Anda di halaman 1dari 70

TOKSIKOLOGI

KARSINOGENIK DAN MUTAGENIK

Dosen pembimbing :
Dr.Meiriza Djohari, M.Kes.,Apt

Kelompok 5
1.Intan Purmalatiwi(1601133)
2.Rahyu Lestari(161112)
3.Sulastari Cahyani(1601123)
4.Sri Raudoh Rizki M.R(1601121)
5.Tutik Rahayu (1601125)
6.Winda Eki Elia(1601128)
7. Waldy Wijayanto(1601127)

S1-III C
Pembahasan

Pengertian Dari Karsinogenik Dan Mutagenik

Mekanisme Karsinogenesis Dan Mutagenesis

Jenis-jenis Karsinogen Dan Mutagen

Epidemologi Dari Kanker Dan Mutagen

Akibat Karsinogen Dan Mutagen

Uji Karsinogenik Dan Mutagenik

Faktor Penyebab Kanker Dan Mutagen


KARSINOGENIK
Pengertian Dari Karsinogenik

zat yang menyebabkan timbulnya


KARSINOGENIK tumor, yaitu pertumbuhan jaringan
tubuh yang tidak normal
tidak berbahaya
Ganas Tumor
ditunjukkan dengan
pertumbuhannya
yang lambat

tumbuh dengan cepat atau lambat


dan umumnya pertumbuhannya
adalah irreversible (tak membalik).
Kanker menyerang dan
menghancurkan jaringan sekelilingnya.
(W.h Sastrosudarmo,Kanker The Silent Killer)
Mekanisme Karsinogenesis
Mekanisme Karsinogenesis
Transformasi
(Proses perubahan dari sel normal
menjadi sel kanker )

Inisiasi Tahap Promosi

Akibat agen progresi Sel yang terinisiasi


karsinogen(bahan berubah menjadi ganas
kimia,virus,radiasi atau terjadi insta-bilitas genetik yang tanpa pengaruh sel
sinar matahari),bahan menyebabkan perubahan-perubahan lain(gabungan sel yang
genetik sel berubah mutagenik dan epigenetik yang akan peka dan
menghasilkan klon baru sel-sel tumor yang
menjadi ganas.Namun karsinogen).Sehingga
memiliki aktivitas proliferasi, bersifat invasif
tidak semua sel (menyerang) dan potensi metastatiknya dalam proses
memiliki kepekaan meningkat. Selama tahapan ini, sel-sel tersebut,perubahan DNA
yang sama terhadap maligna berkembang biak menyerbu jaringan sangat sulit ditemukan
suatu karsinogen sekitar, menyebar ke tempat lain

(W.h Sastrosudarmo,kanker the silent killer)


Mekanisme Karsinogenesis

Source: Garro, A.J., et al. Alcohol and


cancer. Alcohol Health & Research
World 16(1):81–86, 1992.
Klasifikasi kanker

Karsinoma, Limfoma,
Merupakan kanker yang Merupakan kanker yang timbul
terjadi pada jaringan dari nodus limfa dan jaringan
epitel. dalam sistem kekebalan tubuh.

Leukemia,
Sarkoma,
Merupakan kanker yang terjadi akibat
Merupakan kanker
tidak matangnya sel darah yang
yang terjadi pada
berkembang di dalam sumsum tulang
tulang,
dan memiliki kecenderungan untuk
berakumulasi di dalam sirkulasi darah.
Jenis-jenis Karsinogen

Jenis-jenis Karsinogen

Karsinogenik Karsinogenik Drug-


Kimia Fisik Induced
Cancer 6,7
Jenis-jenis Karsinogen

Karsinogenik
Kimia
• Karsinogenik kimia biasanya didefeninisikan
sebagai induksi atau peningkatan neoplasia
oleh zat-zat kimia Aromatik amine dikenal
sebagai penyebab kanker traktus urinarius.
• Benzene dianggap berhubungan dengan
terjadinya leukemia akut.
• Jelaga batubara, anthracene, creosota
dihubungkan dengan kanker kulit, larynx dan
bronkhus.
• Asbestos sering menyebabkan mesothelioma
pada pekerja tambang dan pekerja kapal.
Jenis-jenis Karsinogen

Karsinogenik
Fisik
• Karsinogenik fisik yang utama adalah
radiasi ion.
• Pada pekerja yang melakukan pengecatan
radium pada lempeng arloji dijumpai
adanya perkembangan ke ara hkanker
tulang.
• Kanker tiroid banyak dihubungkan dengan
adanya irradiasi leher pada masa anak-
anak. Selain itu, bagi korban yang berhasil
hidup akibat meledaknya bom atom
memberi gejala kearah leukemia
Jenis-jenis Karsinogen

Drug- Induced
Cancer 6,7
• Penggunaan alkilator seperti melphalandan
cyclophosphamide diketahui menyebabkan
leukemia dan kanker kandung kemih.
• Estrogen dianggap sebagai penyebab
adenokarsinoma vagina, kanker
endometrium.
• Imunosupresive seperti azathioprine
dihubungkan denganlimfoma, kanker kulit
dan kanker ganasjaringan lunak.
Jenis-jenis Karsinogen

Menurut cara kerjanya,karsinogen


dikelompokkan menjadi karsinogen
genotoksik dan epigenetik( non
genotoksik)

Genotoksik Epigenetik
Jenis-jenis Karsinogen

Genotoksik • Menginisiasi tumor dengan cara menimbulkan


kerusakan DNA.
• Ada dua jenis karsinogen kelompok
ini.Karsinogen kerja langsung(juga dikenal
sebagai karsinogen akhir) bersifar elektrofilik
dan dapat terikat pada DNA dan makromolekul
lainnya.
• contohnya dalah epoksit akil dan
aril,lakton,estersulfat,nitrosamit,nitrosourea,da
n kelat platinum amin.
• Karena zat-zat ini sangat reaktif,karsinogen kerja
langsung ini sering lebih aktif invitro ketimbang
invivo
Jenis-jenis Karsinogen

Epigenetik
• Zat-zat ini tidak merusak DNA tetapi
meningkatkan pertumbuhan tumor yang
terinduksi oleh karsinogen genotoksik.
• Cara kerjanya macam-macam.
• Karsinogen meningkatkan efek karsinogen
genotoksik bila diberikan bersamaan.
• Kerjanya mungkin dengan meningkatkan kadar
inisiator, kadar karsinogen genotoksik itu
sendiri, atau metabolik reaktifnya.
• Ini dapat dicapai dengan meningkatkan absorpsi
karsinogen disaluran cerna atau kulit, atau
dengan meningkatkan bioaktivasi.
Jenis-jenis Karsinogen

Kelompok kerja IARC (IARC,1987)


menyimpulkan bahwa zat-zat berikut bersifat
karsinogen bagi manusia :

• Aflatoksin • Auramin, • N,N –bis (2-kloroetil) – 2-naftilamin


• Alumunium, Azatioprin (klornafazin)
produk • Benzen • Bis (klorometil) eter dan klorometil metil
• 4-Aminobifenil • Benzidin eter (mutu teknik) Sepatu, Pabrik dan
• Fenasetin, • Sirih dan tempat reparasi
campuran Tembakau • 1,4- butanediol dimetansulfonat (Mileran)
analgesik yang • Klorambusil
mengandung • 1-(2-kloroetil)-3-(4-metilsikloheksil)-1-
Arsenik dan nitrosourea (metil-CCNU)
senyawa
arsenik
• Asbes
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA YANG MUNGKIN KARSINOGEN


• Akrilonitril • Formaldehid
• Adriamisin • 5-Metoksipsoralen
• Benz[a]antrasen • 4,4’-metilen bis (2-kloroanilin) (MOCA)
• Benzidin, bahan pewarna • N-Metil-N’-nitro-N-nitrosoguanidin
• Benzo[a]piren (MNNG)
• Berilium dan senyawa berilium • N-Metil-N-nitrosourea
• Biskloroetil nitrosourea (BCNU) • Nitrogen Mustard
• Kadmium dan senyawa kadmium • N-Nitrosodietilamin
• 1-(2-kloroetil)-3-sikloheksil-1- • Nitrosodietilamin
nitrosourea (CCNU) • Fenasetin
• Sisplatin
• Kreosot
• Dibenz[a,h] antrasen
• Dietil sulfat
• Dimetilkarbamaoil klorida
• Dimetil sulfat
• Epiklorohidrin
• Etilen dibromid
• Etilen oksida
• N-etil-N-nitrosourea
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA KARSINOGEN

Kelompok kerja IARC (IARC,1987)


menyimpulkan bahwa zat-zat berikut
bersifat karsinogen bagi manusia :

Benzen

2-Naftilamin
Aflatoksin
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA KARSINOGEN

merupakan segolongan senyawa toksik (mikotoksin,


toksin yang berasal dari fungi) yang dikenal mematikan
dan karsinogenik bagi manusia dan hewan.
Spesies penghasilnya adalah segolongan fungi (jenis
kapang) dari genus Aspergillus, terutama A. flavus (dari
sini nama "afla" diambil) dan A. parasiticus yang
berasosiasi dengan produk-produk biji-bijian berminyak
atau berkarbohidrat tinggi.

Aflatoksin
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA KARSINOGEN

Benzen
• Efek toksik yang paling berarti pada paparan benzena adalah
kerusakan sumsum tulang yang terjadi secara laten dan sering
ireversibel, mungkin disebabkan oleh metabolit benzena epoksida.
• Sebagai akibatnya menimbulkan kerusakan genetik dari DNA pada
perkembangan tunas-tunas sel dalam tulang rawan, meningkatkan
pertumbuhan myeloblast (precursor sel-sel darah putih) dan
penurunan jumlah hitung sel darah merah dan platelet.Jumlah
hitung platelet normal mendekati 250.000 dengan rangedari
140.000 sampai 400.000, jumlah hitung diluar range ini bukti akibat
toksik benzena.
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA KARSINOGEN

• 2-Naphthylamine adalah satu dari dua isomer


aminonaphthalenes, senyawa dengan formula
C10H7NH2.
• Merupakan padatan tak berwarna, tapi sampel
mengambil warna kemerahan di udara karena oksidiasi.
Zat ini sebelumnya digunakan untuk membuat pewarna
azo, tetapi karena bersifat karsinogen sehingga sebagian
besar telah digantikan oleh senyawa yang kurang
beracun.

2-Naftilamin
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA YANG MUNGKIN KARSINOGEN

Kelompok Kerja IARC (IARC, 1987)


menyimpulkan bahwa zat-zat berikut
ini mungkin bersifat karsinogen bagi
manusia

Kadmium dan
senyawa kadmium

Berilium dan
Akrilonitril
senyawa berilium
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA YANG MUNGKIN KARSINOGEN

• Sebuah senyawa organik dengan rumus kimia CH2CHCN.


• Senyawa ini adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap,
meskipun sampel komersial dapat menjadi kuning karena kotoran.
Dari segi struktur molekul, senyawa ini terdiri dari gugus vinil yang
terikat dengan sebuah nitril.
• Senyawa ini adalah monomer penting untuk pembuatan plastik
seperti poliakrilonitril.
• Senyawa ini reaktif dan beracun pada dosis rendah.
• bereaksi dengan adenin pada DNA dan memiliki potensi yang
cukup tinggi untuk menimbulkan penyakit kanker.
• Dampak akrilonitril sudah terbukti pada hewan percobaan yaitu
menimbulkan cacat lahir pada tikus yang memakannya

Akrilonitril
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA YANG MUNGKIN KARSINOGEN

Kadmium dan
senyawa kadmium

• Suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki lambang Cd dan nomor atom 48.
• Logam lunak dan putih kebiruan ini secara kimiawi
serupa dengan dua logam stabil lainnya pada
golongan 12, seng dan raksa.
• Efek : kerusakan DNA atau perkembangan kanker
Jenis-jenis Karsinogen

BAHAN KIMIA YANG MUNGKIN KARSINOGEN

• Unsur bivalen beracun, berwarna abu-abu, kuat, ringan,


dan terutama digunakan sebagai zat pengeras dalam
paduan logam.
• Logam ini bisa sangat berbahaya ketika terhirup karena
dapat merusak paru-paru dan menyebabkan
pneumonia.
• Berilium juga dapat mempertinggi resiko terjadinya
kanker dan kerusakan DNA.
Berilium dan
senyawa berilium
Epidemologi Dari Kanker

• Epidemiologi adalah pengetahuan tentang distribusi dan


menentukan penyakit dalam populasi manusia.
• Efek indikator yang dapat digunakan dalam studi
epidemiologi termasuk pengukuran dari putative
carcinogen atau gangguan produk, matabolik dalam
sampel yang didapat pada manusia, pengukuran produk
dari reaksi kimia dalam tubuh seperti DNA atau protein,
dan observasi dini perubahan biologis disebabkan oleh
perubahan dalam materi genetik dari sel –perubahan
sitogenetik
Epidemologi Dari Kanker
Epidemologi Dari Kanker

Data Epidemiologi

Frequensi Relatif :
Data dari RSCM Jakarta 1975 – 1978 terdapat
2606 kasus Ca, urutan :
Ca Cervix uteri 24, 3%
Payudara 14,7%
Nasopharynx 4,8%
Data dari 13 Pusat Laboratorium Patologi se
Indonesia
tahun 1983 (Tidak termasuk RSCM) Jumlah
24711 dg
urutan :
Cervix uteri 16,8%
Payudara 12,8%
Kulit 7,9%
Nasopharynx 5,6%
Epidemologi Dari Kanker

Urutan Resiko Relatif kanker pada Wanita:


Ca cervix uteri 6. Hati
Ca mammae 7. Chorioepitheloma
Ovarium 8. Paru
Leukemia 9. Tyroid
Kulit 10. Nasopharynx

Urutan Resiko Relatif Kanker pada Laki-laki


1. Hati 6. Lymphomimanigna
2. Paru 7. Larynx
3. Leukemia 8. Colun dan Rectum
4. Kulit 9. Tulang
5. Nasopharynx 10.Mata
Akibat Karsinogen

Akibat Karsinogenik pada tubuh

• Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan


mengubah asam deoksiribonukleat (DNA)
dalam sel-sel tubuh dan mengganggu proses-
proses biologis.
• Sedangkan karsinogenik adalah sifat yang
mengendap dan merusak tubuh terutama pada
organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat
pada rokok, sehingga paru-paru menjadi
berlubang dan menyebabkan kanker.
Akibat Karsinogen

Akibat Karsinogenik pada tubuh

• 4-aminobifenil diketahui dapat


menimbulkan kanker kandung kemih
dikalangan beberapa pekerja.

• Karsinogen benda-asing contohnya • Beberapa obat terbukti dapat menimbulkan


adalah asbes dan bahan yang kanker pada manusia.
dicangkokkan, misalnya plastik, logam siklofosfamid menginduksi kanker kandung
dan gelas. Mengakibatkan tumor kemih pada pasien-pasien yang
masenkim menggunakannya, dan DES (dietilstibestrol),
• Proliferator peroksisom berbagai zat yang bila diberikan pada wanita hamil dalam
kimia mempunyai sifat yang sama dosis yang sangat besar, mengakibatkan tumor
dalam menginduksi tumor hati pada vagina dan uterus pada keturunan mereka.
hewan pengerat dan meningkatkan
peroksisom pada sel-sel hati.
Uji Karsinogenik

Uji Karsinogenik

• Uji karsinogenik adalah uji yang dilakukan


untuk memperoleh informasi mengenai efek
korsinogenik suatu senyawa pada hewan
percobaan (Lu, 1994) dan untuk mengetahui
apakah zat jika dipakai dalam jangka panjang
akan dapat menimbulkan kanker
• Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
efek yang ditimbulkan obat jika dikonsumsi
dalam jangka panjang apakah dapat
menimbulkan kanker.
• dilakukan pada 2 spesies hewan uji selama 2
tahun, pengujian ini dilakukan apabila nanti
obat ini diproyeksikan digunakan pasien
dalam jangka yang panjang.
Uji Karsinogenik

Penelitian Karsinogenisitas Jangka Panjang

• Penelitian ini dirancang untuk memperoleh


informasi pasti tentang efek karsinogenik
berbagai zat kimia pada hewan coba.
• Karena besarnya biaya dan waktu yang
dibutuhkan, penelitian ini biasanya dilakukan
setelah peninjauan data lain, misalnya stuktur
kimia dan hasil uji mutagenesis jangka pendek
dan penelitian toksisitas kronik jangka panjang.
• Hewan : Spesies, Strain, Jenis kelamin dan Jumlah
Uji Karsinogenik
Uji jangka pendek untuk
karsinogenik.
• Dalam tahun –tahun terakhir ini,sejumlah uji yang relatif sederhana dan jauh lebih
singkat telah dirancang dan dipakai untuk mendeteksi aktivitas mutagenisitas
zatkimia.
• uji –uji ini menggunakan berbagai jenis sistem,termasuk mikroba,serangga,sel
mamalia,disamping serangkaian parameter seperti mutasi gen,efek kromosom,dan
perbaikan DNA .uji mutagenesis dan uji yang menggunakan transformasi sel
sebagai parameter akan diuraikan dan dibahas.
Meskipun tidak semua mutagen bersifat karsinogenik,atau
sebaliknya,hubungan antara dua aktivitas ini begitu dekat sehingga uji mutagenesis
sering dilakukan uji saring cepat bagi zat kimia untuk menentukan potensi
karsinogenisitasnya.untuk memperbaiki kehandalan hasilnya.biasanya dilakukan
serangkaian uji semacam ini (misalnya US
ISGC 1986)
• Weisburger dan Williams (1981) mengusulkan uji invitro jangka pendek berikut ini
;(1) mutagenesis bakteri (2) mutagenesis mamalia (3) perbaikan DNA,(4) kerusakan
kromosom,dan (5) transformasi sel.hasil-hasil uji ini juga berguna dalam
menentukan mekanisme kerja.
Uji Karsinogenik

Uji laboratorium
• berbeda dengan penelitian toksisistas jangka pendek dan jangka panjang
yang semua efektoksiknya harus diteliti,tujuan utama penelitian
karsinogenisitas adalah menentukan aktivitas karsinogen suatu zat kimia.
• karenanya,demi kesehatan hewan-hewan itu,kecuali pemeriksaan
hematologik standar,tidak banyak uji laboratorium dilakukan.ini dilakukan
pada akhir penelitian,kalau diperlukan uji laboratorium pada pertengahan
penelitian,maka hewan coba harus ditambah.

Pemeriksaan Pascamati
• semua hewan yang ditemukan mati atau sekarat harus diperiksa secara
makroskopik melalui autopsi.
• Hewan yang bertahan hidup pada akhir penelitian kemudian dibunuh
dan diperiksa.
• Disamping itu,sejumlah alat tubuh harus ditimbang,termasuk
hati,ginjal,jantung,testes dan otak.
Faktor Penyebab Kanker

1. Genetika. Kebanyakan orang berpikir bahwa genetika adalah faktor risiko utama
penyebab kanker, tetapi sejarah keluarga dan DNA hanyalah salah satu faktor.
Penelitian baru menunjukkan bahwa gaya hidup dan diet mungkin memainkan
peranan dalam perubahan gen kanker.
2. Kebiasaan buruk: merokok (meningkatkan resiko kanker paru-paru), konsumsi
alkohol yang berlebihan telah dikaitkan dengan kanker, menggunakan obat-
obatan terlarang juga memainkan peran dalam beberapa jenis kanker.
3. Kurang olahraga. Waktu yang sebagian besar dihabiskan di atas tempat duduk
dihubungkan dengan peningkatan resiko terkena berbagai macam kanker.
Untungnya, menjadi lebih aktif adalah perbaikan yang bisa dengan mudah
dilakukan oleh kebanyakan orang.
4. Lokasi geografis. Negara-negara industri memiliki tingkat resiko terkena kanker
tertentu yang lebih tinggi dibandingkan negara berkembang. Namun, diyakini
bahwa faktor lingkungan seperti gaya hidup, budaya, diet, air, dan kualitas
udara memainkan peranan dalam penyebab kanker sehubungan dengan
wilayah geografis.
Faktor Penyebab Kanker

5. Radiasi 6. Virus
• Terdapat 2 macam radiasi yaitu • Banyak kanker pada binatang
radiasi disebabkan
• ionisasi (misalnya sinar X) dan • oleh virus, pada manusia, virus adalah
non-ionisasi • penyebab kanker tertentu.
• (sinar ultraviolet). • Virus Ebstein-Barr (EBV) suatu virus
• (1,10) Keduanya adalah herpes adalah penyebab infectious
• bagian dari spektrum gelombang mononucleosis dan limfoma Burkitt
• elektromagnetik. • Data epidemiologis dan deteksi DNA
• Sinar X berasal dari tambang virus Ebstein-Barr dalam sel limfoma
• uranium, kosmik, alat diagnostik mendukung hubungan virus ini
penyakit, alat terapi radiasi, • dengan 2 macam kelainan tersebut.
kecelakaan nuklir, bom atom • Virus ini diduga ko-karsinogen
• dan sampah radioaktif.
• Sinar ultraviolet berasal dari
matahari.
PENCEGAHAN KANKER

Pencegahan Primer Pencegahan


sekunder
Health Promotion :
• Tingkatkan kewaspadaan dan • Deteksi dini kanker : Pem. Diri
kecurigaan sendiri (sarari), Pap smear dll.
• Memperbaiki sanitasi • Pengobatan specifik dan
• Menempatkan tenaga ahli adequate: Pembedahan, Radiasi,
• Memperbaiki hygiene perorangan / Sitostatika, Hormonal,
lingkungan Immunotherapy

Spesific Protection: Pencegahan Tersier


• Blocking bahan-bahan karsinogenik
(misal : hati dengan vaksinasi
hepatitis, Emenghindari kontak
dengan bahan-bahan karsinogenik : Rehabilitasi  agar tidak
pemakaian sarung tangan, masker, merasa rendah diri
Baju Pb (sinar x)) Memperpanjang hidup dan
• Menemukan / menghilangkan mengurangi penderitaan
bentuk-bentuk pre cancerous
MUTAGENIK
STRUKTUR KROMOSOM
Mutagenik

Zat atau bahan yang dapat


Mutagen
menyebabkan mutasi gen.

Proses perubahan materi genetik


Mutagenesis (DNA) yang dapat diwariskan secara
genetis ke keturunannya.

Makhluk hidup yang telah mengalami


Mutan
mutasi.

ectrodactyly
Mutagenik

 Mutasi gen terjadi karena penambahan atau penghilangan


(deletions) pasangan basa atau penggantian pasangan basa yang
keliru dalam molekul DNA.
 Penggantian terdiri atas transisi dan transversi.
 Transisi melibatkan penggantian suatu purin (adenin, guanin)
oleh purin lain atau suatu pirimidin (sitosin, timin) oleh pirimidin
lain.
 Dalam tranversi, purin digantikan oleh pirimidin, atau
sebaliknya. (Frank C.Lu,2010)
Bahan mutagenik

Asam Analog Sinar


Nitrat basa Ultraviolet
nukleotida
Bahan mutagenik

Asam Nitrat

 Merupakan bahan kimia mutagenik yang


menyebabkan adenin (A) tidak lagi dapat
berikatan dengan timin (T) Melainkan dengan
sitosin(C)
 Hal ini disebabkan karena asam nitrat bekerja
dengan cara menghapus atau menghilangkan
gugus amino ,sehingga sitosin akan berubah
menjadi urasil,sedangkan adenin akan berubah
menjadi hiposantin
Jenis-jenis Mutagen

 Molekul yang memiliki struktur serupa dengan


Analog basa basa nitrogen normal,namun berbeda pada
nukleotida ikatan hidrogennya.
 Jika analog basa nukleotida diberikan pada sel
yang sedang tumbuh ,maka analog basa
nukleutida tersebut akan secara acak
bergabung dalam DNA,sehingga saat replikasi
DNA dapat menyebabkan kesalahan pasangan
basa.
 Contoh :molekul 5-bromourasil merupakan
analog timin(T),sehingga kedudukan timin (T)
dapat digantikan oleh 5-bromourasil.Pasangan
timin (T) adalah sitosin (C),namun karena
struktur 5-bromourasil,maka 5-bromourasil
berpasangan dengan urasil
Jenis-jenis Mutagen

Sinar Ultraviolet
 Sinar UV dapat menyebabkan terbentuknya
ikatan kovalen antara dua molekul
timin,menghasilkan timin dimer.
 Timin dimer menyebabkan kerusakan serius
dan kematian sel karena DNA dengan timin
dimer tidak dapat bereplikasi dan ditranskripsi .
 Komponen sinar UV yang bersifat paling
mutagenik adalah pada panjang gelombang
260 nm yang dapat menimbulkan kanker kulit.
Mekanisme Mutagenesis

 Mutagen yang masuk kedalam molekul DNA dapat menyebabkan


kesalahan dalam pemasangan basa.
 Berbagai perubahan dalam molekul DNA ini dapat menyebabkan
penggantian suatu asam amino baru dalam molekul protein yang
disandi, atau menghasilkan urutan asam amino yang berbeda dalam
protein yang disintesis.
 Lebih lanjut, mungkin terbentuk suatu kodon penutup/pemutus
sintesis protein, sehingga dihasilkan protein yang lebih pendek.
Perubahan yang pertama dapat berakibat perubahan sifat biologi
molekul protein maupun tidak, tetapi dua perubahan yang terakhir ini
hampir selalu menyebabkan perubahan sifat biologi.
Mekanisme Mutagenesis

Mutagen

Mutan
Mekanisme Mutagenesis
Jenis Mutasi

Berdasarkan LETAK mutasi

Mutasi yang terjadi pada sel


Mutasi gamet ,biasanya diwariskan.
Contoh buta warna,hemofilia
Genital (terhambatnya pembekuan
darah)

Mutasi yang terjadi pada sel


Mutasi tubuh,biasanya mutasi ini tidak
Somatik diwariskan ke keturunan
selanjutnya.
Contoh cacat lahir(mutasi
somatik dalam rahim)
Jenis Mutasi

Berdasarkan tingkat mutasi

Point
Silent Mutation
mutation
Missense
mutation
Nonsense Frameshift
mutation mutation
Jenis Mutasi

Perubahan sekuens basa yang


Silent tidak menyebabkan
mutation Perubahan aktivitas pada
produk yang dikode oleh gen.

Mutasi yang melibatkan


penggantian satu pasang basa
Point (substitusi basa),dimana satu
Mutation basa pada satu titik sekuens
DNA diganti dengan basa yang
berbeda.
Jenis Mutasi

Terbentuknya kodon nonse(kodon


Nonsense stop) yang menghentikan sintesis
mutation lengkap protein fungsional.

Terbentuknya asam amino yang


Missense berbeda dari normal pada sintesis
asam amino akibat kesalahan basa
mutation pada mutasi titik.

Mutasi berupa delesi (pemotongan)


atau insersi (penyisipan) satu atau
Frameshift beberapa pasang nukleotida pada
DNA dan menyebabkan terjadinya
mutation pergeseran pembacaan kerangka
sandi(reading frameshift) yang
menyebabkan perubahan asam
amino
Jenis Mutasi
Epidemologi Dari Mutagen

Pada saat ini efek akhir pajanan manusia terhadap berbagai zat mutagen
ini belum dapat diramalkan.
Namun, sebagian aborsi spontan, kelahiran mati, dan penyakit turunan
telah terbukti berkaitan dengan perubahan dalam molekul-molekul DNA
dan dengan aberasi kromosom. Ada sekitar 1000 muatasi gen dominan
yang bertanggungjawab untuk berbagai penyakit, termasuk neoplasm a
turunan, misalnya retinoblastoma bilateral; jumlah kelainan gen resesif,
misalnya anemia sel-sabit, fibrosis kistik, dan penyakit Tay-Sachs, kurang
lebih sama. Selain itu, abeasi kromosom berhubungan dengan penyakit,
misalnya sindroma Down, sindroma Klinefeltern dan sindroma Turner.
Sejumlah penyakit manusia merupakan akibat cacatnya sistem perbaikan
DNA. Contohnya, pasien dengan xeroderma pigmentosa kekurangan
perbaikan eksisi dalam kulit; mereka rentan terhadap cahaya ultraviolet
dan banyak karsinogen kimia; karena nya tumor kulit mudah berkembang
pada mereka.
Akibat Dari Mutagen

