 5
2.2 Dalil yang Menerangkan Halal dan Haram ............................................... 5
2.3 Jenis-Jenis Makanan Halal ........................................................................ 5
2.4 Jenis-Jenis Makanan Haram ...................................................................... 7
2.5 Pengertian Daging Babi ............................................................................ 11
2.6 Hukum Keharaman Babi Beserta Alasannya ............................................ 12
2.7 Damfak Negatif Mengonsumsi Babi ......................................................... 14
2.8 Istilah Lain Dari Daging Babi yang Ada Dalam Makanan ....................... 15
2.9 Hikmah Babi Diharamkan Dalam Islam ................................................... 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 19


3.2 Saran .......................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan manusia tak pernah berpisah dengan ligkungan
sekitarnya. Allah SWT menciptakan berbagai makhluk hidup,
diantaranya manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup tersebut
merupakan satu kesatuan dalam hubungan sosial antar makhluk hidup.
Manusia membutuhkan bahan yang dapat ia olah menjadi makanan yang
dapat membuat dia tidak letih dalam menjalankan aktivitas kehidupanya
atau dapat dikatakan manusia membutuhkan hewan dan tumbuhan
sebagai bahan untuk olahan dimana dapat ia makan dan dapat
menabahkan energy tubuhnya yang akan habis, hewan juga
membutuhkan bantuan manusia dalam hidupnya.
Makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT diciptakan untuk
tetap bertasbih dan bersujud kepada-Nya, apakah itu manusia, hewan
maupun tumbuhan. Semuanya tetap harus mematuhi perintahdari Tuhan-
nya dan menjauhi segala laranganya. Terkhusus bagi manusia sebagai
khalifah di muka bumi ini. Manusia perlu menghindari setiap
perbuatan/sikap dan sifat yang berdampak negative, tidak memakan
makanan yang telah dilarang oleh agama. Maka dari itu, manusia harus
selalu mengingat hal-hal yang dilarang dalam agamanya.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apakah pengertian halal dan haram?
b) Hadist atau Quran yang menerangkan tentang halal dan haram.
c) Apa saja jenis-jenis makanan halal.
d) Apa saja jenis-jenis makanan haram.
e) Hukum keharaman daging babi beserta alasannya.
f) Mengetahui damfak negatif mengonsumsi daging babi.

3
1.3 Tujuan Penulisan
a) Mengetahui pengertian dari halal dan haram.
b) Mengetahui dalil yang menerangkan tentang halal dan haram.
c) Mengetahui jenis-jenis makanan halal.
d) Mengetahui jenis-jenis makanan haram.
e) Mengetahui damfak negatif mengonsumsi daging babi.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Halal dan Haram


2.1.1 Pengertian Haram
Kata halal berasal dari bahasa Arab yang berarti disahkan,
diizinkan, dan diperbolehkan. Allah swt menghalalkan semua
makanan yang mengandung maslahat dan manfaat,baik yang
kembalinya kepada ruh maupun jasad, baik kepada individu
maupun masyarakat. Pada umumnya semua makanan dan
minuman yang ada didunia ini halal, semua untuk dimakan dan
diminum kecuali ada larangan dari Qur’an dan yang terdapat
dalam hadist Nabi Muhammad SAW.
2.1.2 Pengertian Halal
Kata haram berasal dari Bahasa Arab yang berarti larangan
(dilarang oleh agama). Allah SWT mengharamkan semua
makanan yang memudhorotkan atau yang mudhorotnya lebih
besar daripada manfaatnya. Hal ini tidal lain untuk menjaga
kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad, yang mana
baik atau buruknyakeempat perkara ini sangat ditentukan
setelah hidayah dari Allah dengan makanan yang masuk ke
dalam tubuh manusia ynag kemudian akan berubah menjadi
darah dan daging sebagai unsur penyusun hati dan jasadnya.

2.2 Dalil yang Menerangkan Halal dan Haram


 “…barang yang di halalkan oeh Allah dalam kitab-Nya adalah
halal, dan barang diharamkan oleh Allah dalam kitab-Nya adalah
haram. Dan sesuatu yang tidak dilarang-Nya, maka barang itu
termasuk yang diaktifkannya, sebagai kemudahan bagi kamu.”
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidji) (Fiqih sunnah oleh Sulaiman Ar
Rasyid).

5
 “dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
telah berikan rezekinya kepadamu dan bertaqwalah pada Allah
yang kamu beriman pada-Nya.” (QS. Al-Maidah :88)
 “Wahai orang beriman sesungguhnya arah (khimar), berjudi,
qurban untuk berhala, undian dengan panah adalah dosa dan
termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah agar kamu mendapat
keberuntungan.” (QS. Ai-Maidah:90)
 “Sesungguhnya Sa’ad Ibnu Ubayyin memohon pada Rasulullah
SAW agar didoakan kepada Allah supaya doanya diterima
(mustajab), maka beliau bersabda kepadanya : “perbaiki
makanan, niscaya diterima doa-doamu” (HR. Tabrani).
 “maka makanlah rezeki yang halal lagi suci yang telah diberikan
Allah pada kamu…” (QS. An-Nahl:114).
 Nabi Muhammad SAW pernah bersabda :
“Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka
neraka lebih pantas untuknya.”

2.3 Jenis-Jenis Makanan Halal


Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan
boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya
makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging
yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan
api neraka.

Makanan halal dari segi jenis ada tiga :

 Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci,


ayam, kambing, sapi, burung, ikan.
 Berupa tumbuhan (nabati) seperti padi, buah-buahan, sayur-
sayuran dan lain-lain.
 Berupa hasil bumi yang lain seperti garam.

6
Makanan halal dari usaha uang diperolehnya, yaitu :

 Halal makanan dari hasil bekerja yang diperoleh dari usaha yang
lain seperti bekerja seperti buruh, petani, pegawai, dan lain-lain.
 Halal makanan dari mengemis yang diberikan secara ikhlas,
namun pekerjaan itu halal, tetapi dibenci Allah seperti pengamen.
 Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakur,
walimah, warisan, wasiat, dan lain-lain.
 Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat
dalam peperangan (ghoniah).

2.4 Jenis-Jenis Makanan Haram


Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis :
 Ada yang diharamkan karena dzatnya. Maksudnya asal dari
makanan tersebut memang sudah haram, seperti :
1. Bangkai
Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa
penyembelihan yang syar’I dan juga bukan hasil buruan.
Allah SWT menyatakan dalam firmanya :

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,


daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya”. (QS. Al-Ma’idah:3).

Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini


halal dimakan :

o Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah


berlalu penjelasan bahwa semua hewan air adalah
halal bangkainya kecuali kodok.

7
o Belalang, berdasarkan hadist Ibnu Umar secara
marfu :
“Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah.
Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan
belalang dan adapun kedua darah itu adalah hati
dan limfa”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
o Janin yang berada dalam perut hewan yang
disembelih. Hal ini berdasarkan hadist yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus
Sunan kecuali An-Nasa’I, bahwa Nabi Muhammad
SAW bersabda :
“penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan
induknya”.
2. Darah
Yakni darah yang mengalir terpancar. Hal ini
dijelaskan dalam surah Al-An’am ayat 145 :
“atau darah yang mengalir”.
Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana
ditunjukkan dalam hadist Ibnu Umar. Juga dikecualikan
darinya darah yang berada dalam urat-urat setelah
penyembelihan.
3. Daging Babi
Seperti dalil dalam surah AL-Ma’idah ayat ke-3, yang
dimaksud daging babi adalah mencakupseluruh bagian-
bagian tubuhnya termasuk lemak.
4. Khamar
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,mengundi
nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu

8
agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-
Ma’idah:90).
Dan dalam hadist riwayat Muslim dari Ibnu Umar
r.a secara marfu :
“semua yang memabukkan adalah haram, dan semua
khamaradalah haram.”
Dikiaskan dengannya semua makanan dan minuman yang
bisa menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya
narkoba dengan seluruh jenis dan macamnya.
5. Semua hewan buas yang bertaring
Sahabat Abu Tsa’labah Al-Khusyany r.a berkata :
“Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang dari
(mengonsumsi) semua hewan buas yang bertaring.” (HR.
Al-Bukhary dan Muslim).
Dan dalam riwayat Muslim darinya dengan lafazh :
“Semua hewan buas yang bertaring maka memakanannya
haram.”

Yang diinginkan disini adalah semua hewan buas yang


bertaring dan menggunakan taringnya untuk menghadapi
dan memangsa manusia dan hewan lainnya.

6. Semua burung yang memiliki cakar


Yang diinginkan dengannya adalah semua burung
yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa
dengannya, seperti : elang dan rajawali.
7. Jalallah
Dia adalah hewan pemakan feses (kotoran) manusia
atau hewan lain, baik berupa onta, sapi, kambing, maupun
yang berupa burung, seperti : garuda, angsa (yang
memakan feses), dan sebagian gagak. Hukumnya adalah
haram. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad dalam satu

9
riwayat dan salah satudari dua pendapat dalam madzhab
Syafi’iyah. Mereaka berdalikan dengan hadits Ibnu Umar
r.a beliau berkata :

“Rasulullah SAW melarang dari memakan al-jalallah dan


dari meminum susunya.: (HR. Imam Lima kecuali An-
Nasa’i).

8. Keledai jinak
Ini merupakan madzhab Imam Empat kecuali Imam
Malik dalam sebagian riwayat darinya. Dari Anas bini
Malik r.a, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian
untuk memakan daging-daging keledai yang jinak, karena
dia adalah najis.” (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
Diperkecualikan darinya keledai liar, karena Jabir
r.a berkata :
“Saat perang Khaibar, kami memakan kuda dan keledai
liar, dan Nabi Muhammad SAW melarang kami dari
keledai jinak.” (HR. Muslim)
9. Kuda
Telah disampaikan dalam hadits Jabir bawwasanya
mereaka memakan kuda saat perang Khaibar. Semakna
dengannya ucapan Asma binti Abi Bakr r.a :
“Kami menyembelih kuda di zaman Rasulullah SAW
kamipun memakannya,” (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
10. Anjing
Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di
anatara dalil yang menunjukkan hal ini adalah bahwa
anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring yang
telah dijelaskan pengharamannya dan Nabi Muhammad
SAW bersabda :

10
“Sesungguhnya Allah SWT jika mengharamkan sesuatu
maka Dia akan mengharamkan harganya.”

2.5 Pengertian Daging Babi


Babi merupakan nama binatang yang dapat berupa binatang liar
atau binatang ternak. Al Qur’an mengidentifikasikan bahwa babi yang
dimaksud adalah binatang ternak. Dijelaskan dalam Surah Al-Hajj ayat
30 bahwa Allah ttelah menerangkan binatang ternak yang dihalalkan dan
binatang ternak yang diharamkan.
“Demikianlah (perintah Allah) dan barangsiapa mengagungkan
apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya
di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak
terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah
olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan
dusta.” (QS. Al-Hajj:30).
Jika diharamkan adalah daging babi, apakah itu berarti bahwa
kulit, hati, paru-paru, dan bagian-bagian lainnya dihalalkan untuk
dimakan? Dalam Surah Al-Mu’minun ayat 14 disebutkan bahwa daging
adalah pembungkus tulang belulang.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucillah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-
Mu’minun;14).
Daging adalah bagian dari tubuh binatang yang dapat dimakan
yang paling baik kualitasnya. Bagian yang lain seperti kulit, kuku, hati,
paru-paru, dan bagian-bagan lainnyabersifat sebagai tambahan. Kalau
daging babi sebagai bagian tubuh yang paling baik saja diharamkan
untuk dimakan, tentu saja bagian tubuh lain yang lebih rendah

11
kualitasnya juga diharamkan. Jadi semua bagian tubuh babi adalah raham
untuk dimakan.

2.6 Hukum Keharaman Babi Beserta Alasannya


Allah telah mengharamkan makanan dan hewan-hewan yang jelek,
karena makanan memiliki pengaruh terhadap akhlak dan tabiat
seseorang. Harta dan makanan yang halal dan baik akan menumbuhkan
darah dan daging yang baik, demikian juga sebaliknya.
Apalagi dewasa ini orang-orang sudah banyak yang tidak peduli
dengan hal-hal tersebut, sebagaimana Rasulullah telah isyaratkan dalam
sabdanya:

‫اس َعلَى يَأْتِي‬


ِ َّ‫!ال َح َر ِام؟ ِمنَ أَ ْم ال َحالَ ِل أ َ ِمن ِم ْنهُ؛ أ َ َخذَ َما ْال َم ْر ُء يُبَا ِلي لَ زَ َمان الن‬
“Akan datang kepada manusia suatu zaman (ketika itu) seorang tidak
lagi peduli dengan apa yang dia dapatkan, apakah dari yang halal atau
haram?!” (HR. Bukhari: 2059)
Sehingga sangat perlu pengetahuan yang cukup untuk dapat
memilih dan memilah-milah hewan yang diperbolehkan dimakan.
Di antara hewan yang diharamkan untuk dimakan adalah babi dan
ini sudah merupakan kesepakatan kaum muslimin, sebab pelarangan
memakan daging babi sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah, di
antaranya:

‫ير َولَحْ َم َوالد ََّم ْال َم ْيتَةَ َعلَ ْي ُك ُم َح َّر َم إِنَّ َما‬ ِ ‫للاِ ِلغَي ِْر بِ ِه أ ُ ِه َّل َو َما ْال ِخ‬
ِ ‫نز‬ ُ ‫ض‬
ّ ‫ط َّر فَ َم ِن‬ ْ ‫فَال َعاد َولَ بَاغ َغي َْر ا‬
‫للاَ إِ َّن َعلَ ْي ِه إِثْ َم‬
ّ ‫َّر ِحيم َغفُور‬
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah.” (QS. Al Baqarah: 173)
Firman-Nya:

‫ت‬ ِ ‫للاِ ِلغَي ِْر أ ُ ِه َّل َو َما ْال ِخ ْن ِز‬


ْ ‫ير َولَحْ ُم َو ْالدَّ ُم ْال َم ْيتَةُ َعلَ ْي ُك ُم ُح ِ ّر َم‬ ّ ‫بِ ِه‬

12
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Dan firman-Nya:
‫ير َولَحْ َم َو ْالد ََّم ْال َم ْيتَةَ َعلَ ْي ُك ُم َح َّر َم ِإنَّ َما‬ ِ ‫للاِ ِلغَي ِْر أ ُ ِه َّل َو َما ْالخ‬
ِ ‫َنز‬ ّ ‫ِب ِه‬
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai,
darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut
nama selain Allah.” (QS. An Nahl: 115)

Demikian juga sabda beliau:

‫سو َل أ َ َّن ه َُري َْرة َ أ َ ِبي َع ْن‬ َّ ‫صلَّى‬


ُ ‫للاِ َر‬ َّ ‫سلَّ َم َعلَ ْي ِه‬
َ ُ‫للا‬ َّ ‫ْال َم ْيتَةَ َو َح َّر َم َوث َ َم َن َها ْال َخ ْم َر َح َّر َم‬
َ ‫للاَ ِإ َّن قَا َل َو‬
‫َو َح َّر َم َوث َ َم َن َها‬
َ ‫َوث َ َمنَهُ ْال ِخ ْن ِز‬
‫ير‬
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr dan
hasil penjualannya dan mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya
serta mengharamkan babi dan hasil penjualannya.” (HR. Abu Daud)
Dengan demikian jelaslah haramnya daging babi dan seluruh
anggota tubuhnya.

Alasan lain larangan memakan babi adalah, berikut ini adalah


sedikit penjelasan tentang larangan tersebut.
 Karena pada daging babi banyak mengandung mafsadat bagi
manusia, Babi adalah hewan yang sangat kotor karena biasanya
mereka memakan segala sesuatu yang diberikan kepadanya dari
mulai bangkai, kotorannya sendiri sampai kotoran manusia.
Secara psikis babi memiliki tabiat yang malas, tidak menyukai
matahari, sangat suka makan dan tidur, memiliki sifat tamak, dan
tidak memiliki kehendak dan daya juang, bahkan untuk membela
diri sekalipun.

13
 Secara fisik babi banyak menyimpan bibit penyakit. Babi
dianggap hewan yang sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi.
Oleh karena itu ALLAH SWT melarang umat Islam untuk
mengkonsumsi Babi. Umat Islam diHaramkan untuk makan
daging babi.
 Babi sebenarnya tidak dapat disembelih di leher karena mereka
tidak memiliki leher, orang Muslim beranggapan kalau babi
memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia,
tentu Allah swt akan merancang hewan ini dengan memiliki
leher.

2.7 Istilah Lain dari Daging Babi yang Ada Dalam Makanan
Banyak umat Islam yang masih tidak paham dengan istilah-istilah
yang terdapat dalam dunia kuliner tentang daging babi. Untuk
menghindari hal tersebut sebaiknya kita mengenal istilah-istilah dalam
makanan yang mengandung daging yang diharamkan ini.
 Pig, babi muda dengan berat kurang dari 50 kg.
 Pork, daging babi.
 Swine, daging babi untuk seluruh spesies babi.
 Hog, babi dewas dengan berat melebihi 50 kg.
 Boar, adalah babi liar, babi hutan, atau celeng.
 Lard, lemak babi, biasa digunakan sebagai minyak untuk
memasak kue, atau bahan sabun.
 Bacon, daging hewan yang diasapi, terutama babi.
 Ham, daging babi bagian paha.
 Sow, babi betina dewasa
 Sow milk, susu yang dihasilkan dari babi
 Bak, daging babi dalam Bahasa Tionkok.
 Char siu, cha siu, char siew, mengacu hidangan kanton berupa
barbeque.

14
 Cu nyuk, daging babi dalam Bahasa Kheh/Hakka. Istilah ini
digunakan dalam makanan siomay dan bubur.
 Rou, babi dalam Bahasa Mandarin
 Dwaeji, daging babi dalam Bahasa Korea.
 Tonkatsu, hidangan Jepang berupa irisan daging babi yang
digoreng dengan tepung panir.
 Tonkotsu, hidangan Jepang berupa ramen berkuah keruh, terbuat
dari tulang, lemak, dan kolagen babi.
 Butaniku, sebutan daging babi dalam Bahasa Jepang.
 Yakibuta, hidangan Jepang yang biasanya digunakan untuk
toping ramen.
 Nibuta, hidangan Jepang berupa pundak babi yang dimasak
dengan sedikit kuah.
 B2, sebutan untuk makanan yang berbahan daging babi di daerah
Batak dan Yogyakarta.
 Khinzir, nama untuk babi dalam Bahasa Arab dan Melayu.

2.8 Damfak Negatif Mengonsumsi Babi


Babi terkenal sebagai hewan golongan omnivora yang bisa makan
segala dan mampu bertahan hidup dalam kondisi atau wilayah yang super
kotor.
 Penyakit TBC (Tuberkolosis)
Akibat makan daging babi setiap hari atau jangka panjang dapat
mengakibatkan kelainan paru. Tahukah anda bahwa daging babi
mengandung banyak jenis bakteri tuberkolosis yang merugikan
kesehatan dimana seseorang akan tertular dan mengidap penyakit
batuk darah yang disebabkan bakteri menyerang jaringan paru
paru dimana pertumbuhan bakteri tersebut bisa ditularkan ke
orang lain.

15
 Disentri dan diare
Daging babi memngandung bakteri salmonella yang berasal dari
kotoran manusia atau bangkai hewan lain dimana bakteri tersebut
dapat memicu munculnya akibat makan daging babi yang
merugikan kesehatan yaitu berupa menyebabkan disentri dan
diare yang berkepanjangan hingga tubuh mengalami dehidrasi
akut.
 Kanker usus besar dan anus
Babi memiliki jutaan telur cacing pita yang agresif dan mudah
berkembang biak diarea kolon atau sistem pencernaan terakhir
(Usus besar). Cacing pita bisa menggerogoti dinding usus
manusia sehingga usus dalam kondisi rusak dan penuh lubang.
Kondisi ini memicu kerusakan dan perubahan sel disekitar usus
berubah menjadi sel abnormal penyebab munculnya sel kanker
atau penyakit kanker usus. Jika tidak segera diatasai akan
menjalar kedaerah anus yang juga memicu muncuknya kanker
diarea anus
 Kanker paru
Didalam daging babi terdapat banyak cacing tambang yang bisa
menyerang paru paru manusia sehingga merusak jaringan paru
secara perlahan lahan. Kondisi tersebut menimbulkan kerusakan
dan kelainan sel paru menjadi tumbuh sel sel kanker yang
ber[otensi menyebabkan kanker paru .
 Eksim dan kudis
Seseorang yang darahnya tidak cocok dengan DNA yang ada
pada darah babi maka akan mengalami alergi atau kelainan kulit
berupa eksim basah dan kering yang sangat gatal dan mudah
menyebar ketika seseorang mengalami penurunan kekebalan
tubuh. Daging dan darah babi memiliki kandungan virus kudis
atau scabies.

16
 Gangguan hati
Cacing pita taenia solius adalah jenis parasit terbanyak yang ada
didalam daging, Lemak bahkan darah babi yang tidak mudah mati
ketika direbus dalam suhu panas 100 derajat saja. Perebusan
daging babi harus dilakukan lebih lama dan teliti . Caing pita
bersifat parasit yang mudah melekat, Berkembang biak lalu
menggerogoto organ hati sehinggga hati kehilangan
kemampuannya mengendalikan racun dalam tubuh. Cacing pita
menyebabkan infeksi berat pada semua bagian organ tubuh
(Cysticercosis) terrmasuk organ hati.

2.9 Hikmah Babi Diharamkan Dalam Islam


Hewan yang diharamkan pasti akan memberikan pengaruh bagi
orang yang memakannya. Dan ini berlaku untuk makanan haram secara
umum. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Diharamkan darah yang
dialirkan karena darah seperti itu dapat membangkitkan syahwat dan
menimbulkan amarah. Jika terus dikonsumsi, maka akan membuat
seseorang bersikap melampaui batas. Saluran darah inilah tempat
mengalirnya setan pada badan manusia. Sebagaimana Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Setan itu bisa menyusup dalam diri manusia
melalui saluran darahnya.”
Begitu pula orang yang memakan binatang buas yang bertaring
bisa mendapat pengaruh sombong dan congkak di mana sifat tersebut
termasuk watak hewan buas. Ada juga hewan yang diharamkan karena
sifatnya yang khobits (menjijikkan) seperti babi yang kita bahas kali ini.
Maka orang yang gemar memakan babi akan punya sifat khobits pula.
Juga yang memakan hewan ini bisa mewarisi sifat sombong dan angkuh
sebagaimana babi.
Jika ada pengaruh jelek seperti di atas, kenapa dalam keadaan
darurat masih dibolehkan untuk dimakan? Jawabnya, karena
kebolehannya dalam keadaan darurat seperti itu mengingat bahwa

17
mengambil maslahat dengan dipertahankannya jiwa lebih didahulukan
daripada menolak bahaya seperti yang disebutkan. Karena bahaya di atas
tidak diwarisi ketika dalam keadaan hajat yang besar seperti yang
disebutkan.

18
BAB III PENUTUP

3.3 Kesimpulan
Babi merupakan makhluk ciptaan Allah. Islam melarang muslim
mengonsumsi babi karena babi memiliki banyak mudharat. Babi memiliki
kebiasaan yang buruk dimana kebiasaan ini tertular melalui darah kepada
orang yang mengkonsumsinya.daging babi memiliki banyak kuman karena
babi mengonsumsi kotoran, tinggal ditempat yang kotor, kebiasaan hidup
yang jorok dan ketidakmampuannya untuk mengeluarkan seluruh
kotorannya sehingga mencemari dagingnya.
Dari hal diatas tentulah akan berbahaya bagi kesehatan dan akhlak
bagi konsumen daging babi untuk kedepannya. Namun Islam adalah ajaran
yang suci dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang sehingga
memperbolehkan konsumsinya jika dalam darurat dan terdesak.namun
sebagi seorang muslim yang baik mari kita jalakan syariat Islam dengan
murni dan benar dengan cara menjauhi segala yang diharamkannya.

3.4 Saran
Demikian makalah ini saya buat, semoga apa yang ada didalamnya
dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Apabila ada saran dan kritik yang
ingin disampaikan kepada saya namun tentunya para pembaca paham
bahwa hanya saran dan kritik yang membangun lah yang saya perlukan.
Dimana itu semua terbentuknya suatu makalah yang baik dan mudah
untuk dipahami.
Saya memohon maaf terhadap kesalahan atau kurangnya
kelengkapan materi yang dibahas pada makalah ini. Karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah dan kami selaku hambanya tak luput dari salah,
khilaf dan lupa.

19
DAFTAR PUSTAKA

 https://retnotbs.wordpress.com/215-2/
 http://safiraartanti.blogspot.co.id/2017/03/artikel-haramnya-babi-menurut-
islam.html
 http://www.fikihkontemporer.com/2012/07/hukum-keharaman-babi-
berdasar-al.html
 https://halosehat.com/makanan/daging-berbahaya/akibat-makan-daging-
babi
 http://googleweblight.com/?lite_url=http://anindiwikanti.blogspot.com/20
1602/makalah-makalah-dan-minuman-yang-halal.html?=1
 http://kajiantentangquran.blogspot.co.id/2008/07/daging-babi-makanan-
haram.html?m=1
 http://www.kabarmakkah.com/2015/12/ini-31-istilah-lain-dari-daging-
babi.html?m=1

20

Anda mungkin juga menyukai