Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perekonomian global yang menjelang didepan mata, didukung kemajuan teknologi


yang demikian pesat, semakin mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada yang terkuat
yang bertahan. Keberhasilan akan digapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling
mampu menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang
sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.

Jenis-jenis dan peluang bisnis baru yang semula tidak dikenal sekarang ini mulai
menggejala dimana-mana. Keadaan ini memaksa pelaku bisnis maupun pihak-pihak baru
yang ingin menekuni bisnis untuk lebih kreatif dan proaktif dalam menyikapi suasana
persaingan yang semakin ketat. Dengan demikian, perencanaan bisnis yang benar-benar
matang sangat diperlukan, sehingga bisnis dapat tumbuh dan berkembang serta menghasilkan
laba. Untuk mampu melakukan improvisasi dan menjalankan terobosan-terobosan bisnis serta
perencanaan bisnis yang matang, pelaku bisnis harus dibekali dengan penguasaan akan
konsep-konsep bisnis yang matang sehingga mampu mengembangkannya dalam tataran yang
lebih tinggi.

Sedemikian erat kaitan bisnis dengan perusahaan, sehingga untuk memahami seluk
beluk bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi perusahaan
serta konsep pokok perusahaan agar bisnis dapat dikelola sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang diinginkan. Ditambah dengan kiat dan intuisi bisnis yang cermat, dapat dihasilkan
perencanaan bisnis yang mengarahkan pelaku bisnis maupun perusahaan untuk mewujudkan
visi dan misi perusahaan serta memperoleh keunggulan bersaing. Kondisi ini penting
mengingat disamping pencapaian tujuan ekonomis, perusahaan sebagai suatu sistem juga
dimampukan untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya bila perusahaan tersebut mampu
meraup untung dan bertahan dalam persaingan.

Kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju


apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Seiring dengan hal tersebut Buchari
Alma mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur: Orang yang melihat adanya

1|Page
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Jadi seorang wirausaha atau entrepreneur tidak selalu seorang pedagang atau seorang
manager; ia adalah orang unik yang berpembawaan pengambil resiko dan yang
memperkenalkan produk-produk inovatif dan teknologi baru kedalam perekonomian.

Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apa pun dalam bidang
perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan untuk memperoleh
keuntungan dan/atau laba. Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan,
karena lowongan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di
kota sama- sama sulit mencari pekerjaan. Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikan
usaha, agar muncul  usaha- usaha baru untuk para pencari kerja. Langkah pertama untuk
mendirikan usaha yaitu dengan mengetahui tata cara mendirikan suatu usaha baru. Maka dari
itu kami memilih judul makalah “CARA MENDIRIKAN USAHA“untuk memperdalam
materi kewirausahaan.

1.2   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:

1.      Darimana Ide Mendirikan Bisnis Baru dapat kita peroleh?

2.      Apa Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru?

3.      Bagaimana Memulai Usaha?

4.      Bidang Usaha apa yang ingin Dilakukan?

2|Page
1.3        Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai
berikut:

1.      Mahasiswa mengetahui Asal Ide Usaha Baru

2.      Mahasiswa mengetahui Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru

3.      Mahasiswa mengetahui Cara Memulai Usaha

4.      Mahasiswa mengetahui Usaha Apa yang ingin dilakukan

5.      Mahasiswa mengetahui Pengertian dan Jenis-Jenis Usaha

6.      Mahasiswa mengetahui Proses Pendirian Badan Usaha

3|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Cara Mendirikan Usaha

Membuka usaha sendiri dapat menjadi suatu peluang bagi Anda untuk menghasilkan
uang. Saat ini, banyak orang-orang yang semakin sulit untuk mendapat pekerjaan, apalagi
bagi orang-orang yang tidak memiliki keahlian khusus. Membuka usaha sendiri dapat
menjadi suatu peluang bagi Anda untuk menghasilkan uang.

Memang tidak dapat dipungkiri, usaha sendiri terdengar sangat mengiurkan, menjadi
boss untuk diri sendiri, waktu kerja bisa lebih fleksible, dan keuntungan yang didapat apabila
usaha tersebut sukses tergolong besar. Akan tetapi, resiko yang dihadapi pun jadi jauh lebih
besar dibanding menjadi karyawan perusahaan.

Adapun cara memulai usaha/cara mendirikan usaha atau cara merintis usaha yang pertama
adalah :

1. Menentukan produk
Dalam menemtukan produk, kita dapat melihat berdasarkan tiga hal, yang pertama
adalah berdasarkan keahlian kita, menemtukan produk berdasarkan keahlian kita, kita
melihat apa yang dapat kita buat, apakah kita ahli masak, atau kita dapat membuat
kerajinan atau jasa, nah keahlian kita itulah yang kita jadikan produk. Yang kedua
adalah menentukan produk berdasarkan trend, bertdasarkan trend ini kita menentukan
produk dengan melihat apa yang sedang digemari oleh masyarakat, misalkan saja
masyarakat diindonesia sedang gemar dengan makanan pedas, nah dari situ kita dapat
ikut serta dalam usaha makanan pedas tersebut, kita belajar membuat makanan pedas,
kita bersaing. Dan cara menentukan produk yang ketiga adalah menentukan produk
berdasarkan peluang, menentukan produk berdasarkan peluang ini kita melihat
peluang apa yang ada yang dapat kita manfaatkan untuk dijadikan produk, setelah kita
menemukan peluang usaha, kita manfaatkan peluang itu, kita jadikan peluang tersebut
sebagai usaha kita.

4|Page
2. Menentukan target pasar

Cara memulai usaha atau cara mendirikan usaha yang kedua ini, kita harus
menentukan sasaran pasar yang kita tuju, menentukan kepada siapa produk kita akan
dijual, apakah akan dijual kepada kalangan atas, kalangan menengah atau kalangan
bawah, jika kita akan menjual produk kita kepada kalangan bawah maka kita sesuaikan
dengan kebutuhan atau daya beli kalangan bawah, tidak mungkin jika kita
memproduksi barang mewah tetapi kita memasarkannya kepada kalangan bawah. Atau
kita menentukan target pasar kita berdasarkan umur, apakah kita akan menjual produk
kita kepada anak-anak, atau kepada remaja, orang dewasa, atau kepada orang tua, kita
harus sesuaikan produk kita dengan kebutuhan mereka.

3. Menguji kelayakan usaha

Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan, setidaknya ada tiga hal yang
perlu diperhatikan, yaitu biaya investasi, biaya modal kerja, dan prediksi kas masuk.
Misalkan saja kita akan mendirikan usaha warung bakso, disini biaya investasi
meliputi berapa biaya yang dibutuhkan sampai warung bakso tersebut berdiri ( biaya
bangunan, meja, kursi, dan lainya yang relatif tahan lama), untuk biaya modal kerja,
kita menghitung berapa yang dibutuhkan dalam suatu waktu untuk warung bakso
tersebut dapat beroperasi (biaya bahan baku bakso, gula, dan lainnya yang sekali
habis), sedangkan untuk prediksi kas masuk kita menghitung laba yang kita peroleh
dalam suatu waktu.

4. Struktur manajemen

Cara memulai usaha atau cara mendirikan usaha yang keempat ini kita menentukan
struktur manajemen dalam usaha kita, apakah kita akan menggunakan manajemen
sederhana atau kita menggunakan menejemen yang cukup rumit. Manajemen
sederhana, yaitu hanya ada kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah yang
membuat produk, tidak ada manajemen pemasaran, manajemen operasi, dan
manajemen lainnya selai kita sendiri, sedangkan manajemen yang cukup rumit, selain

5|Page
kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah yang membuat produk, kita harus
membuat manajemen-manajemen lainnya, seperti manajemen keuangan. operasi atau
pemasaran, dan setiap manajemen tersebut memerlukan lagi beberapa karyawan.

5. Modal

Mungkin modal menjadi sebuah hambatan untuk memulai atau mendirikan usaha,
modal juga merupakan sebuah hambatan untuk memulai usaha. Bisa kita bayangkan
jika memulai usaha tanpa modal sama sekali, apa bisa ?
dalam memulai usaha sebuah modal tidak hanya sebatas pada uang, tapi juga tenaga
dan waktu, kalau modal tenaga dan waktu ini, saya rasa akan terasa mudah jika kita
memiliki keinginan yang besar dan kuat, sedangkan modal uang tidak sesimpel itu.
Modal uang dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu dari tabungan sendiri, saham,
obligasi, dan lainnya.

2.2 Bentuk usaha

Kita dapat menentukan bentuk usaha sesuai dengan yang kita inginkan, apakah kita ingin
bentuk usaha perorangan, atau PT, atau CV, ataupun bentuk usaha lainnya yang mungkin
dapat kita lakukan.

2.3 Bidang Usaha

Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, di antaranya :

1) Bidang Usaha Pertanian (Agriculture), meliputi usaha pertaniaan, kehutanan,


perikanan, dan perkebunan
2) Bidang Usaha Pertambangan (Mining), meliputi usaha galian pasir, galian tanah,
batu, dan bata.
3) Bidang Usaha Pabrikasi (Manufacturing), meliputi usaha industri, assembly, dan
sintesis.
4) Bidang Usaha Kontruksi (Contruction), meliputi usaha kontruksi bangunan,
jembatan, pengairan, dan jalan raya.

6|Page
5) Bidang Usaha Perdagangan (Trade), meliputi usaha perdagangan kecil (retailer),
grosir, agen, dan ekspor-impor.
6) Bidang Usaha Jasa Keuangan (Financial Service), meliputi usaha perbankkan,
asuransi, dan koperasi.
7) Bidang Usaha Jasa Perorangan (Personal Service), meliputi usaha potongan
rambut, salon, loundry, catering.
8) Bidang jasa-jasa Umum (Public Service), meliputi usaha pengangkutan,
pergudangan, wartel, dan distribusi.
9) Bidang Jasa Wisata (Tourism), meliputi berbagai kelompok.

Berdasarkan UU No 9 / 1990 tentang Kepariwisataan ada 86 jenis usaha


wisata yang bisa dirintis yang terbagi kedalam tiga kelompok usaha wisata, yaitu:

Kelompok Usaha Jasa pariwisata, meliputi:

1. Jasa biro perjalanan wisata


2. Jasa agen perjalanan wisata
3. Jasa pramuwista
4. Jasa konveksi perjalanan intensive dan pameran
5. Jasa impresariat
6. Jasa konsultan pariwisata dan
7. Jasa informasi pariwisata

7|Page
Pengusahaan Objek dan Daya tarik Wisata, meliputi:

1. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam


2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisaya budaya
3. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus.

Usaha Sarana wisata, meliputi:

1. Penyediaan akomodasi
2. Penyediaan makanan dan minuman
3. Penyediaan angkutan wisata
4. Penyediaan sarana wisata dan sebagainya.

2.4 Jenis- Jenis Badan Usaha

Dalam dunia perekonomian pasti banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak yang
bersangkutan di dalamnya. Baik usaha mandiri maupun usaha bersama, usaha inilah yang
menjadikan hidup sebuah perekonomian suatu negara. Buktinya banyaj negara yang
mengutamakan usaha-usaha menengah dan usaha kecil yang dilakukan oleh masyarakat
karena inilah yang bisa membuat perekonomian suatu negara bisa berkembang serta
produktif. Dalam hal ini tentunya butuh sebuah badan atau lembaga yang mengatur dan
membentengi semua usaha tersebut yakni badan usaha.

Badan usaha merupakan satu kesatuan dari sebuah hukum , teknis, dan ekonomis
yang dimana memiliki sebuah tujuan untuk mencari laba atau keuntungan yang maksimal
serta memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mungkin bagi sebagaian orang yang belum
begitu faham tentang badan usaha sering menyamakannya dengan perushaan, padahal dua
aspek ini berbeda tidak sama. Perbedaan uatamnya yakni badan usaha merupakan sebuah
lembaga sedangkan perusahaan adalah tempat dimana badan usaha itu mengelola dan
memproses faktor-faktor produksi yang ada. Jadi pada dasarnya badan usaha memiliki ruang
lingkup yang lebih luas karena sebuah badan usaha bisa memiliki satu bahkan dua atau lebih
perushaan yang akan menjadi tempat mereka mengelola faktor produksi.

Perlu di ketahui bahwasannya jenis-jenis badan usaha ini dikelompokkan berdasarkan


kegiatan yang dilakukan, kepemilikan modal, wilayah negara dan lainnya. Selanjutnya kita
akan membahas secara mendalam ada apa saja jenis-jenis badan usaha.

8|Page
Berdasarkan Aktivitas yang Dilakukan

a) Badan usaha ekstraktif

Badan usaha ekstraktif merupakan salah satu jenis badan usaha yang berkaitan dengan
alam. Dimana mereka mengambil apa yang ada dialam dan memanfaatkan segala
sesuatu yang dihasilkan oleh alam untuk melakukan kegiatan produksinya. Contohnya
: PT Bukit Asam dan PT Pertamina

b) Badan usaha agraris

Untuk badan usaha agraris adalah jenis badan usaha yang berkaitan dengan pertanian.
Aktivitas yang dilakukan badan usaha agraris ini berupaya untuk membudidayakan
tumbuh-tumbuhan yang ada hubungannya dengan  botani dan pertanian tentunya.
Contohnya : Badan usaha pembibitan, PT perkebunan negara, dan badan usaha
tambak.

c) Badan usaha industri

Semua pasti tahu tentang industri, sebuah langkah untuk membuat benda mentah jadi
siap dikonsumsi atau barang matang. Pada dasarnya badan usaha industri ini
merupakan jenis badan usaha yang berusaha untuk memberikan nilai tambah atau
meningkatkan nilai ekonomi suatu barang dengan jalan mengubah bentuk fisik
maupun non fisik barang tersebut. Contohnya : PT. Kimia Farma

d) Badan usaha perdagangan

Sesuai dengan namanya badan usaha ini bergerak pada bidang perdagangan. Badan
usaha perdagangan merupakan salah satu jenis badan usaha yang beraktivitas dalam
kegiatan jual beli barang tanpa harus mengubah bentuk atau rupa dari barangnya
namun mampu memperoleh keuntungan. Contohnya : PT Matahari, Carrefour.

9|Page
e) Badan usaha jasa

Badan usaha jasa merupakan salah satu jenis badan usaha yang memfokuskan
kegiatan dan aktivitasnya pada penyediaan jasa kepada masyarakat luas untuk
memnuhi kebutuhannya. Contohnya : PT BRI, Jasa Raharaja

Berdasarkan Kepemilikan Modal

Berdasarkan kepemilikan modalnya secara umum badan usaha dibedakan menjadi empat,
antara lain :

 Badan usaha Milik Negara (BUMN)

Kita pasti semua sudah mengenal tentang BUMN atau badan usaha miliki negara, dimana
kekuasaan tertinggi ada di tangan pemerintah serta kepemilikan modal mutlak juga dipegang
oleh pemerintah atau negara. Contohnya : PT Kereta Api, PT Timah Bangka, PT peruni dan
lain sebagainya. 

 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Berkebalikan dengan BUMN, BUMS atau badan usaha miliki swasta merupakan badan usaha
yang modalnya dimiliki dan dipegang oleh pihak swasta bisa dalam negeri dan luar negeri
serta tujuan utamanya mencari laba sebanyak-banyaknya. Contohnya : PT Coca – Cola, PT
Indofood, PT Wingswood. 

 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Sesuai dengan namanya badan usaha daerah merupakan salah satu jenis badan usaha yang
modalnya dimiliki oleh daerah, yang punya wewenang adalah pemerintah daerah.
Contohnya : Bank Pembangunan Daerah (BPR).

 Badan Usaha Campuran

Yang dimaksud dengan campuran disini adalah masalah kepemilikan modal dibagi dua natara
pihak pemerintah dan pihak swasta. Jadi dalam badan usaha ini terdapat sebuah pendekatan
yang dimana memberikan ruang bagi semua pihak untuk memiliki sebuah modal baik dari
pihak swasta maupun negeri. Salah satu contoh dari badan usaha campuran adalah PT

10 | P a g e
Pembangunan jaya yang berada di DKI Jkarta modal yang ada dimiliki oleh dua pihak secara
bersamaan yaitu pemerintah DKI Jakarta dan pihak swasta yang bersangkutan.

Berdasarkan Wilayah yang Ditempati

 Badan Usaha Penanaman Modal dalam Negeri


Untuk masalah penanaman modal memang harus memiliki sebuah tempat dimana modal itu
ditanamkan. Untuk badan usaha penanaman modal dalam negeri berarti badan usaha ini
mengatur dan mengurus segala kepentingan atau urusan yang meliputi modal dalam negeri
baik penanaman, pengelolahan, evaluasi dan lainnya. Selain itu badan usaha penanaman
modal dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya secara keseluruhan dimiliki oleh
masyarakt dalam negeri itu sendiri.
 Badan Usaha Penanaman Modal Asing
Badan usaha penanaman modal asing merupakan kebalikan dari badan usaha penanaman
modal dalam negeri, jika dalam badan usaha penanaman modal dalam negeri modalnya
dimiliki dan dikelola oleh masyarakat negara tersebut, berbeda dengan penanaman modal
asing yang memiliki modalnya adalah orang asing namun modal itu ditanamkan di negeri
orang. Poada dasarnya badan usaha penanaman modal asing merupakan badan usaha  milik
masyarakat luar negeri yang ditanamkan dan beroperasi di dalam negeri. Kehadiran badan
usaha ini bisa berdampak positif dan negatif bagi negara asli. Positifnya negara akan
mendapatkan bantuan atau pemasukan dari pihak luar negeri, namun di balik itu semua jika
pihak dalam negeri lengah dan lemah maka orang asing atau badan usaha asing ini akan
menguasai segala sesuatu yang ada dalam negeri.

Itu tadi penjelasan mengenai jenis-jenis badan usaha yang ada di dunia secara umum dan
keseluruhan. Selanjutnya kita akan membahas tentang apa saja jenis badan usaha yang ada di
negara kita Indonesia. Berikut adalah jenis-jenis badan usaha yang ada di Indonesia, antara
lain:

11 | P a g e
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN pada sejatinya merupakan badan usaha yang dimiliki oleh negra dan mengurus
egala kepentingan vital di kehidupan masyarakat. BUMN menjadi aset penting yang dimiliki
oleh negara terutama dalam hal pemasukan uang negara. Saat ini BUMN dibagi menjadi tiga
badan usaha yakni :

 Perjan

Perjan merupakan bentuk BUMN dimana semua modal tanpa terkecuali menjadi miliki
pemerintah. Badan usaha ini berfokus pada pelayanan masyarakat. Contoh : PT KAI

 Perum
 Persero

Bentuk BUMN yang berfokus pada pencarian laba atau keunutungan maksimal dengan
memberikan pelayanan bagi kepentingan masyarakat. Contohnya : Jasa Raharja, PT BRI,
PT Telkom dan lainnya.

2. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)

 Firma

Bentuk badan usaha yang didirikan oleh minimal dua orang dengan masing-masing
tanggungjawabnya terhadap perusahaan. CV

Bentuk badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih dengan satu pihak
menjadi sekutu aktif dan yang lainnya menjadi sekutu pasif. 

 PT

Merupakan salah satu bentuk usaha yang modalnya terbagi atas saham-saham
kepemilikan, jadi kepemilikan atau tanggungjawab kepada perusahaan sesuai dengan
saham yang mereka miliki. Contoh PT milik BUMS adalah PT Djarum, Coca- Cola,
Krakatau Steel, dan lainnya.

12 | P a g e
3. Koperasi

a) Koperasi konsumsi
b) Koperasi kredit
c) Koperasi jasa
d) Koperasi produksi, dll.

