Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK I

ALIFIA TIARA PUTRI 1311031005


AMALIA KUSUMAWATI HS 1311031007
ANANTO WIDODO 1311011011
RIFKY ALFIANSYAH 1311011135

ANALISIS KASUS PT UNILEVER
TENTANG OPERASI DAN
PRODUKTIVITAS
STUDI KASUS
PT UNILEVER sebagai salah satu perusahaan customer package
goods multinasional terbesar di dunia dimulai pada tahun 1930
sebagai hasil penggabungan dari 2 perusahaan besar yaitu Level
Brothers (asal Inggris) dengan Margarine Unie (asal Belanda)
menjadi satu perusahaan yang diberi nama Unilever. Kantor pusat
perusahaan ini terletak pada masing-masing negara asalnya yaitu
Unilever Limited di London, Inggris, dan Unilever NV di Rotterdam,
Belanda. Pada tanggal 5 Desember 1930 PT Unilever mulai
mengembangkan sayapnya ke Indonesia dengan mendirikan
beberapa pabrik. Selanjutnya dalam perkembangannya, Unilever di
Indonesia mendapat pasar yang cukup besar dan mendominasi
sebagian besar pasar untuk pulau Jawa.
ANALISIS KASUS PT UNILEVER
INDONESIA, TBK
KEGIATAN OPERASI PT UNILEVER
Hingga pada tahun 1980, PT Unilever mengadakan suatu merger
besar di Indonesia antara pabrik-pabriknya yang beroperasi di
Indonesia menjadi satu manajemen di bawah naungan PT Unilever
Indonesia. Satu tahun kemudian, didukung oleh perkembangan
pesat perusahaan, PT Unilever Indonesia melakukan go public
dengan penawaran 15% sahamnya pada investor dalam negeri. PT
Unilever Indonesia Tbk.
PERUSAHAAN INI TERBAGI MENJADI
4 DIVISI BESAR, YAITU :
Divisi Makanan
Divisi Es Krim
Divisi Personal Care
Divisi Home Appliance

Dalam kegiatan operasinya, PT Unilever mengedepankan
kualitas serta kenyamanan bagi pelanggan, karyawan,
maupun penduduk sekitar pabrik. Sebagai perwujudan
dari komitmen perusahaan untuk menjamin standar mutu
bertara internasional, seluruh pabrik PT Unilever telah
mendapatkan sertifikat ISO 9001. Perolehan sertifikat itu
diawali oleh pabrik Rungkut, Surabaya pada tahun 1997.
Disusul kemudian oleh pabrik-pabrik lainnya pada tahun
1998.

PRODUKTIVITAS PT UNILEVER
PT Unilever Indonesia sangat produktif dalam memproduksi
barang dan jasa. terlihat dari prinsip yang selalu dipegang dalam
operasionalnya adalah prinsip TPM (Total Productive
Maintenance). Definisi dari TPM adalah perawatan untuk
meningkatkan produktivitas dengan melibatkan semua orang dari
manajemen tertinggi sampai operator, untuk semua departemen
yang ada dengan melalui kegiatan kelompok kecil/circle. Tujuan
dari TPM adalah perbaikan kondisi perusahaan didasarkan atas
perbaikan sikap kerja karyawan dan kondisi mesin untuk mencapai
Zero Failure (tanpa kerusakan), Zero defect (tanpa cacat), Zero
accident (tanpa kecelakaan).

KESIMPULAN
BERDASARKAN HASIL ANALISIS KASUS PT UNILEVER
TENTANG OPERASI DAN PRODUKTIVITAS, DAPAT
DIAMBIL BEBERAPA KESIMPULAN :
PT Unilever Indonesia dalam menjalankan operasinya memiliki beberapa
pabrik yang bekerja secara sitematis serta menjamin standar mutu produk
bertaraf internasional yang dihasilkannya. Semua produk yang dihasilkan
kemudian dipasarkan di dalam negeri hingga pasar luar negeri.
PT Unilever Indonesia-pun memperhatikan keselamatan dan kenyamanan
kerja bagi para karyawannya dengan menerapkan sitem Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Hal ini tentu saja
meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan barang dan jasa hingga PT
Unilever Indonesia telah mendapatkan sertifikat dalam hal manajemen
produktivitas.
PT Unilever menjadi perusahaan multinasional besar di Indonesia bahkan
dunia.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai