Anda di halaman 1dari 3

ANSWER QUESTION

1. Tulis persamaan reaksi yang dapat menyatakan hasil pengujian Tollens


terhadap glukosa
Jawab:
Persamaan reaksi yang dapat menyatakan hasil pengujian tollens terhadap
glukosa yaitu :
CH2OH CH2OH

H O H H OH

OH
H
H + 2 Ag(NH3)2 +
OH
H
H COO
-
+ 2 Ag+ + 4 NH3 + H2O
HO OH (pereaksi Tollens) HO (cermin perak)
H OH H OH

(glukosa)

2. Tulis persamaan reaksi yang dapat menyatakan hasil pengujian Benedict


terhadap laktosa
Jawab
Persamaan reaksi yang dapat menyatakan hasil pengujian benedict terhadap
laktosa yaitu :
CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH
O H O OH H O OH H O OH
H H
OH
H
H OH
H
H OH
H
H + OH
H
H
O
HO H HO H HO H
H OH H OH H OH H OH

(laktosa) (D-glukosa) (D-galaktosa)

CH2OH CH2OH
O H O
H O O
OH
H
H C + OH
H
H C + Cu2O + 6 H2O
-
O -
HO O
HO (endapan
H OH H OH merah bata)

3. Tulis rumus molekul sukrosa dan terangkan mengapa dapat menunjukkan


hasil seperti diatas terhadap pereaksi Tollens dan Benedict
Jawab:
Rumus molekul sukrosa adalah C11H22O11. Hasil reduksi antara sukrosa
dengan tollens tidak terbentuk cincin perak pada pengujian benedict juga tidak
terdapat endapan merah bata. Hal ini disebabkan karena pada sukrosa tidak
terdapat gugus aldehid atau gugus keton bebas yang dapat mereduksi tiap ion
anorganik pada pereaksi Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+, yang
mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Begitupun pada pereaksi tollens,
karena ikatan glikosida terbentuk dari hidroksil anomerik dari kedua satuan
monosakarida, sehingga sukrosa tidak menghasilkan cermin perak.
4. Terangkan mengapa glukosa dan fruktosa menghasilkan osazon yang sama ?
Jawab:
Glukosa dan fruktosa menghasilkan osazon yang sama karena monosakarida
– monosakarida tersebut mempunyai letak gugus H dan OH yang sama yaitu pada
atom karbon 3, 4 dan 5.
5. Terangkan mengapa hidrolisis sukrosa dengan asam kemudian direaksikan
dengan fenilhidrasin berlebih menghasilkan satu senyawa saja ?
Jawab:
Hidrolisis sukrosa dengan asam, lalu direaksikan dengan fenilhidrazin
berlebih, menghasilkan suatu senyawa saja karena adanya pengaruh asam atau
enzim intervase yang menyebabkan terjadinya pembalikan arah putaran (inversi)
pada bidang polarisasi dari arah putaran kanan (+) menjadi arah putaran kiri (-).
Hal ini karena daya putar ke kiri fruktosa lebih besar daripada daya putar kanan
glukosa. Campuran ini disebut gula invert.
6. Apakah makna kalimat “lima gugus asetil dapat dimasukkan kedalam
molekul glukosa dan fruktosa” ?
Jawab:
Makna kalimat “lima gugus asetil dapat dimasukkan ke dalam molekul glukosa
dan fruktosa” yaitu bahwa dari beberapa gugus asetil yang ada hanya lima yang
masuk ke dalam molekul glukosa dan fruktosa karena kedua gula tersebut
membentuk ikatan rangkap sehingga hanya lima asetil yang dapat diikat.
7. Apakah makna kalimat “hanya delapan gugus asetil dapat dimasukkan
kedalam molekul sukrosa”, bukan sepuluh ?
Jawab:
Maka kalimat “hanya delapan gugus asetil dapat dimasukkan ke dalam molekul
sukrosa” bukan sepuluh yaitu sukrosa memiliki dua cincin flural yang mana
masing – masing cincin mengikat empat gugus asetil, jadi jumlahnya ada delapan.
Dalam satu cincin hanya dapat mengikat empat gugus asetil karena terdapat satu
atom C yang berikatan rangkap dan yang satunya telah berikatan sehingga hanya
tersisa 4 tempat untuk gugus asetil untuk masing – masing cincin flural.
8. Gula apakah yang terdapat didalam larutan setelah dilakukan hidrolisis
terhadap sukrosa? Gula manakah yang mereduksi peraksi Benedict?
Jawab:
Gula yang terdapat di dalam larutan setelah dilakukan hidrolisis terhadap
sukrosa adalah glukosa dan fruktosa. Glukosa dan fruktosa dapat mereduksi
pereaksi benedict karena glukosa merupakan gula pereduksi yang memiliki gugus
aldehid bebas sedangkan fruktosa memiliki gugus keton bebas

Anda mungkin juga menyukai