CH 2OH CH 2OH
H O H H O H amylopectin
H H
OH H OH H 1
O
OH
O
H OH H OH
Respirasi Aerob
Respirasi Anaerob
Sistem transfer
elaktron di
membran
mitokondria
Tinggi (jaringan muda) : asparagus, brokoli, biji kapri, jagung manis, okra
Reaksi enzimatis
berlangsung lebih cepat
Kerusakan Mikrobiologis
• Kerusakan mikrobiologis disebabkan oleh bakteri,
jamur, terjadi apabila kondisi bahan sesuai dengan
kebutuhan hidup mikroba
• Protein dipecah oleh enzim protease dari mikrobia
menjadi protein sederhana, peptida, asam amino,
dan akhirnya menjadi indol, skatol dan gas NH₃ yang
berbau busuk
Kerusakan Fisis
• Kerusakan fisis merupakan kerusakan pada bahan
pangan karena faktor-faktor fisis seperti temperatur
yang terlalu tinggi/ rendah, sinar, pengeringan
dengan suhu yang kurang tepat, proses transpirasi
yang terlalu besar
Kerusakan khemis
• Kerusakan khemis disebabkan adanya reaksi-reaksi
kimia dalam bahan makanan tersebut sehingga
terjadi perubahan-perubahan rasa, bau maupun
warna.
• Reaksi oksidasi pada lemak bau tengik
• Reaksi browning
Faktor Penyebab Kerusakan
• Faktor penyebab kerusakan dapat berasal dari dalam
dan dari luar bahan pangan.
• Faktor yang berasal dari dalam adalah enzim dan
kadar air
• Faktor yang berasal dari luar adalah mikroba, hewan,
oksigen, kelembaban, temperatur, kondisi
penyimpanan
Mikroba
• Mikroba penyebab kebusukan bahan pangan pada
dasarnya terdiri dari bakteri, ragi (yeast) dan kapang
(mold).
• Temperatur pertumbuhan : termofilik, mesofilik,
psikofilik
• Ada tidaknya oksigen : aerobik, anaerobik, fakultatif
anaerobik
• Bakteri penyebab kerusakan atl ; Eschericia coli,
Salmonella sp, clostridium botulinum
• Kapang : Aspergillus flavus
Enzim
• Merupakan suatu senyawa yang mengandung
protein secara alamiah terdapat di dalam bahan hasil
pertanian dan berfungsi sebagai bahan yang dapat
mempercepat suatu reaksi biokimia dalam bahan
• Enzim rennet, enzim papain, enzim pektinase
Kadar air
• Kadar air daya simpan
• Kebutuhan mikroba terhadap air dinyatakan dengan
istilah Aw.
• Aw berhubungan dengan kelembaban nisbi udara
(RH) yang merupakan perbandingan antara tekanan
uap air di udara dengan tekanan uap air jenuh pada
suatu suhu yang sama
• Nilai Aw menunjukkan keadaaan dari suatu larutan
dalam bahan pangan : perbandingan antara tekanan uap
air larutan dalam suatu bahan dengan tekanan uap air
murni
• Dalam keadaaan equilibrium, Aw akan sama dengan
RH/100.
• Bakteri halofilik : Aw 0,75
• Bakteri xerofilik : Aw 0,65
• Salmonella sp : Aw optimum 0,99
• Clostridium botulinum : Aw 0,95
• Ragi : Aw 0,90
• Kapang : Aw 0,85
No Jenis Makanan Aw
1 Biskuit, crackers 0,3
2 Tepung sayuran kering 0,4
3 Permen 0,5
4 Buah-buahan kering 0,6
5 Jam, jelli dan buah-buahan 0,7
6 Sirup 0,8
7 Sayur dan buah-buahan segar 0,9-0,99
Oksigen
• Oksigen dapat menyebabkan suatu reaksi oksidasi
pada lemak, vit A dan C.
• Bahan pangan segar membutuhkan oksigen untuk
respirasi peningkatan temperatur dan
temperatur kelembaban udara sekitarnya
Asam Asam
Fitol Mg²⁺
Feoforbida
O₂ O₂ Asam + O₂
Klorin
Purpurin
Pigmen Karotenoid
• Karoten tidak stabil dengan adanya cahaya dan
oksigen, mengalami oksidasi oleh aktivitas
lipoksidase
• Permulaan pemecahan karotenoid melalui
pembentukan epoksida
• Oksigen yang menyerang molekul karotenoid pada
ikatan rangkap akan menghasilkan β-ionon
Perubahan Konstituen Dinding Sel
Pematangan
• Esterase
Poligalakturonase
Pelunakan jaringan katabolisme polisakarida dinding sel
Selulase
Hemiselulase
H₂O Invertase
Glukosa + Fruktosa
Metabolisme Lipid
• Selama penyimpanan hasil pertanian terjadi
penurunan asam-asam lemak tidak jenuh
• Sebelum dibekukan hasil pertanian perlu diblanching
untuk menginaktifkan enzim lipoksigenase untuk
mencegah timbulnya flavor yang tidak disukai akibat
oksidasi lipid secara enzimatis
Sintesa protein
• Selama proses pematangan kegiatan enzim
meningkat
• Kegiatan enzim yang diperlukan dalam proses
pematangan menyebabkan terjadinya peningkatan
sintesa protein
Terima Kasih