Sejak kecil kita sudah mendengar ajaran bahwa "rejeki itu sudah
diatur oleh Allah". Tetapi umumnya kita bertindak dan bersikap
sebaliknya, meskipun itu tidak salah. Yaitu berjuang keras mati
matian untuk mendapatkan uang, berusaha mendapat sebanyak
mungkin rejeki, seolah olah jatah rejeki kita belum ditentukan.
Apakah rejeki kita memang sudah diatur ? Jawabnya IYA. Tetapi
yang mengatur bukan Allah langsung. Allah punya mekanisme
canggih, yaitu hukum hukum alam yang diciptakan untuk mengatur
semesta ciptaannya ini. Salah satu hukum alam yg mengatur rejeki
kita adalah HUKUM ALAM KESESUAIAN. Rejeki kita ini sama
dengan rata rata rejeki 6 orang yang paling mempengaruhi kita
beberapa tahun terakhir ini. Itulah yang mengatur rejeki kita.
Ibarat termostat di setrika listrik, angka rata rata rejeki 6 orang tadi
menjadi batas atas rejeki kita. Jika sudah hampir mendekati batas
atas, maka dimunculkan segala hal, mulai tidak fokus sampai
didatangkan pengganggu yang bisa menurunkan rejeki kita.
Kita bisa saja berusaha setengah mati sehingga rejeki kita bisa
menembus plafon atau takaran tadi. Tapi itu tidak akan lama, rejeki
kita akan ditarik lagi ke bawah oleh pikiran bawah sadar kita. Satu
satunya cara mudah adalah dengan menaikkan plafon rejekinya.