DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami berupa
sehat fisik maupun akal pikiran dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu sebagai tugas dari mata kuliah Biokimia mengenai
“Struktur dan Fungsi Biomolekul pada Sel Hidup Khususnya Biota Laut”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada Dosen pengajar kami Prof. Ahyar Ahmad, Ph.D yang telah
Terima kasih.
Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
molekul dan ion yang ada dalam organisme, yang penting beberapa proses biologis.
karbohidrat, lipid, dan asam nukleat, serta molekul kecil (micromolecule) seperti
metabolit primer, metabolit sekunder, dan produk alami. Nama yang lebih umum
untuk molekul ini adalah bahan biologis. Biomolekul pada umumnya endogen tetapi
ada juga yang eksogen. Biomolekuk eksogen yakni seperti obat-obatan farmasi
hanya terdiri dari empat unsur yakni karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Namun
demikian, tidak semua molekul yang ada dalam makhluk hidup merupakan molekul
yang terbentuk dari keempat unsur tersebut, dalam makhluk hidup juga terkandung
diperlukan oleh sistem biologis, termasuk yodium dan banyak logam meskipun
sebagian besar hanya dibutukan dalam jumlah yang sedikit. Keberadaan biomolekul
di dalam sel zat hidup, bukan hanya sebagai penyusun struktural dari sel, melainkan
atas, maka disusunlah makalah ini untuk mengetahui struktur dan fungsi biomolekul
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Biomolekul
untuk membangun bagian tubuh dan menjaga proses biokimia yang diperlukan untuk
fungsi kehidupan. Biomolekul ini dapat digolongkan sebagai senyawa orgnaik atau
anorganik :
2. Senyawa anorganik adalah semua senyawa lain (ada senyawa anorganik yang
molekul dan ion yang ada dalam organisme, yang penting beberapa proses biologis.
Biomolekul termasuk molekul besar (macromolecule) atau polianion seperti protein,
karbohidrat, lipid, dan asam nukleat, serta molekul kecil (micromolecule) seperti
metabolit primer, metabolit sekunder, dan produk alami. Nama yang lebih umum
untuk molekul ini adalah bahan biologis. Biomolekul pada umumnya endogen tetapi
ada juga yang eksogen. Biomolekuk eksogen yakni seperti obat-obatan farmasi
molekul biologi yang paling melimpah di bumi. Meskipun semua organisme dapat
fotosintetik termasuk bakteri tertentu, alga dan tumbuhan. Organisme ini merubah
energi cahaya matahari menjadi energi kimia, kemudian energi kimia digunakan
dari hydrate of carbon yang merujuk ke rumus empirisnya (CH2O)n dimana n adalah
3 atau lebih besar (n biasanya 5 atau 6 tetapi dapat sampai 9). Klasifikasi utama
Protein berasal dari bahasa Yunani protos yang berarti yang paling utama.
Protein di dalam sel mempunyai peranan penting sehingga diartikan yang paling
utama. Seberapa penting peranan protein di dalam sel? Pada kenyataannya protein
banyak pekerjaan di dalam sel. Fungsi protein antara lain : perlindungan terhadap
infeksi, katalis reaksi metabolik, dukungan dan kekuatan mekanik. Semua fungsi
protein tersebut adalah essensial untuk kehidupan sel. Protein merupakan kelompok
molekul makanan yang penting karena protein menyediakan organisme tidak hanya
karbon dan hidrogen, tetapi juga nitrogen dan sulfur. Nitrogen dan sulfur tidak
tersedia pada lemak dan karbohidrat yang merupakan kelompok molekul makanan
utama lainnya.
Pada sel atau organisme tertentu terdapat biomolekul kecil lainnya. Misalnya
pada tumbuhan terdapat molekul kecil yang disebut metabolit sekunder yang
dalam kelompok ini memberikan karakteristik khusus bagi tumbuhan, seperti aroma
atau menjadikan jenis tumbuhan sebagai sumber senyawa tertentu yang tidak
dimiliki oleh tumbuhan jenis lainnya. Sebagai contoh metabolit sekunder adalah
hanya terdiri dari empat unsur yakni karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Namun
demikian, tidak semua molekul yang ada dalam makhluk hidup merupakan molekul
yang terbentuk dari keempat unsur tersebut, dalam makhluk hidup juga terkandung
diperlukan oleh sistem biologis, termasuk yodium dan banyak logam meskipun
Selain dari itu, makhluk hidup juga mengandung ion-ion yang dalam satuan
molekul maupun ion-ion dalam satuan atom. Molekul dalam makhluk hidup juga
terdapat molekul yang terbentuk dari gabungan unsur-unsur organik dan anorganik
terutama unsur yang memiliki karakter logam. Molekul gabungan ini biasa dikenal
ikatan koordinasi antara unsur metal dengan unsur organik. Selain ikatan kovalen,
jenis-jenis ikatan kimia yang lain juga ikut mempengaruhi pada karakter
molekul-molekul organik yang ada dalam makhluk hidup yakni ikatan hidrogen dan
ikatan yang terbentuk akibat momen dipol atau interaksi ionik. Molekul-molekul
kecil makhluk hidup memiliki berat molekul (BM) lebih dari 100, sementara
berkontribusi pad astruktur dan fungsi sel, dan bagaimana molekul berpartisipasi
dalam makhluk hidup jika dilihat dari sisi bobotnya maka molekul yang paling
banyak dalam dan dominan pada makhluk hidup adalah molekul yang besar.
menggabungkan jutaan molekul kecil menjadi satu rangkaian utuh molekul besar.
Walaupun demikian ada pula molekul-molekul dalam makhluk hidup yang tidak
yang ada pada makhluk hidup biasanya melalui reaksi pelepasan air.
Gambar 2. Contoh reaksi polimerisasi glukosa
lebih sederhana dengan massa molekul 500 atau lebih kecil. Jumlah unit monomer
sel yang menghabiskan energi paling banyak. Makromolekul ini dapat membentuk
molekul lebih besar menjadi kompleks supramolekul yang memiliki fungsi tertentu,
seperti ribosom. Di antara biomolekul yang ditemukan di dalam sel, lipid merupakan
gumpalan besar, namun gumpalan tersebut tidak terbentuk melalui ikatan kovalen
polimer, tapi hanya sebagai bentuk pemadatan dari molekul-molekul yang saling
keton atau senyawa yang menghasilkan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton
pada produk hidrolisisnya. Molekul karbohidrat dapat berikatan dengan molekul lain
dengan urutan spesifik. Residu asam amino tersebut dihubungkan oleh ikatan
peptida. Istilah “residu” menandakan bahwa air telah hilang ketika satu asam amino
bergabung dengan asam amino lainnnya. Untaian deretan residu asam amino pada
suatu protein, sesungguhnya tidak linear tetapi melipat membentuk struktur yang
kompleks seperti coils, zikzaks, turns dan loops. Lebih dari 50 tahun yang lalu,
penataan ruang atomatom yang tergantung pada rotasi dari sebuah ikatan.
Konformasi suatu molekul seperti protein dapat berubah tanpa memutus ikatan
larut dalam lemak (lipofilik) dan pelarut organik sebagai alkohol, tetapi tidak larut
dalam air. Lipid dibagi menjadi empat bagian yaitu, trigliserida, fosfolipid, steroid
dan prostaglandin.
dan merupakan sumber kaya energi yang di dapat dari makanan. Trigliserida
tersusun atas 2 subunit yaitu gliserol dan asam lemak. Gliserol mengandung gugus
asam lemak, dan asam lemak ketiga digantikan oleh gugus yang mengandung fosfor.
Fosfolipid memiliki dua area yang berbeda dan dapat ditemukan di membran sel.
Rantai-rantai atom yang berbeda menonjol keluar dari cincin dan sifat rantai
ini menentukan bentuk steroid. Steroid yang penting dalam tubuh adalah hormom
turunan asam lemak, dapat ditemukan pada semua jaringan tubuh, dan berfungsi
ransangan, aksinya bersifat cepat dan lokal kemudian akan dihancurkan lagi.
Prostaglandin dapat menaikkan dan menurunkan tekanan darah, mengatur
pembekuan darah, dan berperan penting dalam pengaturan suhu dan persepsi nyeri.
yang menyimpan semua informasi genetika, yaitu seperangkat blue print tentang
karakteristik actual dan potensial yang diterima oleh suatu organisme dari generasi
makhluk hidup juga memiliki keunikan jika dilihat dari bentuknya. Molekul-molekul
yang ada di makhluk hidup yang mengandung komponen utama dan terbanyak yakni
atom karbon, dimana atom karbon sendiri memiliki elektron valensi empat sehingga
suatu bentuk tetra hedral. Kerangka karbon dapat linier. Kerangka karbon dapat
Gambar 7. Jenis-jenis rangkaian biomolekul (a) lurus; (b) bercabang; (c) bentuk
siklis; (d) aromatik.
Ditinjau dari segi kimia, organisme hidup dibangun dari unsur karbon dengan
massa lebih dari setengah massa kering selnya. Unsur karbon dapat membentuk
ikatan tunggal dengan atom hidrogen, ikatan rangkap dengan atom oksigen atau
atom nitrogen. Atom karbon merupakan atom yang istimewa karena kemampuannya
untuk membentuk ikatan yang sangat stabil dengan sesama atom karbon, sehingga
dapat membentuk molekul yang sangat besar. Dua atom karbon juga dapat saling
linier, bercabang, atau siklik. Pada rantai tersebut terdapat sekelompok atom lain
yang berperan dalam bereaksi dengan senyawa kimia lainnya. Bagian tersebut
merupakan gugus dari senyawa sehingga disebut sebagai gugus fungsi senyawa yang
bersangkutan. Jenis gugus fungsi yang terdapat dalam molekul senyawa karbon
organisme hidup. Tidak ada unsur kimia lain yang dapat membentuk molekul
demikian amat beragam, baik bentuk maupun ukurannya, seperti unsur karbon, dan
suatu kumpulan senyawa yang hanya terdiri dari unsur karbon dan hidrogen saja,
dengan cara menggantikan salah satu atau beberapa atom hidrogen oleh gugus fungsi
sifatnya yang khas. Sebagai contoh, kelompok senyawa alkohol memiliki satu atau
beberapa gugus fungsi hidroksil, kelompok amina dengan gugus fungsi amino,
kelompok aldehid dan keton dengan gugus fungsi karbonil, dan kelompok asam
3-dimensi spesifik. Atom-atom suatu biomolekul adalah diatur dalam dalam ruang
dengan cara yang tepat dan pengaturan yang tepat biasanya diperlukan untuk fungsi
yang tepat. Sifat yang lemah dari kebanyakan ikatan nonkovalen dan interaksi antara
hidup cenderung lebih fleksibel dan statis. Bentuk-bentuk molekul makhluk hidup
banyak yang memiliki sifat stereokimia. Stereokimia adalah suatu senyawa karbon
yang mengikat 4 atom atau gugus fungsi yang berbeda. Atom karbon yang mengikat
4 atom atau gugus fungsiyang lain kemudian dikenal dengan karbon yang bersifat
Sel zat hidup pada bagian sitosol-nya terlarut 100 hingga 200 macam molekul
kecil dengan masa molekul berkisar antara 100 hingga 500, di antaranya terdiri dari
asam amino, nukleotida, glukosa dan turunannya dalam bentuk senyawa fosfat, dan
sejumlah mono-, di-, dan tri- asam karboksilat. Molekul tersebut bersifat polar
sampai milimolar. Senyawa tersebut berada di dalam sel karena membran sel bersifat
yang sama dalam sel zat hidup menunjukkan sifat universal metabolisme yang
Keberadaan biomolekul di dalam sel zat hidup, bukan hanya sebagai penyusun
struktural dari sel, melainkan juga merupakan komponen sel untuk menjalankan
berbeda.
1. Protein
Protein merupakan fraksi terbesar dari sel (selain air) dan merupakan polimer
dari asam amino. Selain memiliki fungsi struktural, beberapa protein memiliki
proses, sebagai zat antibodi untuk mempertahankan tubuh terhadap zat asing yang
masuk ke dalam tubuh (antigen), sebagai molekul pengangkut senyawa tertentu dari
2. Asam Nukleat
Asam nukleat, DNA (Deoxy Nucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid)
informasi genetik dan menjadi blue print sintesis protein. Dengan DNA dan RNA
3. Polisakarida
fruktosa. Polisakarida memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai sumber energi dan
sebagai komponen struktural dinding sel bagian luar yang dapat menjadi sisi
pengikatan untuk protein tertentu. Oligosakarida (polimer yang terdiri dari beberapa
monosakarida) terikat pada protein atau lipid di permukaan sel bagian luar dan
karbohidrat juga ditemukan pada dinding sel dan sebagai pelindung kebanyakan
memungkinkan satu tipe sel mengenal dan berinteraksi dengan tipe sel lainnya.
4. Lipid
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar seperti kloroform, benzena,
atau karbontetraklorida. Berbeda dengan protein dan polisakarida, lipid merupakan
banyak molekul lipid yang dapat membentuk gumpalan besar tanpa melalui ikatan
cadangan energi, lipid berperan dalam membangun struktur sel dan komponennya.
Membran sel dibangun oleh agregat lipid dan protein yang terikat secara non
kovalen.
di dalam larutan berair, secara alami membentuk struktur bilayer. Pada membran
atau ke sitoplasma.
Biota laut terbagi atas 2 kelompok, yaitu kelompok hewan dan kelompok
1. Planktonik
mengikuti arus (karena tidak dapat melawan arus). Berdasarkan penelitian diketahui
bahwa plankton, merupakan biota laut yang memiliki keanekaragaman tinggi di laut.
Jenis plankton ini banyak dijumpai di kolom permukaan air (mintakat pelagik).
Plankton terbagi 2 yaitu fitoplankton (plankton tumbuhan) seperti algae biru, algae
2. Nektonik
3. Bentik
Bentik merupakan biota yang hidup di dasar atau dalam substrat, baik
contohnya sponge, teritip, dan tiram. Merayap, contohnya kepiting dan udang
atau kecil, tetapi berdasarkan pada kebiasaan atau sifat hidupnya secara umum,
seperti gerakan berjalan, pola hidup dan sebaran menurut ekologi. Banyak biota laut
yang di dalam siklus hidupnya mempunyai lebih dari satu sifat, yaitu sewaktu larva
hidup sebagai planktonik dan berubah sifat menjadi nektonik atau bentik saat
juvenile (juwana) ataupun saat dewasa, contohnya udang, kepiting, dan ikan
2.3 Struktur Biomolekul Pada Biota Laut
fungsi penting dalam ekologi. Beberapa contoh metabolit sekunder yang telah
dikenal luas yaitu terpen, steroid, alkaloid dan kelompok senyawa fenolik alam
1. Terpen
Molekul terpenoid yang dihasilkan oleh organisme laut sangat beragam dan
menunjukkan bahwa terpenoid yang berasal dari bahan alam laut memiliki sifat
bioaktivitas yang sangat kuat, lebih kuat daripada terpenoid yang berasal dari bahan
alam darat. Selain itu, juga telah ditemukan berbagai molekul terpenoid yang spesifik
dihasilkan oleh organisme laut tertentu yang berfungsi sebagai sarana interaksi dan
terpenoid memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai bahan obat baru. Kerangka
utama terpen disusun oleh satuan isopren yang terkondensasi melalui interaksi
kepala-ke ekor yang dikenal sebagai kaidah isopren. Berdasarkan jumlah isomer
sesterpen dan triterpen tersusun berturut-turut atas dua, tiga, empat, lima dan enam
sepuluh atom karbon dalam kerangka dua isopren, dapat membentuk berbagai
struktur molekul baik siklik maupun asiklik. Terpen terhalogenasi merupakan jenis
terpen yang karakteristik dijumpai pada biota laut. Empat molekul monoterpen
hornemannii.
ditemukan seskuiterpen laut memiliki strutur molekul yang unik dan tidak ditemukan
seskuiterpen antara lain alga, kelinci laut, jamur laut, spon dan bunga karang. Banyak
2. Alkaloid
alam dan banyak juga ditemukan dalam biota laut. Nitrogen merupakan ciri utama
dari kelompok senyawa ini baik sebagai bahagian dari cincin heterosiklik maupun
sebagai gugus subtituen pada cincin. Pada umumnya molekul alkaloid disintesis
dalam organisme dengan menggunakan asam amino sebagai prazat atau prekursor
sintesis. Meskipun ada juga sebagian kecil alkaloid disintesis tidak menggunakan
Karakteristik kimiawi alkaloid bersifat basa, hal ini tercermin pada penamaan
alkaloid yang berasal dari kata alkali yang berarti bersifat basa. Sifat basa molekul
alkaloid disebabkan oleh adanya gugus nitrogen yang bersifat basa melekat pada
dan keragaman molekul alkaloid dalam organisme laut sengat luas. Begitu pula
manfaat fisiologi dan farmakologi kelompok senyawa ini telah banyak diungkapkan
memiliki prospek yang sangat tinggi. Selain dari pada itu, yang cukup menarik para
peneliti terhadap adanya keunikan tersendiri molekul alkaloid yang berasal dari
organisme laut.
molekul yang unik. Bakteri berwarna ungu dari genus Alteromonas menghasilkan
Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans secara in vitro. Disamping itu juga
yang menghambat B. subtilis dan E. coli pada 25 g/ disk, S. aureus dan C. albicans
menghambat pertumbuhan tumor, virus tanaman atau bakteri. Dilaut Pasifik Utara
Gambar 14. Struktur alkaloid dari Sagartia troglodytes dan Phidolopora pacifica
sederhana. Namun, beberapa alkaloid indol memiliki bentuk struktural yang unik.
Dari spons Polyfibro Spongia australis telah ditemukan triptamin terbrominasi yakni
antibakteri in vitro pada gram negatif, gram positif, dan menghambat agregasi
trombosit darah.
3. Steroid Laut
Pada umumnya steroid laut ditemukan dalam bentuk sterol. Sterol adalah kelompok
steroid yang mengandung gugus hidroksil. Meskipun steroid yang dihasilkan oleh
organisme darat dan laut memiliki kerangka dasar yang sama yakni 1,2-
memiliki perbedaan pada subtituen dan jenis rantai sampingnya. Ciri utama molekul
keragaman steroid terletak pada rantai samping yakni R1, R2 dan R3 serta pola
oksigenasinya.
Penelitian sterol laut mulai berkembang sejak tahu 1970, ketika itu banyak
ditemukan sterol laut yang unik. Perbedaan dengan sterol darat biasanya terletak
pada pola alkilasi rantai samping termasuk ditemukannya rantai samping sebagai
cincin siklopropil, alkilasi pada karbon 22 dan 23, karakteristik hidroksilasi, bentuk-
termodifikasi. Penelitian saat ini telah menunjukkan dengan jelas bahwa organisme
laut mengandung senyawa sterol dengan deversivitas yang jauh lebih besar jika
Kelompok sterid terkecil yang diisolasi dari ikan bintang adalah 3β,6α-
mahkota ikan laut berduri Acanthaster planci. Disamping itu, juga telah ditemukan
O-(6-deoksi-α-Dgalaktopiranosil)-(1,4)-O-(6-deoksi-α-D-galaktopiranosil)-(1,4)-
melalui C-3, disamping itu, molekul ini juga mengandung ester sulfat yang terikat
pada C-6. Pada ikan bintang Asterias rubens juga telah diisolasi suatu steroid
20β-trihidroksi-5-αpregn-9(11)-en-20-on.
Kanazawa dan Teshima (1971) telah melaporkan suatu sterol yang tidak lazim
dengan 22 atom karbon dan memiliki dua ikatan rangkap pada C5-C6 dan C20-C21
Dua senyawa sterol laut dengan 24 atom karbon telah dilaporkan oleh
Ptilosarsus gurneyi. Kerangka molekulnya sejenis asam kolat namun sangat berbeda
pada pola oksigensinya, tidak memiliki gugus hidroksil pada C7 dan C9 dan
Steroid Laut 26 atom karbon merupakan kelompok sterol yang memiliki rantai
kecuali gugus fungsi hidroksil yang ada pada C-3, hal tersebut menjadi penciri yang
unik bagi sterol laut ini. Sterol jenis ini terdistribusi secara luas diantara invetebrata,
Sterol dengan atom karbon 27 yang berasal dari organisme laut memiliki varian
kerangka molekul serupa dengan kolesterol dengan memiliki ikatan karbon jenuh
yang lebih banyak. Pada tahun 1972, Erdman telah mengisolasi trans-22-5β
Salah satu biomolekul yang dapat dihasilkan oleh mikroba adalah enzim.
Enzim merupakan salah satu biomolekul yang dapat dijadikan sebagai katalis dan
yang baik. Laut merupakan penghasil biomolekul fungsional yang unggul. Misalnya,
mikroalga yang selama ini hanya digunakan sebagai sumber alginate dan karagenan.
Ternyata, ganggang coklat, merah, dan hijau memiliki kandungan lipid yang tinggi,
sekitar 21-31%. Kandungan lipid yang tinggi ini diperkirakan dapat dijadikan
tidak hanya dapat berupa protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat, tetapi juga
peptide kecil yang menghasilkan sel kriptida. Sel kriptida ini dapat berfungsi sebagai
terjadi di dalam tubuh beberapa biota laut. Melalui proses biologi, protein dari
spikula spons dan dinding sel diatom dapat berfungsi menjadi cetakan dan mendirect
proses biosilika berskala nano. Biomineralisasi silika di laut didominasi oleh biota
Pada ikan, protein memegang peranan penting karena material organik utama
dalam jaringan maupun organ tubuh ikan tersusun oleh protein yang berkisar antara
18-30%. Bahkan bersama dengan komponen nitrogen lain, protein berperan dalam
bahan dasar pembentuk sel, otot, serta sistem kekebalan tubuh pada ikan dan biota
perairan lainnya. Asam amino yang diproduksi oleh tubuh ikan khususnya pada
organ (hati) disebut sebagai asam amino non esensial. Sedangkan asam amino yang
dibutuhkan tubuh ikan ialah yang diperoleh dari makanan yakni pakan (alami
maupun buatan) disebut sebagai asam amino esensial. Asam amino memeastikan
ikan.
Sebaliknya, defisiensi nukleotida dapat merusak fungsi hati, usus, dan sistem imun.
organisme untuk memenangkan persaingan nutrisi dengan tanaman atau spesies lain.
Fenomena ini disebut dengan alelopati. Salah satu contoh alelopati di dalam
alelokimia yang merugikan fitoplankton, ikan, dan binatang laut lainnya. Pada
yaitu sebagai penyimpan kandungan protein (fenomena itu disebut protein sparring)
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat, serta molekul kecil (micromolecule)
seperti metabolit primer, metabolit sekunder, dan produk alami. Metabolit sekunder
merupakan biomolekul yang banyak dihasilkan oleh organisme atau biota laut.
fungsi penting dalam ekologi. Beberapa contoh metabolit sekunder yang telah
dikenal luas yaitu terpen, steroid, alkaloid dan kelompok senyawa fenolik alam
Adhinugroho, I., Suminto, dan Susilowati, T., 2017, Pengaruh Pemberian Kombinasi
Sel Fitoplankton (Tetraselmis chuii) dan Fermentasi Bahan Organik (Ampas
Tahu, Bekatul dan Tepung Ikan) Pertumbuhan dan Reproduksi
Diaphanosoma brachyurum, Journal of Aquaculture Management and
Technology, 6(3): 123-132.
Azhar, M., 2016, Biomolekul Sel Karbohidrat, Protein, dan Enzim, UNP Press,
Padang.
Chasanah, E., 2007, Protein Dari Biota Laut dan Potensinya dalam Industri yang
Menggunakan Teknologi Nano-Silika, Jurnal Squalen, 2(2): 51-55.
Haurissa, J., 2015, Biokimia-Biomolekul Asam Amino, Protein, Nukleotida, dan
Asam Nukleat, Universitas Papua, Manokwari.
Pratiwi, R., 2006, Biota Laut : I. Bagaimana Mengenal Biota Laut?, Jurnal Oseana,
31(1): 27-38.
Setiadi, R., 2014, Pengantar Biokimia, Universitas Terbuka, Jakarta.
Sumbono, A., 2019, Biomolekul, Deepublish, Yogyakarta.
Syah, D., dan Nurjanah, S., 2014, Biokimia Pangan, Universitas Terbuka, Jakarta.
Usman, H., 2014, Kimia Organik Bahan Alam Laut, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Usman, H., Bahar, R., Yohanes, E., Rahmawaty, dan Ahmad, A., 2014, Isolation,
Chemical Characterization, and Bioactivity of Secondary Metabolites with
Polar Constituents of Petrossian alfiani Sponges, International Seminar in
Biotechnology and the 6th Congress of Indonesian Biotechnology
Concortium, 1-17.