Anda di halaman 1dari 13

Ifa Latifah, SE.

Manajemen Pembiayaan Bank Syariah

Lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang.

Kegiatan dan Usaha Bank


1. 2.

3. 4.

Memindahkan Uang Meneriman dan membayarkan kembali uang nasabah Membeli dan Menjual Surat-surat berharga Memberi Jaminan Bank

Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah islam Bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan Hadist

Menjauhkan

diri dari unsur riba, caranya :

Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka secara pasti keberhasilan suatu usaha Menghidari penggunaan sistem presentasi untuk pembebanan biaya terhadap hutang atau pemberian imbalan terhadap simpanan yang mengandung unsur melipatgandakan secara otomatis hutang/simpanan tersebut hanya karena berjalannya waktu

Menerapkan

sistem bagi hasil dan perdagangan

Dengan mengacu pada Quran surat Al Baqarah ayat 275 dan An Nisa ayat 29

Hal Penentuan besarnya hasil Yang ditentukan sebelumnya

Sistem Bunga sebelumnya Bunga, besarnya nilai rupiah

Sistem Bagi Hasil Sesudah berusaha, sesudah ada untungnya Menyepakati proporsi pembagian untung tiap pihal, misalnya 50:50, 40:60, 35:65, dst

Jika terjadi kerugian

Ditanggung nasabah saja


Dari dana yang dipinjamkan, fixed, tetap

Ditanggung kedua pihak, nasabah dan lembaga


Dari untung yang bakal diperoleh , belum tentu besarnya

Dihitung dari mana?

Hal Titik perhatian proyek/usaha

Sistem Bunga Besarnya bunga yang harus dibayar nasabah/pasti diterima

Sistem Bagi Hasil Keberhasilan proyek/usaha jadi perhatian bersama: nasabah dan lembaga

Berapa besarnya?

Pasti : (%) kali jumlah Proporsi (%) kali pinjaman yang telah jumlah untung yang pasti diketahui belum dketahui = belum diketahui

UU

perbankan No. 7 Tahun 1992

Bank di berikan kebebasan untuk menentukan jenis imbalan yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga ataupun keuntungan-keuntungan bagi hasil
Pasal

6 UU No. 10/1998

Membolehkan bank umum melakukan kegiatan secara konvensional dapat juga melakukan kegiatan usaha dengan berdasarkan prinsip syariah

Pendirian

kantor cabang atau dibawah kantor cabang baru Pengubahan kantor cabang atau di bawah kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah

Ketentuan

perizinan dalam pengembangan usaha, seperti pembukaan cabang Kewajiban pelaporan ke Bank Indonesia Pengawasan Intern Pengawasan atas prestasi, permodalan, manajemen, likuiditas dan faktor lainnyua Pengenaan sanksi atas pelanggaran

Prinsip

Simpanan (Al-Wadiah)

Perjanjian antara pemilik barang (termasuk uang), dimana pihak penyimpan bersedia menyimpan dan menjaga keselamatan barang yang dititipkan kepadanya.
Prinsip

Bagi-hasil

Musyarakah : kerjasama dua belah pihak atau lebih dalam membiayai usaha, keuntungan dibagi sesuai perjanjian, kerugian dilakukan sesuai dengan pangsa modal masing-masing pihak. Mudharabah : perjanjian antar pemilik modal dan penguasaha, dimana pemilik modal membiayai full suatu proyek dengan pembagian hasil sesuai dengan perjanjian, kerugian di tanggung pemilik modal kecuali adanya penyelewengan dari pengusaha tersebut. Muzaraah : memberikan lahan pertanian kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan tertentu dari hasil panen.

Prinsip

Pengembalian Keuntungan (jual beli)

Musawamah : jual beli biasa dimana penjual memasang harga tanpa memberitahu si pembeli tentang berapa margin keuntungan yang diambilnya At Tauliah : menjual dengan harga beli tanpa mengambil keuntungan sedikitpun, seolah si penjual menjadikan pembeli sebagai walinya atas barang atau aset Al Murabahah : menjual dengan harga asal ditambah margin keuntungan yang telah disepakati Al Muwadhaah : menjual dengan harga yang lebih rendah dari harga beli Al Muqayadhah : bentuk awal dari transaksi dimana barang ditukar dengan barang (barter)

Bai Bithaman Ajil : menjual dengan harga asal ditambah dengan margin yang telah disepakati dan dibayar secara kredit Bai As-salam : proses jual beli dimana pembayaran dilakukan secara tunai pada saat penyerahan barang Bai Al-Istisha : kontrak order yang ditandatangani bersama antara pemesan dengan produsen untuk pembuatan suatu jenis barang tertentu.

Prinsip

Sewa (Ijarah)

Ijarah Mutlaqah : proses sewa menyewa yang biasa kita temui dalam kegiatan perekonomian sehari-hari Bai Ut Tajiri : suatu kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan

Prinsip pengambilan : suatu jaminan yang diberikan oleh penangung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua yang ditanggungnya
Kafalah bi An Nafs : jaminan dari si penjamin Kafalah bi Al Mal : jaminan pembayaran barang atas pelunasan utang Kafalah bi Taslim : dilakukan untuk menjamin dikembalikannya barang sewaan pada akhir masa kontrak Kafalah bi Munjazah : jaminan mutlak yang tidak dibatasi oleh kurun waktu tertentu atau dihubungkannya dengan maksud-maksud tertentu Kafalah Al Mualaqagh : dimana dijaminan dibatasi oleh kurun waktu dan tujuan-tujuan tertentu

Prinsip biaya Administrasi : perjanjian pinjam meminjam uang atau barang dengan tujuan untuk membantu penerima pinjaman

Anda mungkin juga menyukai