Anda di halaman 1dari 7

Reaksi Karbohidrat

REAKSI KARBOHIDRAT
Tujuan Percobaan
Sebelum melakukan percobaan mahasiswa harus memahami
sruktur glukosa, fruktosa, sukrosa dan laktosa. Setelah melakukan
percobaan ini dengan menggunakan pereaksi yang ada, diharapkan
mahasiswa dapat:
1. Membedakan antara gula pereduksi dengan gula bukan
pereduksi.
2. Membedakan antara disakarida yang mempunyai kumpulan
aldehid (hemiasetal) atau keton (hemiketal) bebas dan tidak bebas.

Dasar Teori

Karbohidrat atau disakarida adalah polihidroksi aldehid atau


polihidroksi keton. Sakarida dibedakan atas tiga kelompok yaitu
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida adalah
gula sakarida yang sederhana yang mudah larut dalam air.
Oligosakarida terbentuk dari dua sampai sepuluh unit monosakarida
tiap molekul, maka dikenal sebagai disakarida, trisakarida dan
lainnya, bergantung dari jumlah unit monosakarida yang ada tiap
molekul. Polisakarida adalah senyawa yang mempunyai massa
molekul tinggi, misalnya pati dan selulosa.

Praktikum Kimia Organik II 8


Laboratorium Kimia FMIPA UNM
Reaksi Karbohidrat

Beberapa contoh sakarida adalah sebagai berikut :


CHO CH2OH

H C OH C O
H OH

HO C H H O HO C H
HO
H C OH HO H H C OH
H OH
H C OH H OH H C OH

CH2OH CH2OH

D-Glukosa
Bentuk aldosa
 -D-glukopiranosa D-fruktosa
Bentuk ketosa
bentuk hemiasetal

Ikatan  -glikosida

H OH
HO
HO
H O H
O
O

H HO
OH OH
HO H H
H OH
H
H H
Laktosa (disakarida bentuk hemiasetal)

Ikatan  -glikosida

HO H OH
HO
H O OH H
O

H OH H OH
HO H H CHO
H
H
H

Laktosa (disakarida bentuk aldehid)

Praktikum Kimia Organik II 9


Laboratorium Kimia FMIPA UNM
Reaksi Karbohidrat

HO
H
H OH
H O
HO
H H O O O H
O
HO H OH HO
OH H H
HO H H H OH OH
HO H
H H

Selulosa

Oleh karena sakarida mengandung gugus aldehid atau keton


dan sejumlah gugus hidroksil, maka kedua gugus ini dapat
membenuk hemiasetal atau asetal intramolekuler. Dengan demikian
sakarida menunjukkan sifat-sifat kimia dari aldehid atau keton, dan
asetal atau hemiasetal.
Suatu pengujian yang umum untuk karbohidrat yang
sederhana adalah uji Molish. Reaksi yang terjadi cukup rumit,
sehingga tidak dibahas disini. Pada reaksi ini terjadi perubahan
warna sebagai akibat penggabungan satu turunan furan yang
terbentuk dari reaksi gula dengan asam dan alfa-naftol.
Monosakarida, baik dalam bentuk hemiasetal atau hemiketal
mudah dioksidasi oleh bahan uji lemah seperti pereksi Tollens,
Fehling atau Benedicht. Disakarida dapat atau tidak dapat dioksidasi
tergantung pada strukturnya. Bila ikatan antara kedua unit gula
tidak melibatkan atom karbon hemiasetal dari kedua unit gula akan
mudah dioksidasi. Tetapi bila kedua unit monosakarida berikatan
melalui atom oksigen pada atom-atom karbon hemiasetal atau
hemiketal, maka tidak lagi mempunyai sifat-sifat aldehid atau alfa

Praktikum Kimia Organik II 10


Laboratorium Kimia FMIPA UNM
Reaksi Karbohidrat

hidroksiketon, sehingga tidak mudah dioksidasi. Oleh karena itu,


gula dapat dibedakan atas gula pereduksi dan gula bukan pereduksi.
Disakarida dan polisakarida, oleh karena bersifat sebagai
asetal, maka dapat dihidrolisis oleh larutan asam menghasilkan
bagian-bagian monosakarida. Disakarida sukrosa, menghasilkan
eqimolar glukosa dan fruktosa pada hidrolisis, sedangkan pati pada
hidrolisis menghasilkan glukosa. Hidrolisis oligosakarida dan
polisakarida dapat juga dilakukan dengan menggunakan enzim.
Monosakarida bereaksi dengan fenilhidrazin berlebih akan
menghasilkan hablur berwarna kuning yang disebut osazon.
Disakarida yang mempunyai kumpulan aldehid (hemiasetal)
atau keton (hemiketal) bebas, seperti laktosa menjalani reaksi sejenis.
Titik lebur kristal dan lama pembentukan osazon adalah spesifik,
berarti dapat digunakan sebagai identifikasi/derivitisasi macam-
macam gula.

Alat dan Bahan

- Tabung reaksi
- Gelas kimia
- Corong Hirsch
- Larutan alfa naftol 1,5 M (dala etanol)
- Larutan perak nitrat 5%
- Larutan NaOH 5%
- Larutan NH4OH 5%
- Glukosa
- Fruktosa
- Sukrosa (gula tebu)
- Laktosa
Praktikum Kimia Organik II 11
Laboratorium Kimia FMIPA UNM
Reaksi Karbohidrat

- Pereaksi Benedict
- Fenilhidrazin
- Kapas

Prosedur Kerja
Untuk maksud pengujian berikut, sediakan larutan glukosa,
fruktosa, sukrosa, dan laktosa dengan cara melarutkan 1 gram
dalam 25 mL aquades.
1. Uji Molisch
Ke dalam 2 mL larutan gula tambahkan 2 tetes larutan alfa-
naftol 1,5 M dalam etanol. Ke dalam tabung reaksi kedua, tempatkan
2 mL H2SO4 pekat dan tuangkan larutan gula ke dalamnya melalui
sisi tabung, sedemikian rupa sehingga larutan mengapung pada
permukaan asam tanpa terjadi pencampuran. Amati perubahan
warna pada batas kedua cairan.
2. Uji Tollens
Siapkan dua tabung reaksi yang berisi pereaksi Tolens. Uji
reduksi oleh glukosa dan sukrosa dengan cara menambahkan lima
tetes larutan gula ke dalam peeaksi Tollens. Catat apakah cermin
perak terbentuk atau tidak? Jelaskan.
Pereaksi Tollens dibuat dengan cara sebagai berikut : sediakan tabung
reaksi bersih, ke dalam 2 mL larutan perak nitrat 5% tambahkan tetes
demi tetes sambil diaduk NH4OH 2% secukupnya untuk melarutkan
endapan. Pengujian akan gagal jika terlalu banyak amoniak yang
ditambahkan.

Praktikum Kimia Organik II 12


Laboratorium Kimia FMIPA UNM
Reaksi Karbohidrat

3. Uji Benedict
Siapkan 5 mL larutan Benedict dalam empat tabung reaksi,
kemdian ke dalam masing-masing tabung tambahkan 10 tetes
larutan gula. Rendam/panaskan tabung reaksi dalam air mendidih,
catat perubahan warna yang terjadi. Gula pereduksi akan
menghasilkan endapan warna merah, hijau atau kuning tergantung
kepekatannya. Ujilah larutan-larutan gula glukosa, fruktosa, sukrosa
dan laktosa.
4. Uji Osazon
Tempatkan dalam tabung reaksi masing-masing 10 mL larutan
gula. Ke dalam masing-masing tabung tambahkan 5 mL fenilhidrazin,
aduk campuran dengan baik. Sumbat masing-masing tabung dengan
segumpal kapas dan rendam dalam air mendidih. Catat perubahan
saat mulai perendaman sampai masing-masing osazon mengendap.
Teruskan pemanasan selama 30 menit, dinginkan sampai suhu
kamar, saring Kristal dengan Hirsch, keringkan dan tentukan titik
leleh masing-masing osazon.
5. Hidrolisis Sukrosa oleh Asam
Ke dalam 10 mL larutan sukrosa tambahkan 10 mL larutan
HCl 10% lalu panaskan tabung reaksi dalam air mendidih selama 50
menit, dinginkan larutan, netralkan dengan larutan NaOH 10%, dan
uji dengan lakmus. Selanjutnya lakukan pengujian Benedict
terhadap campuran. Bandingkan hasil pengujian ini dengan uji
Benedict terhadap sukrosa di atas.

Praktikum Kimia Organik II 13


Laboratorium Kimia FMIPA UNM
Reaksi Karbohidrat

6. Identifikasi Gula
Dapatkan satu sampel gula tak dketahui dari asisten. Lakukan
pengujian-pengujian di atas untuk mendapatkan data pengamatan
dan dapat mengindentifkasi gula yang diberikan.

Pertanyaan

1. Tulis persamaan reaksi yang dapat menyatakan hasil pengujian


Tollens tehadap glukosa.
2. Tulis persamaan reaksi yang dapat menyatakan hasil pengujian
Benedict tehadap laktosa.
3. Tulis rumus molekul sukrosa dan terangkan mengapa dapat
menunjukkan hasil seperti di atas terhadap pereaksi Tollens dan
Benedict.
4. Terangkan mengapa glukosa dan fruktosa menghasilkan osazon
yang sama?
5. Terangkan mengapa hidrolisis sukrosa dengan asam, kemudian
direaksikan dengan fenilhidrazin berlebih, menghasilkan satu
senyawa saja?
6. Apakah makna kalimat “lima gugus asetil dapat dimasukkan ke
dalam molekul glukosa dan fruktosa”?
7. Apakah makna kalimat “hanya delapan gugus asetil dapat
dimasukkan ke dalam molekul sukrosa”, bukan sepuluh?
8. Gula apakah yang terdapat di dalam larutan setelah dilakukan
hidrolisis terhadap sukrosa? Gula manakah yang mereduksi
pereaksi Benedict?

Praktikum Kimia Organik II 14


Laboratorium Kimia FMIPA UNM

Anda mungkin juga menyukai