Anda di halaman 1dari 17

PLASTIK

POLIETILEN
TEREFTALAT
(PET)
Kimia Polimer
Kelompok II
SUWANDY EFFENDY (1813441008)

DINA AMELIA AHMAD (1813441003)

SANDY RANDAN (1813442014)

NURAFRIANI (1813441004)

AJMIR DWI NUGRAHA (1813440009)

ADI SURYA ABDI (1813440001)

PURNAMA SARI (1813442012)


Topik Pembahasan

01 Definisi PET 03 Sintesis PET

02 Klasifikasi PET 04 Aplikasi PET


Definisi PET
Polietilena tereftalat (PET) adalah polimer termoplastik serbaguna yang termasuk dalam
kelompok polimer poliester. Resin poliester sendiri dikenal dengan beberapa sifat unggulnya
dalam segi mekanis, termal, dan juga resisten terhadap zat kimia.
Secara struktur kimiawi, polietilena tereftalat (PET) memiliki kemiripan dengan plastik
polibutilena tereftalat (PBT). PET pada umumnya memiliki karakter yang sangat fleksibel dan
tembus pandang. Bergantung pada proses pembuatannya, plastik PET bisa dibuat menjadi produk
dengan sifat kaku maupun semi-kaku
Jika Anda menemukan kemasan atau produk plastik dengan simbol
daur ulang angka 1, maka artinya produk plastik tersebut terbuat dari bahan
plastik polietilena tereftalat (PET).
Plastik PET merupakan termoplastik yang paling banyak didaur ulang
jika dibandingkan dengan plastik lainnya. Plastik PET daur ulang bisa
dibentuk menjadi fiber, kain, lembaran plastik, atau komponen kendaraan.
Klasifikasi PET

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


Kemampuannya Kinerjanya Kemampuan Daur
untuk dibentuk Plastik Teknik Ulangnya
Kembali Komoditas
Teknis Khusus PET, HDPE, PVC, LDPE,
Thermoplastic PP, PS, dan O
Thermosetting
Pembuatan PET Cara Batch
Sistem Slurry
• Transportasi TPA (terephthalate acid)
TPA yang berasal dari container bulk dengan bantuan N 2 bertekanan dikirim ke storage tank, kemudian

menuju scale tank untuk ditimbang, kemudian masuk ke cyclone untuk dipisahkan TPA dan N 2

pembawa. TPA turun kebawah masuk kedalanm TPA Hoper, sedangkan N2 masuk ke Bag Filter dan
sebagian TPA yang terbawa disaring dengan Filter Clothes.
• Distribusi EG (ethylene glycol)
EG ditransfer dengan menggunakan pompa menuju EG measuring, setelah ditimbang EG turun dan
masuk kedalam mixing vessel agar bercampur dengan TPA dan membantu slurry.
Pembuatan PET Cara Batch
Sistem Slurry
• Persiapan katalis Sb2O3

Sb2O3 mempunyai bentuk berupa serbuk kristal yang mudah larut dalam EG panas,
berfungsi untuk mempertahankan stabilitas thermal dari reaksi pada proses
polykondensasi
• Persiapan Zat pemburam (Dulling Agent)
Persiapan TiO2 dibuat mencapai konsentrasi tertentu sesuai yang diinginkan
Pembuatan PET Cara Batch

Sistem Slurry
Proses Mixing
Semua bahan baku dari TPA hoper dan Eg measuring dicampur sedikit demi sedikit dalam tangka
pencampuran dengan anchor agilator dilengkapi pemecah aliran secara konstan dengan kecepatan 50-60
rpm. Kemudian slurry dimasukkan kedalam slurry tank yang dilengkapi jacket pendingin.
• Reaksi Esterifikasi
Reaksi yang terjadi antara TPA dan EgG membentuk BHET dan Air. Reaksi dikatakan selesai apabila
H2O pada splitter box mencapai 97,5%. Hasil reaksi berupa uap air dan EG berlebihan naik menuju
kolom distilasi yang tersambung di bagian atas reactor. Uap air keluar dari bagian atas kolom dan
menuju condenser, sedangkan EG yang terkondensasi dalam kolom dikembalikan kedalam reactor.
Pembuatan PET Cara Batch
Sistem Slurry
• Reaksi Polymerisasi
Merupakan tahap penggabungan molekul-molekul BHET menjadi PET dengan bantuan katalis. Proses
polymerisasi berlangsung pada tekanan vakum dan perbedaan temperatur dengan menggunakan reactor CSTR.
Pengambilan EG dengan memvakumkan, mengakibatkan pembentukan rantai molekul, Semakin panjang rantai
molekul maka berat molekul semakin tinggi, sehingga nilai viskositas intrinsic akan turut meningkat.
• Hasil Samping
Diethylene Glycol (DEG) merupakan hasil reaksi samping dari EG berlebih dalam suasana asam. Pembentukan
DEGB sangat sulit dihilangkan, namun jumlahnya dapat diperkecil dengan mengontrol temperatur atau
menambahkan katalis tetra ethylene ammonium hidroksida (TEAH).
Pembuatan PET Secara Umum
Dalam tahapan pertama, dilakukan sebuah injection molding. Injection molding adalah
plastik yang masih berupa biji plastik atau pellet kemudian dimasukkan kedalam tabung dengan
suhu yang sangat tinggi. Pallet plastik kemudian meleleh dan selanjutnya dituangkan pada
cetakan.
Selanjutnya ekstrusi, pada proses ini hasil lelehan tersebut ditekan secara terus menerus
hingga lelehan palet tadi dapat melebur dan memiliki tekstur yang sangat halus. Masuk ketahap
thermoforming, palet yang berbentuk lempengan tersebut akan dipanaskan kembali. Ditunggu
hingga meleleh baru dimasukkan kedalam sebuah cetakan.
Pembuatan PET Secara Umum

Tahapan yang terakhir adalah blow molding. Pada tahapan ini ada empat proses yang
harus dilalui dalam pembuatan plastik. Palet tersebut akan dimasukkan pada tabung
panas dan dilelehkan pada sekrum. Setelah itu lelehannya akan dibentuk menjadi pipa-
pipa. Kemudian akan ditekan dalam cetakan agar menghasilkan bentuk yang sesuai
dengan produknya.
Kelebihan PET
 Lebih keras dan kaku dari PBT
 Sangat keras dan ringan sehingga mudah dan efisien untuk dijadikan kemasan
 Dikenal memiliki resistensi yang cukup baik terhadap udara (oksigen dan
karbondioksida) serta kelembapan
 Menunjukan sifat isolasi listrik yang sangat baik
 PET memiliki rentang suhu penggunaan yang luas, dari -60 sampai 130 derajat
celcius
Kelebihan PET
 PET cocok untuk diaplikasikan pada produk yang transparan
 PET tidak mudah patah dan pecah sehingga cocok digunakan sebagai pengganti
kaca pada beberapa pengaplikasian atau kebutuhan
 PET mudah didaur ulang
 PET aman digunakan untuk kemasan pangan
Kekurangan PET
 Tidak tahan bentur jika dibandingkan dengan PBT
 Lebih sulit dibentuk jika dibandingkan dengan PBT
 Dapat berubah bentuk jika bersentuhan dengan air mendidih
Aplikasi PET
Botol Air
Kemasan
Minuman
Makanan
dan Soda

Industri
Plester/pere Tekstil dan
kat Otomotif
Thanks!
Do you have any questions?
Let us discuss!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai