REAKSI KARBOHIDRAT
Tujuan Percobaan
Sebelum melakukan percobaan mahasiswa harus memahami
sruktur glukosa, fruktosa, sukrosa dan laktosa. Setelah melakukan
percobaan ini dengan menggunakan pereaksi yang ada, diharapkan
mahasiswa dapat:
1. Membedakan antara gula pereduksi dengan gula bukan
pereduksi.
2. Membedakan antara disakarida yang mempunyai kumpulan
aldehid (hemiasetal) atau keton (hemiketal) bebas dan tidak bebas.
Dasar Teori
H C OH C O
H OH
HO C H H O HO C H
HO
H C OH HO H H C OH
H OH
H C OH H OH H C OH
CH2OH CH2OH
D-Glukosa
Bentuk aldosa
-D-glukopiranosa D-fruktosa
Bentuk ketosa
bentuk hemiasetal
Ikatan -glikosida
H OH
HO
HO
H O H
O
O
H HO
OH OH
HO H H
H OH
H
H H
Laktosa (disakarida bentuk hemiasetal)
Ikatan -glikosida
HO H OH
HO
H O OH H
O
H OH H OH
HO H H CHO
H
H
H
HO
H
H OH
H O
HO
H H O O O H
O
HO H OH HO
OH H H
HO H H H OH OH
HO H
H H
Selulosa
- Tabung reaksi
- Gelas kimia
- Corong Hirsch
- Larutan alfa naftol 1,5 M (dala etanol)
- Larutan perak nitrat 5%
- Larutan NaOH 5%
- Larutan NH4OH 5%
- Glukosa
- Fruktosa
- Sukrosa (gula tebu)
- Laktosa
Praktikum Kimia Organik II 11
Laboratorium Kimia FMIPA UNM
Reaksi Karbohidrat
- Pereaksi Benedict
- Fenilhidrazin
- Kapas
Prosedur Kerja
Untuk maksud pengujian berikut, sediakan larutan glukosa,
fruktosa, sukrosa, dan laktosa dengan cara melarutkan 1 gram
dalam 25 mL aquades.
1. Uji Molisch
Ke dalam 2 mL larutan gula tambahkan 2 tetes larutan alfa-
naftol 1,5 M dalam etanol. Ke dalam tabung reaksi kedua, tempatkan
2 mL H2SO4 pekat dan tuangkan larutan gula ke dalamnya melalui
sisi tabung, sedemikian rupa sehingga larutan mengapung pada
permukaan asam tanpa terjadi pencampuran. Amati perubahan
warna pada batas kedua cairan.
2. Uji Tollens
Siapkan dua tabung reaksi yang berisi pereaksi Tolens. Uji
reduksi oleh glukosa dan sukrosa dengan cara menambahkan lima
tetes larutan gula ke dalam peeaksi Tollens. Catat apakah cermin
perak terbentuk atau tidak? Jelaskan.
Pereaksi Tollens dibuat dengan cara sebagai berikut : sediakan tabung
reaksi bersih, ke dalam 2 mL larutan perak nitrat 5% tambahkan tetes
demi tetes sambil diaduk NH4OH 2% secukupnya untuk melarutkan
endapan. Pengujian akan gagal jika terlalu banyak amoniak yang
ditambahkan.
3. Uji Benedict
Siapkan 5 mL larutan Benedict dalam empat tabung reaksi,
kemdian ke dalam masing-masing tabung tambahkan 10 tetes
larutan gula. Rendam/panaskan tabung reaksi dalam air mendidih,
catat perubahan warna yang terjadi. Gula pereduksi akan
menghasilkan endapan warna merah, hijau atau kuning tergantung
kepekatannya. Ujilah larutan-larutan gula glukosa, fruktosa, sukrosa
dan laktosa.
4. Uji Osazon
Tempatkan dalam tabung reaksi masing-masing 10 mL larutan
gula. Ke dalam masing-masing tabung tambahkan 5 mL fenilhidrazin,
aduk campuran dengan baik. Sumbat masing-masing tabung dengan
segumpal kapas dan rendam dalam air mendidih. Catat perubahan
saat mulai perendaman sampai masing-masing osazon mengendap.
Teruskan pemanasan selama 30 menit, dinginkan sampai suhu
kamar, saring Kristal dengan Hirsch, keringkan dan tentukan titik
leleh masing-masing osazon.
5. Hidrolisis Sukrosa oleh Asam
Ke dalam 10 mL larutan sukrosa tambahkan 10 mL larutan
HCl 10% lalu panaskan tabung reaksi dalam air mendidih selama 50
menit, dinginkan larutan, netralkan dengan larutan NaOH 10%, dan
uji dengan lakmus. Selanjutnya lakukan pengujian Benedict
terhadap campuran. Bandingkan hasil pengujian ini dengan uji
Benedict terhadap sukrosa di atas.
6. Identifikasi Gula
Dapatkan satu sampel gula tak dketahui dari asisten. Lakukan
pengujian-pengujian di atas untuk mendapatkan data pengamatan
dan dapat mengindentifkasi gula yang diberikan.
Pertanyaan