Anda di halaman 1dari 26

ANALISA KIMIA

DAN FISIKA
POLIETILENA
Kelompok 6
FAJAR YOGIANTO UTOMO 021200036
AMAS ASRUL
021200049
SALMA MAYA SARI
021200073
Apa itu Polietilen?
Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai
panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Di
industri polimer, polietilena ditulis dengan
singkatan PE.
Polietilena merupakan bahan termoplastik yang
transparan, berwarna putih yang mempunyai titik
leleh bervariasi antara 110 - 137 C. Pada suhu
kamar. polietilena tidak larut dalam perlarut organik
dan anorganik.
Sifat Fisik 1 Rumus molekul : (- CH2 - CH2 -)n

2 Berat molekul : 10.000 - 100.000 gr/mol

3 Titik lebur : 55 - 85%

4 Fase warna : putih

5 Konduktivitas : 2.3 - 3.4 BTU/J.Ft2.F


Sifat Kimia
• Tidak larut dalam pelarut apa pun pada suhu kamar tetapi
mengendap oleh hidrokarbon tetraklorida

2. Tahan terhadap asam dan basa


3. Dapat dirusakn oleh asam sulfat pekat
4. Tahan terhadap cahaya dan oksigen
Sifat Kimia
5. Larutan dari suspensi polietilena dengan karbon tetraklorida pada suhu
sekitar 60 C dapat direaksikan dengan Cl membentuk produk lunak dan
kenyal.

6. Polietilena thermoplastic dapat diubah menjadi elastomer tervulkanisir


yang mengandung sekitar 30% Cl dan 1.5% belerang melalui
pengklorosulfonan. Vulkanisir pada umumnya dilakukan melalui
pemanasan dengan oksida logam tertentu.
Klasifikasi Polietilena
Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan
percabangan molekul. Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe
percabangan, struktur kristal dan berat molekulnya.
A. Polietilena bermassa molekul sangat tinggi (Ultra high
molecular weight polyethylene/UHMWPE)

UHMWPE merupakan polietilen dengan massa molekul sangat tinggi, biasanya


berkisar antara 3.1 hingga 5.67 juta. Tingginya massa molekul membuat plastik
ini sangat kuat, namun mengakibatkan pembentukan rantai panjang menjadi
struktur kristal tidak efisien dan memiliki kepadatan lebih rendah dari jenis
lainnya.
UHMWPE digunakan sebagai onderdil mesin pembawa kaleng dan botol,
bagian penggerak dari mesin pemutar, roda gigi, penyambung, dan bahan anti
peluru.
B. Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene/HDPE)

HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3.
HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis zieger-Natta, atau
katalis metallocene.
HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan detergen,
pipa air, dan tempat sampah.
C. Polietilena "cross-linked" (Cross-linked polyethylene/PEX atau
XLPE)
PEX adalah polietilena dengan kepadatan menegah hingga tinggi yang memiliki
sambungan cross-link pada struktur polimernya.
Sifat ketahanan terhadap temperatur tinggi meningkat seperti jga ketahanan
terhadap bahan kimia.
D. Polietilena berdensitas rendah (Medium density
polyethylene/MDPE)
MDPE dicirikan dengan densitas 0.926 - 0.940 g/cm3. MDPE bisa diproduksi
dengan katalis kromium/silika.
MDPE memiliki ketahanan yang baik terhadap tekanan, dan biasanya digunakan
pada pipa gas.
E. Polietilena berdensitas rendah(Low density polyethylene/LDPE)

LDPE ditandai dengan densitas 0.910 - 0.940 g/cm3. LDPE memiliki derajat
tinggi terhadap rantai panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah
menjadi struktur kristal. LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas.

F. Polietilena linier berdensitas rendah(Liniar low density


polyethylene/LLDPE)
LLDPE ditandai dengan densitas 0.915 - 0.925 g/cm3. LLDPE adalah polimer
linear dengan percabangan rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan.
LLDPE memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan.
G. Polietilena berdensitas sangat rendah(Very low density
polyethylene/VLDDPE)
VLDPE dicirikan dengan densitas 0.880 - 0.915 g/cm3. VLDPE adalah polimer
linear dengan tingakat percabangan rantai pendek yang sangat tinggi. Umumnya
dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin.
REAKSI
PEMBENTUKAN
Inisiasi
Untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi
molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk.
Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator
sebagai R*, dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2 = CH2,
maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Propagasi

Dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang terbentuk
dalam tahap inisiasi.

Bila prosesdilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan rangkap C= C
dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C–C pada polimer polietilena.
Terminasi

Terminasi dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh tumbuh dengan radikal
mula-mula yang terbentuk dari inisiator
(R’) CH2 ⸺CH2 + R à CH2 ⸺CH2 ⸺R
Atau antara radikal polimer yang sedang umbuh dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk polimer
dengan berat polimer tinggi.
R ⸺(CH2)n ⸺CH2 + CH­2 ⸺CH2 ⸺(CH2)n ⸺R’ à R ⸺(CH2)n ⸺CH2CH­2 ⸺(CH2)n ⸺R’
PROSES PEMBUATAN
POLIETILENA
1.High pressure process

Polimerisasi tekanan tinggi menghasilkan


polietilen dengan banyak cabang, cabang
cabang terbentuk karena transfer rantai antar
molekul selama proses polimerisasi.
Mekanisme untuk polimerisasi low density
polietilen adalah polimerisasi radikal bebas.
2.Diagram proses polietilen (proses
Philip)

Teknologi ini merupakan teknologi yang paling tua dalam pembuatan


polyethylene. Philips Petroleum Companytelah mengembangkan
prosesslurry yang efisienuntuk memproduksi LLDPE. Reaktor
dibangun menyerupai “large folder loop” yang mengandung
serangkaian pipa dengan diameter 0.5 sampai 1 meter.
3.Diagram proses polietilen (Proses Ziegler)
Pertama masukkan pelarut hidrokarbon sebagai inert solvent
kedalam reaktor. Kemudian TiCl4 direaksikan dengan metal
alkil pada suhu sekitar 120ᵒC, tekanan
dalam reakstor dipertahankan 20 atm. Selanjutnya gas etilen
diinjeksikan ke reaktor, hingga terjadi polimerisasi dengan
hasil larutan kental (slurry polymer). Selanjutnya polimer
ditransfer kedalam tangki dekomposisi dimana katalisator
sisa dinonaktivkan. Berikutnya pelarut hidrokarbon
dipisahkan untuk dimurnikan dan di daur ulang. Polimer
selanjutnya dikeringkan dan dikenakan proses ekstrusi
hingga dipeoleh hasil resin polimer padat.
APLIKASI POLIETILENA
• bahan anti peluru
• botol susu
• pipa gas
• pipa air
• kemasan
deterjen
• tempat sampah
• roda gigi
MANFAAT POLIETILENA

Polietilena bermanfaat sebagai bahan dasar pembuatan plastik. Karena jenis


polietilena sangat banyak, maka dapat dihasilkan berbagai macam produk
plastik, contohnya LDPE dapat dimanfaatkan menjadi botol kemasan air
mineral, MDPE dapat dibuat menjadi Tupperware, dan HDPE dapat
dimanfatkan menjadi pipa-pipa pada pabrik.Selain itu polietilena berdensitas
tinggi dapatdibuat menjadi tandon-tandon untuk menyimpan bahan kimia.
Tandon-tandon polietilena memiliki beberapakelebihan misalnya, tahan sinar
UV, tahan cuaca ekstrim, dan instalasi yang mudah.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai