Anda di halaman 1dari 45

Cara Mudah Mengelola Keuangan

Sesuai Dengan Syariah

Woka Aditama

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah


Woka Aditama
Copyright2015
Penerbit PT. YukBisnis Indonesia
www.yukbisnis.com
Cover
Layout

: Tata Wijana
: Yosefin Santi

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Lingkup Hak Cipta:
Pasal 2
Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana:

Pasal 72

1.

Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau

Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling

sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil

2.

pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Selama ini apa yang biasa Anda bayangkan saat menerima gaji ataupun penghasilan setiap bulannya?
Mungkin yang terlintas adalah keinginan untuk membelanjakannya dengan berbagai barang yang memang
sudah Anda idam-idamkan. Namun semua harapan tersebut sering diganggu dengan keharusan setiap
orang yang memiliki penghasilan, yaitu HARUS SISA UNTUK DITABUNG.
Tahukah Anda, bahwa sesungguhnya Al-Quran serta para Nabi telah banyak mencontohkan berbagai akhlak
baik yang bisa dimanfaatkan untuk mengelola keuangan Ada secara lebih baik dan sehat?
Belum tahu? Kalau begitu buku yang satu ini akan memberikan Anda tentang gambaran, contoh serta tips
dan strategi untuk mengelola keuangan Anda sesuai dengan syariah Islam. Tidak peduli apakah pendapatan
yang Anda miliki besar maupun kecil, semua bisa menerapkan cara mengelola keuangan ini.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 4

Kalau Anda adalah salah satu orang yang masih berpikir bahwa, mengelola keuangan membutuhkan
keahlian dan juga sertifikasi di bidang keuangan selama beberapa tahun, maka silahkan BUANG PIKIRAN
TERSEBUT JAUH-JAUH....
Karena nyatanya semua orang bisa mengelola keuangannya, minimal untuk diri sendiri dan keluarganya.
Karena Anda hanya butuh 4 PAHAM untuk menjadi perencana keuangan yang baik, yaitu :

PAHAM PENJUMLAHAN
PAHAM PENGURANGAN
PAHAM PERKALIAN, dan
PAHAM PEMBAGIAN.
Dan saya yakin, Anda paham keempat hal diatas. Maka dengan demikian, mengatur sendiri keuangan Anda
sendiri, bukanlah masalah dan Anda pun BERHAK untuk membaca strategi-strategi didalam buku ini ^__^.
Selamat Membaca!

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 5

BAGIAN 1 :
SALAH KAPRAH

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 6

1. Membedakan Kebutuhan Dengan Keinginan


Di zaman sekarang, rutinitas serta aktivitas manusia begitu beragam dan bermacam-macam. Tidak
heran jika banyak orang yang menjalani atau memandang hidup ini dengan cara yang salah, sehingga
merugikan diri mereka sendiri.
Dalam hal perencanaan keuangan, pemenuhan kebutuhan adalah salah satu tujuan dari
diperlukannya tata kelola keuangan yang baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Tapi apakah benar
berbagai macam hal yang kita sebut kebutuhan memang benar-benar sebuah kebutuhan?
Mari kita buat ilustrasi mudah, katakanlah ada seorang karyawan di Jakarta yang memiliki gaji sebesar
Rp 2.500.000/Bulan. Gaji tersebut cukup untuk biaya sewa kamar kost sebesar 800.000 rupiah, makan
3 kali di Warteg sebesar Rp 30.000/hari (900.000/Bulan), transportasi sebesar 500.000/bulan. Total Rp
2.200.000 pengeluaran dengan sisa yang bisa ditabung setiap bulannya adalah Rp 300.000.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 7

Dengan kondisi biaya hidup standar, tentu gaji diatas sangatlah cukup. Namun, bagi Anda tentu
nominal pendapatan diatas masih terbilang tidak cukup. Kenapa?
Ya, karena ada gaya hidup yang harus dipenuhi seperti membeli baju bagus dan berekreasi.
Sesungguhnya gaji yang anda dapatkan sudah cukup untuk hidup setiap bulannya, tetapi menjadi
tidak cukup karena ada gaya hidup yang seakan-akan harus dipenuhi.
Manusia masih bisa hidup dengan memakan makanan yang sederhana, ini disebut kebutuhan.
Namun keinginan untuk merasakan makanan yang enak, inilah yang disebut keinginan atau gaya
hidup. Makanan enak tentu lebih mahal dari makanan biasa. Padahal dengan makanan biasa,
kebutuhan manusia telah terpenuhi. Seperti dalam firman Allah di Surah At-Talaq ayat 2-3 ini, yang
berbunyi :

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar
dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa
yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan keperluannya. (Q.S At-Talaq : 2-3)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 8

Ya, rejeki manusia akan selalu dicukupkan oleh Allah. Artinya, minimal untuk hidup, manusia bisa
memenuhi kebutuhannya tanpa perlu khawatir tidak mendapat rejeki karena hal ini sudah dijamin
oleh Yang Maha Kuasa. Namun banyak yang merasa tidak cukup karena yang ingin dipenuhinya
bukanlah kebutuhan, melainkan keinginannya.
Maka dari itu, penting untuk mengubah cara pandang kita terlebih dahulu untuk dapat secara efektif
mengelola keuangan dengan cara yang baik dan benar.
Mengubah cara berpikir bahwa sesungguhnya gaji atau
pendapatan dengan nominal berapapun adalah cukup untuk diri
kita. Hal ini akan memberi kemudahan kepada diri kita untuk
mengalokasikan uang yang dimiliki untuk kepentingan berinvestasi
dalam memberikan nilai tambah pada diri kita di masa depan.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 9

2. Fitrah Uang Yang Kita Miliki


Meskipun banyak orang yang memiliki uang, namun sangat sedikit yang memahami tentang fitrah
uang yang sebenarnya. Pada umumnya, kita hanya tahu peruntukan uang sebagai alat pembayaran
yang sah dan diakui negara untuk membeli berbagai barang atau jasa di dunia ini, tapi tahukah Anda
bahwa nilai ASLI uang yang sesunguhnya terus menurun setiap tahunnya?
Ya, uang kertas dan uang logam yang jamak digunakan oleh masyarakat saat ini terus menurun
nilainya karena efek inflasi. Inflasi ini terjadi karena uang kertas dan uang logam terus diproduksi
oleh negara untuk diedarkan kepada masyarakat. Jumlah uang kertas dan logam yang beredar makin
banyak, membuat nilai real uang terus menurun, sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran
dalam ekonomi.
Jadi, bagaimana caranya mengatasi kondisi di atas?

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 10

Solusinya adalah dengan mengoptimalkan uang yang saat ini kita miliki.
Mengoptimalkan di sini maksudnya adalah dengan menyimpan uang di Bank (Bukan di bawah namtal)
atau untuk membeli aset seperti rumah, saham, emas dan lain-lain. Hal ini umum juga disebut dengan
kegiatan Berinvestasi. Investasi seperti apa? Nanti akan kita bahas lebih lanjut.
Fitrah uang yang selanjutnya adalah sebagai alat pembayaran yang sah, bukan alat menabung yang
sah. Silahkan jika Anda tidak percaya, lihatlah uang kertas yang Anda miliki dan carilah tulisan ini :
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bank Indonesia Mengeluarkan Uang Sebagai
Alat Pembayaran Yang Sah Dengan Nilai...
Sudah cukup jelas nampaknya fitrah uang yang kita miliki ini yang memang tidak didesain untuk
ditabung ataupun disisa-sisakan..hehe :D

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 11

3. Fitrah Manusia
Sebagai seorang manusia, apakah kita sudah cukup mengetahui mengenai fitrah kita sebagai
manusia? Fitrah manusia adalah mencari kesenangan dan kemudahan. Hal inilah yang menjawab
pernyataan di poin sebelumnya mengapa masyarakat pada umumnya memilih untuk membeli
makanan yang enak dan mahal dibandingkan makanan yang murah dengan rasa biasa saja. Toh, tidak
makan-makanan mahal pun Anda tidak akan mati kan?
Karena fitrah manusia tersebut yang senang mencari kemudahan dan kesenangan membuat
seringkali pengeluaran uang Anda menjadi lebih besar dari yang sebenarnya Anda butuhkan. Jadi
adalah hal yang wajar jika sebagai manusia, menyisakan gaji untuk disimpan merupakan sesuatu
yang sulit dilakukan. Karena menyisakan gaji atau pendapatan adalah sesuatu yang tidak mudah dan
tidak menyenangkan. Sudah insting alami manusia bila memiliki uang berlebih atau bersisa, inginnya
menghabiskannya untuk kesenangan pribadi.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 12

4. Hakikat Rezeki
Rezeki atau harta yang Anda miliki saat ini, apakah Anda tahu peruntukan yang sebenarnya yang
diperintahkan oleh Allah Swt. ?
Ya, masih banyak yang berpikir bahwa rezeki yang Allah berikan kepada umatnya selain untuk
kebutuhan hidup sehari-hari, juga untuk disimpan atau ditabung, padahal.....

REZEKI ADALAH UNTUK DIOPTIMALKAN DENGAN SEBAIK-BAIKNYA


Dan cara mengoptimalkannya pun sudah Allah beritahu dengan jelas melalui firman berikut :

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah: 261)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 13

Ya, rezeki memang boleh untuk ditabung atau disimpan, tapi akan lebih optimal bila dinafkahkan di
jalan yang diridhai oleh Allah Swt. Jalan yang diridhai itupun definisinya sangatlah luas, tidak hanya
meliputi sedekah, zakat, infaq atau wakaf semata. Tapi peruntukan harta untuk digunakan pada halhal lain selama itu halal dan tidak bertentangan dengan aturan Islam.
Lalu apakah menabung uang itu termasuk sesuatu yang kurang baik ? Oh tentu saja menabung
adalah hal baik namun hal tersebut bisa dibilang kurang optimal dalam memaksimalkan harta yang
Anda miliki. Cara paling optimal tentu saja dengan menginvestasikannya atau menggunakan harta
tersebut sebagai modal berbisnis yang halal dan tidak melanggar syariat. Salah satu contoh bisnis
yang dilarang adalah membuka usaha kafe yang menjual berbagai produk-produk minuman alkohol.
Untuk detailnya, akan di bahas lagi nanti.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 14

5. Hutang Dianggap Beban


Apa yang terlintas di benak Anda saat membaca kata Hutang ? Mungkin diantara Anda ada yang
berpikir bahwa hutang itu adalah beban, berbahaya dan membuat hidup tidak tenang. Hal itu tentu
ada benarnya. Seperti yang juga disampaikan dalam hadits Nabi berikut tentang orang yang sering
berhutang:

Sesungguhnya seseorang yang (biasa) berhutang, jika dia berbicara maka dia berdusta, jika dia
berjanji maka dia mengingkarinya (HR Al-Bukhaari no. 832 dan Muslim no. 1325/589)
Namun, sesungguhnya berhutang bukanlah aktivitas yang haram dilakukan bila diperuntukan
untuk sesuatu yang benar-benar mendesak. Nabi Muhammad pun pernah berhutang seperti yang
Diriwayatkan dari Aisyah radhiallaahuanhaa, bahwasanya dia berkata:

Nabishallallaahu alaihi wa sallammembeli makanan dari seorang Yahudi dengan tidak tunai,
kemudian beliau menggadaikan baju besinya (HR Al-Bukhari no. 2200)
Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 15

Jadi berhutang sebenarnya boleh-boleh saja selama tidak sering dilakukan. Berhutang pun akan
lebih baik jika digunakan untuk membeli aset seperti properti atau tanah (bisa lewat Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) atau untuk modal usaha. Hal ini karena hutang dimasukan dalam objek yang produktif
sehingga kalaupun hutang tidak sempat Anda lunasi, aset-aset tersebut bisa Anda jual atau gadaikan
demi melunasi hutang.
Kondisinya tentu akan lebih sulit bila hutang tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan seharihari. Resiko gagal untuk dilunasinya jauh lebih tinggi. Hal ini biasa terjadi pada pemilik Kartu Kredit.
Padahal hukuman bagi umat yang memiliki hutang sangatlah mengerikan. Ini terlihat dalam Hadits
Nabi Muhammad seperti :

Barang siapa meminjam harta manusia dan dia ingin membayarnya, maka Allah akan
membayarkannya. Barang siapa yang meminjamnya dan dia tidak ingin membayarnya, maka
Allah akan menghilangkan harta tersebut darinya. (HR Al-Bukhaari no. 2387)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 16

Bahkan bila seseorang masih memiliki hutang hingga kematian mendatanginya, ia akan terhalang
untuk masuk surga meskipun memiliki pahala yang banyak.

Jiwa seseorang digantungkan sebab hutangnya sampai hutang tersebut terbayar. (HR Ar-Tarmidzi)
Roh seorang mukmin masih terkatung-katung (sesudah wafatnya) sampai hutangnya di dunia
dilunasi. (HR. Ahmad)
Dari Shuhaib Al Khoir, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Siapa saja yang berhutang

lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam
status sebagai pencuri. (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan
shohih).

Oleh karena itu, penting untuk mencatat hutang yang pernah Anda lakukan serta selalu meniatkan
dengan sepenuh hati dalam melunasi hutang agar jika datang kematian, sanak saudara yang lain akan
mengetahui hutang Anda dan melunasinya. Sehingga jiwa Anda tidak ditangguhkan di akhirat kelak.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 17

Hutang sesungguhnya bisa menolong keuangan Anda di masa-masa sulit. Namun bila terlalu
berlebihan, justru banyak mendatangkan ke-mudharat-an. Jadi bijaklah dalam berhutang.

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.(QS. Al A`raaf : 31).

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 18

BAGIAN 2 :
CARA MENGELOLA UANG SECARA ISLAMI

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 19

Sungguh luar biasanya agama Islam. Semua aspek kehidupan manusia benar-benar diperhatikan oleh
Allah bagi umat-Nya. Bahkan dalam pengelolaan keuangan pun diperhatikan dengan baik. Manfaatnya pun
tidak hanya sekedar untuk mempermudah urusan akhirat, namun juga urusan dunia dari umat manusia di
seluruh alam

Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang Mumin yang mengerjakan amal saleh bagi mereka ada pahala
yang besar, (Q.S Al-Isra : 9)
Mengelola keuangan adalah solusi yang paling mungkin dilakukan bahkan oleh satu orang sekalipun.
Manfaatnya pun sangatlah besar antara lain :
1. Mencegah kebangrutan keuangan pribadi/keluarga Anda.
2. Menghindarkan diri dari pemborosan.
3. Mengoptimalkan setiap harta yang Anda miliki.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 20

4. Membantu Anda mewujudkan berbagai rencana masa depan Anda. Contoh, bila Anda ingin memiliki

rumah sendiri dalam 6 sampai 10 tahun ke depan, maka strategi pengelolaan keuangan Anda

diarahkan sedemikian rupa agar impian Anda tersebut dapat terwujud sesuai dengan target.

5. Membantu Anda menentukan jumlah harta yang tepat untuk dizakatkan/ disedekahkan, sehingga

harta Anda menjadi berkah dan suci di mata Allah Swt.

Lalu bagaimana strategi serta langkah-langkah pengelolaan keuangan yang sesuai dengan aturan Islam?
Setelah Anda bisa memperbaiki pola pikir yang keliru seperti tersebut pada Bagian Satu sebelumnya, kini
Anda telah siap untuk menjalankan langkah-langkah pengelolaan keuangan yang akan diberikan pada bagian
ini. Jika pola pikir Anda belum diubah, tentunya akan sulit bagi Anda untuk memahami dan mempraktekan
strategi-strategi ini. Anda sudah siap? Kalau sudah, Ini dia ulasannya

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 21

1. Berikan Hak Allah Terlebih Dahulu


Banyak orang yang membayarkan sedekah atau zakatnya di akhir saat semua pendapatannya sudah
digunakan utuk membeli kebutuhannya. Padahal, sedekah harusnya dibayarkan terlebih dahulu
sebagai hak Allah Yang Maha Esa atas harta yang DITITIPKAN pada Anda. Ini karena saat Anda baru
mendapatkan penghasilan, ini adalah momen dimana Anda sedang dalam keadaan lapang. Sama
seperti hadits berikut:

Shadaqah yang paling utama adalah engkau bershadaqah ketika dalam keadaan sehat dan
bugar, ketika engkau menginginkan kekayaan melimpah dan takut fakir. Maka jangan kau tunda
sehingga ketika ruh sampai tenggorokan baru kau katakan, Untuk fulan sekian, untuk fulan
sekian. (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Harta yang Anda, Saya dan Kita miliki sesungguhnya adalah titipan semata dari Allah Swt. Sehingga
adalah hal yang wajar bukan, jika Anda membayar sedekah sebagai rasa syukur rezeki yang Anda
peroleh.
Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 22

Lagipula, dalam setiap harta, ada hal 2,5% yang merupakan milik para kaum fakir dan miskin.
Sehingga jika Anda tidak membayarkan terlebih dahulu hak para fakir tersebut di awal, maka sama
saja kita sedang mengkonsumsi harta dengan menggunakan hak orang lain. Hal inilah yang beresiko
membuat harta kita menjadi tidak suci dan haram, Naudzubillahi minzalik.
Tapi kadang kita sangat sulit sekali untuk menyisihkan harta kita untuk bersedekah dan zakat bukan?
Apalagi bagi Anda yang sebelum-sebelumnya sama sekali tidak pernah mengalokasikan dana untuk
bersedekah atau membayar zakat.
Lalu bagaimana trik untuk mengatasi kebiasaan tersebut ??
Mulai sekarang cobalah ubah cara Anda memandang kegiatan sedekah sebagai kewajiban ke cara
pandang sebagai sebuah BISNIS PALING MENGUNTUNGKAN DI DUNIA....
Loh, kok bisa?

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 23

Tentu bisa, karena kenyataannya sedekah adalah bisnis paling menguntungkan di dunia dengan
keuntungan 97,5% dari total yang bisa Anda dapatkan. WOW!
Pikirkan ini adalah bisnis kurir uang yang ditawarkan dari Allah kepada Anda. Allah hanya meminta
Anda mengantarkan 2,5% saja dari total harta yang Allah titipkan pada Anda untuk didistribusikan
kepada kaum fakir dan miskin. Sebagai imbalannya, Allah memperbolehkan Anda mengambil 97,5%
sisanya untuk dimiliki oleh Anda. Mudah bukan?
Mana ada di dunia ini ada bisnis yang memberikan tingkat keuntungan diatas 90% selain berbisnis
dengan Allah Swt. melalui jasa Distribusi Sedekah seperti ini kan ? Subhanallah.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 24

2. Simpan Dulu Baru Gunakan


Masih ingat bahwa cara mengelola keuangan secara syariah ini agar Anda bisa menghabiskan uang
Anda secara tepat tanpa perlu menyisakan uang di akhir kan? Kalau begitu Anda bisa mencoba
dengan mengubah kebiasaan menyimpan sisa uang dari penghasilan Anda menjadi menyimpan uang
Anda untuk tabungan di awal saat menerima gaji.
Jadi setelah membayarkan sedekah, Anda simpan penghasilan Anda dalam tabungan atau bentuk
investasi lainnya, kemudian gunakan seperlunya untuk kebutuhan Anda.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran, yaitu :
Yusuf berkata: Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang

kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (Q.S Yusuf : 47)
Dari ayat di atas, bisa kita ketahui bahwa Nabi Yusuf pun telah mempraktekan cara mengelola
keuangan, yaitu Menyimpan Terlebih Dahulu, Baru Mengkonsumsinya Untuk Kebutuhan.
Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 25

Ya , Nabi Yusuf menganjurkan bahwa menyimpan atau menabung terlebih dahulu adalah hal perlu
dilakukan pertama.barulah kemudian ambil SEDIKIT dari itu untuk Kita makan. Benar, SEDIKIT saja
dari simpanan kita saja yang diambil untuk memenuhi kebutuhan kita.
Di sini diajarkan dua nilai, yaitu pentingnya menabung dan pentingnya hidup tidak terlalu konsumtif,
sesuai dengan kebutuhan bukan gaya hidup. Sehingga, banyak uang yang dapat ditabung. (Poin
tentang hidup yang tidak terlalu konsumtif akan dijelaskan lebih lanjut).
Merujuk pada pepatah bahwa Dalam berbuat Baik Janganlah Setengah-setengah, maka kegiatan
menabung yang diniatkan sesuai syariah tentu tidak hanya menabung dengan tujuan kebaikan
semata. Tapi juga cara yang ditempuh harus dihiasi dengan akhlak kebaikan. Maka akan lebih berkah
bila Anda juga menyimpan tabungan Anda di bank-bank syariah yang sudah tersedia di Indonesia,
salah satunya melalui iB Hasanah dari BNI Syariah.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 26

Menabung di bank BUMN syariah seperti BNI Syariah tentu lebih terjamin bila dibandingkan
menyimpan tabungan di bank swasta apalagi asing. Sekedar informasi, hal ini dikarenakan BUMN
adalah milik negara dan dijamin oleh negara dari sisi perizinan, fasilitas, maupun kesehatan keuangan
dari bank itu sendiri. Hal ini tentu bisa menghindarkan kita dari kasus seperti yang menimpa nasabah
Bank Century.
Tapi ini adalah strategi untuk bertahan hidup. Untuk menambah jumlah harta yang dimiliki, caranya
akan dijelaskan pada poin berikutnya.
Jadi jangan lagi memiliki pola pikir bahwa yang harus diatbung adalah uang sisa, ubah cara pikir Anda
jika masih seperti di bawah ini ya.....coret ya ^__^

Income Kebutuhan = Uang Sisa (Untuk Ditabung)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 27

3. Investasi dan Berbisnis


Ya, investasi adalah salah satu jalan untuk meningkatkan nilai harta di masa depan dibandingkan
jumlah yang dimiliki pada masa kini. Investasi sendiri bisa melalui emas, properti atau hal-hal lainnya
selama tidak bertentangan dengan aturan Islam, seperti yang terkandung dalam firman Allah berikut:

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagimu. (Al-Baqarah: 168)
Dan...

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (Al-Maidah: 88)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 28

Selain berinvestasi, menambah harta pun bisa juga melalui berniaga atau di zaman ini kita kenal
dengan sebutan Wirausaha. Alokasikan harta Anda untuk modal usaha. Hal ini bisa melipatgandakan
penghasilan Anda berkali-kali lipat dibandingkan dengan menabung ataupun berinvestasi. Persis
seperti yang terkandung dalam hadits dalamAl-Mughni an Hamlil Asfar, Al-Hafizh Al-Iraqi pada hadits
no. 1576 :

Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.
Dan
Ada seseorang bertanya, Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah? Beliau jawab:

Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur. (HR.
Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 29

Bahkan pekerjaan sebagai wirausaha sangatlah dianjurkan dalam Islam. Nabi Muhammad SAW
sendiri juga merupakan wirausahawan yang ulung hingga berhasil mendapatkan gelar Al-Amin dari
kegiatan berniaganya yang telah dipupuk sedari remaja.
Hal ini dikarenakan selain mendatangkan rezeki, profesi wirausaha juga menjadikan seseorang
merdeka dan lebih leluasa dalam menjalankan ibadah sebagai seorang muslim. Tentu tidak masalah
jadi seorang karyawan jika atasan kita adalah juga seorang muslim. Namun bila atasan kita adalah
non-muslim tentu banyak hal yang kurang bebas. Seperti saat natal, mau tidak mau kita harus
memakai kostum natal karena perintah dari atasan tersebut.
Tidak hanya di masa Rasullullah saja, pada masa modern hal ini juga di rekomendasikan oleh
seorang pakar keuangan dan penulis buku best seller Rich Dad, Poor Dad, Robert T. Kiyosaki untuk

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 30

meyisihkan penghasilan atau uang Anda untuk modal. Bahkan, kalaupun Anda adalah seorang
karyawan atau pegawai sekalipun. Sisihkanlah setiap bulan gaji Anda untuk menjadi modal atau
membeli aset. Menurut Robert T. Kyosaki, inilah yang membedakan orang-orang kaya dengan orangorang kelas menengah dan orang miskin. Orang kaya membeli aset, orang kelas menengah dan orang
miskin menghabiskan uangnya untuk keperluan konsumtif. Dan seringkali orang kelas menengah
menyangka telah membeli aset, padahal mereka membeli barang konsumtif, disebut juga dengan
liabilitas.
Aset adalah modal atau barang yang menghasilkan pemasukan, sedangkan liabilitas adalah barang
yang justru mendatangkan pengeluaran. Barangnya bisa jadi sama, tetapi yang satu aset, yang satu
liabilitas. Misalnya orang yang membeli mobil dan direntalkan. Hasil rental lebih besar dari cicilan. Ini
aset. Tetapi kalau seseorang membeli mobil untuk gengsi-gengsian, ia terbebani dengan cicilan, biaya
perawatan dan lain-lain, ini justru menjadi liabilitas.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 31

4. Kebutuhan Konsumtif Seperlunya Tanpa Berlebihan


Tanpa perlu dijelaskan lebih lanjut, keperluan konsumsi adalah kebutuhan wajib bagi semua orang
yang tidak mungkin dihindari lagi. Lalu apa yang perlu disiasati pada pengeluaran konsumsi ini agar
keuangan Anda tetap sehat dan lancar?
Meski merupakan elemen dasar manusia agar dapat bertahan hidup, pada kenyataannya ada
beberapa siasat yang bisa Anda coba agar keuangan tetap baik bahkan bisa menyediakan banyak
dana untuk disimpan.
Seperti yang terkandung dalam Q.S Yusuf ayat 47 yang berbunyi :
Yusuf berkata: Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang

kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (Q.S Yusuf : 47)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 32

Sudah jelas bahwa Allah melalui Nabi Yusuf tahu bahwa kebutuhan manusia untuk bertahan hidup
tidak perlu terlalu banyak biayanya. Itu ditunjukan pada kalimat ...kecuali sedikit untuk kamu makan.
Maka dari hal tersebut, hidup hemat tidak akan membuat Anda meninggal dunia. Karena
sesungguhnya kebutuhan hidup di masa kini ini bukanlah kebutuhan hidup yang paling prioritas,
melainkan sekadar gaya hidup. Ya, saat Anda ingin makan di warteg, Anda cukup mengeluarkan uang
tidak lebih dari 10 Ribu rupiah, tapi karena teman-teman Anda memberitahu bahwa ada restoran
enak yang sedang menjadi perbincangan di media sosial, Anda pun berpindah haluan dan makan
di restoran itu. Alhasil, sekali makan Anda harus mengeluarkan uang 50 Ribu untuk sekali makan di
restoran. Padahal makan di warteg pun Anda tetap kenyang, sama seperti makan di restoran, iya kan?

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 33

Jadi yang perlu diperbaiki adalah mengubah gaya hidup. Buatlah prioritas. Apakah Ada hanya perlu
makanan atau makanan enak? Jika Anda perlu transportasi, apakah Anda memerlukan mobil murah
yang hemat sebagai kendaraan atau mobil mewah dan mahal hanya demi gengsi semata?
Inti dari hal diatas adalah pengendalian diri terhadap nafsu dan keinginan dunia. Dan hal ini berkaitan
dengan sifat sabar, karena sesungguhnya orang-orang yang sabar adalah orang yang mendapat
keberuntungan. Seperti yang terkandung dalam firman Allah yang berbunyi :

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
beruntung.(QS. Ali Imron: 200)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 34

Seorang Khalifah Umar bin Khatab. Ra pun pernah berujar :

Sabar itu ada dua macam, sabar dalam menghadapi ujian adalah baik, tetapi yang lebih baik
lagi adalah menahan diri dari perbuatan maksiat.(Tafsir Ibnu Katsir)
Dalam Al-Jihad Sabiluna, Imam Ibnu Mubarak pernah berkata :

Sabar adalah kunci kemenangan dan tawakal kepada Allah adalah penyebab kesuksesan; dan
barangsiapa belum pernah menghadapi musibah dengan kesabaran, maka akan semakin lama
gerutuan dia diatasnya.
Ya, membiasakan sifat sabar dalam mengatur kebutuhan konsumsi adalah kuncinya. Jika Anda
mampu, niscaya impian hidup Anda di dunia akan terwujud dan menjadi modal pahala untuk modal
Anda di akhirat kelak. Luar biasa. Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 35

Untuk mempermudah pengaturan prioritas kebutuhan Anda cobalah bagi itu ke tiga kategori seperti
yang pernah kita pelajari di bangku sekolah dulu, yaitu :
A. Kebutuhan primer, yaitu nafkah-nafkah pokok bagi manusia yang diperkirakan dapat mewujudkan

lima tujuan syariat (memelihara jiwa, akal, agama, keturunan dan kehormatan). Kebutuhan ini

meliputi kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal, kesehatan, rasa aman, pengetahuan dan

pernikahan.
B. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan untuk memudahkan hidup agar jauh dari kesulitan.

Kebutuhan ini tidak perlu dipenuhi sebelum kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan ini pun masih

berhubungan dengan lima tujuan syariat.

C. Kebutuhan pelengkap, yaitu kebutuhan yang dapat menambah kebaikan dan kesejahteraan dalam

kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan ini bergantung pada kebutuhan primer dan sekunder

dan semuanya berkaitan dengan tujuan syariat.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 36

BAGIAN 3 :
Persentase Pembagian Penghasilan

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 37

Setelah membaca di penjelasan di atas, mungkin ada beberapa diantara Anda yang masih bingung
bagaimana cara mempraktekannya ya?
Jangan khawatir, kita akan berikan gambaran visual berapa besaran alokasi penghasilan yang bisa Anda
lakukan
Perhatikan kedua diagram di bawah ini :
Dua diagram yang ditampilkan ini memiliki konsep

Gaji =...........

Gaji =............

Zakat =............

Zakat =............

Hutang =............ -

Hutang =............ -

Anda adalah cara-cara KUNO dalam mengelola

Gaji Bersih =............

Gaji Bersih =............

keuangan yang menjadikan sisa uang untuk

Biaya Hidup =............ -

Ditabung

ditabung. Sedangkan diagram sebelah kanan Anda,

Sisa =............

Sisa =............

adalah cara KAYA untuk mengelola keuangan yang

(Untuk Ditabung)

(Biaya Hidup Untuk Dihabiskan)

membuat uang sisa Anda sebagai biaya hidup yang

( Kiri )

=............ -

( Kanan )

berpikir yang berbeda. Diagram sebelah kiri

boleh Anda habiskan sesuka hati.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 38

Umumnya kita terbiasa menganggap uang sisa dari penghasilan, sebagai sesuatu untuk disimpan. Sayangnya
dengan cara seperti ini, seringkali tidak ada sisa untuk disimpan karena terlanjur habis duluan oleh
kebutuhan tidak terduga, ya kan ?
Kalau caranya seperti itu, akan menjadi sulit untuk mengumpulkan tabungan sebagai persiapan masa depan
Anda.
Ini berbeda jika Anda menggunakan metode perhitungan di diagram sebelah kanan. Dimana alokasi uang
untuk ditabung, diprioritaskan terlebih dahulu dibandingkan alokasi untuk biaya hidup. Sehingga uang yang
bersisa dari penghasilan Anda, bisa bebas Anda habiskan karena sudah dialokasikan untuk membayar
hutang dan juga tabungan.
Sekarang jika membandingkan dua tipe konsep berpikir diatas, Anda bisa merasakan perbedaan dimana bila
menggunakan konsep Kiri, Anda akan terbebani dengan KEWAJIBAN menyisakan uang untuk ditabung saat
Anda membelanjakannya.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 39

Namun bila Anda menggunakan konsep Kanan, Anda akan merasa jauh lebih SANTAI karena uang yang
tersisa, bisa Anda belanjakan sepuas hati tanpa harus terbebani untuk menyisakannnya di akhir.
Singkatnya, Konsep Kiri mengajarkan Anda untuk menanggung beban di akhir. Dan apapun itu yang
berkaitan dengan BEBAN, tentunya cenderung berkonotasi Negatif. Sedangkan konsep Kanan, mengajarkan
Anda untuk menikmati uang hasil jerih payah Anda secara menyenangkan tanpa mengganggu keuangan.
Dan apapun yang berhubungan dengan KESENANGAN, tentu cenderung berkonotasi Positif.
Setelah kita mengetahui konsepnya, lalu berapa besar persentase yang optimal dari total penghasilan kita
untuk dialokasikan untuk:
1.

Zakat/Untuk Keperluan Sosial,

2.

Ditabung,

3.

Hutang , dan

4.

Biaya Hidup/Kebutuhan ?

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 40

Berikut adalah diagram yang umum direkomendasikan untuk pengelolaan keuangan yang maksimal.
Alokasi Keuangan yang Direkomendasikan

Zakat, 10%

Tabungan, 10%

Biaya Hidup, 45%

Hutang, 35%

Alokasi dalam pengelolaan keuangan diatas, direkomendasikan pula oleh Financial Planner Indonesia dan
sistem yang mirip dengan ini pun juga telah dilakukan oleh seorang miliarder asal Hong Kong, Li Ka-Shing,

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 41

dimana untuk zakat atau kegiatan sosial, diberi jatah antara 2,5% hingga 10 % dari total penghasilan bulanan
Anda. Untuk tabungan, investasi dan semacamnya alokasinya minimal 10% dari gaji. Dan bila Anda ingin
berhutang, pastikan jumlah hutang Anda tidak lebih dari kisaran 35% dari total penghasilan. Untuk biaya
hidup sehari-hari dijatah antara 40 % hingga 60 %.
Sekarang mari kita masuk ke contoh penggunaannya dalam keuangan Kita sehari-hari...
Untuk contoh pengelolaan keuangan secara modern yaitu diagram sebelah kanan, katakanlah Kita memiliki
penghasilan sebesar 5 Juta Rupiah/Bulan. Dengan zakat sebesar 2,5% atau setara dengan Rp 125.000. Kita juga
masih memiliki kewajiban pembayaran hutang sebesar Rp 1.750.000 (35% dari total penghasilan). Pada bulan
tersebut, maka total gaji bersih yang Anda miliki adalah Rp 2.875.000.
Mari berandai-andai bahwa Kita ingin mengalokasikan 10% dari gaji bersih kita untuk tabungan/investasi, maka
yang harus dialokasikan adalah sejumlah Rp 287.500. Maka uang yang bisa Anda habiskan untuk kebutuhan
atau hiburan di bulan itu adalah Rp 2.587.500! Ya uang sebanyak ini boleh Anda habiskan sesuka hati.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 42

Gaji = 5.000.000
Zakat = 125.000
Hutang = 1.750.000 Gaji Bersih = 3.125.000
Ditabung

= 312.500 -

Sisa = 2.812.500
(Biaya Hidup Untuk Dihabiskan)

Untuk contoh diagram sebelah kiri yang merupakan cara mengelola

Gaji = 5.000.000

keuangan secara KUNO, dengan menggunakan nominal seperti contoh

Zakat = 125.000

sebelumnya. Lalu untuk porsi biaya hidup yang sesuai rekomendasi,

Hutang = 1.750.000 -

tidak lebih dari 53%, maka nominalnya adalah sekitar Rp 1.656.250.

Gaji Bersih = 3.125.000

Maka tampilan diagramnya akan seperti ini :

Biaya Hidup = 1.656.250 Sisa = 1.468.750


(Untuk Ditabung)

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 43

Jika membandingkan dua diagram diatas, Kita akan melihat bahwa dengan cara KUNO, jumlah uang yang
ditabung memang jauh lebih besar dibandingkan secara Syariah, namun ada konsekuensi besar yang
harus Kita tanggung untuk mendapatkan itu, yaitu biaya hidup yang tidak boleh lebih dari Rp 1.656.250.
Pertanyaannya, apakah Kita mampu untuk mencapai itu?
Dengan harga kebutuhan pokok, listrik, air dan biaya sekolah, tentu dengan alokasi biaya yang kurang dari 2
Juta Rupiah, adalah hal yang MUSTAHIL untuk Kita bertahan hidup.
Berbeda dengan menggunakan konsep pengelolaan modern, meskipun jumlah yang ditabung sedikit,
namun jumlah biaya hidupnya yang dapat Anda habiskan cukup besar. Ingat, bahwa mempertahankan hidup
juga bagian dari tujuan Islam. Terlalu berhemat hingga mengorbankan kebutuhan hidup yang pokok tentu
sangatlah tidak baik.

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 44

Ini tentu bukanlah sesuatu yang baku. Anda bisa sesuaikan alokasinya dengan kebutuhan serta rencana
masa depan apa yang ingin Anda wujudkan. Diagram di atas hanyalah sebagai gambaran atau patokan
yang dianggap cukup ideal bagi kebanyakan orang dalam melakukan alokasi keuangan. Semoga ini bisa
mempermudah Anda dalam prakteknya.
Pada dasarnya pengelolaan keuangan syariah tidak jauh berbeda dengan cara konvensional, hanya saja
ada alokasi zakat yang harus dibayarkan dan prioritas untuk membayar hutang, karena hutang dalam Islam
adalah hal yang bisa menagguhkan seseorang untuk masuk ke dalam Surga.
Kebutuhan hidup pun adalah hal yang tetap menjadi fokus dari pengelolaan keuangan secara Islami. Karena
bila tidak mampu bertahan hidup, bagaimana manusia dapat mengabdi dan beribadah kepada Allah Swt?
Itulah kenapa jangan sampai Kita mengorbankan kebutuhan hidup yang pokok hanya untuk hal lain yang
bukan merupakan kebutuhan dasar. Di sinilah Kita sebagai umat manusia dituntun oleh Allah untuk hidup
berdasarkan kebutuhan dan bukan berdasarkan keinginan dan nafsu dunia semata ^__^

Cara Mudah Mengelola Keuangan Sesuai Dengan Syariah 45

Anda mungkin juga menyukai