Syndrom down Sindrom poli-X atau superfemale


Terdapat kelainan di kromosom 21. • Terjadi pada wanita.
ciri-ciri: • Jumlah kromosomnya 47 XXX.
- jari-jari tangan pendek dan tebal/ tapak • Biasanya anak dengan sindrom ini jadi
monyet kurang IQ-nya atau retardasi mental
- leher pendek dan muka mongol ringan,dan biasanya kelainan organ
sex ( mandul )

Sindrom turner Sindrom kleinefelter


• Biasanya terjadi pada wanita, yaitu • Biasanya terjadi pada lelaki, yaitu
jumlah kromosomnya ada 45 buah jumlah kromosomnya 47 XXY.
dengan kromosom seksnya cuma 1 X, Padahal, kromosom lelaki harusnya
bukan XX seperti umumnya. XY.
• Otomatis, anak perempuan yang • Jadi, dalam kelainan ini, meski
mengalami sindrom ini tak bisa kromosomnya lelaki tapi fisiknya
mentruasi. perempuan.
Uji Mutagenik

• Uji mutagenik adalah uji yang dilakukan untuk memperoleh


informasi mengenai kemungkinan terjadinya efek
mutagenik suatu senyawa.
• Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah efek
obat dapat menyebabkan perubahan atau mutasi pada gen
pada pasien.
• Efek mutagenik merupakan efek yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada sifat genetika sel tubuh
makhluk hidup (Loomis, 1978).
Uji Mutagenik

Uji Mutasi Gen pada Mencit

Penelitian Sitogenetik dengan Sel Mamalia

Uji Letal Dominan pada Hewan Pengerat

Uji Translokasi Turunan Pada Mencit


Uji Mutagenik

Uji Mutasi Gen pada Mencit

Uji Lokus Khusus

Uji Bercak Mencit


Uji Mutagenik
• Uji lokus khusus dikembangkan oleh Rusell
(1951) untuk menentukan mutagenisitas
radiasi ion pada sel germinal.
• Prosedur ini kemudian diadaptasikan untuk
Uji Lokus menilai mutagenisitas zat kimia(Searle,
Khusus
1975). Kelebihan uji ini adalah mendeteksi
secara langsung pada mamalia utuh efek
mutagen toksikan pada sel germinal, tetapi
biasanya dibutuhkan hewan yang sangat
banyak.
• Uji ini dilakukan dengan memajankan mencit nomutan
terhadap zat kimia dan sesudah itu mengawinkannya
dengan hewan yang resesif-ganda.
• Keturunannya akan berubah fenotipenya yang
ditunjukkan oleh warna rambut, struktur rambut, warna
mata, panjang telinga, dan ciri-ciri lain.
Uji Mutagenik

• Pengujian ini dirancang untuk mendeteksi


mutasi gen pada sel somatic.
• Pada dasarnya uji ini dilakukan dengan
Uji Bercak Mencit memberi perlakuan mencit hamil yang
embrionya heterozigot pada lokus untuk
warna kulit khusus, dan kemudian memeriksa
bayinya yang baru lahir untuk melihat ada
tidaknya bercak-bercak mozaik pada bulunya.
• Bercak semacam itu menunjukkan
pembentukan klon sel mutan yang
bertanggung jawab terhadap warna bulu.
• Uji ini relative tidak mahal dan hanya
memakan waktu beberapa minggu.
• Meskipun dapat member hasil positif palsu,
uji ini belum pernah member hasil negative
palsu. Karenanya uji bercak itu merupakan
alat pra-saring yang berguna untuk
mendeteksi mutasi germinal turunan pada
mamalia (Rusell, 1978).
Uji Mutagenik

Penelitian Sitogenetik dengan Sel Mamalia

Uji In Uji In
Vitro Vivo
Uji Mutagenik

Penelitian Sitogenetik dengan Sel Mamalia

Uji In • Untuk uji sitogenetik, sel yang biasa digunakan diperoleh dari
Vitro limfoma mencit, ovarium tupai cina, dan limfosit manusia.
• Sel ini dibiakkan dalam perbenihan yang sesuai.
• Sel-sel itu kemudian dikenai zat kimia yang diuji dengan kadar
yang berbeda-beda dengan atau tanpa system bioaktivator
(biasanya fraksi mikrosom dari homogenate hati tikus).

• Uji biasanya dilakukan dengan dua mutagen control positif, yaitu


metan sulfonat yang bekerja langsung, dan dimetilnitrosamin
yang membutuhkan bioaktivasi.
• Setelah suatu masa inkubasi yang sesuai, pembelahan sel
dihambat oleh penambahan kolkisin.
• Sel kemudian diambil, diwarnai, dan diberi skor
• Cara memberian skor dengan cara menghitung banyaknya
kromosom yang hancur,sel hancur,kromosom kecil dan
sabagainya.
Uji Mutagenik

Penelitian Sitogenetik dengan Sel Mamalia

Uji In • Sel mamalia yang digunakan dalam penelitian efek kromosom


Vivo in vivo antar lain dalah sel germinal dan jaringan somatic.
• Bahan kimia yang akan diuji diberikan kepada hewan utuh
misalnya, hewan pengerat (mencit, tikus, tupai).
• Untuk uji pada sel germinal,biasanya digunakan hewan jantan.
• Zat kimia diberikan setiap hari selama 5 hari dan hewan
dikorbankan 1,3,dan 5 minggu setelah dosis terakhir.
• Sperma dikumpulkan dengan membedah caudae epididimis.
• Setelah direkatkan dan diwarnai,dihitung insidens sperma
dengan kepala yang abnormal.
• Dibandingkan dengan kontrol negatif dan positif.
• Jaringan somatic yang biasa digunakan adalah sum-sum
tulang dan limfosit perifer.
• Cara pemberian skor sama dengan cara dalam uji in vitro.
Uji Mutagenik

Uji Letal Dominan pada Hewan Pengerat

• Uji ini dirancang untuk melihat efek toksis pada sel germinal
pada hewan jantan utuh, biasanya mencit atau tikus.
• Efeknya dapat mucul pada hewan betina yang dikawini
dalam bentuk matinya implantasi dan atau hilangnya
praimplantasi (beda antara jumlah korpus dan jumlah
implantasi).
• Efek ini biasanya disebakan oleh kerusakan kromosom, yang
mengakibatkan kesalahan perkembangan yang fatal bagi
zigot. Namun, efek sitotoksik lain dapat juga menyebabkan
kematian pada janin.
Uji Mutagenik

Uji Translokasi Turunan Pada Mencit

• Pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi


kemampuan mewariskan kerusakan kromosom.
• Kerusakan, yang terdiri atas translokasi timbale-balik
dalam sel-sel germinal mecit jantan yang mendapat
perlakuan, diteruskan kepada keturunannya.
• Dengan mengawinkan keturunan jantan F1 dengan
mencit betina yang tidak diberi perlakuan, efek
kromosom terungkap dengan berkurangnya janin yang
dapat hidup.
Uji Mutagenik

Pemilihan System Uji

• Komite mutagen kimia lingkungan dari national research


council menganjurkan suatu program peniliaian mutagen
(National Research Council, 1983).
• Disarankan bahwa uji mutagenesis ditempatkan dalam
tiga tingkatan.
• Deretan tingkat terdiri atas :
(1) uji Salmonella/mutasi-gen mikromosom
(2) uji mutasi-gen sel mamalia
(3) uji patah kromosom sel mamalia
Uji Mutagenik

Pemilihan System Uji

• Jika ketiga uji negatif


maka zat kimia diduga
nonmutagen bagi
mamalia
• Jika dua dari tiga uji
positif maka zat
digolongkan sebagai
diduga mutagen bagi
mamalia
• Jika hanya satu yang
positif ,perlu dilakukan
uji deretan II (Mutasi
letal terangkai-seks
pada Drosophila)
Uji Mutagenik
UJI AMES(AMEST TEST)
 Uji untuk mengidentifikasi bahan
kimia yang bersifat mutagenik atau
karsinogenik dengan menggunakan
Bakteri sebagai indikator
Karsinogenik.
 Uji Ames menguji Salmonella
auksotrof histidin(sel his-) Yaitu
mutan salmonella yang kehilangan
kemampuan untuk mensintesis
Histidin,menjadi sel his + setelah
perlakuan dengan bahan mutagenik.
 Bila bahan uji bersifat mutagenik
maka akan terbentuk reversi bakteri
– menjadi + Jumlah revertant yang
terbentuk mengindikasikan derajat
mutagenik atau Karsinogenik bahan
kimia yang diuji
Faktor penyebab Mutagen

• Bahan fisika : Sinar UV,sinar inframerah,sinar alfa,


sinar beta sinar gama.
• Bahan kimia : DDT,kolkisin,pestisida,metanal.
• Bahan biologis : Virus dan bakteri
• Analog basa nukleotida
• Suhu Tinggi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai