Anda di halaman 1dari 14

Gamal Akbar (1210302161) Analisis Kemajuan Perusahaan PT. Unilever A.

Profil Singkat Perusahaan PT Unilever sebagai salah satu perusahaan customer package goods multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga saat ini. Sejarah Unilever dimulai pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari 2 perusahaan besar yaitu Level Brothers (asal Inggris) dengan Margarine Unie (asal Belanda) menjadi satu perusahaan yang diberi nama Unilever. Kantor pusat perusahaan ini terletak pada masing masing negara asalnya yaitu Unilever Limited di London, Inggris, dan Unilever NV di Rotterdam, Belanda. Pada tanggal 5 Desember 1930 PT Unilever mulai mengembangkan sayapnya ke Indonesia dengan mendirikan pabrik sabun (Levers Zeepfabriken NV) yang berlokasi di Angke, Jakarta. Kemudian pengembangan dilanjutkan dengan mendirikan pabrik margarine pada tahun 1931 dan pabrik makanan pada tahun 1936 dengan nama Van den Berghs Fabrieken pada lokasi yang sama yaitu di Angke, Jakarta. Pada tahun 1941 PT Unilever membuka pabrik Personal Product & Soap (Maatschappij ter explitatie der Colibri Fabrieken NV) di Surabaya. Dalam perkembangannya, Unilever di Indonesia mendapat pasar yang cukup besar dan mendominasi sebagian besar pasar untuk pulau Jawa. PT Unilever mulai melakukan ekspansi usahanya dengan mendirikan parik NSD (Non Soap Detergent) di Angke, Jakarta serta mengambil alih pabrik mienya milik perusahaan Eropa : archa. Dengan pengalaman dan manajemen yang baik serta didukung oleh posisi pasar yang mendukung, PT Unilever Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan cakupan

dirtribusi produknya yang mencapai hampir seluruh wilayah Indonesia. Hingga pada tahun 1980, PT Unilever mengadakan suatu merger besar di Indonesia antara pabrikpabriknya yang beroperasi di Indonesia menjadi satu manajemen di bawah naungan PT Unilever Indonesia. Satu tahun kemudian, didukung oleh perkembangan pesat perusahaan, PT Unilever Indonesia melakukan go public dengan penawaran 15% sahamnya pada investor dalam negeri. Pabrik terakhir PT Unilever yang didirikan di Indonesia adalah pabrik Walls yang berlokasi di kawasan industri Jababeka Cikarang, Bekasi. Pada tahun 1997, pabrik

yang berlokasi di Angke ditutup dan dipindah lokasikan ke kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi. Hal ini dilakukan karena kawasan Angke sudah dipadati

penduduk, dan jika PT Unilever terus beroperasi di wilayah tersebut dikhawatirkan akan mengganggu komunitas kehidupan yang ada. Selain itu alasan potensi ekspansi di masa yang akan datang juga melatar belakangi pemindahan pabrik ke kawasan Industri Jababeka tersebut. PT Unilever Indonesia sebagai perusahaan multinasional bersakala besar mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan hidup. Hal ini terwujud dengan kebijakan lingkungan hidup PT Unilever yang

berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Pengawasan ketat terhadap limbah produksi pabrik selalu dijaga dan fasilitas pengolahan limbah dengan fasilitas pendukungnya terdapat di masing-masing pabrik. Hal ini bertujuan untuk

mencegah kerusakan lingkungan yang diakibatkan buangan pabrik serta mendaur ulang limbah untuk dapat dipergunakan kembali. Dalam proses produksi. Dengan demikian PT Unilever mempunyai citra positif sebagai perusahaan yang peduli akan kelestarian lingkungan. Hal inilah yang selalu dijaga perusahaan yang peduli akan kelestarian lingkungan. Hal ini pulalah yang selalu dijaga oleh perusahaan selain prioritas utamanya untuk selalu menghasilkan produk berkualitas bagi para konsumennya. Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin standar mutu produk bertaraf internasional, seluruh pabrik PT Unilever telah mendapatkan sertifikat ISO 9001. Perolehan sertifikat itu diawali oleh pabrik Rungkut, Surabaya pada tahun 1997. Disusul kemudian oleh pabrik-pabrik lainnya pada tahun 1998. Sebelumnya pabrik PT Unilever juga telah mendapat sertifikat TPM (Total

Productivity Management) dari JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance), Jepang, serta penghargaan nihil kecelakaan dari Unilever Internasional dan Pemerintah Indonesia. Untuk menjamin keselamatan kerja karyawan dan kelestarian lingkungan hidup, PT Unilever Indonesia mulai menerapkan system Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). PT Unilever Indonesia Tbk. sampai saat ini mempunyai lokasi 2 pabrik utama yang terletak di kawasan industri Jababeka Cikarang, Bekasi dan Rungkut, Surabaya. Perusahaan ini terbagi menjadi 4 divisi besar, yaitu : 1. Divisi Makanan Divisi makanan yang berlokasi di kawasan Jababeka, Cikarang ini terbagi menjadi 2 divisi utama, yaitu :

1.

Divisi SCC & C (Spread Cooking Category & Culinery) Bagian ini memproduksi produk-produk yang dapat dikonsumsi langsung dan juga sebagai bahan dasar penunjang masakan, seperti Blue Band, Royco, Knoor, Tara Nasiku,Kecap Bango, Mie and Mie, Minyak Samin, Frytol, Lipton Ice Tea, dll. Selain untuk dikonsumsi rumah tangga, Unilever juga memproduksi produk-produk untuk kalangan industri dan usaha.

2.

Divisi Tbb (Tea Bag & Beverage) Divisi ini memproduksi berbagai teh dalam berbagai kemasan. Dengan bahan baku dasar daun teh. Sebagai contoh Sari Wangi, Lipton, Bussels, Chyosa, LanCho.

3.

Divisi Es Krim Pabrik ini berdiri pada tahun 1992 dengan produk tunggalnya berlabel WALLS. Divisi ini berlokasi tepat di sebelah pabrik Food yang ada di Cikarang. Salah satu produk Walls yang diekspor adalah Magnum Almond yang saat ini sudah mencapai pasaran Australia.

4.

Divisi Personal Care Pabrik ini terletak di Rungkut, Surabaya. Pabrik ini memproduksi berbagai macam produk perawatan tubuh dan kosmetik. Antara lain pasta gigi (Pepsodent, Close Up), sabun mandi (Lux, Lifebuoy), shampoo (Sunsilk, Clear, Brisk), Shampoo dan Conditioner (Organics), parfum (Axe), Lotion (Citra, Vaselin), rangkaian produk kecantikan (Ponds), serta rangkaian produk perawatan bayi (Cuddle).

5.

Divisi Home Appliance Pabrik ini berlokasi di Jababeka, Cikarang. Pabrik yang dikategorikan sebagai pabrik NSD (Non Soapy Detergent) ini menghasilkan produk utamanya yaitu Rinso. Di samping produk utama tersebut, terdapat produk-produk lain yang diproduksi Unilever di luar pabrik NSD di Cikarang. Seperti pabrik 3M yang memproduksi Molto, Super Pel, Trika, Refresh, dan Sunlight.

B. Analisis Kemajuan Perusahaan PT Unilever dari Segi Manajemen Keuangan

Nilai perusahaan Pencarian Dana

Jangka Pendek

Invetasi

PT Unilever

Unriil Riil

Jangka Panjang Kegiatan Perusahaan

Manajemen keuangan PT Unilever memperoleh dana perusahaan dari pinjaman Jangka Pendek (Bank, Lembaga keuangan non Bank) dan juga pinjaman dana dari jangka

panjang (Menerbitkan saham, Obligasi, dll) setelah mendapatkan dana yang sangat besar perusahaan mulai melakukan kegiatan usahanya. Setelah mendapatkan laba dari hasil usaha yang dilakukan maka perusahaan melakukan investasi pada sektor lain misalnya membuka cabang baru, meninvestasikan dana perusahaan dengan membeli saham perusahaan lain untuk mendapatkan Deviden dan Capital Gain, membeli perusahaan yang menjual bahan baku produk yang mereka jual sehingga bahan baku di produksi oleh perusahaan dan memaksimalkan laba yang didapatkan. PT Unilever telah melakukan fungsi majemen keuangannya dengan baik sehingga nilai perusahaan dimata masyarakat dunia semakin baik. Laporan keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk. Per tanggal 31 Desember Tahun 2007 dan 2008. Adapun analisis yang saya gunakan adalah analisis seperti yang sudah kami paparkan di bab II mengenai landasan teori.1

Tabel 1 . Analisis Likuiditas dan Aktivitas

Antoninius Himawan Yudha, Paper Analisis keuangan PT Unilever Indonesia than 2007/2008 , Universitas Katolik Widia Mindira

2007 LIKUIDITAS (LIQUIDITY RATIO) Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio Quick (Quick Ratio) 0,89 AKTIVITAS (ACTIVITY RATIO) Jumlah Hari Piutang Tak Tertagih (DSO) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Rata-Rata Persediaan (Average days In Inventory) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) 1,17 48,58 7,41 47,39 1,20

2008

Perubahan

Keterangan

0,97

Turun

memburuk

0,66

Turun

memburuk

53,53

Naik

memburuk

6,39

Turun

membaik

56,43

Naik

memburuk

1,10

Turun

memburuk

Tabel II. Analisis menggunakan Leverage Ratio dan Profitability Ratio

2007 2008 Perubahan Keterangan

MANAJEMEN UTANG (LEVERAGE RATIO) Total Utang Terhadap Total Aktiva (Debt To Total Assets) PROFITABILITAS (PROFITABILITY RATIO) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) Return On Assets Return On Equity 0,17 0,18 0,20 0,20 0,43 0,49 Naik Turun Naik membaik memburuk membaik 0,24 0,26 Naik membaik 0,50 0,51 Naik membaik 0,53 0,60 Naik memburuk

Hasil dari Analisis data dari Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia,Tbk dapat saya sampaikan sebagai berikut : 1) Rasio Likuiditas

Berdasarkan analisis Rasio Likuiditas, kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan di tahun 2008, jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya yaitu tahun 2007. Nilai Rasio Likuiditas pada PT.UNILEVER Indonesia Tbk, sebagian besar berada di bawah angka 1, di mana semakin tinggi Rasio Likuiditas suatu perusahaan seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Rasio Likuiditas yang lebih rendah pada tahun 2008 menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas atau pengelolaan aktiva lancar yang kurang bagus (kurang efisien) karena masih banyak aktiva yang menganggur. 2). Rasio Aktivitas Berdasarkan perhitungan pada analisis rasio aktivitas, Perusahaan hanya mengalami perbaikan pada Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), sementara pada analisis rasio lainnya mengalami kenaikan dimana berdasarkan evaluasi rasio jika rasio ini mengalami kenaikan pada tahun berikutnya maka kinerja perusahaan tidak membaik bahkan bisa dikatakan buruk dalam hal efisiensi nilai persediaan dan aktiva. 3). Rasio Manajemen Utang (Leverage Ratio) Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari sisi Leverage Ratio, mengalami kenaikan dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya. Apabila semakin besar nilai Rasio Manajemen Utang pada suatu perusahaan menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan semakin menurun, karena tingginya nilai rasio menunjukkan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh utang atau dana pinjaman, dengan kata lain porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi yang mengakibatkan pembayaran bunga menjadi semakin besar. 4). Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Berdasarkan analisis rasio profitabilitas, perusahaan tidak mengalami perubahan dalam kemampuan menghasilkan laba kotor, laba operasi, maupun laba bersih. Angka yang ditunjukkan pada analisis rasio pada tahun 2007 hampir sama dengan analisis rasio 2008 yang berarti kinerja perusahaan dalam kemampuan menghasilkan laba tidak mengalami peningkatan, tetapi hal ini menunjukkan hasil yang baik dibandingkan adanya penurunan kemampuan menghasilkan laba. C. Kemajuan PT Unilever dari Segi Manajemen Pemasarannya2

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/strategi-pemasaran-semua-produk-pt-unilever-indonesia-tbk/

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategistrategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain: 1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan. 2. DIFERENSIASI PRODUK Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya. 3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya. 4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya

jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah. Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbedabeda. Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia

pengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia. Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan. Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun pesaing-pesaing unggulan dalam negeri. Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever. Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu: 1. Periklanan semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu. 2. Promosi Penjualan Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. 4. Penjualan Secara Pribadi interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan 5. Pemasaran Langsung penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan menjadi: 1. Advertising 2. Consumer Sales Promotion 3. Trade Promotion and Co-Marketing 4. Packaging. Point Of Purchase 5. Personal Selling 6. Public relations 7. Brand Publicity 8. Corporate Advertising 9. The Internet 10. Direct Marketing 11. Experiantial contact: Event, sponsorship 12. Customer Service 13. Word Of Mouth Consumer market sales promotion techniques :

Kupon Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu. Price-Off Deals Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian. Premium and Advertising Specialties Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. Contest and Sweeptakes Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.

Sampling and Trial Offers Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa (pemberian contoh produk). Brand Placement Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film. Rebates memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko pengecer. Frequency Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada programprogram yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk atau perusahaan yang sama.

Event Sponsorship Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat bersamaan dengan para penonton di acara. Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya. Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia. Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba

membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosi yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak diperhatikan maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja D. Kesimpulan PT Unilever mengalami peningkatan nilai perusahaan dikarenakan manajemen keuangan yang bergerak sesuai dengan fungsinya diantaranya bagai mana memaksimalkan laba dan menstabilakn jalannya perusahaan. Melihat laporan keungan Unilever pada tahun 2007/2008 bawah unilever dalam kemampuan membayar hutang jangka pendeknya menurun piutang yang tak tertagih menurun meskipun demikian manajemen perusahaan unilever mampu menstabilkan kinerja perusahaannya.

Dalam Hal Permasaran dan Produk, Unilever telah mengeluarkan berbagai cara agar citra perusahaan atau brand perusahan tetap memiliki citra yang baik sebagai market leader PT Unilever mampu mempiblikasiakn produknya dengan baik kemasyarakat baik melalui sebuah media iklan, event, CSR dll. Sebagai market leader PT Unilever mampu

mengahadapi produk yang dikeluarkan oleh chalanger dengan melakukan peneltian perusahaan mampu menciptakan produk yang efisien bahan baku, baik kualitasnya, memiliki daya jual yang tinggi dan harga yang terjangkau.

Dari beberapa sebab diatas PT Unilever menjadi perusahaan yang besar karena mampu menegelola keuangan perusahaan, mengelola manajemen internal,mengelola manajen pemasaran, mengelola manajeman produk, dan mengatasi semua resiko atau masalah yang mengancam kestabilan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai