TIDAK GILA
JADI PENGUSAHA
Bambang Suharno
Akhir-akhir ini kewirausahaan telah menjadi spirit baru bagi masyarakat Indonesia,
bahkan masyarakat dunia. Semangat ini tercermin dari banyaknya kaum muda yang
mulai sadar akan peluang sukses melalui kegiatan kewirausahaan.
Sejumlah seminar dan training wirausaha digelar di berbagai kota oleh berbagai
lembaga. Buku-buku wirausaha makin banyak diminati masyarakat. Pesan yang
disampaikan para penganjur kewirausahaan cukup beragam, dan kemudian ada
pendapat umum yang menyatakan bahwa Menjadi Pengusaha Harus Gila. Kata gila
diterjemahkan tidak perlu rajin kuliah hingga terkena sanksi Drop Out (DO)
kemudian otomatis jadi pengusaha atau silakan malas bekerja bagi karyawan, dan
suatu hari di-PHK sehingga dalam situasi terdesak dapat menjadi pengusaha.
Diakui, tidak sedikit para korban Drop Out dan PHK dapat sukses membangun
bisnis. Akibat DO dan PHK mereka punya daya juang tinggi, tidak mau kalah dengan
mereka yang bekerja atau kuliah dengan tekun.
Akan tetapi dalam bisnis tidak ada istilah formula tunggal. Jika ada cara gila,
dipastikan ada cara tidak gila jadi pengusaha. Dan banyak sekali pengusaha sukses
yang menerapkan cara-cara tidak gila menjadi pengusaha hebat. Mereka ada yang
kuliah hingga lulus dan merintis bisnis hingga sukses. Ada yang mengawalinya
dengan menjadi karyawan kemudian menjadi pengusaha. Mereka merencanakan
bisnisnya dengan normal dan berhasil melipatgandakan pertumbuhannya bisnisnya.
Trilogi Mental Wirausaha; Antara Yang Gila dan Tidak Gila
Banyak pakar menyebutkan, entrepreneur adalah orang-orang yang sangat berani
mengambil resiko, memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, berjiwa kompetisi,
cepat tanggap terhadap perubahan, dan berbagai ciri lainnya yang kerap kali makin
menjauhkan kita dari impian wirausaha. Banyak pakar yang menyebutkan berbagai
macam syarat wirausaha yang justru menghasilkan kesimpulan bahwa hanya orangorang tertentu yang bisa menjadi pengusaha.
Padahal jika kita sepakat untuk membangun masyarakat berbudaya wirausaha, maka
kegiatan kewirausahaan haruslah menjadi sebuah kebiasaan yang bisa dilakukan
oleh siapapun, baik yang mampu menerapkan cara gila maupun cara tidak gila.
Melalui pengamatan dan pengalaman, saya menyimpulkan bahwa para pebisnis
hebat pada umumnya memiliki 3 ciri dalam menjalankan kehidupannya. Saya
menyebutnya Trilogi mental wirausaha, yaitu:
1.
Mental produktif.
Mental pemberdaya
Ini mungkin banyak dilupakan atau malah diabaikan oleh para ilmuwan bisnis. Kita
semua mungkin bisa menerapkan ilmu marketing kelas dunia, menerapkan
manajemen paling canggih. Apakah dijamin bisa berhasil? Ternyata tidak. Anda
boleh menerapkan strategi marketing yang sudah terbukti berhasil di perusahaan
lain, namun hal ini tidak serta-merta anda menghasilkan kesuksesan yang sama.
Maka petuah kuno sangat bermanfaat, yaitu semakin kita banyak memberi, maka
semakin banyak mendapatkan.
Tingkatkan Sedekah
Coba kita cermati data ini. Total sumbangan 50 dermawan terbesar USA th 2003
sebesar Rp. 500 triliun. Mereka menyumbang 40% dari hartanya. Warren Buffet,
salah satu orang terkaya dunia, kekayaannya sebesar 42 miliar USD (Rp 400 Triliun),
menyumbang 80% kekayaan untuk kegiatan sosial. Charles feeney (pemilik duty free
shop) menyumbangkan 39% sahamnya untuk kegiatan sosial.
Tidak sedikit orang berkomentar, mereka mampu menyumbang sebegitu banyak
karena uangnya sudah melimpah. Menurut hemat saya, kita harus berpikir
sebaliknya karena terbiasa menyumbang dalam prosentase banyak, maka Tuhan
menitipkan lebih banyak rejeki untuk mereka.
Sedekah adalah anjuran semua agama. Donald Trump, pengusaha real estate USA
nyaris bangkrut di tahun 1990an, dengan hutang 6 juta USD. Ia memulai
kebangkitannya dengan beramal lebih banyak.
Sedekah adalah teknik yang dapat di lakukan siapapun yang ingin menerapkan
mental tangan di atas.
2.
Mengumpulkan modal
ditabung. Ini cara yang salah, karena kenyataannya, berapapun uangnya, jarang
sekali orang yang hidup di dunia modern ini yang sanggup menyisihkan uang untuk
tabungan. Cara yang benar adalah disisihkan dulu untuk ditabung, sisanya dipakai
untuk kebutuhan sehari-hari. Ada yang bereaksi mana cukup?. Saran saya, coba
saja dari yang kecil. Anda akan menyadari bahwa pada akhirnya bisa juga dilakukan
dalam situasi yang serba terbatas.
Seorang office boy bernama Waryono (anggota Indonesian Entrepreneur
Society/IES) yang gajinya hanya sebatas UMR, nyatanya mampu menyisihkan uang
untuk membuka warung sembako yang dimulai dengan Rp. 500 ribu. Saat ini
bisnisnya sudah berkembang menjadi usaha pecel lele, usaha tanaman hias, warung
padang dan WC umum.
3.
Bagi sebagian orang, proses ini tidaklah gampang. Sebagian mengatakan, di masa
ekonomi sulit sekarang ini, bisnis apa yang menguntungkan. Mau bisnis voucher
pulsa sudah banyak di setiap ujung jalan, mau buka usaha kuliner sudah berjubel di
setiap perumahan, mau mendirikan sekolah juga sudah banyak sekali dan sebagian
tidak laku, mau buka warung sembako juga begitu.
Sebagian lagi merasa peluang bisnis demikian banyak, sampai sulit memilih yang
mana yang cocok. Kelompok ini berpikiran sangat positif. Mereka melihat banyaknya
usaha warnet, usaha voucher pulsa, usaha kuliner dan lain-lain sebagai pertanda
bahwa peluang makin banyak karena adanya pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan ekonomi.
Apapun kesulitan anda, camkanlah bahwa sulit artinya bisa. Jangan sekali-kali
mengatakan sulit artinya tidak bisa. Agar supaya kata-kata sulit berubah menjadi
bisa, maka disarankan agar mulai dengan banyak berdialog dengan pelaku bisnis,
banyak membaca peluang bisnis. Anda perlu mempertimbangkan faktor eksternal
yaitu peluang di lingkungan terdekat, kemudian mempertimbangkan faktor internal,
yaitu kesenangan, dukungan lingkungan keluarga, network yang tersedia dan
lainnya.
Pilihan anda akan mengerucut pada 1 atau lebih bisnis pilihan anda. Segeralah
lakukan salah satunya.
Untuk memudahkan, mari kita lihat beberapa aspek yang bisa menjadi pertimbangan
dalam menentukan pilihan bisnis.
Minat dan Hobi. Bill Gates, Anita Roddick (Body Shop), Susi Susanti, Elfira
Nasution mengembangkan bisnis sesuai minat dan hobynya.
Pekerjaan dan Keterampilan. Banyak orang memulai usaha diawali
dengan kegiatan yang seiring dengan pengalaman kerja dan ketrampilan.
Pengalaman. Contohnya King C Gillette kesal karena sering terluka ketika ia
bercukur dengan pisau yang tajam, di kemudian hari ia dapat menciptakan
pisau cukur yang praktis yang dikenal di Indonesia sengan nama silet.
4
4.
Kita semua paham, bahwa tidak ada orang sukses sendirian dalam menjalankan
bisnis dan karir pekerjaan. Di balik sukses para bintang, banyak orang yang menjadi
pendukung sukses mereka. Begitupun dalam berbisnis. Jika anda punya banyak
uang untuk dijadikan sebuah bisnis, anda perlu mitra yang mampu mengolah modal
anda agar dapat berkembang. Sebaliknya jika anda akan menjalankan bisnis tapi
tidak punya modal, anda membutuhkan mitra yang memiliki modal. Anda juga akan
membutuhkan karyawan sebagai mitra anda untuk mengembangkan bisnis.
Karena kita akan memilih mitra bisnis, sebaiknya calonnya lebih dari satu. Untuk itu
mulailah mencari calon mitra anda dengan cara memasang iklan di media cetak,
mengumumkan melalui internet, sms, dan sarana komunikasi lainnya.
Pergaulan dengan kalangan
mendapatkan mitra bisnis.
5.
pelaku
bisnis
akan
lebih
memudahkan
anda
Pepatah mengatakan, rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya. Petuah hemat
pangkal kaya biasanya diterjemahkan dengan menabung untuk masa depan. Tidak
sedikit orang memimpikan bahwa di masa tua nanti, dapat hidup dari bunga
deposito yang besar dari akumulasi menabung.
Tapi berdasarkan kalkulasi bunga bank yang normal, berhemat dengan cara
menabung semata-mata untuk mendapatkan bunga, merupakan cara yang sangat
lambat untuk memproduktifkan uang. Jika Anda mengharapkan bunga deposito Rp 5
juta rupiah/bulan sebagai passive income di masa depan, maka Anda perlu
menabung sebesar 1 juta per bulan selama 28 tahun tanpa pernah berhenti dan tak
diambil satu rupiahpun. Ini dengan asumsi bunga bank 8 persen per tahun.
Itu sebabnya, pengembangan dana melalui bisnis merupakan cara-cara yang
memungkinkan kita dapat menerapkan mental uang produktif secara lebih cepat.
Caranya adalah dengan meningkatkan skala usaha atau melakukan duplikasi
terhadap bisnis yang sudah berjalan. Di sinilah kemampuan anda menjalankan
mental produktif diuji. Anda harus mampu menyisihkan setiap hasil bisnis untuk
membuat bisnis baru. Demikian seterusnya agar pertumbuhan bisnis anda dapat
mencengangkan banyak orang. Pada umumnya, jika hal ini dilakukan secara
konsisten dengan cara yang baik, kita tidak perlu menunggu 28 tahun.
5
Bersikap Ikhlas
Ada pepatah bijak yang mengatakan bahwa jika kita ingin mengetahui seseorang,
kenalilah siapa temannya. Jika sahabatnya adalah pencopet, bisa dipastikan orang
tersebut tidak jauh dari dunia kejahatan itu. Sahabat dan teman yang berada
disekitar kita akan mempengaruhi diri kita. Jika kita berdekatan dengan penjual
minyak wangi, kita akan menjadi harum, jika kita berdekatan dengan tukang sate,
maka baju kita akan tercium aroma sate. Begitu besar peran teman atau sahabat.
Oleh karena itu, jika kita ingin menjadi pengusaha, salah satu cara yang bisa
dilakukan adalah dengan memperbanyak pergaulan dengan wirausahawan. Selain
berkenalan secara langsung, kita bisa ikut perkumpulan atau komunitas dimana para
6
entrepreneuer berkumpul. Jika anda tertarik dan senang dengan dunia maya, anda
bisa menjadikannya media untuk bergabung dengan milist para wirausahawan.
Datang ke pameran bisnis, ikut seminar wirausaha, bergabung dengan komunitas
wirausaha, adalah cara yang efektif untuk memperluas pergaulan wirausaha.
Pergaulan wirausaha akan membuat mental wirausaha kita semakin kuat. Dari
pergaulan inilah dapat terbentuk masyarakat yang berbudaya wirausaha.
Penutup; Membuat Situasi Terdesak
Dalam situasi terdesak, kita akan lebih cepat bergerak seakan memiliki energi yang
luar biasa, lebih cepat mengambil keputusan dan lebih terampil. Keterdesakan
menciptakan keberanian dan kecerdasan. Prof Yohanes Surya memperkenalkan
istilah Mestakung (Alam Semesta Mendukung). Menurutnya, situasi terdesak
membuat makhluk Tuhan mampu melakukan sesuatu di luar kemampuan yang
umum. Alam semesta mendukung upaya luar biasa dari setiap makhluk. Burungburung di suatu benua bisa bermigrasi ke benua lain dalam situasi terdesak akibat
perubahan cuaca.
Gambaran sederhananya, jika kita lari pagi dikejar 10 ekor anjing galak, dipastikan
kecepatan lari kita sangat cepat dibandingkan lari pagi sendirian.
Untuk itu, bagi anda yang sudah punya niat memulai bisnis, segeralah membuat
situasi terdesak. Anda bisa membuat spanduk, mencetak brosur, kartu nama atau
apapun yang membuat orang lain menagih rencana anda. Semakin sering ditagih,
semakin cepat anda berinovasi untuk dapat merealisasikan rencana bisnis anda.
Selamat berbisnis. Sukses di Tangan Anda!
Uraian lebih lengkap bisa baca buku Tujuh Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha karya
Bambang Suharno. Dapatkan di toko buku Gramedia, Gunung Agung, TM bookstore,
dan toko buku lainnya.
LAMPIRAN