Pendahuluan
es krim pada suhu (5,10, dan 15oC), validasi cleaning di area aging, dan verifikasi
pembersihan line produksi mesin benhill.
I.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai selama pelaksanaan kerja praktek ini adalah:
1. Mengetahui periode simpan mix es krim yang diinkubasi pada suhu
(5,10, dan 15oC).
2. Validasi cleaning pada tangki aging di ruang aging mix es krim
3. Verifikasi higien pada area produksi line benhill
Pudjawati dan analis mikrobiologi, Bapak Yusman, Bapak Nuzul, dan Bapak
Sulaiman. Kerja Praktek dilakukan selama dua bulan dimulai pada tanggal 1 Juni
2010 sampai dengan 31 Juli 2010. Berlokasi di Ice cream Factory PT. Unilever
Indonesia, Tbk. Cikarang JABABEKA. Kegitan harian dilaksanakan setiap hari
Senin Jumat pukul 07.30 15.00 dan pada hari sabtu pukul 07.30 13.00.
BAB II
PROFIL PT UNILEVER CIKARANG JABABEKA INDONESIA, Tbk.
2. 2 Logo Perusahaan
Logo PT. Unilever Indonesia, Tbk. dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut.
TUJUAN
Tujuan mendirikan Unilever adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap
anggota masyarakat dimanapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi
1) Divisi Es Krim
Pabrik ini berdiri pada tahun 1992 dengan produk tunggalnya berlabel
Walls. Divisi ini berlokasi tepat di sebelah pabrik TBB - SCC & C, Jababeka,
Cikarang. Salah satu produk Walls yang mencapai pasar internasional yaitu
Magnum Almond yang saat ini sudah mencapai pasaran Australia.
pabrik
Dralle
di
Surabaya,
Colibri,
perusahaan
hanya
memproduksi pasta gigi dengan merk Pepsodent dan tidak berminat untuk
meluaskan usahanya dengan memproduksi produk-produk toilet. Selain karena
perusahaan tidak memiliki pengalaman cukup untuk usaha usaha itu, bahan
baku juga sulit dan konsumen saat itu lebih suka pada produk produk impor dari
Inggris.
Setelah tahun 1977, kemampuan daya beli masyarakat meningkat dan
perusahaan melihat bahwa produk yang saat itu masih dianggap semi-mewah,
Pabrik SCC & C ini merupakan pabrik dengan variasi produk yang paling banyak
jika dibandingkan dengan pabrik pabrik Unilever lainnya.
atas
Senior
bertanggungjawab
atas
pemeliharaan
(Senior
dan
perbaikan
Development
pengembangan
proyek;
Manager)
perusahaan;
Manajer
bertugas
Manajer
dan
Pengepakan
2.7 Ketenagakerjaan
Ada dua jenis tenaga kerja PT Unilever Indonesia Tbk. Cikarang yaitu staf
dan non staf. Staf terdiri dari kepala pabrik hingga kepala bagian, yaitu bagian
yang menjalankan manajemen perusahaan dan memiliki wewenang untuk
mengambil keputusan. Non staf terdiri dari karyawan tetap dan karyawan kontrak.
Karyawan tetap terdiri dari tiga golongan berdasarkan tanggungjawabnya, yaitu :
Dinas pagi : pkl 6.00 14.00 dengan jam istirahat pkl 09.30 10.00
Dinas siang : pkl 14.00 22.00 dengan jam istirahat pkl 17.30 18.00
Dinas malam : pkl 22.00 6.00 dengan jam istirahat pkl 2.00 2.30
Jam kerja untuk dinas normal adalah pkl 7.30 15.00 untuk hari Senin
hingga Jumat sedangkan untuk hari Sabtu jam kerja dimulai pkl 7.30 12.30
dengan waktu istirahat yang sama.
BAB III
Pelaksanaan Kerja Praktek
Cream
Good
manufacturing
Practice
(IC-GMP)
dimana
proses
pelaksanaannya mencakup:
1.
Pengamatan periode inkubasi mix eskrim pada suhu (5, 10, dan 15 oC),
dengan
tujuan
mengenumerasi
jumlah
mikroba
setelah
proses
3.
Factory
Induction
Pengamatan
lapangan
Pengambilan
sampel
Analisis aspek
kontaminasi
Hasil
pengamatan
Uji kontaminasi
(pengamatan
lab)
Pengerjaan kerja praktek selama dua bulan ketika pengerjaan kerja praktek
dengan rincian jadwal kerja (timeline) sebagai berikut:
NO Deskripsi kerja
JUNI
1
1.
JULI
2
2.
3.
4.
5.
6.
Validasi
cleaning
(analisa
mikrobiologi)
7.
7.
Hygiene
verification
(analisa
mikrobiologi)
8.
10
3.1.2.1 Metode penelitian penentuan periode simpan mix es krim pada suhu rendah
Diberikan tugas penelitian untuk mencari tahu periode penyimpanan mix es
krim pada suhu (5,10, dan 15oC). Perancangan metode kerja berpatokan pada
batas bawah kontaminasi mikroba (TVC) pada mix es krim menurut EU Comitee
sebanyak 1000 cfu (Richard, 2005). Mix es krim yang telah mencapai 1000 cfu,
dicatat periode penyimpanannya untuk masing masih suhu inkubasi.
3.1.2.2 Metode validasi cleaning pada tangki aging
Metode validasi cleaning pada tangki aging di ruang aging 2 melaluli proses
swab sesuai dengan metode UMA 0362 (Microbiological examination of surface
contamination). Swab dilakukan pada dinding tangki aging dan dilanjutkan
dengan platting dari hasil swab.
3.1.2.3 Metode verifikasi higien pada mesin benhill
Metode verifikasi higien dilakukan pada mesin benhill yang terdapat di
ruang produksi. Teknik swab yang digunakan sesuai dengan metode UMA 0362
(Microbiological examination of surface contamination). Selanjutnya dilakukan
platting dari hasil swab untuk menumbuhkan mikroba yang telah disampling.
11
Spray ball
Titikswab
VS 1540
12
b.
Hopper sauce
c.
d.
Pipa Y
e.
Teflon filler.
Titik pengambilan sampel yang dipilih pada proses swab setiap 6 jam ketika
produksi berlangsung yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
Drain hole
13
3.1.4.1 TVC
Prosedur dari TVC mengacu pada UMA 0318 tentang perhitungan mikroba
mesofil aerob. Digunakan medium PCA yang berasal dari merk Oxoid CM 325.
Persiapkan medium pertumbuhan mikroba dengan cara melarutkan medium
Oxoid dengan air aquades dan diautoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
1 ml larutan dari hasil pengenceran dipipet pada cawan petri, dan 10 ml medium
steril dituangkan pada cawan petri. Setelah agar mengeras, cawan petri diinkubasi
terbalik pada suhu 37oC selama 48 jam. Koloni yang terbentuk pada agar di hitung
dan dicatat jumlahnya. (Hollbrock, 1998)
14
1 ml larutan dari hasil pengenceran dipipet pada cawan petri, dan dituangkan 10
ml medium steril pada cawan petri. Setelah agar mengeras medium VRBGA
dituangkan kembali untuk menciptakan suasana anaerob pada cawan petri.
Selanjutnya cawan petri diinkubasi terbalik pada suhu 37oC selama 24 jam.
Koloni yang terbentuk pada agar (berwarna merah muda keunguan) di hitung dan
dicatat jumlahnya. (Hollbrock, 1998)
3.1.4.3 Analisa sampel periode simpan mix es krim pada suhu rendah
Dilakukan platting metode TVC dan deteksi Enterobacteriaceae setiap 4 jam
hingga jumlah koloni mikroba mencapai 1000 cfu. Pengambilan sampel setiap 4
jam berdasarkan pada kondisi di lapangan dimana inkubasi selama (>24 jam)
dapat meningkatkan jumlah mikroba hingga mendekati batas bawah toleransi
jumlah mikroba pada mix es krim (m =1000 cfu). Penghitungan jumlah mikroba
mesofil aerob dan Enterobacteriaceae yang terdapat pada mix dilakukan dengan
metode TVC dan deteksi Enterobacteriaceae.
15
5o
10o
15o
Lama inkubasi
480 jam
72 jam
36jam
Tabel 3.2 Masa simpan mix es krim pada suhu 5o, 10o, dan 15oC
10o
15o
Es
krim
merupakan
medium
pertumbuhan
yang
dapat
mendukung
mengandung banyak
nutrisi serta memiliki pH dengan kisaran 6-7 (HKSAR Government, 2001). The
National Food Administration
16
Dari hasil pengamatan periode simpan mix es krim pada suhu (5,10,dan 15oC).
Suhu 15oC mencapai 1000 cfu dalam waktu 36 jam. Suhu 10oC mencapai 1000
cfu selama 72 jam. Suhu 5oC mencapai 1000 cfu dalam waktu 480 jam. Menurut
hasil pengamatan, semakin rendah suhu inkubasi mix es krim semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai 1000 cfu. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh
aktivitas enzimatik dari mikroba yang semakin lambat ketika diinkubasi pada
suhu rendah ( Ratkowsky, 1981). Menurut Capucino, faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroba yaitu: suhu, ketersediaan nutrisi, pH, kebutuhan oksigen,
dan salinitas (Capucino, 2005)
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh Nelson (1943), beliau telah
melakukan penelitian tentang perubahan jumlah mikroba pada penyimpanan mix
es krim. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terjadi perubahan jumlah
mikroba dari 2500 cfu 47,000,000 cfu selama 8 hari pada suhu inkubasi 15oC.
Pada suhu inkubasi 10oC perubahan jumlah mikroba dengan jumlah awal 2500
cfu setelah 8 hari menjadi 19,000,000. Untuk suhu inkubasi 5oC, jumlah mikroba
setelah diinkubasi selama 8 hari berubah dari 2500 cfu menjadi 470,000 cfu.
Untuk dapat membandingkan kecepatan pertumbuhan mikroba pada mix es
krim pada literatur (percobaan Nelson) dengan data hasil percobaan kali ini,
dilakukan perhitungan terhadap Generation Time (waktu yang dibutuhkan untuk
mikroba melakukan multiplikasi). Menurut Capucino perhitungan terhadap
generation time, yaitu:
N = (log b log a)/log 2
GT = T/N
N= Jumlah mikroba melakukan duplikasi
Gt = Generation time
Dari hasi perhitungan, mikroba yang diinkubasi pada suhu 5oC menurut hasil
percobaan memiliki GT selama 53,53 jam. Menurut literatur GT dari mikroba
17
pada 5oC (4,5 5,5oC) selama 59,96 jam. Untuk suhu 10oC (5,5-8,5oC) menurut
literatur memiliki GT selama 14,89 jam. Menurut hasil percobaan GT tercapai
selama 7,9 jam. Pada suhu 15oC, (12,8 14,5oC) menurut literatur, GT dari
mikroba sebesar 13,52 jam.
Perbedaan antara GT pada hasil percobaan dengan literatur wajar terjadi
karena terdapat perbedaan kondisi lingkungan antara tempat inkubasi mix serta
jenis komposisi mix yang diinkubasi. Hal tersebut menyebabkan jumlah dan
mikroba indigen yang terdapat pada masing masing mix berbeda. Penyebab lain
perbedaan data pengamatan dengan literature adalah tempat inkubasi mix es krim.
Pada percobaan, tempat inkubasi mix es krim menggunakan waterbath chiller
(15o&10oC) dan suhu inkubasi kulkas (4,6oC). Pada literatur mix es krim
diinkubasi pada kulkas standar yang fluktuasi suhunya tercatat pada kisaran
tertentu. Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan mikroba pada percobaan
lebih cepat dibandingkan dengan literature yaitu, pada percobaan digunakan
kontainer steril yang diisi dengan mix es krim. Ketika jumlah mix es krim mulai
berkurang. Kontainer steril terguling sehingga dapat berpotensi menjadi sumber
kontaminasi.
3.2.2 Validasi proses pembersihan (cleaning) tangki aging pada ruang aging
Inkubasi mix es krim pada ruang aging membutuhkan waktu yang lebih cepat
untuk mencapai 1000 cfu dibandingkan dengan data penelitian hasil percobaan,
pengaruh suhu terhadap lamanya penyimpanan mix es krim pada suhu (5,10, dan
15oC). Cepatnya pertumbuhan mikroba ketika diinkubasi pada ruang aging
dikarenakan terbentuknya biofilm pada dinding tangki. Kemunculan biofilm pada
tangki disebabkan oleh proses pembersihan yang kurang sempurna. Hal tersebut
memunculkan dugaan terdapat permasalahan pada proses pembersihan tangki
aging.
18
Berikut merupakan data hasil tes swab pada tangki aging yang terdapat di
ruang aging pada tanggal 25 Juni 2010 pada tangki VS 1540 dan VS 1580.
SWAB 1 tangki aging VS 1580 (24 Juni 2010)
13000
14000
TVC sebelum
CIP
12000
10000
Enterobacteriace
ae sebelum CIP
Cfu/ml
8000
6000
4300
4000
Spray
4 Ball
Enterobacteriace
ae setelah CIP
1430
1400
TVC sebelum
CIP
Cfu/ml
Cfu/ml
1200
1000
800
770
780
710
610
600
400
200
40 40
40 30
040030
2010 0
0
1
Spray 4Ball
Enterobacter
iaceae
sebelum CIP
TVC setelah
CIP
Enterobacter
iaceae
sebelum CIP
19
Swab
Swab"2"
"2"tangki
tangkiaging
agingVS
VS1580
1540(26
(26Juni
Juni2010)
2010)
1520
1600
1300
1400
Cfu/ml
Cfu/ml
1200
910
1000
800
Enterobacteriace
ae sebelum CIP
600
400
200
30
20
10
Enterobacteriace
ae setelah CIP
0
4 Ball
Spray
1430
1400
Cfu/ml
1200
Enterobacteriacea
e sebelum CIP
1000
780
800
610
600
Enterobacteriacea
e setelah CIP
400
200
0200
0100
0 0100
000
0
1
3Spray
Ball
4
20
Menurut data yang telah dipublikasi oleh Ice Cream Alliance and Ice Cream
Federation, Jumlah maksimum mikroba yang terdapat pada alat produksi pada
industri makanan yaitu
M
APC
10
100
Coliform
10
E.coli
S.aureus
Listeria
monocytogenes
Tabel 3.3 Kriteria jumlah mikrobiologi pada permukaan yang kontak dengan
makanan (After ice cream alliance and ice cream federation, 1995)
Pada tanggal 26 Juni 2010, jumlah mikroba setelah proses pembersihan
jumlahnya berkurang dengan tidak lagi terdeteksi mikroba Enterobacteriaceae.
Selain itu, nilai dari hasil pemeriksaan TVC menunjukkan nilai yang rendah
dengan nilai cfu berkisar antara (<10 30 cfu). Perbedaan hasil swab antara
tanggal 24 dan 26 Juni menuntut untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi
air yang digunakan dalam proses pembersihan tangki aging. Hasil pemeriksaan
kualitas air pada tangki aging menunjukkan data sebagai berikut,
21
3600
Cfu/ml
3500
3000
TVC 1
2500
2000
TVC 2
1500
Enterobacteri
aceae1
Enterobacteri
aceae2
1000
500
0 20
60
0 0
0
VS 110
VS 120
VS 140
22
23
terdapat pada mesin. Berikut merupakan data hasil swab mesin sebelum dan
setelah dilakukan pembersihan.
7000 6400
6000
5000
4000
3000
1980
1600
2000
1200
1000
16020 40 20
30
0
920
30
Enterobacteriaceae
sebelum cleaning
TVC setelah cleaning
Enterobacteriaceae
setelah cleaning
Gambar 3.10 Grafik hasil swab line Benhill sebelum & sesudah pembersihan
Dari data pengamatan, didaptkan informasi pada Housing Teflon filler dan
Teflon filler masih terdapat Enterobacteriaceae dengan jumlah (20 & 30 cfu). Hal
tersebut diikuti dengan hasil TVC yang cukup tinggi terdapat pada keduanya
dengan jumlah (1980 & 920 cfu). Nilai tersebut menurut literatur yang dipublikasi
oleh Ice Cream Alliance and Ice Cream Federation, jauh melampaui batas jumlah
mikroba (APC) yang diizinkan terdapat pada permukaan alat yang kontak dengan
produk makanan sebesar (m=10 cfu ; M=100 cfu). Untuk jenis koliform dan
E.coli sebesar (m= <10 cfu). Data yang lebih lengkap ditampilkan pada tabel 3.3.
Kemungkinan penyebab mikroba masih terdapat dalam jumlah yang cukup tinggi
pada keduanya dapat dikarenakan, bentuk dari filler yang mempunyai struktur
sulit untuk dapat dibersihkan secara keseluruhan. Penyebab lainnya dapat
disebabkan oleh penanganan alat yang telah dibersihkan kurang benar sehingga
memungkinkan mikroba untuk masuk dan mengkontaminasi alat tersebut.
Untuk data dari hasil swab setiap 6 jam dapat ditunjukkan sebagai berikut,
24
3960
4000
3330
Filler
2000
40
20
outer
freezer
03,00 09,00
15,00 21,00
TVC
TVC
Entero
Filler
Entero
14,00 21,00
TVC
Entero
TVC
Entero
TVC
Entero
TVC
Entero
TVC
120
160
70
90 2020 20
60
Entero
10
03,00
8/7/2010
21,00
TVC
TVC
Entero
TVC
Entero
03,00 09,00
15,00
Hopper cokelat
Entero
14,00 21,00
TVC
Entero
TVC
Entero
TVC
Entero
TVC
Entero
1200
1000
800
600
400
200
0
03,00
9/7/2010
10/7/2010
Gambar 3.12 Hasil Swab Hopper Chocolate & Hopper Dry matter
Dari hasil pengamatan data yang terdapat pada gambar diatas, secara
keseluruhan terjadi kenaikan jumlah mikroba setiap dilakukan swab setiap 6 jam.
Tetapi kenaikan yang terjadi tidak drastis, hal tersebut ditunjukk pada alat yang
bersentuhan langsung dengan es krim jumlah mikroba tertinggi mencapai 1010
cfu. Penurunan jumlah mikroba yang terjadi ketika proses berlangsung menurut
25
SOP yang dijalankan, jika mesin tidak beroperasi lebih dari 3 jam pembersihan
mesin harus dilakukan. Oleh karena itu, jumlah mikroba berkurang karena proses
produksi yang telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
26
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
1. Suhu inkubasi dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Berikut
merupakan periode simpan mix es krim untuk suhu inkubasi,
5oC : 480 jam
10oC : 72 jam
15oC : 36 jam
2. Dari hasil validasi cleaning, terdeteksi ketidaksempurnaan proses
pembersihan tangki sehingga dapat menyebabkan dinding tangki memiliki kondisi
awal dengan nilai TVC yang tinggi (700 1000 cfu) serta masih terdapat
Enterobacteriaceae (30 40 cfu). Ketika proses pembersihan telah kembali
normal, dinding tangki memiliki kondisi awal dengan nilai TVC (<10 30 cfu)
dan Enterobacteriaceae tidak terdeteksi keberadaannya pada dinding tangki (<10
cfu/ml).
3. Proses pembersihan mesin Benhill telah sesuai dengan prosedur cleaning
yang telah ditetapkan. Sehingga hasil swab pun menunjukkan jumlah mikroba
yang terdapat pada mesin masih berada dalam batas aman untuk melakukan
produksi.
4.2 Saran
1. Pengamatan untuk mengetahui periode simpan mix es krim pada suhu 5, 10,
dan 15oC perlu dilakukan pengulangan, agar data yang disajikan dapat dibuat
secara statistik.
2. Periksa sistem pembersihan pada tangki secara berkala, agar kerusakan pada
sistem dapat dicegah. Selain itu, melakukan pembersihan terhadap spray ball
secara berkala agar menghasilkan laju aliran yang besar sehingga dapat mengikis
biofilm secara optimal yang terdapat pada permukaan dinding tangki.
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Code of Practices For the Hygienic Mannufacture of Ice Cream.
Ice Cream Alliance, Nottingham : United Kingdom
Cappucino, J and Natalie Sherman. 2005. Microbiology: Laboratory Manual . Ed
5th . Benjamin Cummings: San Franscisco
HKSAR Government. 2001.. Microbiological Risk Assessment of Icecream. Risk
Assessment Studies, report no. 7. Food and Environmental Hygiene
Department, The Government of the Hong Kong Special Administrative
Region (HKSAR).
Holbrook, Roy. 2000. Micobiological Examination of Surface Contamination.
Unilever Research Coloworth: Netherlands
Holbrook, Roy. 1998. Counting Aerobic Mesophile. Unilever Research
Coloworth: Netherlands
Holbrook, Roy. 1998. Counting Enterobacteriaceae. Unilever Research
Coloworth: Netherlands
Lelieveld, H., L. M., Mostert M. A., Holah, J., and White, B., (2003), Hygiene in
Food Processing Overview: Chapters 11, 10 & 8 1st edition. Woodhead
Publishing Limited: England.
National
Food
Administration.
2006.
Microbial
www.slv.se/templates/SLV_Page.aspx?id=5788.
Hazard
Tanggal
Analysis.
akses:
18
Oktober 2006
Nelson, F.E. 1943. Changes in Bacterial Counts of Stored Ice Cream Mix.
Agricultural Experiment Station : Kansas
Ratkowsky, D.A., June Olley,T.A. McMeekin and A. Ball.. 1981. Relationship
Between Temperature and Growth Rate of Bacterial Cultures.
Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization and
Department of Agriculutural Science : Tasmania, Australia
29
30
LAMPIRAN
Tabel 1. Pengaruh suhu terhadap lamanya penyimpanan mix es krim pada suhu inkubasi (5,10,
dan 15oC)
Platting Jumlah koloni
TVC
(t)
1
Jam
15,30
19,30
5
<10
<10
23,30
03,30
07,30
11,30
15,30
19,30
23,30
03,30
07,30
11,30
15,30
19,30
23,30
03,30
07,30
11,30
15,30
19,30
23,30
03,30
07,30
11,30
15,30
19,30
23,30
03,30
07,30
11,30
15,30
19,30
23,30
03,30
07,30
11,30
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
31
32
33
34
35
36
Tanggal
10/6/2010
11/6/2010
12/6/2010
13/6/2010
14/6/2010
15/6/2010
16/6/2010
Enterobacter
o
<10
<10
10
<10
20
10
40
10
10
20
10
20
60
10
20
10
<10
10
30
20
30
10
40
10
10
10
20
20
20
10
10
30
60
30
50
40
20
10
30
10
30
10
10
10
20
50
10
70
20
20
0
0
20
20
40
100
20
20
10
60
50
40
20
10
50
20
30
10
20
20
40
20
30
<10
30
5o
10o
<10 <10
<10 <10
15o
<10
<10
40
40
<10 <10
<10
60
40
30
40
70
560
1550
9200
260
60
10
50
200
780
944
7400
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
20
15
<10
40
<10
10
30
<10
10
10
60
60
40
20
10
620
160
60
360
50
960
1092
<10
10
40
30
40
<10
70
30
20
760
0
0
80
70
720
1464
31
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
56
57
62
63
64
65
66
17/6/2010
18/6/2010
19/6/2010
20/6/2010
21/6/2010
23/6/2010
26/6/2010
30/6/2010
2/7/2010
15,30
19,30
23,30
03,30
07,30
11,30
15,30
19,30
23,30
03,30
07,30
11,30
15,30
19,30
23,30
03,30
19,30
07,30
03,30
07,30
07,30
07,30
07,30
10
20
20
10
20
40
10
20
30
20
20
20
20
30
40
60
60
90
120
600
930
1000
1800
30
20
40
10
50
20
40
40
50
20
20
50
20
10
50
20
40
20
180
640
900
1200
2200
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
<10
Keterangan :
-
32
Tabel 6. Hasil swab mesin Benhill produksi es krim cup setiap 6 jam
33