B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yaitu :
1. Apa pengertian perdagangan eceran ?
2. Berapakah jenis tingkatan layanan?
3. Berapa jenis-jenis utama organisasi eceran?
4. Apa saja bagian dari keputusan pemasaran?
5. Apa pengertian dari perdagangan grosir?
6. Apa saja jenis-jenis utama pedagang grosir?
7. Apa pengertian logistik pasar?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :
A. PERDAGANGAN ECERAN
Pengecer (retailing) atau toko eceran (retail store) adalah semua badan usaha yang
volume penjualannya terutama datang dari penjualan eceran. Semua organisasi yang menjual
kepada konsumen akhir, naik produsen, perdagangan grosir maupun pengecer merupakan
usaha eceran.
Jenis-jenis Pengecer
Jenis-jenis pengecer yang sangat terkenal adalah departemen store. Departemen store
membutuhkan waktu 80 tahun untuk mencapai kedewasaan, sedangkan outlet gudang eceran
mencapai kedewasaan dalam waktu 10 tahun. Dibawah ini merupakan jenis-jenis pengecer
utama:
Tingkatan layanan, Hipotesis roda-usaha-pengeceran menjelaskan alasan jenis toko
baru timbul. Jenis toko baru memenuhi berbagai preferensi konsumen yang luas untuk
tingkat layanan dan layanan tertentu. Pengecer memposisikan diri mereka menawarkan satu
dari empat tingkat layanan:
1. Swalayan, adalah dasar dari semua operasi diskon. Banyak konsumen bersedia untuk
melakukan proses mencari membandingkan memilih sendiri untuk menghemat uang.
2. Memilih sendiri, pelanggan mencari barang mereka sendiri, walaupun mereka dapat
meminta bantuan.
3. Layanan terbatas, pengecer ini dapat memiliki lebih banyak barang dan jasa belanja seperti
kredit dan tawaran pengembalian barang. Pelanggan membutuhkan lebih banyak informasi
dan bantuan.
4. Layanan penuh, wiraniaga siap untuk membantu dalam setiap tahap proses mencari
membandingkan memilih. Pelanggan yang suka ditunggui memilih toko jens ini.
Dengan memnggabungkan tingkat layanan yang berbeda ini kita dapat membedakan
empat strategi positioning yang luas yang tersedia bagi penecer:
1. Bloomingdale’s. Toko yang menampilkan jenis produk yang luas dan nilai tambah yang
tinggi memberi perhatian terhadap desaiin toko. Kualitas produk, layanan dan citra. Marjin
laba mereka tinggi, dan bila mereka mempunyai volume penjualan yang cukup tinggi, mereka
akan sangat menguntungkan.
2. Tiffany. Toko yang menampilkan jenis produk yang terbatas dan nilai tambah yang tinggi
melestarikan citra ekslusif dan beroperasi dengan marjin yang tinggi dan volume yang
rendah.
3. Sunglass Hul. Toko yang menampilkan lini yang sempit dan nilai tambah yang rendah
sehingga biaya dan harga tetap rendah dengan cara mensentralisasi pembelian, pembelian
barang, iklan dan distribusi.
4. Wal-Mart. Toko yang menampilkan lini yang luas dan nilai tambah yang rendah berfokus
pada menjaga harga tetap rendah serta memiliki citra sebagai tempat melakukan pembelian
yang baik. Volume yang tinggi mengimbangi marjin yang rendah.
Walaupun sebagian besar barang dan jasa 97% dijual melalui toko, usaha eceran non
toko telah tumbuh lebih cepat daripada usaha eceran toko. Usaha eceran non toko dibagi
menjadi empat kategori utama:
1. Penjualan langsung
Yang juga disebut penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, adalah industri multimiliar
dollar, dengan ratusan perusahaan menjualdari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan
dirumah. Perusahaan yang terkenal dengan penjualan satu per satu adalah Avon, electrolux,
dan southwestern company of nashafille (Bibel).
2. Pemasaran Langsung
Berakar pada pemasaran surat langsung dan katalog (Lands’ End,L.L. Bean) pemasaran
langung mencakup pemasaran jarak jauh atau telemarketing, pemasaran televisi respons
langsung (home shopping network), dan belanja elektronik (amazon.com, autobytel.com).
ketika orang semakin terbiasa untuk berbelanja lewat internet, mereka memesan ragam
barang dan jasa yang lebih besar dari sejumlah besar situs web.
3. Mesin Otomatis
Menawarkan berbagai barang, termasuk barang yang dibeli secara tiba-tiba seperti rokok,
minuman ringan, kopi, permen, surat kabar, majalah dan produk-produk lain seperti kaos
kaki, kosmetik, makanan panas, dan buku cerita. Mesin otomatis ditemukan di pabrik, kantor,
toko eceran besar, statsiun pompa bensin, hotel, restoran dan banyak tempat lainnya. Mereka
menawarkan penjualan 24 jam, pelayanan sendiri, dan barang yang selalu segar.
4. Layanan Pembelian
Adalah pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu, biasanya karyawan organisasi
bear yang ingin membeli dari sejumlah pengecer yang setuju memberi diskon sebagai
imbalan keanggotaan.
Perdagangan eceran korporat, organisasi-organisasi ini mencapai skala
keekonomisan, daya beli yang lebih besar, pengakuan merek yang lebih luas dan karyawan
yang lebih terlatih dibandingkan yang dicapai oleh toko independent secara sendiri.
Dalam sistem waralaba, terwaralaba individual adalah kelompok perusahaan yang
terkait erat dan mempunyai operasi sistematis yang terencana, terarah, dan terkendali melalui
inovator operasi, disebut pewaralaba. Waralaba dibedakan berdasakan tiga karakteristik :
1. Pewaralaba memiliki nama dagang atau jasa dan melisensikannya kepada terwaralaba untuk
mendapatkan pembayaran royalti.
2. Terwaralaba membayar untuk mendapatkan hak menjadi bagian dari sistem.
3. Pewaralaba menyediakan sistem pelaksanaa bisnis kepada terwaralaba.
Sistem waralaba menguntungkan pewaralaba dan terwaralaba. Pewaralaba
mendapatkan motivasi dan karyawan pekerja keras bermental wirausaha dan bukan “tangan
pegawai” keakraban terwaralaba dengan komunitas dan kondisi lokal, serta daya beli yang
besar karena menjadi pewaralaba. Terwaralaba berjalan diantara menjadi mandiri dan setia
kepada pewaralaba. Kemandirian mereka membuat mereka lebih fleksibel.
Keputusan Pemasaran
Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar belakang, kita akan memperlajari
keputusan pemasaran pengecer diwilayah pasar sasaran, pilihan dan pengadaaan produk,
harga, atmosfer toko dan pelayanan, kegiatan dan pengalaman toko, komunikasi dan lokasi.
1. Pasar sasaran
Sebelum pengecer mendefisinikan dan menentukan profil pasar sasaran , pengecer tidak
dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk , dekorasi toko , pesan , dan
media iklan , harga , serta tingkat layanan. Kesalahan dana memilih atau mengubah pasar
sasaran bisa sangat mahal harganya. Agar dapat mengenai sasaran dengan lebih baik,
pengecer membagi pasar menjadi segmen yang semakin kecil dan meluncurkan lini toko baru
untuk memberikan kumpulan penawaran yang lebih relevan untuk mengeksploitasi pasar
ceruk.
2. Pilihan produk
Pilihan produk pengecer harys sesuai dengan harapan belanja pasar sasaran. Pengecr harus
memutuskan lebar dan dalam pilihan produk. Pilihan produk terutama bisa sangat menantang
dalam industri denga pergerakan cepat seperti teknologi / mode. Urban Outfitters mendapat
masalah ketika mereka beralih dari formula “anti-kemapanan,tetapi tidak terlalu anti-
kemapanan” dan bergerak untuk mmperkenalkan gaya baru terlalu cepat. Penjualan jatuh
lebih drai 25% sepanjang tahun 2006. Dipihak lain, pengecer disana aktiv dan kasual
Aeropostale mendapatkan keberhasilan dengan menyesuaikan pilihan produknya secara
cermat kepada kebutuhan pasar remaja yang menjadi sasaranya.
Tantangan sebernarnya dimulai setalah menentukan pilihan produk toko, yaitu,
mengembangkan strategi diferensiasi produk. Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan :
· Menampilkan merek nasional yang ekslusif yang tidak tersedia dipengecer pesaing.
· Menampilakan hampir seluruhnya barang merek pribadi.
· Menampilakn acara besar tentang barang yang unik.
· Menampilkan barang yang mengejudkan atau terus berubah.
· Menampilkan barang terkini atau terbaru terlebih dahulu.
· Menawarkan layanan penyesuaian (customization) barang.
· Menawarakan pilihan bagi target yang sangat dicari.
3. Perdagangan barang
Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan sumber barang,
kebijakan, dan praktik. Dikantor pusat perusahaan rantai pasar swalayan, bagian khusus
pembeli bertanggung jawab untuk mengembangkan pilihan merek dan mendengarkan
presentasi wiraniaga. Produsen menghadapi tantangan besar dalam usaha nya menempatkan
barang baru ke rak toko. Produsen harus tau kriteria penerimaan yang digunakan oleh
pembeli, komite pembelian, dan manajer toko. Toko menggunakan profitabilitas produk
langsung untuk mengukur biaya penanganan produk (penerimaan, penyimpanan, dokumen,
pemilihan, pemeriksaan, pengamgkutan dan biaya ruang) dari saat barang tiba digudang
sampai dibeli oleh pelanggan ditoko eceran.
4. Harga
Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam hubunganya dengan pasar
sasaran, bauran pilihan produk dan jasa, dan persaingan. Sebagian besar pengecer masuk
dalam kelompok harga markup tinggi, volume rendah (toko barang khusus mewah) atau
kelompok harga markup rendah, volume tinggi (pedangan masal dan toko diskon). Pengecer
juga harus memperhatikan taktik penetapan harga.
5. Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiakan satu toko dari toko lainya. Pengecer
harus memutuskan bauran jasa untuk menewarkan hal-hal berikut kepada pelanggan :
· Layanan pembelian, meliputi menerima telepon dan pesan lewat surat, iklan, tampilan
jendela dan interior.
· Layanan pasca pembelian meliputi pengiriman dan penghantaran, pembukusan hadiah,
penyesuaian dan pengembalian.
· Layanan tambahan mencakup informasi umum, penguangan cek , tempat parkir, restoran,
perbaikan, dekorasi enterior, kredit, toilet, dan layanan penjagaan bayi.
Pengecer juga harus mempertimbangakan diferensiasi berdasarkan layanan konsumen andal
secara tepat, baik melalui tatap muka, saluaran telepon atau bahkan melalui inofasi teknologi.
6. Atmosfer toko
Admosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai penampilan
dan tat letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang utnuk bergerak. Safeway
meningkatkan laba dengan merenofasi tambilan tokonya secara :
· Dinding
· Pencahayaan
· Penandaan
· Dapertemen sayur dan buah
· Lantai
· Roti dan kue
7. Kegiatan dan pengalaman toko
Pertumbuhan e-commerce telah memaksa pengecer bata dan semen tradisional untuk
memberi respon. Selain keunggulan alami mereka , seperti produk yang dapat benar-benar
dilihat, disentuh, dan diuji oleh pembelanjaan, layanan pelanggan secara nyata, dan tidak ada
wajtu tunggu pengiriminan bagi pembelian ukuran kecil dan menengah. Konsusten dengan
akasan ini, beberapa pengecer produk pengalaman menciptakan hiburan dalam toko untuk
menarik perhatian pelanggan.
8. Komunikasi
Pengecer menggunakan sarana komunikasi yang beragam untuk menghasilkan pembelian.
Mereka memasang iklan, melakukkan penjualan khusus, menerbitkan kupon diskon, dan
membuat program penghargaan.
9. Keputusan lokasi
Rantai departemen store, perusahaan minyak, dan pewaralaba makanan cepat saji
memberikan pelatihan besar saat memilih wilayah negara dimana mereka akan membuka
gerainya, lalu kota-kota. Pengecer dapat menempatkan toko-tokonya dilokasi berikut :
· Pusat kawasan bisnis
· Pusat belanja regional
· Pusat perbelanjaan setempat
· Jalur belanja
· Lokasi didalam sebuah toko yang lebih besar.
B. PERDAGANGAN GROSIR
Perdagangan grosir ( wholesaling ) mencakup semua kegiataan dalam penjualan barang
atau jasa kepada mereka yang membeli atau menjual kembali untuk keperluan bisnis.
Pedagang grosir disebut juga ( distributor ) berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal.
Pertama pedagang grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer, dan lokasi karena
mereka berusaha berurusan dengan pelanggan bisnis dan bukan dengan konsumen akhir.
Kedua , transaksi grosir biasanya lebih besar dari pada transaksi eceran, dan pedagang grosir
biasanya mencakup wilayah dagang yang lebih besar daripada pengecer. Ketiga, pemerintah
menangani pedagang grosir dan pengecer dengan cara berbeda berdasarkan peraturan hukum
dan pajak.
M = T + FW + VW
+S
Berdasarkan tujuan logistik pasar, perusahaan harus merancang sebuah sistem yang
bisa meminimalkan biaya pencapaian tujuan-tujuan ini. Setiap kemungkinan sistem logistik
pasar akan menghasilkan biaya berikut.
Di mana:
M = total biaya logistik pasar dari sistem yang direncanakan
T = total biaya angkut dari sistem yang direncanakan
FW = total biaya gudang tetap dari sistem yang direncanakan
VW = total biaya gudang variabel (termasuk persediaan) dari system yang direncanakan
S = total biaya kehilangan penjualan akibat rata-rata keterlambatan pengiriman di bawah
sistem yang direncanakan
Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M) yang
berhubungan dengan berbagai sistem yang direncanakan dan memilih sistem yang
meminimalkannya. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus meminimalkan T + FW +
VW untuk tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan.
1. Pemrosesan Pesanan
Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai pembayaran
—yaitu, waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran. Siklus ini
mempunyai banyak langkah, termasuk transmisi pesanan oleh wiraniaga, pemasukan pesanan
dan pemeriksaan kredit pelanggan, jadwal persediaan dan produksi, pengiriman pesanan
dan invoice/faktur, dan penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus ini, semakin rendah
kepuasan pelanggan dan semakin rendah laba perusahaan.
2. Pergudangan
Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai barang itu terjual karena siklus
produksi dan konsumsi jarang sesuai. Fungsi penyimpanan adalah membantu memperlancar
perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan oleh pasar. Perusahaan harus
memutuskan jumlah lokasi penyimpanan persediaan. Di satu pihak, semakin banyak lokasi
penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan ke pelanggan dengan lebih cepat, tetapi juga
berarti biaya gudang dan persediaan lebih tinggi. Untuk mengurangi biaya gudang dan
duplikasi persediaan, perusahaan dapat mensentrlisasikan persediaannya di satu tempat dan
menggunakan transportasi yang cepat untuk memenuhi pesanan.
3. Persediaan
Tingkat persediaan merepresentasikan biaya utama. Wiraniaga akan lebih suka jika
perusahaan mereka menyimpan cukup banyak stok untuk memenuhi semua pesanan
pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak efektif biaya. Biaya persediaan meningkat
semakin cepat ketika tingkat layanan pelanggan mendekati 100%. Manajemen harus tahu
berapa banyak penjualan dan laba yang akan naik sebagai hasil penyimpanan persediaan yang
lebih besar dan menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, dan kemudian
mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan persediaan mengharuskan manajemen mengetahui kapan dan berapa
banyak barang yang dipesan. Ketika persediaan menurun, manajemen harus tahu berapa
tingkat stok yang diperlukan untuk menempatkan pesanan baru. Tingkat stok ini disebut titik
pesanan (atau pemesanan kembali). Titik pesana 20 berarti memesan kembali ketika stok
berkurang sampai 20 unit. Titik pesanan harus menyeimbangkan risiko kehabisan stok
dengan biaya kelebihan stok. Keputusan lain adalah berapa banyak yang dipesan. Semakin
besar jumlah yang dipesan, semakin jarang pesanan harus ditempatkan.
4. Transportasi
Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat
waktu, dan kondisi barang ketika ketika barang itu tiba, yang semuanya mempengaruhi
kepuasan pelanggan.
Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur, dan pelanggannya, perusahaan dapat
memilih diantara lima model transportasi: rel, udara, truk, air, dan pipa. Pengirim
mempertimbangkan kriteria seperti kecepatan, frekuensi, keandalan, kapabilitas,
ketersediaan. Kemudahan penelusuran, dan biaya. Untuk kecepatan, udara, rel, dan truk
adalah pesaing utama. Jika tujuannya adalah biaya rendah, pilihannya adalah air dan pipa.
Semakin banyak pengirim yang menggabungkan dua atau lebih model transportasi, berkat
kontainerisasi. Kontainerisasi (containerization) terdiri dari memasukkan barang dalam
kotak atau trailer yang mudah dipindahkan antar dua model transportasi.
Pengirim dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum. Jika pengirim
memiliki armada truk atau armada udaranya sendiri, pengirim menjadi angkutan
pribadi. Angkutan kontrak adalah organisasi independen yang menjual layanan transportasi
kepada pihak lain berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan layanan antara titik
yang ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim dengan
tarif standar.
5. Pelajaran Organisional
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya dari pertimbangan
harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif dan membentuk hubungan
elektronik di antara semua pihak yang berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus
menetapkan tujuan logistiknya untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan
harus melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan. Melaksanakan
logistik dengan benar akan memberikan imbalan besar.
Permintaan yang lebih kuat saat ini untuk dukungan logistik dati pelanggan besar akan
meningkatkan biaya pemasok. Pelanggan menginginkan pengiriman yang lebih sering
sehingga mereka tidak harus menyimpan persediaan yang banyak. Mereka menginginkan
waktu siklus pesanan yang lebih singkat, yang berarti pemasok harus menyimpan
ketersediaan stok yang tinggi. Pelanggan sering kali menginginkan pengirim toko langsung
dibandingkan palet terpisah. Mereka menginginkan waktu pengiriman yang dijanjikan lebih
ketat. Mereka mungkin menginginkan penyesuaian kemasan, pembelian label harga, dan
pembuatan tampilan.
Pemasok tidak bisa berkata tidak pada banyak permintaan ini, tetapi setidaknya mereka dapat
menetapkan program logistik yang berbeda dengan tingkat layanan dan biaya pelanggan yang
berbeda. Perusahaan yang cerdik akan menyesuaikan penawaran mereka dengan setiap
kebutuhan pelanggan besar. Kelompok dagang perusahaan akan mengatur distribusi
terdiferensiasi dengan menawarkan berbagai paket program layanan untuk berbagai
pelanggan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa langsung
kepada konsumen ahir untuk penggunaan pribadi dan non bisnis. Setiap organisasi yang
melakukan penjualan kepada konsumen akhir, apakah itu produsen, pedagang besar , atau
pengecer melakukan eceran.
Organisasi-organisasi eceran mencapai banyak ekonomi skala, seperti daya beli yang
lebih kuat, pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih terlatih. Jenis-jenis
utama eceran korporat adalah jaringan sukarela, koperasi pengecer, koperasi konsumen,
organisasi waralaba, dan konglomerat perdagangan.
Strategi logistic pasar harus berasal dari strategi bisnis, bukab semata-mata dari
pertimbvanmgan baiay. Siytem logistic tersebut harus sarat dengan informasi dan membentuk
hubungan elektronik disemua pihak yang berkepentingan. Persusdahaan tersebut harus
menetapkan sasaran-sasaran logistiknya utuk mengimbangi atau melebihi standar layanan
pesaing dan seharusnya melibatkan snggota-anggota semua team yang relevan dalam proses
perencanaa tersebut.
B. Saran
Para pengusaha Eceran, Grosir, maupun Logistik tentunya harus membuat keputusan
yang baik dan tepat dalam memajukan usaha nya, baik dari segi pemasaran, pemilihan tempat
penjualan, memahami keinginan dari konsumen yang berbeda-beda, hingga menentukan
Logistik Pasar yang direncanakan sehingga mendatangkan Pelanggan dan mendapat
keuntungan Laba yang sesuai.