Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beribadah kepada Allah SWT merupakan tujuan utama keberadaan manusia di atas muka bumi.
Memiliki akhlak yang mulia dan rajin beramal soleh menjadi tujuan Rasulullah Muhammad saw
diutus. Keduanya implementasi syariat Islam yang dilandasi oleh aqidah atau keimanan sebagai
bentuk tauhid dengan pengakuan Allah sebagai Tuhan satu-satunya yang layak disembah.

Beriman dengan ibadah, amal sholeh dan akhlak mulia itu segaris lurus, memang dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan karena saling keterkaitan. Semakin kuat iman seseorang,
semakin nikmat ibadahnya, semakin semangat amal sholehnya dan semakin mulia akhlaknya,
sebaliknya lemah iman, malas ibadah, tidak bergairah beramal sholeh dan akhlakpun menjadi
kurang baik. Seorang muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat
yang mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan pada Allah sehingga
tergambar akhlak yang terpuji pada dirinya.

Atas dasar ini, seseorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah atau
keimanan, orang itu termasuk dalam kategori kafir. Seseorang yang mengaku beraqidah atau
beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang
mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yang tidak lurus
disebut munafik.

Karena itu perhatikan dalam Al-qur'an, iman ibadah, iman amal, iman akhlak (QS Al
Mu'minuun1-10). Jadi orang beriman yang khusyu' ibadah itu akhlaknya mulia, setelah takbir
iapun tebarkan salam. Seseorang semakin mengenal Allah, semakin menghinakan diri dihadapan
Allah, maka tidak heran kalau seseorang banyak istigfar. Sebagaimana sabda Rasulullah,
"Semakin dalam iman seseorang maka semakin mulia akhlaknya"

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan akhlak dan amal soleh?


2. Apakah faktor yang dapat mengingkatkan akhlak?
3. Apakah keutamaan beramal soleh?

1.3 Tujuan Penulisan

1
1. Mengetahui bagaimana cara untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan beramal
soleh.
2. Mengetahui secara dalam tentang akhlak dan amal soleh.
3. Memenuhi tugas mata kuliah pendidikan agama islam.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Mengetahui pengertian akhlak dan amal soleh.


2. Mengetahui keutamaan beramal soleh.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak dan Amal Soleh

A. Pengertian Akhlak

2
Akhlak adalah istilah bahasa Arab yang asal katanya khuluk berarti perilaku, baik itu perilaku
terpuji maupun tercela. Istilah Akhlak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengandung
pengertian sebagai suatu budi pekerti atau kelakuan. Jika diurai secara bahasa, akhlak berasal
dari rangkaian huruf kha-la-qa yang berarti menciptakan. Dalam Islam, pengertian akhlak adalah
suatu perilaku yang menghubungkan antara Allah SWT dan makhlukNya. Akhlak menyangkut
kondisi internal, suasana batin seseorang sebagai individu. Para ahli atau cendekiawan telah
banyak memberikan pengertian akhlak.

Secara umum, pengertian akhlak adalah suatu sifat atau perangai yang melekat pada diri
seseorang yang tercermin dari tindakan dan perbuatan orang tersebut dalam kehidupannya
sehari-hari. Pendapat lain mengatakan bahwa arti akhlak adalah perilaku atau budi pekerti
seseorang yang tercermin dari tindakan dan kebiasaan orang tersebut secara spontan sebagai
bentuk manifestasi pencerminan dan refleksi jiwa serta batinnya. Agar lebih memahami apa
definisi akhlak, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

1. Abu Hamid Al Ghazali

Menurut Abu Hamid Al Ghazali, pengertian akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa
yang ada sejak lahir yang mana lahir perbuatan-perbuatan mudah tanpa memikirkannya.

2. Muhammad Ali Asy Al Jurjani

Menurut Muhammad Ali Asy Al Jurjani, pengertian akhlak adalah suatu sifat yang terdiri dari
sifat baik serta buruk yang ada sejak lahir dalam diri seseorang.

3. Ahmad bin Musthafa

Menurut Ahmad bin Musthafa, arti akhlak adalah suatu ilmu yang dapat mengetahui keutamaan
dan mengendalikan kekuatan dalam diri manusia, yaitu kekuatan berfikir, kekuatan syahwat, dan
kekuatan marah.

4. Ibnu Maskawaih

Menurut Ibnu Maskawaih, pengertian akhlak adalah suatu sifat yang sudah tertanam dalam jiwa
yang mampu mendorong untuk melakukan segala perbuatan tanpa perlu memerlukan pemikiran
serta pertimbangan.

4. Ibrahim Anis

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang melahirkan bermacam-macam perbuatan,
baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.

5. Prof. Dr. Ahmad Amin

Akhlak adalah kebiasaan baik dan buruk, segala sesuatu yang kehendak yang terbiasa dilakukan.

3
6. Ki Hajar Dewantara

Akhlak adalah segala soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia pada umumnya,
khususnya yang mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang berupa pertimbangan dan perasaan,
sampai mengenai aplikasinya yang berupa sebuah perbuatan. Ki Hajar Dewantara juga
menegaskan bahwa akhlak merupakan sifat ketertiban (tata) di dalam hidup manusia (lahir dan
batin), sehingga hidup manusia itu terlihat berbeda dengan hidup makhluk-makhluk yang
lainnya.

7. Ja’ad Maulana

Akhlak adalah segala macam gerak jiwa manusia, apa yang dibiasakan mereka dari perbuatan
dan perkatan yang menyingkap hakikat-hakikat baik dan buruk.

8. F. Gabriele

Menurut F. Gabriele, pengertian akhlak adalah moral di dalam diri manusia yang sering kita
sebut dengan adab, berasal dati terminologi arab yang berarti adat istiadat, kebiasaan, etika atau
sopan santun. Inilah tatanan yang seringkali digunakan manusia dalam berinteraksi dengan
sesama manusia

B. Pengertian Amal Soleh

Amal saleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang
lain berdasarkan syariat Islam serta ikhlas karena Allah Swt semata. Amal saleh termasuk
perintah Allah karena dengan beramal saleh maka akan tercipta kehidupan yang tentram dan
bahagia. Amal saleh adalah perbuatan atau sikap yang harus di miliki oleh setiap muslim sebab
orang yang amal saleh akan menjadi penghuni surga serta kekal didalamnya.

‫ب املنجننلة ِ هدمم لفيِنهاَ نخاَللددوُنن‬


‫صنحاَ د‬ ‫ت دأوُ للنئل ن‬
‫ك أن م‬ ‫نوُالنلذيِنن آنمدنوُا نوُنعلمدلوُا ال ن‬
‫صاَللنحاَ ل‬

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga

mereka kekal di dalamnya”. (QS AL-Baqarah : 82)

Kata saleh atau sholil memiliki arti kebaikan atau “tiadanya kerusakan”, “terhentinya
kerusakan”. Saleh juga dapat berarti bermanfaat dan sesuai.Syekh Muhammad Abduh
mendefinisikan amal saleh sebagai “segala perbuatan yang bermanfaat bagi pribadi, keluarga,
kelompok, dan manusia secara keseluruhan”. Ahli tafsir Az-Zamakhsyari mengartikan amal saleh
sebagai “segala perbuatan yang sesuai dengan dalil akal, Al-Quran, dan atau sunnah Nabi
Muhammad Saw”.

Sedangkan menurut Quraish Shihab, (1997:480) amal saleh merupakan suatu pekerjaan yang bila
dilakukan, maka kerusakan akan terhenti atau akan menghilang atau bisa juga diartikan sebagai
suatu pekerjaan yang dengan melakukannya diperoleh manfaat dan kesesuaian.

4
Dalam Islam, amal saleh merupakan suatu perbuatan untuk menjauhkan diri dari amal atau
perbuatan yang haram atau yang dilarang oleh Allah SWT. Dalam Islam, amal saleh merupakan
modal dan bekal hidup untuk selamat dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Jadi, secara
sederhana amal saleh dapat diartikan sebagai perbuatan baik yang diwajibkan khususnya bagi
umat Islam, dimana amal saleh akan menimbulkan banyak manfaat dan kebaikan bagi pelakunya
dan juga orang lain.

2.2 Faktor Yang Dapat Meningkatkan Akhlak

1. Berbaik sangka
Berbaik sangka dapat dilakukan dengan cara berprasangka baik pada diri sendiri serta
pada orang lain. Mereka yang dalam keadaan putus asa, umumnya cenderung, berburuk
sangka pada sang pencipta. Hal ini merupakan tindakan yang harus dihindari. Bersikap
optimis dan tidak lantas berputus asa merupakan cara kita dalam berbaik sangka kepada
pencipta. Segala sesuatu yang telah Allah tentukan adalah jalan terbaik bagi kita. Tugas
kita hanyalah bersabar dan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi sehingga target yang
ingin kita capai bisa segera didapatkan.
Tanamkan pada diri untuk selalu percaya jika kegagalan yang anda alami hari ini,
mengandung hikmah yang dapat kita ambil pelajaran darinya. Allah selalu memiliki
maksud tersendiri saat memberikan cobaan bagi para umatnya. Jangan lantas bersedih
saat gagal meraih cita-cita dan jangan lantas berburuk sangka jika Allah tidak sayang
pada hambanya ketika anda berada dalam keterpurukan. Dalam keadaan apapun, kita
sebaiknya senantiasa melontarkan kalimat syukur atas kebesaran Allah yang maha
kuasa.
Seperti yang tertulis dalam QS. Al-Jatsiyah/45:12-13 yakni “Allah yang menundukkan
lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, dan
supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu
bersyukur. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di
Bumi semuanya (sebagai rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir”.
Dari ayat di atas, terkandung pengertian bahwa Allah telah memberi banyak kebaikan
pada manusia. Hanya saja mereka kurang bisa menyadari dan bersyukur aats apa yang
telah dimiliki.
2. Bertaubat
Setiap manusia tentu pernah yang namanya berbuat salah. Bahkan mereka yang dicap
sebagai orang baik pun, tentu tidak luput dari yang namanya dosa. Dosa yang dibiarkan
berlarut-larut dan terus menerus dilakukan merupakan hal yang buruk dan harus
dijauhi. Dalam hal ini, segera bertaubat merupakan langkah baik bagi anda untuk
memperbaiki kesalahan yang telah anda lakukan. Taubat merupakan kembalinya
manusia dari berbuat buruk ke arah yang lebih baik dengan cara menata sifat serta
kelakuannya supaya kembali bersih.

5
Dengan sifat serta kelakuan yang baik melalui jalan bertaubat, maka akhlak kita akan
semakin meningkat. Bagi mereka yang bertaubat dengan bersungguh-sungguh, Allah
akan memaafkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Kejelasan dari kata taubat juga
disinggung dalam salah satu ayat Al Qur’an yakni pada QS. Ali- Imran/ 3:135) “ dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri.
Mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak
mengharuskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. Ayat mengenai taubat
memang banyak disinggung dalam Al Qur’an bahkan ada satu surat yang membahas
makna pertaubatan manusia yakni surat At Taubah.
3. Taati syariat agama
Menaati syariat agama merupakan salah satu cara kita dalam meningkatkan kualitas
akhlak kita menuju ke arah yang lebih baik. Menaati syariat dapat dilakukan dengan
cara membiasakan diri melakukan hal yang baik dan bermanfaat. Bermanfaat dalam hal
ini, tentu bermanfaat bagi diri sendiri serta bagi orang lain. Jauhi hal-hal yang buruk dan
bertentangan dengan aturan. Hasil dari mengikuti syariat supaya akhlak semakin terpuji
adalah kehidupan yang menjadi lebih tenang, terbentuknya sikap dan perilaku yang
positif serta bebas dari yang namanya permusuhan.
4. Berlaku baik dengan sesama
Bagi seorang remaja, akhlak terpuji dapat dilakukan dengan cara menunjukkannya pada
kehidupan pergaulan mereka. Seperti perilaku yang berikut ini:
a.) Tunjukkan jika anda memiliki solidaritas yang tinggi antar sesama
b.) Jaga kerukunan serta kebersamaan antar teman
c.) Saling tolong dan tidak pandang bulu terhadap siapa saja yang tengah membutuhkan
pertolongan
d.) Saling menghargai antar sesama teman
e.) Memiliki jiwa kepahlawanan dengan cara menonjolkan sikap keberanian serta mau
berkorban untuk kebaikan
5. Adil
Sikap adil merupakan cermin akhlak yang baik. Dalam istilah, adil memiliki pengertian
yakni suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata. Dalam hal ini, seseorang tidak
boleh memihak salah satu pihak saja dan membiarkan pihak lainnya, tidak mengurangi
ataupun menambah bagi yang lain dan tidak boleh pilih kasih.
6. Benahi cara berpakaian sesuai dengan syariat agama
Terutama bagi kaum hawa, Islam memiliki aturan tersendiri dalam adab berpakaian.
Berpakaian memiliki pengertian yaitu barang apa saja yang digunakan oleh seseorang
mulai dari kerudung, jaket, celana, rok, serta baju yang dikenakannya. Pakaian
seseorang dapat menentukan kualitas diri seseorang. Semakin baik pakaian seseorang,
maka cerminan sikap baik pula yang tampak. Sebaliknya, semakin buruk cara
berpakaian seseorang maka orang tersebut akan dicap sebagai orang yang kurang
bersopan santun.

6
Dalam agama Islam, adab berpakaian lebih ke keperluan menutup aurat. Dalam hal ini
cara berpakaian akan dikenakan ketentuan hukum. Dalam islam, adab berpakaian juga
memiliki nilai ibadah. Tidak hanya itu, kepentingan menutup aurat juga mampu
menghindarkan seseorang dari bahaya asusila, melindungi tubuh dari sengatan matahari
serta sebagai identitas.
7. Ingat sejarah hidup rasullulah
Meningkatkan akhlak bisa dilakukan dengan cara mencontoh apa-apa saja yang
dilakukan oleh Rasullulah semasa hidupnya. Mencontoh banyak perilaku Rasullulah
dapat meningkatkan kualitas diri anda terutama dalam hal akhlak. Kehidupan Rasullulah
merupakan contoh tauladan yang baik sehingga dapat membuat anda senantiasa
berperilaku baik dengan tidak merugikan orang lain. Melainkan sebaliknya, anda akan
lebih banyak memberi manfaat dan menguntungkan bagi sesama.
Kehidupan Rasullulah dipenuhi dengan akhlak yang mulia dengan tingkat kesabaran
luar biasa. Beliau juga merupakan sebaik-baiknya contoh dalam berakhlak.
8. Bergaul dengan mereka yang berakhlak baik
Cara meningkatkan akhlak yang paling mujarab adalah dengan cara bergaul dengan
mereka yang berakhlak baik. Hal ini dapat membuat anda yang tadinya masih memiliki
sifat kurang terpuji, dapat dengan sendirinya terbawa sifat baik teman-teman anda
sehingga anda, mampu membangun karakter diri yang berkualitas. Berteman dengan
teman yang berakhlak baik, mampu menjauhkan kita dari teman yang gemar berbuat
maksiat, yang dapat meracuni akal dan tindakan kita menuju ke arah keburukan.
9. Terima nasihat
Cara lainnya untuk meningkatkan akhlak diri adalah dengan cara menerima nasihat.
Tidak semua nasihat didengarkan, melainkan hanya nasihat yang baik dan bersifat
membangun saja. Dalam hal ini tentu anda harus lebih berlapang dada dalam menerima
nasihat orang lain. Ada saatnya ketika kita tidak sadar dengan kekurangan maupun sikap
buruk kita sendiri. Sehingga membutuhkan orang lain untuk membantu membenahinya.
Perlunya sikap berlapang dada, merupakan hal yang baik dengan tujuan memperbaiki
sekaligus untuk meningkatkan akhlak kita sehari-hari.
10. Bertamu dengan sopan
Bertamu memiliki pengertian berkunjung ke rumah orang lain, entah rumah teman,
sahabat atau bahkan kerabat untuk suatu tujuan atau maksud tertentu. Bertamu memiliki
banyak manfaat terlebih untuk menjalin suatu silaturahmi. Dalam bertamu tunjukkan
sikap yang baik dan tidak membuat pemilik rumah merasa kurang nyaman atas
kedatangan dan perilaku anda. Meski teman dekat sekalipun, namun adab bertamu juga
harus terjaga.
Meningkatkan akhlak merupakan hal yang harus dilakukan terutama jika sebelumnya
anda melakukan banyak kesalahan ataupun perilaku buruk yang dapat merugikan.
Meningkatkan akhlak baik tentu harus dilakukan dengan niat yang tulus dan tinggi.
Tanpa adanya niat, maka kemungkinan anda berbuat buruk dapat berulang kembali.
Dalam hal ini, anda perlu bertaubat dengan sebaik-baiknya dengan tidak mengulangi hal

7
buruk yang telah anda lakukan. Melakukan akhlak baik juga harus dilakukan sebagai
suatu kebiasaan.

2.3 Keutamaan Berakhlak Mulia dan Beramal Soleh

1. Akan diberikan kehidupan yang baik

Inilah keutamaan yang didapatkan kepada orang-orang yang beramal sholeh. ia akan mendapat
kehidupan yang baik. Jadi manakala kita ingin mendapatkan keselamatan didunia, ketenangan
dalam hidup serta kebahagiaan maka kuncinya adalah banyak-banyaklah melakukan amalan
kebaikan. Sebaliknya, tatkala seseorang melakukan kemaksiatan, maka yang ia dapatkan didunia
adalah kehidupan yang sempit, sebagaimana firman Allah

َ‫ضمنككاَ نوُننمحدشدرهد يِنموُنم املقلنيِاَنملة أنمعنمى‬ ‫نوُنممن أنمعنر ن‬


‫ض نعمن لذمكلريِ فنإ لنن لنهد نملعيِنشةك ن‬

“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.(QS. 20 :
124).

2. Ganjaran pahala yang sangat besar

Inilah keutamaan yang lain dari amalan sholeh. Allah akan mengganjar dengan pahala yang jauh
lebih baik dari apa yang dikerjakan. Sebahgaimana dalam sebuah hadits qudsi disebutkan “setiap
amal anak cucu adam itu adalah untuknya dan setiap satu kebaikan yang ia lakukan maka Allah
akan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat…..”. Subhanallah, begitu banyaknya pahala
didapatkan untuk orang yang beramal sholeh. Bukan hanya itu saja, bahkan boleh jadi pahalanya
akan terus mengalir walau nyawa sudah berpisah dengan jasad. Sebagaimana sabda Rasulullah
yang artinya “Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah hubungannya dengan dunia
kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang
senantiasa mendoakan kedua orang tuanya”. Inilah tiga amalan sholeh yang akan terus menerus
mengalir pahalanya walaupun jasad sudah berkalang dengan tanah. Demikian pula didalam Al-
Qur’an yang berbunyi

‫ت فنلنهدمم أنمجرْر نغميِدر نمممدنوُنن‬ ‫لإلِ النلذيِنن آنمدنوُا نوُنعلمدلوُا ال ن‬


‫صاَللنحاَ ل‬

“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang
tiada putus-putusnya” (QS. 95 : 6)

Demikian pula ada jaminan syurga untuk orang-orang yang senantiasa beramal sholeh,

‫ت أننن لنهدمم نجنناَ ن‬


َ‫ت تنمجلريِ لممن تنمحتلنهاَ المننهاَدر دكلننماَ درلزدقوُا لممننهاَ لممن ثننمنرنة لرمزكقاَ نقاَدلوُا هننذا النلذيِ درلزمقننا‬ ‫نوُبنششلر النلذيِنن آنمدنوُا نوُنعلمدلوُا ال ن‬
‫صاَللنحاَ ل‬
‫لممن قنمبدل نوُأددتوُا بلله دمتننشاَبلكهاَ نوُلنهدمم لفيِنهاَ أنمزنوُارْج دم ن‬
‫طهننرةرْ نوُهدمم لفيِنهاَ نخاَللددوُنن‬

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi
mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi

8
rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya
ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya” (QS. 2 : 25)

3. Hanyalah amal yang kita bawa saat meninggal dunia ini

Tidak akan pernah menrugi orang-orang yang senantiasa beramal sholeh, karena disaat
meninggal dunia maka amalan inilah yang sangat bermanfaat. Sebagaiman Rasulullah bersabda
yang artinya “ di saat manusia meninggal (mayat) maka ada tiga yang akan mengantarkannya
kekubur, dua yang kembali dan satu yang tinggal bersama dengan dia (si mayyit). Yaitu,
keluarga, harta dan amal. Dua yang kembali yakni keluarga dan harta (tidak bersama simayyit)
dan yang tinggal hanyalah amal”. Keluarga, bagaimanapun sayangnya seorang istri kepada
suaminya, walaupun disaat menikah ia berjanji sehidup semati namun saat suaminya meninggal,
ia hanya menyelenggrakan jenazahnya, mengantar kekubur kemudian dia pun kembali dengan
urusannya. Tidak ada seorang istri yang ingin ikut serta masuk keliang kubur. Demikian pula
anak yang ia sayangi, dibesarkan dan dipelihara sampai dewasa, namun setelah ayah meninggal
tidak ada yang ingin ikut serta. Ditinggallah sang ayah sendiri ditempat yang sepi, untuk
mempertanggung jawabkan segalanya.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

1. Akhlak adalah istilah bahasa Arab yang asal katanya khuluk berarti perilaku, baik itu
perilaku terpuji maupun tercela. Istilah Akhlak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
mengandung pengertian sebagai suatu budi pekerti atau kelakuan. Jika diurai secara
bahasa, akhlak berasal dari rangkaian huruf kha-la-qa yang berarti menciptakan. Dalam
Islam, pengertian akhlak adalah suatu perilaku yang menghubungkan antara Allah SWT
dan makhlukNya. Akhlak menyangkut kondisi internal, suasana batin seseorang sebagai
individu. Para ahli atau cendekiawan telah banyak memberikan pengertian akhlak.
2. Amal saleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi
orang lain berdasarkan syariat Islam serta ikhlas karena Allah Swt semata. Amal saleh
termasuk perintah Allah karena dengan beramal saleh maka akan tercipta kehidupan
yang tentram dan bahagia. Amal saleh adalah perbuatan atau sikap yang harus di miliki
oleh setiap muslim sebab orang yang amal saleh akan menjadi penghuni surga serta
kekal didalamnya.

3.2 Saran

1. Seharusnya kita sebagai umat islam memiliki akhlak mulia dan suka beramal soleh
seperti rasulullah saw.
2. Sebaiknya kita menjadikan akhlak sebagi landasan utama dalam kehidupan sosial.
3. Sebaiknya kita mengamalkan amalan soleh di kehidupan sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://wahdah.or.id/serial-khutbah-jumat-motivasi-beramal-sholeh/

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-akhlak.html

https://www.pelangiblog.com/2017/03/pengertian-akhlak-menurut-para-ahli-dan.html

https://www.bacaanmadani.com/2016/10/pengertian-amal-saleh-dan-contoh-amal.html?m=1

https://makfufin.id/keutamaan-amal-shalih/

11

Anda mungkin juga menyukai