I. PENDAHULUAN
-1-
Harus masyarakat perhatikan juga pengaruh-pengaruh kekuatan
perekonomian pada bisnis dan pengaruh-pengaruh bisnis pada
perekonomian adalah dinamis, serta tentu saja terkadang waktu sangat
berubah-ubah.
Bisnis yang berada di dalam masyarakat untuk setiap lingkungan atau
daerah/wilayah atau negara tentu saja berbeda-beda. Faktor utama dalam
perbedaan-perbedaan itu adalah perbedaan sistem ekonomi negara dimana
suatu perusahaan itu berasal dan dengan sistem itulah perusahaan tersebut
menjalankan sebagian besar bisnis-bisnisnya dalam masyarakat.
Sistem ekonomi merupakan sistem negara untuk mengalokasikan
sumber daya ke berbagai warga negara/masyarakat, baik individu maupun
organisasi. Dalam hal ini terlihat sekali di dalam masyarakat bagaimana
sistem ekonomi itu sangat diperlukan untuk menunjang kemampuan individu
masyarakat ataupun organisasi untuk mengolah suatu bisnis. Salah satunya
berkaitan dengan sumber daya atau yang sering kita sebut sebagai faktor
produksi yang meliputi : tenaga kerja, modal, wirausahawan, sumber daya
fisik dan sumber daya informasi.
I.2. Permasalahan
Biaya hidup dan harga kebutuhan pokok yang terus meningkat dari
hari ke hari, memaksa banyak masyarakat untuk berfikir keras bagaimana
menambah pendapatan bulanan. Jika hanya berharap pada gaji, akan sangat
tidak sebanding dengan banyaknya kebutuhan, baik itu untuk makan sehari-
hari, jajan anak-anak, kebutuhan sekolah, pengobatan, atau mungkin ada
anak saudara yang ikut menumpang dirumah yang perlu juga dibiayai
sekolahnya, dan lain-lain, yang biasanya meliputi kebutuhan pokok/primer
dan kebutuhan tambahan/sekunder.
Jika baru lulus SMU atau Universitas, di hadang oleh susahnya
mencari lowongan pekerjaan, sudah melamar sana-sini tapi belum keterima,
padahal nilai IP sangat baik dan memuaskan, tapi karena tingkat persaingan
tenaga kerja yang ketat, akhirnya nasib baik belum menghampiri. Bukannya
pemerintah tidak ikut memikirkan hal ini, pemerintah juga telah berupaya
-2-
mengurangi pengangguran di negeri ini dengan cara membuka kesempatan
seluas-luasnya untuk di terima sebagai PNS, tapi karena jumlah lulusan SMU
dan Universitas yang mencari lapangan pekerjaan sangat banyak, lowongan
pekerjaan di pemerintahan dan dunia swasta belum mampu menampungnya.
Di saat-saat seperti ini, mungkin masyarakat bisa mencoba untuk
membuka usaha sendiri alias berwirausaha menjadi seorang entrepreneur
kecil-kecilan. Namun hati-hati, tidak sedikit mereka yang ingin segera meraup
untung malah menuai rugi. Biasanya hal ini terjadi karena mereka hanya
melihat orang lain sukses disuatu bisnis, misalnya di bisnis A, akhirnya
mereka ikut-ikutan meniru dan masuk ke bisnis A tanpa memperhitungkan
situasi dan kemampuan yang ada.
Saat ini banyak sekali di dalam masyarakat yang salah satu contohnya
menjadi pengusaha muda yang memulai bisnis dari kampus alias saat masih
masa kuliah. Trik pertamanya adalah memanfaatkan kampus sebagai pangsa
pasar utamanya untuk berbisnis. Ada juga yang memulai usahanya karena
tekanan ekonomi untuk melanjutkan kuliah. Karena biaya yang minim,
akhirnya terpaksa cari usaha sampingan supaya bisa tetap kulaih. Dan
setelah tamat dari Universitas, pekerjaan yang ditekuni juga tak jauh dari
bidang bisnis yang dirintis sejak masa kuliah.
-3-
II. PEMBAHASAN
Salah satu langkah atau solusi yang perlu diperhatikan dan dilakukan
masyarakat di dalam berbisnis, yaitu bagaimana dengan salah satu cara :
“Bekerja lebih dahulu lalu perlahan menjadi wirausaha”. Langkah tersebut
juga banyak ditempuh para wirausahawan. Selama menjadi karyawan, bisa
mendapatkan pengalaman yang berharga, jaringan dan informasi yang lebih
banyak tentang seluk beluk bisnis yang akan ditekuni. 5 s/d 15 tahun setelah
lulus dari SMU atau Universitas merupakan masa yang paling pas. Setelah
masa tersebut, seseorang akan sangat terbantu untuk sukses karena memiliki
pengalaman, relasi, jaringan dan informasi dalam memulai bisnis barunya.
Namun, kadangkala kalau seseorang sudah masuk ke zona nyaman di dalam
karirnya, biasanya dia akan betah lama-lama berkarir dan enggan terjun
menjadi wirausahawan. Baru tersadar jika sudah mengalami masa sulit,
misalnya harga-harga melambung tinggi dan jumlah income dari gaji sudah
sebanding lagi dengan tingkat inflasi yang terjadi.
Bagi yang ingin memulai bisnis pertamanya, supaya tidak terjebak atau
mengalami kerugian dalam memulai bisnis atau usaha, sebaiknya
rencanakan dengan baik dan matang bisnis yang akan dijalankan. Namun
demikian, jangan sampai terjebak pada kegiatan “kalkulasi” yang terlalu lama
sehingga akhirnya tidak mengambil action/tindakan. Memang penting sekali
melakukan survey kelayakan usaha, menghitung untung rugi, melihat kondisi
pasar, tapi jangan sampai hal-hal tersebut menghilangkan semangat kita
memulai usaha dan akhirnya menunda-nunda rencana kita membuka sebuah
usaha.
Dalam banyak hal, sukses atau tidaknya suatu bisnis atau usaha
tergantung pada kreativitas dan kejelian pelaku bisnis itu sendiri atau individu-
individunya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat sebelum
memulai suatu usaha/bisnis antara lain:
-4-
1. Lihat situasi pasar (lokasi bisnis)
Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam hal membuka
usaha. Lakukan analisis kebutuhan di suatu tempat atau area, dengan
melihat situasi pasar bisa ditentukan jenis usaha apa yang ingin di buka. Ada
usaha yang cocok dibuka disuatu tempat / area, tetapi tidak cocok di tempat
lainnya. Misalnya, mahasiswa biasanya membutuhkan tempat fotocopy atau
rental komputer, maka tempatnya pun harus mendekati universitas atau kos-
kosan mahasiswa. Sedangkan kalau mau buka usaha toko kelontong lebih
cocok disekitar perumahan atau pemukiman penduduk. Lihat kondisi daerah
yang anda bidik, ramai atau tidak, potensinya, dan rencana pengembangan
daerah itu kedepannya, karena hal itu berhubungan dengan maju mundurnya
bisnis anda di masa depan.
Jika harga sewa suatu lokasi lumayan mahal dan tak terjangkau, bisa
mencoba memulai usaha dari rumah sendiri terlebih dahulu, misalnya
menyulap garasi menjadi tempat usaha. Coba jika anda berjalan-jalan,
lihatlah saat ini di depan rumah-rumah orang sudah banyak yang berjualan,
ada yang berjualan voucher handphone, casing, hp second, ada yang
berjulan nasi uduk, ada yang berjualan barang kelontong (aneka keperluan
rumah tangga dan bahan pokok), pisang goreng, sampai ayam goreng crispy.
Kelebihan membuka usaha dari rumah adalah sewa tempat menjadi gratis,
dan untuk penerangan malam hari tinggal diambil dari listrik rumah.
2. Modal
Ini yang paling yang harus disiapkan. Modal awal bisa berasal dari gaji
yang disisihkan atau sumber lain. Bagaimana jika tidak punya modal sama
sekali? jika tidak punya dana cash sama sekali, coba jadi “broker” terlebih
dahulu, misalnya menjadi freelance marketer produk orang lain, dari komisi
yang didapatkan dikumpulkan sedikit demi sedikit sehingga tercapai modal
yang cukup untuk memulai usaha. Jadi diperlukan sikap disiplin menyisihkan
penghasilan untuk modal usaha. Bisa juga (kalau terpaksa) meminjam ke
saudara, karena biasanya saudara sudah saling mengenal sehingga sudah
ada rasa kepercayaan terhadap kita, sehingga mereka rela meminjamkan kita
modal dengan bunga yang kecil. Usahakan minimal dana yang dimiliki sendiri
50% dari total modal yang dibutuhkan dan ingat perjanjian kapan
-5-
pengembaliannya atau mencicil utang tersebut. Jangan sampai hubungan
persaudaraan retak karena masalah hutang-piutang yang tidak beres.
Alternatif sumber modal yang lain adalah mengajak teman atau
saudara untuk menanamkan modalnya pada usaha yang hendak dirintis. Atau
bisa juga bikin usaha patungan, dengan modal dalam persentase tertentu.
Misalnya rencana membuka toko baju dengan modal awal 10 juta (udah
termasuk sewa tempat, peralatan dan barang modal), kalau buka sendiri
memang berat, tapi kalau rencana ini bisa dishare ke saudara atau teman
lain, misalnya ngajak 3 orang lagi untuk patungan, jadi total 4 orang yang
bersama-sama membuka usaha, otomatis masing-masing cuma setor 2,5
juta, dan tentu lebih ringan.
-6-
lebih efisien dan mengenai sasaran pelanggan kita. Kadang memang harus
berkorban terlebih dahulu jika pemasukan minim tapi biaya promosi selalu
keluar. Kalau kondisi ekonomi lagi buruk dan kita berhenti berpromosi, bisa-
bisa kita dianggap sudah gulung tikar oleh pelanggan kita.
-7-
warung makan murah meriah atau membuka toko kecil yang menjual alat-alat
kantor dan kuliah plus jasa fotocopy. Pola bisnis ini biasanya difokuskan pada
kegiatan dalam kampus dan mahasiswa. Beberapa usaha yang berawal dari
kampus antara lain: Genesha Operation, Sugema, Pt Tirta Maya
Cybermedia.
3). Ada juga yang memulai usahanya karena tekanan ekonomi untuk
melanjutkan kuliah. Karena biaya yang minim, akhirnya terpaksa cari usaha
sampingan supaya bisa tetap kuliah. Dan setelah tamat dari Universitas,
pekerjaan yang ditekuni juga tak jauh dari bidang bisnis yang dirintis sejak
masa kuliah. Contohnya Bapak Abdul Latief, Bos Pasaraya yang memulai
bisnisnya dengan berjualan telur di pasar untuk membiayai kualiahnya di
Universitas Krisna Dwipayana.
4). Selain memulai bisnis saat masa kuliah, bisa juga memulai membuka
usaha setelah lulus dari bangku kuliah atau dari SMU/setingkat sekolah
menengah umum. Biasanya hal ini di lakukan sambil menunggu panggilan
kerja. Umumnya hal ini dapat dilakukan oleh mereka yang sudah merintis
bisnisnya dari masa dibangku sekolah atau belajar membuka usaha dari
orangtuanya yang juga berstatus sebagai wirausaha atau pebisnis. Namun
tidak menutup kemungkinan juga dapat dilakoni oleh mereka yang
orangtuanya bukan pebisnis, tapi memiliki tekad memulai usaha karena
lamaran kerja tidak ada satu-pun yang diterima.
5). Ada juga yang setelah lulus dari Universitas, membuat usaha kecil
setengah coba-coba di bidang yang memiliki pengalaman di masa kuliah,
namun kemudian berkembang menjadi usaha yang besar, seperti kisah
Budyarto dan 2 rekannya yang mendirikan Debindo yang pada mulanya
menangani sub kontrak produk-produk promosi untuk agensi besar.
6). Di rumah-rumah sekitar pemukiman ada masyarakat yang berjualan
voucher handphone, casing, hp second, ada yang berjulan nasi uduk, ada
yang berjualan barang kelontong (aneka keperluan rumah tangga dan bahan
pokok), pisang goreng, sampai ayam goreng crispy. Kelebihan membuka
usaha dari rumah adalah sewa tempat menjadi gratis dan untuk penerangan
malam hari tinggal diambil dari listrik rumah.
7). dan lain-lain.
-8-
II.3. Harapan yang ingin dicapai
-9-
menyukai ada 100 orang konsumen yang setia, yang melakukan pembelian
berulang-ulang, yang percaya dengan pengusaha tersebut, mengetahui
kredibilitas, dan merasa beruntung karena telah membeli produk tersebut.
- 10 -
III. KESIMPULAN
- 11 -
IV.DAFTAR PUSTAKA
- 12 -