Izin Usaha dan Proses Pendirian Badan Usaha

Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis atau bisa disebut kesatuan
organisasi yang terdiri dari faktor - faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan.
Dalam arti sempit badan usaha bisa diartikan rumah tangga ekonomi yang bertujuan mencari
laba dengan faktor - faktor produksi. Sebuah usaha atau bisnis sendiri dapat dikatakan
berbadan hukum apabila memiliki "Akter Pendirian" yang disahkan oleh notaris disertai
dengan tanda tangan di atas materai dan segel.

Salah satu yang paling penting dalam pembentukan sebuah badan usaha adalah
perizinan usaha. Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak
yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha. Surat izin usaha yang diperlukan
dalam pendirian usaha diantaranya:

 Surat Izin Tempat Usaha (SITU).


 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
 Nomor Register Perusahaan (NRP).
 Nomor Rekening Bank (NRB).
 Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
 Surat izin lainnya yang terkait dengan pendirian usaha.

Sedangkan proses yang harus dilakukan untuk mendirikan sebuah badan usaha yaitu sebagai
berikut :

 Mengadakan rapat umum pemegang saham.


 Dibuatkan akte notaris (nama – nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, tujuan
perusahaan didirikan).

13 | P a g e
 Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen: izin domisili, surat tanda daftar
perusahaan (TDP), NPWP, bukti diri masing – masing). Diberitahukan dalam lembar
negara (legalitas dari dept. kehakiman), adapun yang menjadi pokok yang harus
diperhatikan dalam hubungannya dengan pendirian badan usaha ialah:
1. Tahapan pengurusan izin pendirian: Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi
prinsip yang tidak boleh dihilangkan demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan
yang bersangkutan.
2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum: Tidak semua badan usaha mesti
berbadan hukum. Akan tetapi setiap usaha yang memang dimaksudkan untuk
ekspansi ata
3. berkembang menjadi berskala besar maka hal yang harus dilakukan untuk
mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum
yang berlaku.
4. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani: Badan usaha dikelompokan
kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan yang dijalani.
5. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang
terkait: Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan
usaha akan mengeluarkan izin.
6. Syarat sah kontrak (Perjanjian): Menurut pasal 1338 ayat (1), perjanjian yang
mengikat hanyalah perjanjian yang sah. Untuk itu, pembuatan perjanjian haus
mempedomani pasal 1320 KHU perdata yang menetapkan empat syarat sahnya
perjanjian, yaitu:
 Kesepakatan.
 Kecakapan.
 Hal tertentu.
 Sebab yang diperbolehkan.

14 | P a g e
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa
setiap wirausahawan yang ingin mendirikan usaha sebaiknya mempelajari terlebih dahulu
tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahapan ini sudah ada peraturannya. Oleh
karena itu, sangat penting sekali mempelajarinya agar dalam berusaha kita tidak mendapat
kesulitan dalam usaha yang dijalankan tersebut.

Memang tidak dapat dipungkiri, usaha sendiri terdengar sangat mengiurkan, menjadi
boss untuk diri sendiri, waktu kerja bisa lebih fleksible, dan keuntungan yang didapat apabila
usaha tersebut sukses tergolong besar. Akan tetapi, resiko yang dihadapi pun jadi jauh lebih
besar dibanding menjadi karyawan perusahaan.

  Globalisasi serta kemajuan tekhnologi yang sedemikian pesat telah mendorong seleksi
alamiah yang mengarah kepada stigma “yang terkuat yang akan bertahan”. Hal ini juga
berlaku didalam dunia bisnis, dimana keberhasilan dan kelangsungan operasi suatu bisnis
sangat erat kaitannya dengan kemampuan pelaku bisnis untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan lingkungan serta sanggup memberikan apa yang siap dibeli oleh masyarakat luas
sebagai konsumen.

Sedemikian eratnya kaitan bisnis dengan perusahaan sebagai organisasi bisnis maka
untuk dapat memahami serta menjalankan bisnis yang berhasil dan terus menerus
mendatangkan keuntungan perlu mempelajari bahkan menguasai ilmu ekonomi perusahaan
dan konsep – konsep dasar perusahaan.

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai