A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat
E. Kajian teori
Metode penelitian
G. Jadwal penelitian
F.
Latar Belakang
Ekspor minyak atsiri Indonesia masih
relatif kecil, apabila dilihat dari total ekspor
non migas. Rendahnya nilai ekspor minyak
atsiri disebabkan komoditas minyak atsiri
dikembangkan
masih
terbatas
(Prihatman,2000).
Penelitian
ini
bertujuan
mengetahui
rendemen yang diperoleh dari minyak atsiri
mawar merah (Rosa damascena) melalui
ekstraksi dengan pelarut n-heksana dan
komponen minyak atsiri mawar merah (Rosa
damascena) yang terambil dengan pelarut nheksana.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang
diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
Bagaimana tekhnik isolasi minyak atsiri
bunga mawar merah ?
Bagaimana kadar minyak atsiri yang
didapatkan ?
Bagaimana komponen minyak atsiri mawar
merah yang terambil dengan pelarut nheksana menggunakan analisis
instrumentasi GC-MS
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas
maka tujuan praktikum ini adalah :
Mengisolasi minyak atsiri dari bunga
mawar merah dengan metode maserasi
(Rosa damascena)
Menentukan kadar minyak atsiri yang
didapatkan
Mengidentifikasi komponen minyak atsiri
mawar merah (Rosa RManfaadamascena)
yang terambil dengan pelarut h-heksana
menggunakan analisis instrumentasi GC-MS
Manfaat
Manfaat dari penelitian yang bergerak
dalam bidang sains yaitu isolasi komponen
senyawa tumbuhan ini adalah sebagai
berikut :
Sebagai informasi mengenai teknik isolasi
minyak atsiri mawar merah dengan metode
maserasi, kadar minyak atsiri mawar
merah, dan komponen penyusun minyak
atsiri bunga mawar merah
Hasil praktikum ini dapat dimanfaatkan
sebagai penambah khazanah ilmu
pengetahuan.
Kajian Teori
A. Mawar Merah
Menurut
BPPT
(2011),
mawar
merupakan tanaman bunga hias berupa
herba dengan batang berduri. Mawar yang
dikenal nama bunga rose atau Ratu Bunga .
Dalam perkembangannya, menyebar luas di
daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis)
dan panas (tropis). Daerah pusat tanaman
mawar terkonsentrasi di kawasan Alaska
atau Siberia, India, Afrika Utara dan
Indonesia.
Mawar merah mengandung antosianin
flavonoid jenis sianidin, dimana sianidin ini
memiliki gugus=O atau OH. Gugus-gugus
tersebut mampu membentuk kelat dengan
situs Ti (IV) pada permukaan TiO (Gratzel
dan Smestad, 1998). Struktur molekul
antosianin pada bunga mawar merah (Posa
damascena Miil)
B. Maserasi
Maserasi istilah aslinya adalah
macerare (bahasa Latin, artinya
merendam) : adalah sediaan cair
yang
dibuat
dengan
cara
mengekstraksi bahan nabati yaitu
direndam menggunakan pelarut
bukan air (pelarut nonpolar) atau
setengah air, misalnya etanol
encer, selama periode waktu
tertentu sesuai dengan aturan
dalam buku resmi kefarmasian .
Merendam simplisia
Disaring dan
diambil
beningannya
C. Minyak Mawar
Minyak mawar mengandunggeraniol
dan citronellol dengan konsentrasi
keduanya mencapai 75% dari minyak.
Selain itu, juga terdapatlinalool,
citral dan phenyl ethyl alcohol, nerol,
farnesol,
eugenol,
sertanonylic
aldehyde dalam jumlah sedikit
Pelarut
Pelarut adalah benda cair atau gas
yang melarutkan benda padat, cair
atau gas, yang menghasilkan sebuah
larutan.
Pemilihan pelarut
Ada beberapa syarat ideal untuk menjadikan suatu pelarut organik menjadi
pelarut pada pengambilan minyak atsiri dari bunga mawar yang nantinya akan
mempengaruhi kualitas minyak bunga yang di ekstrak :
Harus dapat melarutkan zat wangi bunga secara cepat dan sempurna
dansedikit mungkin melarutkan bahan seperti lilin, pigmen, senyawa
albumin
Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah agar pelarut mudah
diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi
Pelarut tidak boleh larut dalam air
Pelarut harus bersifat inert sehingga tidak bereaksi dengan komponen
minyak bunga
Pelarut harus mempunyai titik didih yang seragam, dan jika diuapkan
tidak akan tertinggal dalam minyak
Harga pelarut harus serendah mungkin dan tidak terbakar
Sifat
Rumus kimia
CH
Massa molar
86.18 g/mol
Penampilan
Densitas
0.6548 g/ml
Titik leleh
95C (178 K)
Titik didih
65-70C
13 mg/L at 20C
Viskositas
0.294 cP
Keuntungan
GC-MS
Gas kromatografi
merupakan salah
satu teknik
spektroskopi yang
menggunakan
prinsip pemisahan
campuran
berdasarkan
perbedaan
kecepatan migrasi
komponenkomponen
penyusunnya. Gas
kromatografi biasa
digunakan untuk
mengidentifikasi
suatu senyawa
yang terdapat
pada campuran
gas dan
jugamenentukan
konsentrasi suatu
senyawa dalam
fase gas.
Metode Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Bahan
Batang pengaduk
N-heksana
Kain penyaring
Corong
Labu alas bulat 250 ml
Instrumentasi GC-MS
Botol vial
Prosedur kerja
50 gram
Di potong
kecil
N-hexane
Kelopak
mawar
150 ml
Diaduk
selama 1
menit
Tanpa cahaya
MASERASI
Suhu ruang
Didiamkan
selama 12
jam
HASIL
MASERASI
DISARING
DIUAPKAN DENGAN
ROTARY EVAPORATOR
VACUM
MINYAK ATSIRI
MAWAR
DIHITUNG
RENDEMENNYA
ANALISIS DENGAN
GC-MS
Jadwal Penelitian
Harapan Hasil
NO
DESKRIPSI
% minyak mawar
PENGAMATAN