DONOR MATA
Disusun oleh:
Ketua: Novita Trilianty M
Anggota:
Fadila Zahidita
Imran ghani
Jody Setiawan
Nurul Dwi Rahmawati
Rien Herdiyani
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSWAGATI CIREBON
2011/2012
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
.............................................................................................................................
3
1.2 Permasalahan
.............................................................................................................................
3
1.3 Tujuan
.............................................................................................................................
3
1.4 Manfaat
.............................................................................................................................
4
1.5 Sistematika penulisan
.............................................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 keutamaan belajar dan mengajarkan Al-Quran
.............................................................................................................................
5
2.2 keutamaan membaca Al-Quran
.............................................................................................................................
8
2.3 Al-Quran sebagai obat
.............................................................................................................................
11
2.4 khasiat dan fadhilat dari surat Al-fatihah dan surat Al-Baqarah
.............................................................................................................................
13
2.5 Metode berdoa
.............................................................................................................................
31
BAB I
PENDAHULUAN
darah. Namun untuk pendonoran berupa organ tubuh masih sangat asing
terdengar di Indonesia. Begitupula dengan pendonoran mata masih sangat
asing dan belum banyak yang melakukan pendonoran ini. Dalam pandangan
islam juga belum diketahui apa hukumnya melkukan pendonoran mata.
1.2 Permasalahan
1. Apa pengertian donor mata?
2. Bagaimana hukum donor mata dalam islam?
3. Bagaimana fatwa MUI tentang donor mata?
1.3 Tujuan
Penulisan karya tulis ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian donor mata
2. Untuk mengetahui hukum pendonoran mata dalam pandangan agama
islam
3. Untuk mengetahui fatwa MUI tentang donor mata
1.4 Manfaat
Penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas pada pelajaran Agama Islam
2. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pengetahuan pada temanteman mahasiswa tentang pengertian donor mata
3. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pengetahuan tentang
hukum pendonoran mata dalam pandangan agama islam
4. Sebagai bahan dalam memberikan pengetahuan kepada teman-teman
mahasiswa tentan fatwa MUI mengenai donor mata
1.5 Sistematika Penulisan
Judul
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian donor mata
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
2.1
Allah Swt. menurunkan ajaran dien Al-Islam ke dunia untuk menjadi rahmat
bagi semua makhlukNya. Dengan mengkaji sumber-sumber khazanah Islam (AlQuran dan Sunnah Nabi), maka kita akan menemukan ajaran hidup yang sarat
pesan untuk dapat hidup bahagia, sejahtera, sehat lahir dan batin sebagai
kontribusi Islam kepada kehidupan manusia dan manivestasi kerahmatan nya yang
universal. Islam disamping memperhatikan kesehatan rohani sebagai jembatan
menuju ketenteraman hidup duniawi dan keselamatan ukhrawi, ia juga sangat
menekankan pentingnya kesehatan jasmani sebagai nikmat Allah yang sangat
mahal untuk dapat hidup aktual secara optimal. Sebab kesehatan jasmani
disamping menjadi faktor pendukung dalam terwujudnya kesehatan rohani, juga
sebagai modal kebahagiaan lahiriah. Keduanya saling terkait dan melengkapi
tidak bisa dipisahkan bagai dua sisi mata uang.
mempunyai hak milik atas diyat. Adanya hak milik atas diyat, artinya ada hak
milik atas organ tubuh yang disumbangkan dalam bentuk diyat.
Ringkasnya, bolehnya memaaafkan artinya adalah penetapan hak milik
organ tubuh. Dalam hal ini telah terdapat nash-nash yang membolehkan
memberikan maaf dalam qishash (QS Al-Baqarah : 178) dan berbagai diyat.
Sabda Nabi SAW:
Barangsapa tertimpa musibah pembunuhan atau penganiayaan fisik, dia berhak
memilih salah satu dari tiga pilihan; menuntut qishash, mengambil diyat, atau
memaafkan. (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Adapun jika donor mata berasal dari mayat, hukumnya haram. Alasannya
ada 2 (dua):
Pertama, ketika seseorang meninggal, hilanglah hak miliknya atas apa pun, baik
hartanya, tubuhnya, atau isterinya. Buktinya, hartanya wajib diwariskan, tubuhnya
wajib dikuburkan, dan isterinya wajib menjalani masa iddah.
Maka orang yang meninggal tidak boleh lagi
melakukan tasharruf (perbuatan hukum) atas tubuhnya, misalnya mendonorkan
atau berwasiat kepada ahli warisnya mendonorkan organ tubuhnya. Wasiat ini
tidak sah, karena merupakan wasiat atas sesuatu yang tidak lagi dimiliki. Kaidah
fiqih menyatakan :
Man laa yamliku at-tasharrufa laa yamliku al-idzin fiihi. (Barangsiapa tidak
berhak melakukan tasharruf, tidak berhak pula memberikan izin melakukan
tasharruf). (Az-Zarkasyi, al-Mantsur fi al-Qawaid, 3/211; M. Shidqi alBurnu, Mausuah al-Qawaid al-Fiqhiyah, 11/1081
Kedua,mayat mempunyai kehormatan yang wajib dijaga. Yaitu tidak boleh
dianiaya misalnya dicincang, dicongkel matanya, dipenggal kehernya, dan
sebagainya. Sabda Nabi SAW:
Memecahkan tulang mu`min yang sudah mati, sama dengan memecahkannya
saat dia hidup. (HR Ahmad, Malik, dan Ad-Daruquthni).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan
sebagai berikut : Islam sangat memuliakan ilmu kesehatan dan kedokteran sebagai
perawat kehidupan dan misi kemanusiaan dengan izin Allah SWT. Bahkan ia
memerintahkan kita semua sebagai fardhu ain untuk mempelajarinya secara global
dan mengenali sisi biologis diri kita sebagai media peningkatan iman untuk
semakin mengenal Allah SWT Al-Khaliq disamping sebagai kebutuhan setiap
individu dalam menyelamatkan dan menjaga hidupnya. Donor mata berasal dari
pendonor hidup hukumnya mubah, tetapi jika donor berasal dari mayat hukumnya
haram.
3.2 Saran
1. Masyarakat harus lebih peduli tentang kesehatan, terutama kesehatan
mata.
2. Masyarakat harus mempertimbangkan hukum-hukum donor mata dalam
agama islam.
3. Jika sampai terjadi pendonoran, masyarakat harus lebih teliti dalam
memilih donor mata yang cocok dan sesuai.
4. Sebaiknya menerima pendonor dari pendonor yang masih hidup bukan
yang sudah mati.
DAFTAR PUSTAKA
Yandi. 10 Juni 2010. Hukum Donor Mata. E-mail kepada Muhammad
ShiddiqAl-Jawi.
Cahyono, Aris Danu. 2010. MUI: Tranplantasi Organ Tubuh Boleh, Asal...
(online). http://www.inilah.com/read/detail/694251/mui-tranplantasiorgantubuh-boleh-asal/. Diakses 28 Juli 2010
10
11