CHEMISTRY
Pembentukan dan Kimia
Tanah
1.
2.
3.
4.
Pusat bumi
terdiri dari
batuan panas
dan disebut
inti (besi
padat dan
nikel).
Ada juga
sebuah inti
luar (besi cair
dan nikel).
Tingkat
berikutnya
adalah
batuan
panas, cair
yang disebut
mantel.
Lapisan yang
INTI BUMI
MANTEL
1. Mantel memiliki ketebalan
sekitar 2900 km. Massanya
diperkirakan 4 x 1024 kg.
2. Mantel terutama terdiri dari
silikat densitas tinggi dari
Mg dan Fe.
3. Mantel dibagi menjadi tiga
lapisan: bawah (2000 km),
transisi (500 km), dan
mantel atas (360 km).
4. Semakin ke bawah mantel
sebagian besar dibentuk
oleh
Mg-perovskit,
Mgwurstite, dan Ca-perovskit,
yang
mengandung
air
dalam struktur kristalnya.
5. Kandungan
air
dalam
mantel bagian bawah ini
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
lebih besar dibandingkan
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
KERAK BUMI
1. Kerak merupakan lapisan bumi yang terletak terluar dan lapisan
tertipis.
2. Tebalnya hanya sekitar 8 km di bawah lautan (kerak samudera) dan
rata-rata sekitar 40 km di bawah benua (continental crust).
3. Massanya diperkirakan mencapai 2,4 x 1022 kg dan didasari
terutama dari oksida Si (sekitar 60 % ) dan Al (sekitar 15 %): silika ,
kuarsa , silikat , silicoaluminates , dan lain-lain (oksida logam)
Sesuai komposisi tersebut dapat disimpulkan, bahan kerak yang
didominasi oleh bahan teroksidasi , sedangkan bahan dalam inti
didominasi dalam bentuk logam-logam tereduksi.
4. Secara umum, siderophiles cenderung kurang terkonsentrasi pada
kerak dan permukaan bumi. Siderophiles - selain Fe dan Ni mencakup juga unsur-unsur di pusat - bawah tabel periodik (Co ,
Mo , Ru , Rh , Pd , W , Re , Os , Ir , Pt , Au).
5. Elemen dengan potensial reduksi lebih negatif daripada Fe biasanya
dikelompokkan sesuai dengan afinitas relatif mereka terhadaf
oksigen atau sulfur.
6. Unsur-unsur dengan afinitas yang lebih tinggi terhadap oksigen
(lithophiles) dan potensial yang lebih negatif sebagian besar
termasuk dalam kelompok
unusur
1-5,
Bahan
Perkuliahan
Kimia17, serta beberapa unsure
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
pada baris kedua dan ketiga.
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Classification of Rocks
Rocks can be "genetically" classified as igneous, metamorphic, and sedimentary
Igneous Rocks
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan
yangnterbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan
setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi.
Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.. Lebih dari 700 tipe batuan beku
telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970),
magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah,
bertemperatur tinggi antara 1.5002.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta
terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan
yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang
merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan
pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka
mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran.
Karena komponen utama mereka adalah Si02 , persentase kandungannya adalah yang
dipertimbangkan untuk pengklasifikasiannya.
Yang cukup menarik, penurunan kadar Si02 sering disertai dengan peningkatan MgO dan
CaO (oksida dasar). Rata-rata rasio
BahanSi02/MgO
Perkuliahan dari
Kimia batuan berikut digunakan untuk
mengklasifikasikannya: granite Lingkunganmd_gunamantha-Analis
(felsic, 72.0/0.5), diorit (menengah, 54.5/3.8), basal (mafik,
48.4/8.1 ), dan peridotit (ultrmafic , 43.5/34.0
) . Lihat Gambar berikut
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Sedimentary rocks
Sedimen merupakan bahan atau partikel
Sedimentary Rocks
yang terdapat di permukaan bumi (di
Form from material
daratan ataupun lautan), yang telah
from previously
mengalami proses pengangkutan
existing rock
(transportasi) dari satu tempat (kawasan)
Material is
ke tempat lainnya.
Air dan angin merupakan agen
provided by
pengangkut yang utama. Sedimen ini
weathering of
apabila mengeras (membatu) akan
previously
menjadi batuan sedimen.
existing rock
Lapisan horizontal yang ada di batuan
Sediments
sedimen disebut bedding.
Weathered rock
Bedding terbentuk akibat pengendapan
dari partikel-partikel yang terangkut oleh
materials
air atau angin.
Dissolved rock
Kata sedimen sebenanrya berasal dari
materials
bahas latin sedimentum yang artinya
Clastic sediments endapan. Faktor-faktor yang mengontrol
Another name for terbentuknya sedimen adalah iklim,
topografi,
vegetasi dan juga susunan
Perkuliahan Kimia
weathered rock Bahan
Lingkunganm_gunamantha-Analis
yang ada dari batuan. Sedangkan faktor
materials
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
SIKLUS BATUAN
Batuan beku terbentuk sebagai akibat dari pendinginan dan pembekuan magma.
Pendinginan magma yang berupa lelehan silikat, akan diikuti oleh proses penghabluran
yang dapat berlangsung dibawah atau diatas permukaan Bumi melalui erupsi gunung
berapi.
Kelompok batuan beku tersebut, apabila kemudian tersingkap dipermukaan, maka ia akan
bersentuhan dengan atmosfir dan hidrosfir, yang menyebabkan berlangsungnya proses
pelapukan.
Melalui proses ini batuan akan mengalami penghancuran.
Selanjutnya, batuan yang telah dihancurkan ini akan dipindahkan/digerakkan dari
tempatnya terkumpul oleh gayaberat, air yang mengalir diatas dan dibawah permukaan,
angin yang bertiup, gelombang dipantai dan gletser dipegunungan-pegunungan yang
tinggi.
Media pengangkut tersebut juga dikenal sebagai alat pengikis, yang dalam bekerjanya
berupaya untuk meratakan permukaan Bumi.
Bahan-bahan yang diangkutnya baik itu berupa fragmen-fragmen atau bahan yang larut,
kemudian akan diendapkan ditempat-tempat tertentu sebagai sedimen.
Proses berikutnya adalah terjadinya ubahan dari sedimen yang bersifat lepas, menjadi
batuan yang keras, melalui pembebanan dan perekatan oleh senyawa mineral dalam
larutan, dan kemudian disebut batuan sedimen.
Apabila terhadap batuan sedimen ini terjadi peningkatan tekanan dan suhu sebagai akibat
dari penimbunan dan atau terlibat dalam proses pembentukan pegunungan, maka batuan
sedimen tersebut akan mengalami ubahan untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang
baru, dan terbentuk batuan malihan atau batuan metamorfis.
Apabila batuan metamorfis ini masih mengalami peningkatan tekanan dan suhu, maka ia
akan kembali leleh dan berubah menjadi
magma. Kimia
Bahan Perkuliahan
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Panah-panah dalam gambar, menunjukan bahwa jalannya siklus dapat terganggu dengan
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Siklus Batuan
dari:
1. kilau (bagaimana cahaya
memantul dari batuan itu)
2. streak (warna bubuk tersisa
ketika mineral digosok
terhadap permukaan)
3. kekerasan (Kekerasan Skala
Mohr)
4. cleavage (bagaimana mineral
pecah menjadi bagianbagiannya)
5. kepadatan
Rock-Forming
DARIMANA
TANAH
BERASAL?
Tanah adalah produk yang
dibentuk dari kerak bumi
diekspos pada permukaan bumi
dan mengalami proses pelapukan
(weathering) secara fisik,
kimia, dan biologi.
Weathering is proses dimana
batu-batu pada permukaan bumi
mengalami pelapukan.
Pada kemiringan yang landai
batu dirubah ditempat kadangkadang membentuk tanah.
Pada kemiringan yang tajam,
pelapukan batu menjadi tanah
karena tergerus dan terbawa
oleh
angin
dan
air
dan
Proses pembentukan tanah
ditimbunkan diberbagai tempat
dikenal sebagai pedogenesis
menghasilkan
akumulasi
Bahan Perkuliahan Kimia
sedimen.
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Pelapukan (Weathering)
Pelapukan batu
dengan
membentuk bahanbahan deposit
skunder sebagai
akibat dari proses
1. Fisik (Physical
weathering)
2. Kimia (Chemical
weathering)
3. Biologi (Biological
weathering)
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
chasmolithic
CHEMICAL WEATHERING
CHEMICAL WEATHERING
CHEMICAL WEATHERING
Dalam pembasahan berikutnya mineral primer, endapan, dan
mineral sekunder yang terbentuk dalam kondisi kering dapat
bereaksi. Film air rendah - konsentrasi baru muncul dalam
kontak dengan mineral, proses pelarutan diaktifkan kembali.
Contoh 5.1,5.2 dan 5,3 berkaitan dengan berbagai aspek dari
pelapukan fisik dan kimia. Suhu, CO2, dan oksigen juga
berdampak pada proses pelapukan dan pada komposisi air.
Aktivitas vegetasi menentukan pada keberadaan konsentrasi
oksigen dan C02 dalam tanah dan dalam film air
Chemical Weathering
Chemical weathering batu lapuk karena perubahan kimia
dalam hal ini air selalu berperan. Misalnya,
karbondioksida yang terlarut dalam air hujan
membentuk asam karbonat yang melarutkan batuan
kapur (limestone) dibawa dalam larutan sebagai ion
kalsium dan hidrogen karbonat.
Chemical weathering terjadi lebih cepat pada batu kapur
darapada pasir dan dipercepat oleh panas.
Chemical Weathering
Proses umum
chemical weathering
adalah: hidrolisis
(penggantian kation2
dlm struktur kristal
oleh hidrogen shg
struktur kristal
rusak dan hancur :
KAlSi3O8 + H+ -HAlSi3O8 + K+),
pelarutan, dan
oksidasi.
Chemical weathering
cenderung
memperlemah batu,
sehingga
menjadikannya lebih
Bahan Perkuliahan Kimia
mudah pecah.
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Chemical Weathering
Chemical weathering
terjadi sangat cepat
pada batu yang
terdapat di tebing
curam karena memliki
luas permukaan yang
lebih besar dan
volume yang lebih
kecil sehingga reaksi
kimia terjadi lebih
cepat.
Pada tebing yang
landai batu umumnya
bulat-bulat.
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Chemical Weathering
Chemical weathering
menghasilkan fraksi liat
(clays) dimana vegetasi
biasa tumbuh.
Suatu campuran dari
vegetasi yang telah mati,
fraksi liat, pasir, dan
lanau (debu)
menghasilkan tanah.
Dalam pengertian :
tanah terdiri dari 3
komponen utama ; pasir,
lanau, dan liat ditambah
dengan vegetasi mati
Bahan Perkuliahan Kimia
yang telah teruraikan.
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Chemical Weathering
Physical dan
chemical weathering
terjadi bersama.
Secara fisik batu
diuraikan menjadi
potongan-potongan
sehinga lebih banyak
yang diekspos pada
chemical weathering
yang mengurainya
lebih lanjut.
Iklim,
makin
banyak air
yg tersedia
makin
banyak
terjadi
reaksi kimia
Temperatur
yang lebih
tinggi jg
dapat
meningkan
laju reaksi
Pada musim
kering,
penghancuran
(weathering)
didominasi
secara fisik
Walaupun
demikian
karena
physical
weathering
bergantung
pada chemical
weathering,
weathering
secara
keseluruhan
tetap lambat
Lapisan (Horizon)
tanah
adalah
susunan
secara
vertikal
dari
tanah
dari
permukaan
hingga ke batuan
dasar.
Setiap
bagian
dimasukkan
ke
dalam
suatu
Horizon
berdasarkan
kesamaan warna,
tekstur, struktur,
reaksi,
konsistensi,
mineral
dan
HORIZON O
Lapisan
paling
atas
sering
disebut dengan horizon O. Dalam
lapisan ini banyak terdapat
sampah organik dari organisme
seperti
sisa tanaman yang
membusuk atau bahan organik
lain yang sedang dalam proses
pembusukan. Lapisan ini tidak
terlalu tebal antara 0-20 cm.
HORIZON A
Lapisan
berikutnya
adalah
horizon
A.
Dalam
hal
ini
organisme mati telah terurai dan
membentuk zat organik tanah
atau humus tanah. Lapisan ini
juga merupakan lapisan aktif,
dimana
terdapat
aktivitas
mikroorganisme dan mikroflora
serta proses fisik-kimia. Proses
biologis dan fisik-kimia seperti
biodegradasi, sorpsi, nitrifikasi,
filtrasi
ataupun
leaching
(pelindian) terjadi terutama pada
bagian
ini.
Tebal
lapisan
bervariasi dari beberapa cm
sampai orde meter.
HORIZON B
Lapisan berikutnya adalah horizon B. Lpisan ini
merupakan campuran hasil pelapukan dari batuan
asli (parent material) dan zat organik hasil
dekomposisi yang lebih tua dibandingkan pada
horizon A.
Dalam horizon ini proses kimia seperti deposisi dari
garam-garam yang terlarut ataupun proses adsorpsi
juga terjadi. Demikian pula karena struktur tanah
lebih padat akan mempunyai permeabilitas yang
lebih rendah dibandingkan horizon A.
HORIZON TANAH
Horizon C merupakan lapisan
yang terbentuk dari material
induk
tanah
yang
sedikit
mengalami
pelapukan.
Kandungan organiknya biasanya
rendah dan didominasi oleh
batuan
atau
tanah
hasil
pelapukan saja.
Terakhir adalah horizon D yang
merupakan
batuan
dasar
(bedrock)
Tekstur Tanah
Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya
tanah
Tekstur tanah ditentukan oleh komposisi dari
komponen-komponen utamanya yaitu pasir (sand),
lanau (silt) dan liat (clay).
Partikel-partikel Sand, Silt dan Clay berasal
dari pelapukan batu dan mineral-mineral.
Informasi mengenai tekstur tanah cukup penting
karena dari tekstur tanah secara cepat akan
diketahui sifat fisik dan kimia tanah tersebut.
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Tekstur Tanah
Minimum Diameter
(mm)
Brangkal (boulder)
258
Kerakal (cobbles)
64
Pasir kasar
Pasir medium
Pasir halus
1/8
1/16
1/32
Lanau medium
1/64
Lanau halus
1/128
1/256
Liat (clay)
Kolloiid (colloid)
<0.002
Tekstur tanah
dapat juga
ditentukan
dengan meraba
tanah.
Prosedur ini
praktis tetapi
memerlukan
kecakapan yang
tinggi.
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
1. Sebar
tanah
pada
kertas
koran
untuk
pengeringan. Singkirkan semua batu, sampah,
akar, dll. Hancurkan gumpalan dan bongkahan.
2. Bubuk halus tanah.
3. Isi suatu ketinggian tabung jar (dengan tanah
penuh.
4. Tambahkan air hingga jar penuh.
5. Tambahkan satu sendok, diterjen pencuci tanpa
busa.
6. Tutu erat dan goyang keras selama 10 15
menit. Goyangan ini diharapkan dapat memecah
agregat tanah dan memisahkan tanah ke dalam
partikel-partikel mineralnya masing-masing.
7. Taruh jar dan pastikan tidak terganggu selama 23 hari.
8. Partikel tanah akan mengendap sesuai dengan
ukurannya. Setelah satu menit tandai pada jar
kedalaman pasir.
9. Setelah 2 jam tandai pada jar kedalaman
silt.
10.Bila air sudah jernih tandai pada jar
ketinggian liat. Umumnya membutuhkan
waktu 1 hingga 3 hari,
tetapi pada
Bahan Perkuliahan Kimia
beberapa tanah bisa mencapai
satu minggu.
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Stokes Law
V = kd2