Anda di halaman 1dari 12

Yang Perlu Diperhatikan

Masyarakat di Dalam Berbisnis

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Bisnis adalah organisasi yang memproduksi atau menjual barang atau


jasa untuk mendapatkan laba. Tentu saja prosfek untuk mendapatkan laba
harus memperhatikan perbedaan antara penerimaan bisnis dengan biaya-
biayanya karena ini merupakan pendorong individu-individu dan organisasi
untuk membuka, memulai dan mengembangkan suatu bisnis. Bagaimanapun
juga, para pemilik mendapatkan laba dari resiko yang diambil sewaktu
menginvestasikan uang dan waktu mereka. Keuntungan atau laba dari
kegiatan bisnis juga mencakup upah yang dibayar kepada pekerja dan pajak-
pajak yang mendukung fungsi pemerintahan.
Dalam waktu sekarang ini, bisnis memproduksi sebagian barang dan
jasa yang kita konsumsi serta juga memperkerjakan sebagian besar tenaga
kerja yang ada di dalam masyarakat. Selain itu, bentuk-bentuk baru teknologi,
bisnis pelayanan dan kesempatan-kesempatan internasional menjanjikan
pertumbuhan produksi, konsumsi dan peluang kerja yang tidak terbatas. Pada
gilirannya, laba yang dihasilkan dari bisnis dibayarkan kepada pemilik dan
pemegang saham. Juga harus diingat pajak atas bisnis membantu
menyokong kegiatan amal dan menyediakan kepemimpinan di dalam
masyarakat.
Maka yang perlu diperhatikan masyarakat didalam berbisnis adalah
kita memulai pengenalan bisnis dengan melihat pada peranannya dalam
sistem perekonomian di masyarakat luas. Setelah kita memahami sistem-
sistem yang ada, maka kita akan lebih menghargai jalannya sistem tersebut.

-1-
Harus masyarakat perhatikan juga pengaruh-pengaruh kekuatan
perekonomian pada bisnis dan pengaruh-pengaruh bisnis pada
perekonomian adalah dinamis, serta tentu saja terkadang waktu sangat
berubah-ubah.
Bisnis yang berada di dalam masyarakat untuk setiap lingkungan atau
daerah/wilayah atau negara tentu saja berbeda-beda. Faktor utama dalam
perbedaan-perbedaan itu adalah perbedaan sistem ekonomi negara dimana
suatu perusahaan itu berasal dan dengan sistem itulah perusahaan tersebut
menjalankan sebagian besar bisnis-bisnisnya dalam masyarakat.
Sistem ekonomi merupakan sistem negara untuk mengalokasikan
sumber daya ke berbagai warga negara/masyarakat, baik individu maupun
organisasi. Dalam hal ini terlihat sekali di dalam masyarakat bagaimana
sistem ekonomi itu sangat diperlukan untuk menunjang kemampuan individu
masyarakat ataupun organisasi untuk mengolah suatu bisnis. Salah satunya
berkaitan dengan sumber daya atau yang sering kita sebut sebagai faktor
produksi yang meliputi : tenaga kerja, modal, wirausahawan, sumber daya
fisik dan sumber daya informasi.

I.2. Permasalahan

Biaya hidup dan harga kebutuhan pokok yang terus meningkat dari
hari ke hari, memaksa banyak masyarakat untuk berfikir keras bagaimana
menambah pendapatan bulanan. Jika hanya berharap pada gaji, akan sangat
tidak sebanding dengan banyaknya kebutuhan, baik itu untuk makan sehari-
hari, jajan anak-anak, kebutuhan sekolah, pengobatan, atau mungkin ada
anak saudara yang ikut menumpang dirumah yang perlu juga dibiayai
sekolahnya, dan lain-lain, yang biasanya meliputi kebutuhan pokok/primer
dan kebutuhan tambahan/sekunder.
Jika baru lulus SMU atau Universitas, di hadang oleh susahnya
mencari lowongan pekerjaan, sudah melamar sana-sini tapi belum keterima,
padahal nilai IP sangat baik dan memuaskan, tapi karena tingkat persaingan
tenaga kerja yang ketat, akhirnya nasib baik belum menghampiri. Bukannya
pemerintah tidak ikut memikirkan hal ini, pemerintah juga telah berupaya

-2-
mengurangi pengangguran di negeri ini dengan cara membuka kesempatan
seluas-luasnya untuk di terima sebagai PNS, tapi karena jumlah lulusan SMU
dan Universitas yang mencari lapangan pekerjaan sangat banyak, lowongan
pekerjaan di pemerintahan dan dunia swasta belum mampu menampungnya.
Di saat-saat seperti ini, mungkin masyarakat bisa mencoba untuk
membuka usaha sendiri alias berwirausaha menjadi seorang entrepreneur
kecil-kecilan. Namun hati-hati, tidak sedikit mereka yang ingin segera meraup
untung malah menuai rugi. Biasanya hal ini terjadi karena mereka hanya
melihat orang lain sukses disuatu bisnis, misalnya di bisnis A, akhirnya
mereka ikut-ikutan meniru dan masuk ke bisnis A tanpa memperhitungkan
situasi dan kemampuan yang ada.
Saat ini banyak sekali di dalam masyarakat yang salah satu contohnya
menjadi pengusaha muda yang memulai bisnis dari kampus alias saat masih
masa kuliah. Trik pertamanya adalah memanfaatkan kampus sebagai pangsa
pasar utamanya untuk berbisnis. Ada juga yang memulai usahanya karena
tekanan ekonomi untuk melanjutkan kuliah. Karena biaya yang minim,
akhirnya terpaksa cari usaha sampingan supaya bisa tetap kulaih. Dan
setelah tamat dari Universitas, pekerjaan yang ditekuni juga tak jauh dari
bidang bisnis yang dirintis sejak masa kuliah.

-3-
II. PEMBAHASAN

II.1. Langkah-langkah yang dilakukan

Salah satu langkah atau solusi yang perlu diperhatikan dan dilakukan
masyarakat di dalam berbisnis, yaitu bagaimana dengan salah satu cara :
“Bekerja lebih dahulu lalu perlahan menjadi wirausaha”. Langkah tersebut
juga banyak ditempuh para wirausahawan. Selama menjadi karyawan, bisa
mendapatkan pengalaman yang berharga, jaringan dan informasi yang lebih
banyak tentang seluk beluk bisnis yang akan ditekuni. 5 s/d 15 tahun setelah
lulus dari SMU atau Universitas merupakan masa yang paling pas. Setelah
masa tersebut, seseorang akan sangat terbantu untuk sukses karena memiliki
pengalaman, relasi, jaringan dan informasi dalam memulai bisnis barunya.
Namun, kadangkala kalau seseorang sudah masuk ke zona nyaman di dalam
karirnya, biasanya dia akan betah lama-lama berkarir dan enggan terjun
menjadi wirausahawan. Baru tersadar jika sudah mengalami masa sulit,
misalnya harga-harga melambung tinggi dan jumlah income dari gaji sudah
sebanding lagi dengan tingkat inflasi yang terjadi.
Bagi yang ingin memulai bisnis pertamanya, supaya tidak terjebak atau
mengalami kerugian dalam memulai bisnis atau usaha, sebaiknya
rencanakan dengan baik dan matang bisnis yang akan dijalankan. Namun
demikian, jangan sampai terjebak pada kegiatan “kalkulasi” yang terlalu lama
sehingga akhirnya tidak mengambil action/tindakan. Memang penting sekali
melakukan survey kelayakan usaha, menghitung untung rugi, melihat kondisi
pasar, tapi jangan sampai hal-hal tersebut menghilangkan semangat kita
memulai usaha dan akhirnya menunda-nunda rencana kita membuka sebuah
usaha.
Dalam banyak hal, sukses atau tidaknya suatu bisnis atau usaha
tergantung pada kreativitas dan kejelian pelaku bisnis itu sendiri atau individu-
individunya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat sebelum
memulai suatu usaha/bisnis antara lain:

-4-
1. Lihat situasi pasar (lokasi bisnis)
Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam hal membuka
usaha. Lakukan analisis kebutuhan di suatu tempat atau area, dengan
melihat situasi pasar bisa ditentukan jenis usaha apa yang ingin di buka. Ada
usaha yang cocok dibuka disuatu tempat / area, tetapi tidak cocok di tempat
lainnya. Misalnya, mahasiswa biasanya membutuhkan tempat fotocopy atau
rental komputer, maka tempatnya pun harus mendekati universitas atau kos-
kosan mahasiswa. Sedangkan kalau mau buka usaha toko kelontong lebih
cocok disekitar perumahan atau pemukiman penduduk. Lihat kondisi daerah
yang anda bidik, ramai atau tidak, potensinya, dan rencana pengembangan
daerah itu kedepannya, karena hal itu berhubungan dengan maju mundurnya
bisnis anda di masa depan.
Jika harga sewa suatu lokasi lumayan mahal dan tak terjangkau, bisa
mencoba memulai usaha dari rumah sendiri terlebih dahulu, misalnya
menyulap garasi menjadi tempat usaha. Coba jika anda berjalan-jalan,
lihatlah saat ini di depan rumah-rumah orang sudah banyak yang berjualan,
ada yang berjualan voucher handphone, casing, hp second, ada yang
berjulan nasi uduk, ada yang berjualan barang kelontong (aneka keperluan
rumah tangga dan bahan pokok), pisang goreng, sampai ayam goreng crispy.
Kelebihan membuka usaha dari rumah adalah sewa tempat menjadi gratis,
dan untuk penerangan malam hari tinggal diambil dari listrik rumah.

2. Modal
Ini yang paling yang harus disiapkan. Modal awal bisa berasal dari gaji
yang disisihkan atau sumber lain. Bagaimana jika tidak punya modal sama
sekali? jika tidak punya dana cash sama sekali, coba jadi “broker” terlebih
dahulu, misalnya menjadi freelance marketer produk orang lain, dari komisi
yang didapatkan dikumpulkan sedikit demi sedikit sehingga tercapai modal
yang cukup untuk memulai usaha. Jadi diperlukan sikap disiplin menyisihkan
penghasilan untuk modal usaha. Bisa juga (kalau terpaksa) meminjam ke
saudara, karena biasanya saudara sudah saling mengenal sehingga sudah
ada rasa kepercayaan terhadap kita, sehingga mereka rela meminjamkan kita
modal dengan bunga yang kecil. Usahakan minimal dana yang dimiliki sendiri
50% dari total modal yang dibutuhkan dan ingat perjanjian kapan

-5-
pengembaliannya atau mencicil utang tersebut. Jangan sampai hubungan
persaudaraan retak karena masalah hutang-piutang yang tidak beres.
Alternatif sumber modal yang lain adalah mengajak teman atau
saudara untuk menanamkan modalnya pada usaha yang hendak dirintis. Atau
bisa juga bikin usaha patungan, dengan modal dalam persentase tertentu.
Misalnya rencana membuka toko baju dengan modal awal 10 juta (udah
termasuk sewa tempat, peralatan dan barang modal), kalau buka sendiri
memang berat, tapi kalau rencana ini bisa dishare ke saudara atau teman
lain, misalnya ngajak 3 orang lagi untuk patungan, jadi total 4 orang yang
bersama-sama membuka usaha, otomatis masing-masing cuma setor 2,5
juta, dan tentu lebih ringan.

3. Strategi bisnis dan promosi


Jika modal sudah disiapkan, dan lokasi sudah didapatkan, mulailah
pelajari strategi bisnisnya. Dari bagaimana cara memperoleh penjualan yang
bagus, cara mengelola usahanya, arus cash dan lain sebagainya,. Pendek
kata bagaimana caranya supaya bisnis tersebut bisa berkembang dan maju.
Ketahui produk anda kapan permintaan konsumen banyak, dan kapan sepi,
hal ini perlu disiapkan, karena berhubungan dengan pengelolaan
keuangannya.
Langkah awal adalah memasang spanduk di depan toko, mencetak
dan menyebarkan brosur, memasang banner di depan toko. Dalam melayani
pelanggan harus ramah, dan penuhi kebutuhan pelanggan lebih dari apa
yang dia harapkan, supaya lain kali dia membeli di toko kita, buka di tempat
pesaing.
Selain itu, faktor promosi harus benar-benar diperhatikan, karena
kadang-kadang kegiatan promosi dihilangkan saat roda bisnis sedang lesu
dengan alasan tidak ada dana. Karena, promosi usaha dalam bentuk apapun
jangan sampai terhenti dalam jangka waktu yang lama, karena bisa-bisa
customer lupa akan usaha kita. Jika kita berpromosi secara rutin, orang akan
selalu ingat kepada usaha , produk dan jasa kita, bahkan tertanam di alam
bawah sadarnya informasi tentang bisnis kita. Promosi yang terus-menerus
akan berdampak pada terjadinya penjualan. Bila usaha sedang seret, tetaplah
berpromosi, cuma usahakan mencari cara-cara promosi yang lebih efektif tapi

-6-
lebih efisien dan mengenai sasaran pelanggan kita. Kadang memang harus
berkorban terlebih dahulu jika pemasukan minim tapi biaya promosi selalu
keluar. Kalau kondisi ekonomi lagi buruk dan kita berhenti berpromosi, bisa-
bisa kita dianggap sudah gulung tikar oleh pelanggan kita.

4. Keberanian mengambil resiko


Menjadi entrepreneur itu resikonya besar. Memang berisiko, tapi perlu
diingat bahwa peluang income/pemasukannya juga lebih besar daripada
sekedar menjadi karyawan biasa yang mengharapkan gaji bulanan yang
jumlahnya di batasi. Di dalam dunia wirausaha, resiko kerugian sangat
terbentang lebar, tetapi semua bisa diatasi dengan kehati-hatian dalam
mengambil keputusan, kejelian, inovasi produk dan kreativitas dalam
pemasaran.

5. Menjalin jaringan bisnis


Penting sekali untuk menjalin relasi atau jaringan bisnis seluas-
luasnya. Ketahui setiap rekan bisnis, produk dan jasa apa yang mereka miliki,
siapa tahu bisa bersinergi dengan anda. Rekan sesama pebisnis juga dapat
saling memberi saran jika mengalami kesulitan dalam berbisnis.

II.2. Contoh-contoh di lapangan

Berikut ini adalah contoh-contoh yang ada di lapangan ketika


masyarakat melakukan suatu bisnis dan dengan memperhatikan hal-hal yang
menunjang kegiatan masyarakat di dalam berbisnis :
1). Di saat-saat sulit seperti sekarang ini, mungkin bisa di coba untuk
membuka usaha sendiri alias berwirausaha menjadi seorang entrepreneur
kecil-kecilan, syukur-syukur bisa menjadi entrepreneur sukses sekelas Pak
Roni Yuzirman atau pengusaha lainnya,
2). Banyak pengusaha muda yang memulai bisnis dari kampus alias saat
masih masa kuliah. Trik pertamanya adalah memanfaatkan kampus sebagai
pangsa pasar utamanya untuk berbisnis. Misalnya membuka jasa pengetikan
atau sewa komputer, jasa les bahasa inggris atau les komputer, membuka

-7-
warung makan murah meriah atau membuka toko kecil yang menjual alat-alat
kantor dan kuliah plus jasa fotocopy. Pola bisnis ini biasanya difokuskan pada
kegiatan dalam kampus dan mahasiswa. Beberapa usaha yang berawal dari
kampus antara lain: Genesha Operation, Sugema, Pt Tirta Maya
Cybermedia.
3). Ada juga yang memulai usahanya karena tekanan ekonomi untuk
melanjutkan kuliah. Karena biaya yang minim, akhirnya terpaksa cari usaha
sampingan supaya bisa tetap kuliah. Dan setelah tamat dari Universitas,
pekerjaan yang ditekuni juga tak jauh dari bidang bisnis yang dirintis sejak
masa kuliah. Contohnya Bapak Abdul Latief, Bos Pasaraya yang memulai
bisnisnya dengan berjualan telur di pasar untuk membiayai kualiahnya di
Universitas Krisna Dwipayana.
4). Selain memulai bisnis saat masa kuliah, bisa juga memulai membuka
usaha setelah lulus dari bangku kuliah atau dari SMU/setingkat sekolah
menengah umum. Biasanya hal ini di lakukan sambil menunggu panggilan
kerja. Umumnya hal ini dapat dilakukan oleh mereka yang sudah merintis
bisnisnya dari masa dibangku sekolah atau belajar membuka usaha dari
orangtuanya yang juga berstatus sebagai wirausaha atau pebisnis. Namun
tidak menutup kemungkinan juga dapat dilakoni oleh mereka yang
orangtuanya bukan pebisnis, tapi memiliki tekad memulai usaha karena
lamaran kerja tidak ada satu-pun yang diterima.
5). Ada juga yang setelah lulus dari Universitas, membuat usaha kecil
setengah coba-coba di bidang yang memiliki pengalaman di masa kuliah,
namun kemudian berkembang menjadi usaha yang besar, seperti kisah
Budyarto dan 2 rekannya yang mendirikan Debindo yang pada mulanya
menangani sub kontrak produk-produk promosi untuk agensi besar.
6). Di rumah-rumah sekitar pemukiman ada masyarakat yang berjualan
voucher handphone, casing, hp second, ada yang berjulan nasi uduk, ada
yang berjualan barang kelontong (aneka keperluan rumah tangga dan bahan
pokok), pisang goreng, sampai ayam goreng crispy. Kelebihan membuka
usaha dari rumah adalah sewa tempat menjadi gratis dan untuk penerangan
malam hari tinggal diambil dari listrik rumah.
7). dan lain-lain.

-8-
II.3. Harapan yang ingin dicapai

Jika menjalankan suatu bisnis sudah menjadi tumpahan harapan hidup


atau penghasilan utama buat anda maka tentu anda perlu bekerja jauh lebih
keras dibandingkan dengan orang lain yang masih menganggap bisnis hanya
sebagai penghasilan tambahan saja atau mungkin sebagai bisnis coba-coba.
Biasanya mereka yang lebih serius dan mencurahkan segenap kemampuan
untuk sukses di suatu bidang bisnis akan menghasilkan jauh lebih signifikan.
Jadi kesimpulannya seorang pebisnis atau pengusaha ingin berusaha secara
bertahap dan terus menerus agar usaha bisnis yang dikelolanya berkembang
dengan baik dalam setiap aspek penunjang perkembangan bisnis tersebut
untuk jangka waktu yang lama dan selalu ingin mendapatkan
keuntungan/laba sebesar-besarnya.
Jika individu-individu dalam masyarakat ingin mendapatkan
penghasilan atau keuntungan yang jauh lebih signifikan dalam bisnis, maka
masyarakat bisa menganggapnya sebagai sumber penghasilan utama dan
tumpahan hidup, walaupun pada kenyataanya anda masih punya sumber
penghasilan tetap lainnya. Apabila mengangggap bisnis sebagai tumpahan
harapan penghasilan, ini supaya anda secara otomatis lebih kreatif dan punya
nilai tambah dalam menjalankan suatu bisnis tersebut.
Bagi seorang pebisnis, selain ingin berusaha secara bertahap dan
terus menerus agar usaha bisnis yang dikelolanya berkembang dengan baik
dalam setiap aspek penunjang perkembangan bisnis tersebut untuk jangka
waktu yang lama dan selalu ingin mendapatkan keuntungan/laba sebesar-
besarnya. Ada beberapa tujuan atau harapan lain yang ingin dicapai oleh
seorang pebisnis atau pengusaha di dalam masyarakat, yaitu:

1). Membangun list


Salah satunya, the money is in the list.
Seorang pebisnis/pengusaha yang cerdas tidak akan memilih 1000 orang
yang membeli produk dari pengusaha tersebut, lalu kemudian pembeli
kecewa, merasa tertipu, menghujat, dan akhirnya produk tersebut tidak
memberikan nilai apapun kepada mereka. Tetapi sebaliknya pengusaha lebih

-9-
menyukai ada 100 orang konsumen yang setia, yang melakukan pembelian
berulang-ulang, yang percaya dengan pengusaha tersebut, mengetahui
kredibilitas, dan merasa beruntung karena telah membeli produk tersebut.

2). Membantu Orang Lain


Mungkin pernyataan berikut terlalu kasar, tetapi ini sangat penting :
“Jangan pernah berharap menjadi jutawan dengan penghasilan puluhan juta
perbulan, jika anda bahkan tidak mau mengeluarkan sepeser uangpun untuk
kepentingan bisnis anda sendiri “
Jadi dengan kata lain menjadi seorang pebisnis/pengusaha, anda
harus juga mengeluarkan dana-dana untuk mengembangkankan bisnis anda,
contohnya : mengeluarkan dana/uang untuk mendapatkan tenaga kerja atau
sumber daya manusia (membantu orang lain supaya menjadi
karyawan/pekerja di dalam bisnis anda).

3). Membangun Jaringan Bisnis (Business Network)


Bisnis lebih dari sekedar menjual produk, karena itu bisnis bukan
hanya berdagang, tetapi berdagang adalah salah satu bagian dari bisnis.
Di dalam bisnis, anda harus mempunyai jaringan bisnis anda sendiri, baik itu
hanya sebatas supplier, atau bahkan joint venture partner anda. Semakin
kuat jaringan bisnis anda, semakin mudah bisnis anda berkembang.
Bisnis tanpa jaringan bisnis, sama saja dengan orang yang hidup
tanpa bantuan orang lain. Ketika lahir tidak ada yang melindunginya, ketika
mati tidak ada yang menangisinya. Tidak akan berkembang dengan baik, dan
berakhir menyedihkan tentu saja.
Bisnis bukanlah Berdagang, karena seorang pedagang belum tentu
adalah seorang pebisnis, tetapi seorang pebisnis, sudah pasti adalah seorang
pedagang yang handal.

- 10 -
III. KESIMPULAN

Bisnis merupakan organisasi yang memproduksi atau menjual barang


atau jasa untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Laba/keuntungan adalah
perbedaan antara penerimaan bisnis dan biya-biayanya. Prosfek memperoleh
laba mendorong individu-individu atau organisasi untuk membuka dan
memperluas bisnis. Keuntungan dari kegiatan bisnis juga mencakup upah
yang dibayar kepadapekerja dan pajak-pajak yang mendukung fungsi
pemerintahan.
Dalam banyak hal, sukses atau tidaknya suatu bisnis atau usaha
tergantung pada kreativitas dan kejelian pelaku bisnis itu sendiri atau individu-
individunya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat sebelum
memulai suatu bisnis/usaha antara lain:
1). Lihat situasi pasar (lokasi bisnis)
2). Modal
3). Strategi bisnis dan promosi
4). Keberanian mengambil resiko
5). Menjalin jaringan bisnis
Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu diorganisasikan
dengan baik. Dalam mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus
memperhatikan unsur-unsur bisnis yang ada, yaitu sumber daya yang sering
disebut faktor produksi dan juga memperhatikan lingkungan bisnis. Hal-hal
tersebut juga sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasional
perusahaan dan kemampuannya untuk memperoleh keuntungan atau laba.
Untuk itu setiap pemilik dan pemimpin bisnis/usaha harus dapat memahami
keadaan sumber daya atau faktor produksi, lingkungan bisnisnya dan dampak
lingkungan tersebut terhadap usahanya.

- 11 -
IV.DAFTAR PUSTAKA

Griffin Ricky W and Elbert Ronald J, Bisnis, 2002.

Bramandita Adolf, Etika Bisnis, Membangun Kepedulian dalam Lingkungan


Perusahaan dan Masyarakat, May 12th 2009.

Elqorni Ahmad, Peluang Bisnis di Masyarakat, Oktober 9th 2009.

Partisimon.com, Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis


atau berwirausaha bagi pemula, March 11 th 2008.

Kotler and Armstrong, Dasar-Dasar Bisnis dan Pemasaran, 2005.

- 12 -

Anda mungkin juga menyukai