Anda di halaman 1dari 15

1.a polistirena Polistirena Polistirena pertama kali dibuat pada 1839 oleh Edward Simon, seorang apoteker Jerman.

Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Polistirena adalah molekul yang memiliki berat molekul ringan, terbentuk dari monomer stirena yang berbau harum. Polistirena merupakan polimer hidrokarbon parafin yang terbentuk dengan cara reaksi polimerisasi, dimana reaksi pembentukan polistirena adalah sebagai berikut :

Struktur Stirena dan Polistirena Sifat-Sifat Polistirena Stirena tergolong senyawa aromatik. Polistirena berbentuk padatan murni yang tidak berwarna, bersifat ringan, keras, tahan panas, agak kaku, tidak mudah patah dan tidak beracun, memiliki kestabilan dimensi yang tinggi dan shrinkage yang rendah, tahan terhadap air/bahan kimia nonorganik/alkohol, dan sangat mudah terbakar. Sifat Fisis Densitas Densitas EPS Spesifik Gravitasi Konduktivitas Listrik (s) Konduktivitas Panas (k) Modulus Young(E) Kekuatan Tarik (st) Perpanjangan Ukuran 1050 kg/m 25 200 kg/m 1,05 10-16 S/m 0.08 W/(mK) 3000-3600 MPa 4660 MPa 34%

Notch test Temperatur Transisi gelas (Tg) Polistirena Foam

25 kJ/m 95 C

Salah satu jenis polistirena yang cukup populer di kalangan masyarakat produsen maupun konsumen adalah polistirena foam. Polistirena foam dikenal luas dengan istilah styrofoam yang seringkali digunakan secara tidak tepat oleh publik karena sebenarnya styrofoam merupakan nama dagang yang telah dipatenkan oleh perusahaan Dow Chemical. Oleh pembuatnya Styrofoam dimaksudkan untuk digunakan sebagai insulator pada bahan konstruksi bangunan. Polistirena foam dihasilkan dari campuran 90-95% polistirena dan 5-10% gas seperti n-butana atau n-pentana. Polistirena foam dibuat dari monomer stirena melalui polimerisasi suspensi pada tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya dilakukan pemanasan untuk melunakkan resin dan menguapkan sisa blowing agent. Polistirena foam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat khusus dengan struktur yang tersusun dari butiran dengan kerapatan rendah, mempunyai bobot ringan, dan terdapat ruang antar butiran yang berisi udara yang tidak dapat menghantar panas sehingga hal ini membuatnya menjadi insulator panas yang sangat baik. Polistirena foam begitu banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, tetapi tidak dapat dengan mudah direcycle sehingga pengolahan limbahnya harus dilakukan secara benar agar tidak merugikan lingkungan. Pemanfaatan polistirena bekas untuk bahan aditif dalam pembuatan aspal polimer merupakan salah satu cara meminimalisir limbah tersebut.

CARA PEMBUATAN

Secara laboratorium dapat dibuat melalui dehidrogenasi etil benzene, yaitu dengan melewatkan etilena melalui cairan benzena dengantekanan yang cukup dan aluminiumklorida sebagai katalisnya. Etil benzena didehidrogenasi menjadi stirena dengan melewatkannya melalui katalis oksida aktif. Pada suhu sekitar 6000C stirena disuling dengan cara destilasi maka didapatkan polistirena.Reaksi yang terjadi sebagai berikut : Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Polistirena foam yang dihasilkan dari percampuran 90-95% polistirena dan 5-10% gas-gas tertentu seperti n-butana atau n-pentana. Dahulu, blowing agent yang digunakan adalah berupa senyawa CFC (Freon), karena golongan senyawa ini dapat merusak lapisan ozon oleh karnanya saat ini tidak dipergunakan lagi, kini yang digunakan adalah blowing agent yang lebih ramah lingkungan. Polistirena yang dibuat dari monomer stirena dilakukan melalui proses polimerisasi. Polistirena foam yang dibuat dari monomer stirena melalui polimerisasi suspensi pada tekanantekanan dan suhu tertentu, selanjutnya dilakukan pemanasan untuk melunakkan resin yang ada serta ikut menguapkan sisa-sisa blowing merupakan insulator-insulator yang baik. Sedangkan monomer polistirena foam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat tertentu atau khusus dengan struktur yang tersusun dari beberapa butiran dengan kerapatan rendah, mempunyai bobot ringan, dan terdapat di dalam ruang-ruang antar butiran yang berisi udara minuman-minuman beralkohol atau bersifat asam juga meningkatkan laju migrasi. B. REAKSI-REAKSI Degradasi Polistirena Dengan Inisiator Dikumil Peroksida Polistirena yang ditambahkan dengan dikumil peroksida akan terjadi pemutusan rantai polistirena dan pembentukan ikatan silang pada polistirena. Dengan reaksinya sebagai berikut :

1.

Tahap Dekomposisi

2. Tahap Inisiasi 3. Tahap Pemutusan Rantai

4. Tahap Pembentukan Ikatan Silang Reaksi Degradasi Polistirena dengan Dikumil Peroksida

b. politetrafluoroetilen (PTFE) (Teflon) Ketahanan listrik (khususnya sifat khas frekuensi tinggi) baik sekali, unggul dalam ketahan panas dan ketahanan dingin. Indeks ketahanan abrasi rendah sekali yang berarti bahwa bahan tak saling melekat dengan zat lain. Resin ini secara kimia stabil dengan kristalinitas sangat tinggi. Warnanya putih seperti lilin, lebih keruh daripada polietilen. Bahan ini merupakan resin terberat diantara resin yang dipergunakan dalam praktek, massa jenisnya 2,1- 2,3.

Sifat mekaniknya hampir sama seperti polietilen bermassa jenis tinggi. Suhu deformasi termal pada 4,6 kgf/cm2 adalah 120 C dapat digunakan untuk waktu lebih lama pada 90 260C. Ketahanan panasnya sekitar 288C. Kristalinitasnya hilang bila melewati 300C, dan kekuatan tariknya berkurang sangat cepat. Perubahan volume karena suhu dapat diamati. Mengenai sifat kimianya, zat ini hanya diserang secara bertahap oleh logam alkali dan oleh gas flour yang tinggi konsentrasinya, tetapi tak pernah diserang oleh aqua regia, asam nitrat panas, asam sulfat panas dan soda kaustik panas berkonsentrasi tinggi, karena merupakan resin terkuat. Karena tak larut dalam pelarut, maka kemampuan pemoresannya jelek. Ketahanan melar dan ketahanan abrasi tak selalu menguntungkan.

Mengenai sifat listriknya, bahan ini unggul dalam isolasi listrik, dan kurang dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Dengan menggunakan ketahanan kimia terbaik, bahan ini secara luas digunakan untuk gasket, pembungkus, selang dan pipa. Umurnya dapat dikatakan semi permanen. Dengan memanfaatkan ketahanan geseknya yang rendah, bahan ini banyak digunakan untuk dudukan katup, bantalan, cincin torak, dan sebagainya. Cukup banyak digunakan untuk penggoreng yang tak lekat, setrika dan alat rumah tangga lainnya. Secara luas dipergunakan sebagai komponen listrik yang tak terdegradasi. Juga digunakan untuk pembuluh darah buatan dan material lain yang vital.

c. poli(metilmetakrilat) (PMMA) ada di file 781-693-2-PB.pdf

d. polietilena Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Sekitar 80 juta metrik ton plastik ini diproduksi setiap tahunnya. Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Di industri polimer, polietilena ditulis dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh Polistirena (PS) dan Polipropilena (PP). Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda. Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan percabangan molekul. Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe percabangan, struktur kristal, dan berat molekulnya.

Polietilena bermassa molekul sangat tinggi (Ultra high molecular weight polyethylene) (UHMWPE)

Polietilena bermassa molekul sangat rendah (Ultra low molecular weight polyethylene) (ULMWPE atau PE-WAX)

Polietilena bermassa molekul tinggi (High molecular weight polyethylene) (HMWPE) Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene) (HDPE) Polietilena ''cross-linked'' berdensitas tinggi (High density cross-linked polyethylene) (HDXLPE)

Polietilena ''cross-linked'' (Cross-linked polyethylene) (PEX atau XLPE) Polietilena berdensitas menengah (Medium density polyethylene) (MDPE) Polietilena berdensitas rendah (Low density polyethylene) (LDPE) Polietilena linier berdensitas rendah (Linear low density polyethylene) (LLDPE) Polietilena berdensitas sangat rendah (Very low density polyethylene) (VLDPE)

UHMWPE adalah polietilena dengan massa molekul sangat tinggi, hingga jutaan. Biasanya berkisar antara 3.1 hingga 5.67 juta. Tingginya massa molekul membuat plastik ini sangat kuat, namun mengakibatkan pembentukan rantai panjang menjadi struktur kristal tidak efisien dan memiliki kepadatan lebih rendah dari pada HDPE. UHMWPE bisa dibuat dengan teknologi katalis, dan katalis Ziegler adalah yang paling umum. Karena ketahanannya terhadap penyobekan dan pemotongan serta bahan kimia, jenis plastik ini memiliki aplikasi yang luas. UHMWPE digunakan sebagai onderdil mesin pembawa kaleng dan botol, bagian yang bergerak dari mesin pemutar, roda gigi, penyambung, pelindung sisi luar, bahan anti peluru, dan sebagai implan pengganti bagian pinggang dan lutut dalam operasi. HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa air, dan tempat sampah. PEX adalah polietilena dengan kepadatan menengah hingga tinggi yang memiliki sambungan cross-link pada struktur polimernya. Sifat ketahanan terhadap temperatur tingi meningkat seperti juga ketahanan terhadap bahan kimia.

MDPE dicirikan dengan densitas antara 0.9260.940 g/cm3. MDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. MDPE memiliki ketahanan yang baik terhadap tekanan dan kejatuhan. MDPE biasa digunakan pada pipa gas. LDPE dicirikan dengan densitas 0.9100.940 g/cm3. LDPE memiliki derajat tinggi terhadap percabangan rantai panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah menjadi struktur kristal. Ini juga mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang rendah. Ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan tensil yang rendah. LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas. LLDPE dicirikan dengan densitas antara 0.9150.925 g/cm3. LLDPE adalah polimer linier dengan percabangan rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan. Umumnya dibuat dengankopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin (1-butena, 1-heksena, 1-oktena, dan sebagainya). LLDPE memiliki kekuatan tensil yanglebih tinggi dari LDPE, dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan. VLDPE dcirikan dengan densitas 0.8800.915 g/cm3. VLDPE adalah polimer linier dengan tingkat percabangan rantai pendek yang sangat tinggi. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin.

Sifat fisik Melihat kristalinitas dan massa molekul, titik leleh, dan transisi gelas sulit melihat sifat fisik polietilena. Temperatur titik tersebut sangat bervariasi bergantung pada tipe polietilena. Pada tingkat komersil, polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik lelehnya berkisar 120oC hingga 135oC. Titik leleh polietilena berdensitas rendah berkisar 105oC hingga 115oC. Kebanyakan LDPE, MDPE, dan HDPE mempunyai tingkat resistansi kimia yang sangat baikdan tidak larut pada temperatur ruang karena sifat kristalinitas mereka. Polietilena umumnya bisa dilarutkan pada temperatur yang tinggi dalam hidrokarbon aromatik seperti toluena atau xilena, atau larutan terklorinasi seperti trikloroetana atau triklorobenzena.

2. Jelaskan bagaimana polimer dibuat dan diproses untuk menjadi suatu produk yang berguna c. Jelaskan bagaimana peranan polimer pada kehidupan kita? Penggunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari

Penggunaan polimer dalam kehidupan seharihari sudah menjadi bagian hidup kita dan jarang kita perhatikan. Beberapa polimer tersebut adalah : Polietilena Kita lebih sering menyebutnya dengan plastik. Polimer ini dibentuk dari reaksi adisi monomer-monomer etilena. Ada dua macam polietilena, yaitu yang memiliki densitas (kerapatan) rendah dan polietilena yang memiliki densitas tinggi. Perbedaan dari kedua polimer ini adalah cara pembuatannya dan agak berbeda sifat fisikanya. Secara umum sifat polietilena adalah sebagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Untuk polietilen dengan densitas rendah biasanya dipergunakan untuk lembaran tipis pembungkus makanan, kantung-kantung plastik, jas hujan. Sedangkan untuk polietilen yang memiliki densitas tinggi, polimernya lebih keras, namun masih mudah untuk dibentuk sehingga banyak dipakai sebagai alat dapur misal ember, panci, juga untuk pelapis kawat dan kabel. Polipropilena, Polimer ini mirip dengan polietilen, Monomer pembentuknya adalah propilena (CH3CH = CH2), berbeda dalam jumlah atom C dengan etilen.

Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan dari polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali dan sebagainya. Karena lebih kuat, botolbotol dari polipropilena dapat dibuat lebih tipis dari pada polietilena. Botol minuman adalah salah satu contoh polimer propilena yang banyak dipergunakan. Teflon

Nama Teflon merupakan nama dagang, nama ilmiahnya adalah politetrafluoroetilena dan disingkat dengan PTFE. Polimer dihasilkan dari proses polimerisasi adisi senyawa turunan etilen yaitu tetrafluoroetilena (CF2 = CF2). Teflon sangat tahan terhadap bahan kimia, panas dan sangat licin. Penggunaan teflon sebagai pelapis barang yang tahan panas seperti tangki di pabrik kimia, pelapis panci dan kuali anti lengket di dapur serta pelapis dasar seterika. Polivinil klorida (PVC) Polimer ini merupakan polimer yang dibentuk oleh monomer kloro etilen (CH2=CHCl). Polimer ini memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan etilen, tahan panas atau tidak mudah terbakar. Berdasarkan sifat inilah maka, polivinil klorida banyak dipergunakan untuk untuk membuat pipa, selang keras, lapisan lantai, piringan hitam, dan lain-lain. Bakelit Polimer bakelit merupakan plastik termoseting, polimer ini dihasilkan dari suatu kopolimer kondensasi antara metanal dan fenol. Bakelit sudah banyak dibahas pada plastik termoseting. Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan listrik, sebagai kotak isolator, dan dudukan lampu. Polimer Akrilat

Ada dua jenis polimer Akrilat yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu polimetil metakrilat dan serat akrilat atau orlon. Polmetilmetakrilat (PMMA) merupakan senyawa homopolimer yang dibentuk dari reaksi polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat. Senyawa ini juga dikenal dengan nama dagang flexiglass (gelas yang fleksibel). PMMA berupa plastik bening, keras dan kuat, namun ringan dan fleksibel. Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur logam, dan yang paling mudah kita amati adalah digunakan untuk lampu belakang mobil ataupun kaca jendela pesawat terbang. Polimerisasi dari asam akrilat (asam 2-propenoat) atau turunannya menghasilkan serat akrilat seperti orlon, serat ini menyrupai wol, sehingga dipergunakan untuk jamper, kaos kaki, karpet dan lain-lain. Serat sutra didapat dari ulat sutra sebagai bahan yang mengkilat dan halus serta lembut. Polimer sintetik dari sutra adalah serat sintetik nylon 66 dan nylon 6, walapun hasilnya tidak sebaik sutra namun sudah mendekati. Polimer ini merupakan poliimida, cocok untuk tekstil halus , misalnya untuk pakaian dan pakaian dalam. Poliester Poliester merupakan polimer yang disusun oleh monomer ester. Penggunaan dari polimer ini adalah pengganti bahan pakaian yang berasal dari kapas. Produk yang dikenal adalah Dacron dan tetoron nama dagang sebagai serat tekstil. Polimer ini juga dapat dikembangkan lagi dan dipergunakan sebagai pita perekam magnetic dengan nama dagang mylar. Karet sintetik Keterbatasan sumber daya karet dan sifatnya yang perlu ditingkatkan maka diteliti dan didapatkan karet sintetik. Karet sintetik merupakan kopolimer yang terbentuk dari dua monomer yaitu stirena dan 1,3 butadiena disingkat dengan SBR. Rantai polimer senyawa ini dapat berikatan membentuk ikatan silang dengan atom belerang (sulfide) melalui proses vulkanisasi, sehingga karet sintetik memiliki sifat keras dan kuat. Cocok untuk ban mobil.

3. Apa yang dimaksud dengan kopolimer. Beri contohnya Kopolimer Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena)

Jenis-jenis kopolimer a) Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . A B A A B B A A -. . .. b) Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya:. . . A B A B A B AB... c) Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . A A A A B B B B A A A A -. . . d) Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan

berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya

Contoh: a. b. c. d. Polimer dakron (terbentuk dari monomer asam tereftalat dan etandiol) Nilon 66 (terbentuk dari 1,6 diaminoheksana dan asam heksanadioat) Bakelit (terbentuk dari fenol dan metanal) SBR terbentuk dari stirena dan buta diena.

4. contoh bahan biopolimer, jelaskan bahan tsb (DNA, protein, polisakarida, karet alam) Bahan bahan Polimer Pengertian Bahan polimer adalah suatu bahan rekayasa bukan logam (non-metalic material) yang penting. Saat ini bahan tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan subtitusi untuk logam terutama karena sifat-sifatnya yang ringan, tahan akan korosi dan kimia dan murah, khusunya untuk aplikasi pada temperature murah. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah mempunyai daya hantar listrik dan panas yang rendah, kemampuan meredam kebisingan , warna dan tingkat transparan yang bervariasi, kesesuaian desain dan manufaktur.

Istialah polimer untuk menggambarkan bentuk molekul raksasa atau rantai yang sangat panjang yang terdriri dari unit kecil yang berulang-ulang. Molekul tunggal penyusun polimer dikenal dengan istilah monomer. Polyethylene, misalnya, adalah salah satu jenis bahan polimer dengan rantai linear sangat panjang yang tersusun atas unit-unit terkecil (mer) yang berulang-ulang yang berasal dari monomer molekul ethylene. Monomer memiliki ikatan kovalen tak jenuh (ikatan ganda) sedangkan

pada mer ikatan tersebut menjadi aktif atau ikatan kovalen terbuka dengan elektron tak berpasangan.

Bahan organic alam yang mulai dikenal sejak tahun 1866, yaitu denghan digunakannya polimer cellulose. Bahn organic buatan mulai dikenal tahun 1906 dengan ditemukannya polimer Phenol Formaldehide atau Bakelite, hingga saat ini masih digunakan untuk berbagai keperluan. Menggunakan bakelit untuk memegang (mounting) specimen metalografi dari sampel logam yang akan dilihan struktur mikronya di bawah mikroskop optik reflektif. Plastik oleh masyarakat awam sebagian besar disebut bahan polimer. Istilah tersebut berasal dari kata Plastikos yang berarti mudah dibentuk dan dicetak. Teknologi modern plastic dimulai tahun 1920 an, yaitu dimulai dengan digunakannya polimer yang berasal dari produk derivative minyak bumi, seperti Plyethylene. Salah satu jenis plastic yang sering kita jumpai adalah LDPE ( Low Density Poly Ethylene) yang banyak digunakan sebagai pembungkus yang lunak dan sangat mudah dibentuk. Di samping pembagian di atas, yaitu natural polymer yang berasal dari alam (misalnya cellulose) dan synthetic polymer yang merupakan hasil rekayasa manusia (misalnya bakelite dan plyethylene), polimer umumnya dikelompokkan berdasarkan perilaku mekanik dan struktur rantai atau molekulnya. Polimer thermoplastik, misalnya polyethylene, adalah jenis polimer yang memiliki sifat-sifat thermoplastik yang disebabkan oleh struktur rantainya yang linear (linear), bercabang (branched) atau sedikit bersambung (crosslinked). Polimer dari jenis ini akan bersifat lunak dan viskos (viscous) pada saat dipanasikan dan menjadi keras dan kaku (rigid) pada saat didinginkan secara berulang-ulang. Sementara itu, polimer thermoset (termosetting), misalnya bakelite, hanya melebur pada saat pertama kali dipanaskan dan selanjutnya mengeras secara permanen pada saat didinginkan. Polimer jenis ini bersifat lebih keras dan kaku (rigid) karena strukturnya olemkulnya yang membentuk jejaring tiga dimensi yang saling berhubungan (network). Polimer jenis elastomer, misalnya karet alam, memiliki daerah elastis non linear yang sangat besar yang disebabkan oleh adanya sambungan-sambungan antar rantai (cross links) yang berfungsi sebagai pengingat

bentuk (shapememory) sehingga karet dapat kembali ke bentuknya semula, pada saat beban eksternal dihilangkan.

Proses Pembentukan Polimer Proses pembentukan rantai molekul yang raksasa polimer melibatkan rekasi yang kompleks. Proses Polimerisasi dikelompokkan menjadi dua jenis reaksi, yaitu ; (1) Polimerisasi aditif, dan (2) polimerisasi kondensasi (condensation). Reaksi adisi berlangsung secara cepat tanpa produk samping (by- product) sehingga sering disebut pertumbuhan rantai (Chain Growth). Sedangkan polimerisasi kondensasi seperti pembentukan bakelit dari dua buah mer berbeda, berlangsung thap demi tahap (Step Growth) dengan menghasilkan produk samping, misalnya molekul air dikondensasikan keluar. Proses pembentukan polimer berlangsung 3 tahap, yaitu : (1) Inisiasi, (2) adisi atau pertumbuhan rantai, dan (3) terminasi. Untuk memulai proses ethylene, ditambahkan H2o2 Sehingga terjadi pemutusan ikatan kovalen antar oksigendalam molekul hydrogen Peroksida dan ikatan kovalen antar karbon dalam molekul ethylene.

Sifat Sifat Bahan Polimer 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mampu dicetak dengan baik Produk yang ringan dan kuat dapat dibentuk Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia Produk yang sifatnya berbeda dapat dibuat tegantung cara pembuatannya Umumnya polimer lebih murah

7. 8. 9.

Kurang tahan terhadap panas Kekerasan permukaan yang sangat kurang Kurang tahan terhada[ pelarut

10. Mudah termuati listrik secara elektro satatic 11. Beberapa bahan tahan abrasi atau punya koefisien gesek kecil

5. keunggulan dan kerugian polimer sintetik dibanding biopolimer

Anda mungkin juga menyukai