Anda di halaman 1dari 3

MATRIKS IFE DAN EFE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA

A. MATRIKS IFE
NO INTERNAL-KEKUATAN JUMLAH BOBOT RATING BxR
1 Seorang akuntan wajib mensupervisi dan 25 0,12 4 0,45
merencanakan setiap perencanaan pemberian jasa
profesional
2 Jasa profesi akuntan hampir selalu dibutuhkan dalam 23 0,11 3 0,38
setiap entitas bisnis karena jasa akuntan berguna
dalam pengambilan keputusan.
3 Audit internal mampu menciptakan forum yang sangat 19 0,09 3 0,26
bagus untuk memperbaiki komunikasi dalam
organisasi karena komunikasi merupakan kunci
penting dalam manajemen.
4 Menurut saya setiap profesi akuntan memiliki 25 0,12 4 0,45
wawasan akuntansi yang baik sehingga berkompeten
dalam membuat laporan keuangan
5 Menurut saya, untuk meningkatkan kualifikasi profesi 24 0,12 3 0,41
akuntan harus sesuai dengan standar anggota IAI
INTERNAL-KELEMAHAN

1 Akuntan harus menerima setiap penugasan yang 11 0,05 2 0,08


diberikan klien, meskipun tidak sesuai dengan
kecakapan profesionalnya
2 Seorang akuntan wajib memiliki kemampuan 23 0,11 3 0,38
berbahasa inggris terhadap sistem akuntansi yang
berbasis teknologi informasi
3 Menurut saya, akuntan publik tidak boleh 21 0,10 3 0,31
mendapatkan klien yang telah diaudit KAP lain
dengan cara menawarkan atau menjanjikan fee jauh
lebih rendah daripada fee sebelumnya
4 Menurut saya, Sulitnya ujian CPA dibandingkan 19 0,09 3 0,26
dengan tahun 1990-an
5 Profesi Akuntan Publik (khususnya auditor) salah 8 0,04 1 0,04
dalam memberikan penilaian risiko yang harusnya
berguna untuk menentukan resiko kedepannya (audit)
TOTAL 209 1 3,05
B. MATRIKS EFE
NO. EKSTERNAL - PELUANG JUMLAH BOBOT RATING BxR
1 Peran akuntan dianggap sebagai urat nadi perekonomian 23 0,11 3 0,36
global karena informasi yang dihasilkan akan menjadi
landasan utama setiap kebijakan ekonomi yang akan
diambil oleh pihak berkepentingan, kehandalan dan
kompetensitas menjadi suatu keharusan yang harus
dimiliki seorang akuntan
2 Profesi akuntan di Indonesia akan semakin 18 0,08 3 0,22
terjamin/menjanjikan
3 Kebutuhan profesi akuntan publik ke depan akan 21 0,10 3 0,30
semakin besar, sejak diberlakukannya sejumlah
peraturan yang mewajibkan laporan keuangan yang
transparan dan akuntabel, profesi akuntan publik
memiliki prospek yang potensial dan bergengsi
4 Satu-satunya profesi yang diberi kewenangan untuk 23 0,11 3 0,36
memberikan jasa audit oleh Departemen Keuangan
Republik Indonesia
5 Menurut saya profesi akuntan menuntut untuk 25 0,11 4 0,42
meningkatkan pengetahuan dan pelatihan secara
berkala.
EKSTERNAL – ANCAMAN
1 MEA maka akan mendorong tenaga kerja dengan gaji 21 0,10 3 0,30
yang lebih rendah terutama tenaga akuntan dari luar
negeri untuk masuk ke Indonesia dan hal ini dapat
menyebabkan akuntan Indonesia kalah bersaing.
2 Akuntan di Indonesia akan susah bersaing dengan 17 0,08 2 0,19
akuntan dari luar negeri.
3 Tuntutan kesiapan profesi akuntan untuk menyesuaikan 22 0,10 3 0,33
perkembangan teknologi informasi digital dan big data
4 Semakin banyak profesi akuntan maka semakin sulit 18 0,08 3 0,22
memperoleh lapangan pekerjaan
5 Jumlah akuntan publik indonesia masih sangat minim 21 0,10 3 0,30
dibandingkan jumlah perusahaan yang harus diaudit di
indonesia
TOTAL 198 1 3,02
C. NAMA RESPONDEN
1. MAYA FEBRIYANTI
2. SISKA AYU ZUMAROH
3. SHEILA ALIFANNY
4. VIVI AYU RAMADHANI
5. RINJANI DEWI
6. AYANG MARIZCA
7. LUTFIANA PRATIWI
D. KESIMPULAN
Dari analisis Matrik IFE dapat dilihat dari total skor dalam analisisi menunjukkan angka
3,05 yang artinya akuntan mampu mengatasi kelemahnya internal. Dan disimpulkan bahwa.
salah satu faktor Internal yang mempengaruhi rating tertinggi dengan skor 3,8 ialah minimnya
pengetahuan akan berbahasa inggris, serta yang membuat lemah para Akuntan di Indonesia
adalah mereka masih bisa melakukan kesalahan dalam proses Audit, padahal bukannya itu
merupakan tugas mereka. Tetapi mereka sendiri masih belum andal dalam masalah mengaudit.
Namun dapat diatasi dengan keuakatan mereka yang terletak pada pemberian jasa profesional
yang berkompeten dengan skor tertinggi 0,45.
Dalam analisis matriks EFE, u ntuk faktor eksternal dapat kita simpulkan bahwa hal yang
menjadi ancaman lebih besar penngaruhnya daripada peluang untuk menjadi seorang Akuntan
Publik di Indonesia ini. Faktanya bahwa Akuntan Indonesia sendiri masih belum mampu
bersaing dengan Akuntan Luar Negeri karena rendahnya pengetahuan dan tidak adanya
keberanian mereka dalam bersaing. Selain itu hal yang menjadi ancaman Profesi Akuntan di
Indonesia ini yaitu terlalu banyak perusahaan di Indonesia yang membutuhkan jasa Audit, jadi
kesiapan mereka dalam bidang tersebut juga belum sepenuhnya. Apalagi di Indonesia sendiri
Akuntan Publik seorang dengan usia 50-6- tahun sudah tidak bisa praktek lagi, maka bisa
dipastikan dalam kurun waktu 5-10 tahun Profesi Akuntan di Indonesia akan mengalami
penurunan jumlah yang sangat besar.
Namun dengan pelatihan dan pengembangan akuntan public secara bekala akan mampu
menyajikan jasa yang professional dan telah didukung oleh undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai