Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Isolasi Starch dari Singkong

Adapun hasil percobaan isolasi amilum dari singkong diperoleh data

sebagai berikut:

1. Berat contoh (singkong) = 75 gram.

2. Berat kertas saring = 1,1133 gram

3. Berat amilum setelah kering = 11,2 gram

4. Berat amilum = (11,2-1,1133) garam = 10,0867 gram

Berat amilum
5. Kadar amilum dalam contoh singkong = x 100%
Berat singkong

10,0867 gram
= x 100%
75 gram

= 13, 4489 %.

4.1.2 Uji Iodida

Tabel 1.Perubahan Warna Pada Setiap Perlakuan

Tabung I Tabung II Tabung III


Perubahan
(H2O) (NaOH) (HCl)
Warna sebelum
Bening Bening Bening
ditambah Iod 0,01 M
Warna setelah
Biru Bening Biru pekat
ditambah Iod 0,01 M
Warna setelah
Bening Kuning Bening
pemanasan
Warna setelah
Biru Kuning Biru
didinginan
4.2 Reaksi

4.2.1 Reaksi amilum + H2O + I2

CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ H2O + nI2
OH H OH H
O O O
H OH H OH
Tidak n
amilumBerwarna
/ bening

CH2OH CH2OH
H O H H O H
I
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
I n
Biru
biru tua

dipanaskan

CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ nI2
OH H OH H
O O O
H OH H OH
n
amilum
Tidak / bening
Berwarna
didinginkan

CH2OH CH2OH
H O H H O H
I
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
I n

Biru tua
biru
4.2.2 Reaksi amilum + HCl + I2

CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ HCl + nI2
OH H OH H
O O O
H OH H OH
amilum / bening n
Tidak Berwarna

CH2OH CH2OH
H O H H O H
I
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
I n
biru Tua
Biru pekat

dipanaskan
Biru tua

CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ nI2
OH H OH H
O O O
H OH H OH
n
amilum / bening
Tidak Berwarna
didinginkan

CH2OH CH2OH
H O H H O H
I
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
I n

biru
Biru Tua
4.2.3 Reaksi Amilum + NaOH + I2

CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ NaOH + nI2
OH H OH H
O O O
H OH H OH
n
amilum / bening
Tidak Berwarna

CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ NaI + NaOI + H2O
OH H OH H
O O O
H OH H OH
n
bening
Putih keruh

4.3 Pembahasan

4.3.1 Isolasi Pati (starch) pada apel

Apel diblender dan dihomogenasikan dengan air kemudian dilakukan

dekantasi berulang kali bertujuan agar proses ekstraksi pati lebih mudah, karena

dekantasi dapat memisahkan residu dan filtratnya (endapan). Pencampuran air

bertujuan melarutkan zat-zat kotor yang larut dalam campuran homogen tadi.

Sedangkan pencampuran etanol 95% pada filtratnya bertujuan untuk pemisahan

terhadap zat-zat seperti lipid dan protein yang yang terkandung dalam strach.

Pemisahan dan dekantasi berulang dilakukan dengan maksud filtrat dijernihkan

dipisahkan dari endapan, kemudian disaring untuk memisahkan zat-zat lain yang

tidak dibutuhkan selain pati dalam apel.


Setelah diperoleh strach murni hasil ekstraksi air dan etanol, maka strach

tersebut dikeringkan dalam oven. Pengeringan dilakukan dan sisa etanol menguap

sehingga didapatkanlah strach atau butir-butir amilum yang benar-benar murni.

Salah satu alasan penggunaan air dan etanol sebagai zat penjernih karena air dan

etanol bisa melarutkan zat-zat selain amilum. Pati yang telah kering kemudian

ditimbang lalu dihitung kadar amilumnya.

Setelah ditimbang akan didapatkan hasil berat pati, dimana berat pati yang

diperoleh setelah kering yaitu 0,0429 gram dan kadar amilum dalam apel sebesar

0,06%. Hal ini membuktikan bahwa apel mengandung amilum. Kecilnya kadar

pati yang diperoleh dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti kualitas apel

yang digunakan tidak terlalu baik, saat proses dekantasi endapan (filtrat) ikut

terambil sehingga hanya menyisakan sedikit filtrat dan memang pada umumnya

buah-buahan seperti apel lebih mengandung sedikit pati dibanding dengan umbi-

umbian.

4.3.2 Uji iodida pada Starch

Tiga tabung yang berbeda diisi dengan 3 mL amilum 1% untuk

masing-masing tabung, dimana tabung I diisi dengan 2 tetes air (suasana netral),

tabung II dengan 2 tetes HCl 6 M (suasana asam), dan tabung III dengan 2 tetes

NaOH 6 M (suasana basa), dan ketiganya diisi dengan 2 tetes Iod 0,1 M.

Tabung I pada suasana netral larutan amilum ditambahkan dengan

aquadest tidak mengalami perubahan warna, dimana warnanya sama dengan

larutan amilum, yaitu tidak berwarna. Setelah ditambahkan Iod 0,1 M larutan

yang dihasilkan berwarna biru tua. Setelah dipanaskan larutan mengalami

perubahan warna menjadi seperti pada lauran amilum yaitu tidak berwarna.
Kemudian saat didinginkan larutan kembali berubah menjadi biru tua. Hal ini

menunjukkan air dan amilum mengalami reaksi. Berdasarkan teori, ketika larutan

netral yang yang berisi larutan amilum dan aquadest ditambahkan iod maka akan

berubah menjadi biru keunguan karena adanya reaksi adisi iod pada amilum dan

ketika dipanaskan warna kembali semula karena terjadi penguraian ikatan semu

antara iod dan amilum, selanjutnya ketika didinginkan warna kembali biru

keunguan. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan hasil yang diperoleh sesuai

dengan teori karena setelah dipanaskan larutan berubah kembali menjadi biru tua.

Tabung II pada suasana asam larutan amilum ditambahakan dengan HCl

akan menjadi bening. Setelah ditambahkan Iod 0,1 M larutan yang dihasilkan

berwarna biru tua. Setelah dipanaskan larutan menjadi bening. Kemudian saat

didinginkan larutan kembali berubah menjadi biru tua. Hal ini menunjukkan air

dan amilum mengalami reaksi. Berdasarkan teori, ketika larutan asam yang yang

berisi larutan amilum dan HCl ditambahkan iod maka akan berubah menjadi biru

keunguan karena adanya reaksi adisi iod pada amilum dan ketika dipanaskan

warna kembali semula karena terjadi penguraian ikatan semu antara iod dan

amilum, selanjutnya ketika didinginkan warna kembali biru keunguan.

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan hasil yang diperoleh sesuai dengan

teori karena setelah dipanaskan larutan berubah kembali menjadi biru tua.

Tabung III pada suasana basa larutan amilum ditambahakan dengan NaOH

akan menjadi tidak berwarna. Setelah ditambahkan Iod 0,1 M larutan yang

dihasilkan berwarna putih keruh. Setelah dipanaskan larutan tetap tidak

mengalami perubahan warna. Setelah dingin larutan juga tidak mengalami

perubahan warna. Hasil uji coba sesuai dengan teori, dimana tidak terjadi

perubahan warna apapun baik sebelum atau sesudah pemanasan dan pendinginan.
Hal ini dikarenakan penambahan larutan iod pada amilum tidak menyebabkan

terjadinya reaksi karena ketika iod bereaksi dengan basa (NaOH) akan

membentuk hipoida (NaI dan NaOI) sehingga dapat menghalangi reaksi antara

amilum dan iod.

Anda mungkin juga menyukai