Anda di halaman 1dari 55

SOIL

CHEMISTRY
Pembentukan dan Kimia
Tanah

Dr. I Made Gunamantha


Jurusan Analis Kimia FMIPA
UNDIKSHA
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Litosfer dan komponenProses Kimia pada Litosfer


komponennya
Klasifikasi batuan
Pembentukan dan
perbedaan mineral dan
bijih
Pelapukan
Karakteristik tanah
Kpasitas pertukaran kation
tanah
Horizon tanah
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

1.

2.

3.

4.

Pusat bumi
terdiri dari
batuan panas
dan disebut
inti (besi
padat dan
nikel).
Ada juga
sebuah inti
luar (besi cair
dan nikel).
Tingkat
berikutnya
adalah
batuan
panas, cair
yang disebut
mantel.
Lapisan yang

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

INTI BUMI

Inti Bumi adalah di pusat planet kita


dan memiliki diameter sekitar 2500
km.
Inti bumi diyakini memiliki dua
keadaan fisik: padat di inti dalam dan
cair dalam inti luar.
Inti secara keseluruhan disusun
terutama dari Fe dan Ni. Terkait
dengan asosiasi Fe dan Ni, kita dapat
mengatakan bahwa karena suhu
tinggi, rotasi bumi, dan densitasnya,
terdapat peluang besi cair bergerak
pada beberapa titik menuju pusat
bumi. Saat bergerak menuju ke arah
ini, besi kontak dengan unsur-unsur
dengan potensial reduksi kurang
negatif (yaitu, lebih positif) dan
mereduksinya menjadi unsure besi.
Karena itulah maka, unsur-unsur
tersebut disebut siderophiles (unsur
Bahan Perkuliahan Kimia
mencintai-besi) dan nikel adalah
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
salah satunya.

MANTEL
1. Mantel memiliki ketebalan
sekitar 2900 km. Massanya
diperkirakan 4 x 1024 kg.
2. Mantel terutama terdiri dari
silikat densitas tinggi dari
Mg dan Fe.
3. Mantel dibagi menjadi tiga
lapisan: bawah (2000 km),
transisi (500 km), dan
mantel atas (360 km).
4. Semakin ke bawah mantel
sebagian besar dibentuk
oleh
Mg-perovskit,
Mgwurstite, dan Ca-perovskit,
yang
mengandung
air
dalam struktur kristalnya.
5. Kandungan
air
dalam
mantel bagian bawah ini
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
lebih besar dibandingkan
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

KERAK BUMI
1. Kerak merupakan lapisan bumi yang terletak terluar dan lapisan
tertipis.
2. Tebalnya hanya sekitar 8 km di bawah lautan (kerak samudera) dan
rata-rata sekitar 40 km di bawah benua (continental crust).
3. Massanya diperkirakan mencapai 2,4 x 1022 kg dan didasari
terutama dari oksida Si (sekitar 60 % ) dan Al (sekitar 15 %): silika ,
kuarsa , silikat , silicoaluminates , dan lain-lain (oksida logam)
Sesuai komposisi tersebut dapat disimpulkan, bahan kerak yang
didominasi oleh bahan teroksidasi , sedangkan bahan dalam inti
didominasi dalam bentuk logam-logam tereduksi.
4. Secara umum, siderophiles cenderung kurang terkonsentrasi pada
kerak dan permukaan bumi. Siderophiles - selain Fe dan Ni mencakup juga unsur-unsur di pusat - bawah tabel periodik (Co ,
Mo , Ru , Rh , Pd , W , Re , Os , Ir , Pt , Au).
5. Elemen dengan potensial reduksi lebih negatif daripada Fe biasanya
dikelompokkan sesuai dengan afinitas relatif mereka terhadaf
oksigen atau sulfur.
6. Unsur-unsur dengan afinitas yang lebih tinggi terhadap oksigen
(lithophiles) dan potensial yang lebih negatif sebagian besar
termasuk dalam kelompok
unusur
1-5,
Bahan
Perkuliahan
Kimia17, serta beberapa unsure
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
pada baris kedua dan ketiga.
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Classification of Rocks
Rocks can be "genetically" classified as igneous, metamorphic, and sedimentary

Igneous Rocks
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan
yangnterbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan
setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi.
Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.. Lebih dari 700 tipe batuan beku
telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970),
magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah,
bertemperatur tinggi antara 1.5002.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta
terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan
yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang
merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan
pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka
mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran.
Karena komponen utama mereka adalah Si02 , persentase kandungannya adalah yang
dipertimbangkan untuk pengklasifikasiannya.
Yang cukup menarik, penurunan kadar Si02 sering disertai dengan peningkatan MgO dan
CaO (oksida dasar). Rata-rata rasio
BahanSi02/MgO
Perkuliahan dari
Kimia batuan berikut digunakan untuk
mengklasifikasikannya: granite Lingkunganmd_gunamantha-Analis
(felsic, 72.0/0.5), diorit (menengah, 54.5/3.8), basal (mafik,
48.4/8.1 ), dan peridotit (ultrmafic , 43.5/34.0
) . Lihat Gambar berikut
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Jenis-Jenis Batuan Beku

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Granit adalah batuan beku kasar sebagian besar terdiri


dari berwarna terang, densitas ringan, mineral
nonferromagnesian. Daerah benua bumi didominasi oleh
granit dan oleh batuan dengan komposisi mineral yang
sama dari granit.

Sedimentary rocks
Sedimen merupakan bahan atau partikel
Sedimentary Rocks
yang terdapat di permukaan bumi (di
Form from material
daratan ataupun lautan), yang telah
from previously
mengalami proses pengangkutan
existing rock
(transportasi) dari satu tempat (kawasan)
Material is
ke tempat lainnya.
Air dan angin merupakan agen
provided by
pengangkut yang utama. Sedimen ini
weathering of
apabila mengeras (membatu) akan
previously
menjadi batuan sedimen.
existing rock
Lapisan horizontal yang ada di batuan
Sediments
sedimen disebut bedding.
Weathered rock
Bedding terbentuk akibat pengendapan
dari partikel-partikel yang terangkut oleh
materials
air atau angin.
Dissolved rock
Kata sedimen sebenanrya berasal dari
materials
bahas latin sedimentum yang artinya
Clastic sediments endapan. Faktor-faktor yang mengontrol
Another name for terbentuknya sedimen adalah iklim,
topografi,
vegetasi dan juga susunan
Perkuliahan Kimia
weathered rock Bahan
Lingkunganm_gunamantha-Analis
yang ada dari batuan. Sedangkan faktor
materials
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Ini adalah contoh dari batu pasir, batuan sedimen yang


terbentuk dari butiran pasir dalam matriks lumpur yang
sangat halus, tanah liat, atau bahan lainnya. Butir
dalam sampel ini kebanyakan adalah feldspar dan
kuarsa mineral, yang mungkin terakumulasi dekat
granit terkikis dari mana mereka berasal.

Ini adalah contoh dari batu kapur, batuan sedimen yang


terbuat dari kalsium karbonat yang terbentuk karena
ada air secara langsung atau tidak langsung dari
tindakan tumbuhan dan hewan. Kapur halus ini
terbentuk secara tidak langsung dari sisa-sisa
organisme laut kecil.

.metamorfosa. berasal dari bahasa


Metamorphic rocksKata
Yunani, yaitu metamorphism. dimana .meta.
Yang artinya .berubah. dan .morph. yang
artinya .bentuk.. Dengan demikian
pengertian .metamorfosa. dalam geologi
adalah merujuk pada perubahan dari
kelompok mineral dan tekstur batuan yang
terjadi dalam suatu batuan yang mengalami
tekanan dan temperatur yang berbeda
dengan tekanan dan temperatur saat batuan
tersebut pertama kalinya terbentuk. Batuan
metamorf adalah batuan yang terbentuk dari
batuan asal (batuan beku, sedimen,
metamorf) yang mengalami perubahan
temperatur(T), tekanan (P), atau Temperatur
(T) dan
Tekanan (P) secara bersamaan yang
berakibat pada pembentukan mineralmineral baru dan
tekstur batuan yang baru.

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Ini adalah contoh dari marmer, sebuah batuan


metamorf kasar dengan kristal kalsit yang saling
mengunci. Kristal kalsit direkristalisasi dari batu kapur
selama metamorfosis.

SIKLUS BATUAN

Batuan beku terbentuk sebagai akibat dari pendinginan dan pembekuan magma.
Pendinginan magma yang berupa lelehan silikat, akan diikuti oleh proses penghabluran
yang dapat berlangsung dibawah atau diatas permukaan Bumi melalui erupsi gunung
berapi.
Kelompok batuan beku tersebut, apabila kemudian tersingkap dipermukaan, maka ia akan
bersentuhan dengan atmosfir dan hidrosfir, yang menyebabkan berlangsungnya proses
pelapukan.
Melalui proses ini batuan akan mengalami penghancuran.
Selanjutnya, batuan yang telah dihancurkan ini akan dipindahkan/digerakkan dari
tempatnya terkumpul oleh gayaberat, air yang mengalir diatas dan dibawah permukaan,
angin yang bertiup, gelombang dipantai dan gletser dipegunungan-pegunungan yang
tinggi.
Media pengangkut tersebut juga dikenal sebagai alat pengikis, yang dalam bekerjanya
berupaya untuk meratakan permukaan Bumi.
Bahan-bahan yang diangkutnya baik itu berupa fragmen-fragmen atau bahan yang larut,
kemudian akan diendapkan ditempat-tempat tertentu sebagai sedimen.
Proses berikutnya adalah terjadinya ubahan dari sedimen yang bersifat lepas, menjadi
batuan yang keras, melalui pembebanan dan perekatan oleh senyawa mineral dalam
larutan, dan kemudian disebut batuan sedimen.
Apabila terhadap batuan sedimen ini terjadi peningkatan tekanan dan suhu sebagai akibat
dari penimbunan dan atau terlibat dalam proses pembentukan pegunungan, maka batuan
sedimen tersebut akan mengalami ubahan untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang
baru, dan terbentuk batuan malihan atau batuan metamorfis.
Apabila batuan metamorfis ini masih mengalami peningkatan tekanan dan suhu, maka ia
akan kembali leleh dan berubah menjadi
magma. Kimia
Bahan Perkuliahan
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Panah-panah dalam gambar, menunjukan bahwa jalannya siklus dapat terganggu dengan
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Siklus Batuan

Rocks and Minerals


1. Minerals are made up of elements
and compounds.
2. Rocks are made up of minerals.
3. As minerals form, their atoms and
molecules form patterns that are
crystal shapes.

4. Scientists mengidentifikasi mineral

dari:
1. kilau (bagaimana cahaya
memantul dari batuan itu)
2. streak (warna bubuk tersisa
ketika mineral digosok
terhadap permukaan)
3. kekerasan (Kekerasan Skala
Mohr)
4. cleavage (bagaimana mineral
pecah menjadi bagianbagiannya)
5. kepadatan

Rock-Forming

Meskipun ada lebih dari


Minerals
2.000
mineral
diidentifikasi,
hanya
beberapa mineral yang
umumnya pembentuk
batuan.
Semuanya
tercantum dalam Tabel
5.1.
Klasifikasi
struktural
silikat didasarkan pada
polimerisasi
silikon
tetrahedra (Si04) dan
proporsi atom silikon-oksigen (Si: O) sebagai
berikut:
01:04 = nesosilicates
(orthosilicates)
02:07 = sorosilicates
01:03 = cyclosilicates
01:03 dan 4: 11 =
Bahan Perkuliahan Kimia
inosilicates
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
02:05 phyllosilicates

DARIMANA
TANAH
BERASAL?
Tanah adalah produk yang
dibentuk dari kerak bumi
diekspos pada permukaan bumi
dan mengalami proses pelapukan
(weathering) secara fisik,
kimia, dan biologi.
Weathering is proses dimana
batu-batu pada permukaan bumi
mengalami pelapukan.
Pada kemiringan yang landai
batu dirubah ditempat kadangkadang membentuk tanah.
Pada kemiringan yang tajam,
pelapukan batu menjadi tanah
karena tergerus dan terbawa
oleh
angin
dan
air
dan
Proses pembentukan tanah
ditimbunkan diberbagai tempat
dikenal sebagai pedogenesis
menghasilkan
akumulasi
Bahan Perkuliahan Kimia
sedimen.
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Pelapukan (Weathering)
Pelapukan batu
dengan
membentuk bahanbahan deposit
skunder sebagai
akibat dari proses
1. Fisik (Physical
weathering)
2. Kimia (Chemical
weathering)
3. Biologi (Biological
weathering)
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Physical weathering Fenomena


pelapukan secara fisik terjadi
akibat gradien suhu, abrasi, erosi,
kekuatan mekanik, dan kondisi lain
yang serupa.
1. Gradien temperatur. Gradien ini
menghasilkan retakan dalam batuan
sebagai akibat dari siklus ekpnasikontraksi Derajat kontraksi ekspansi
tergantung pada koefisien ekspansi
termal individu. Diyakini bahwa
peradaban kuno mengambil
keuntungan dari siklus ekspansikontraksi air/es untuk memecah batu
menjadi bagian-bagiannya untuk
tujuan dekoratif dan konstruksi.
2. Abrasi. Angin membawa debu dan
partikel padat yang mampu
mengelupas batu dan tanah.
3. Erosi. Kondisi ini, misalnya, dapat
dibawa oleh air yang secara fisik
membasuh partikel tanah.
4. Kekuatan mekanik. Akar tanaman dan
gempa bumi adalah contoh dari
fenomena yang secara tidak langsung
menimbulkan pelapukan dengan
mengekspos permukaan batu yang
lebih besar.

Pelapukan secara fisik


(Physical Weathering)

chasmolithic

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Proses Pelapukan secara fisik (lanjtn.)

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

CHEMICAL WEATHERING

Migrasi senyawa di permukaan bumi adalah bagian


dari siklus minor atau eksogen materi di Bumi. Siklus
materi ini sangat tergantung pada proses siklus air
dan atmosfer . Pergerakan materi dan transformasi
senyawa dalam reservoir air alami bertanggung jawab
atas komposisi kimia air alami. Proses utama yang
terlibat adalah pelapukan batuan dan transformasi
tanah .

Reaksi Pelapukan disebabkan oleh interaksi air dan


udara dengan permukaan dari senyawa yang
terkandung dalam kerak bumi. Reaksi ini lambat, dan
lajunya sensitif terhadap aliran air dan / atau dengan
laju reaksi permukaan mineral. Limpasan permukaan
berinteraksi minimal, tapi infiltrasi dan perkolasi air
memberikan interaksi yang intens .

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Ketika mineral dibasihi
dengan film air, banyak yang
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

CHEMICAL WEATHERING

Mineral pembentuk batuan dan batuan igneous bereaksi dengan


air dan spesies yang terkandung di dalamnya, dan dengan
oksigen ambient, sehingga melemahkan batuan melalui
solubilisasi (misalnya, hidrolisis silikat), redoks, dan reaksi
pengendapan; batuan mengalami transformasi menjadi tanah
dan sedimen dipecah lebih lanjut melalui pelapukan fisik yang
mendukung proses perpindahan.
Proses pelar dan kesetimbangan terjadi antara fasa air dan
tanah menentukan komposisi akhirnya dan mobilitas ion dalam
kedua fase .
Sebagai "rule of thumb , " pelapukan kimia dominan dalam
hangat, daerah lembab , di mana vegetasi berlimpah. Mineral
yang paling stabil secara kimiawi juga mengalami pelapukan
kimia karena mengalami pelapukan secara fisik cuaca di tempat
pertama sebelumnya, sehingga permukaan lebih luas terkena
aksi kimia air dan atmosfer (lihat pelapukan fisik, di atas).
Perubahan kondisi alam dari peristiwa kekeringan memodifikasi
dan mempersulit reaksi pelapukan. Selama musim kemarau
konsentrasi zat terlarut dalam film air meningkat, total
Bahan Perkuliahan
permukaan ditutupi dengan
filmKimia
air ini menurun, dan sisi aktif
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
secara kimia menjadiKimia-FMIPA-UNDIKSHA
kurang reaktif. Kesetimbangan baru

CHEMICAL WEATHERING
Dalam pembasahan berikutnya mineral primer, endapan, dan
mineral sekunder yang terbentuk dalam kondisi kering dapat
bereaksi. Film air rendah - konsentrasi baru muncul dalam
kontak dengan mineral, proses pelarutan diaktifkan kembali.
Contoh 5.1,5.2 dan 5,3 berkaitan dengan berbagai aspek dari
pelapukan fisik dan kimia. Suhu, CO2, dan oksigen juga
berdampak pada proses pelapukan dan pada komposisi air.
Aktivitas vegetasi menentukan pada keberadaan konsentrasi
oksigen dan C02 dalam tanah dan dalam film air

Vegetasi mengkonsumsi oksigen dan membebaskan C02,


sehingga meningkatkan keasaman tanah dan mengurangi
sifat oksidatif dari lingkungannya. Di sisi lain, suhu sangat
mempengaruhi kegiatan vegetatif serta proses penguapan.
Singkatnya, reaksi-rekasi pelapukan utama yang
berkontribusi terhadap pengenalan atau penghapusan zat
terlarut dalam air dan untuk mentransformasi batuan adalah
pelarutan, curah hujan dan rekasi redoks .
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Chemical Weathering
Chemical weathering batu lapuk karena perubahan kimia
dalam hal ini air selalu berperan. Misalnya,
karbondioksida yang terlarut dalam air hujan
membentuk asam karbonat yang melarutkan batuan
kapur (limestone) dibawa dalam larutan sebagai ion
kalsium dan hidrogen karbonat.
Chemical weathering terjadi lebih cepat pada batu kapur
darapada pasir dan dipercepat oleh panas.

CO2 (g)+ H2O = H2CO3


(aq)
CaCO3(s) + H2CO3(aq) =Ca+2(aq)
3
+2HCO
Ca(HCO3)2(aq)
(aq) ----> CaCO3 (s) + H2O
(l) + CO2 (g)
Bahan Perkuliahan Kimia

Ca(HCO3)2 berupa air yang


merembes ke dalam tanah.
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA
Stalagtit adalah batu kapur yang tumbuh dari bagian atas goa

Pelapukan secara Kimia (Chemical Weathering)


Sisa tanah dari batu kapur
(limestone)
Batu kapur yang sedang
mengalami pelapukan.
18 in tanah yang ada
disini adalah dari
impuriti dalam batu dan
partikel tanah yang
terbawa oleh angin pada
permukaan tanah.
Akar-akar rumput
mengakibatkan tanah
berwarna gelap.
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Chemical Weathering

Proses umum
chemical weathering
adalah: hidrolisis
(penggantian kation2
dlm struktur kristal
oleh hidrogen shg
struktur kristal
rusak dan hancur :
KAlSi3O8 + H+ -HAlSi3O8 + K+),
pelarutan, dan
oksidasi.
Chemical weathering
cenderung
memperlemah batu,
sehingga
menjadikannya lebih
Bahan Perkuliahan Kimia
mudah pecah.

Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Chemical Weathering
Chemical weathering
terjadi sangat cepat
pada batu yang
terdapat di tebing
curam karena memliki
luas permukaan yang
lebih besar dan
volume yang lebih
kecil sehingga reaksi
kimia terjadi lebih
cepat.
Pada tebing yang
landai batu umumnya
bulat-bulat.
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Chemical Weathering
Chemical weathering
menghasilkan fraksi liat
(clays) dimana vegetasi
biasa tumbuh.
Suatu campuran dari
vegetasi yang telah mati,
fraksi liat, pasir, dan
lanau (debu)
menghasilkan tanah.
Dalam pengertian :
tanah terdiri dari 3
komponen utama ; pasir,
lanau, dan liat ditambah
dengan vegetasi mati
Bahan Perkuliahan Kimia
yang telah teruraikan.
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Chemical Weathering

Physical dan
chemical weathering
terjadi bersama.
Secara fisik batu
diuraikan menjadi
potongan-potongan
sehinga lebih banyak
yang diekspos pada
chemical weathering
yang mengurainya
lebih lanjut.

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Pelapukan secara Biologi (Biological


Weathering)
Chemical and biological weathering hampir selalu
dimediasi oleh air.
Selama weathering bahan-bahan padat baru
dibentuk dan komposisinya berubah.
Laju perubahan, dan sehingga laju akumulasi dan
maturasi tanah (atau sedimen) dipengaruhi oleh
iklim:
1. temperatur,
2. ketersediaan H2O
3. faktor-faktor bioma (flora/fauna dan DOC yang
dihasilkan)
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Pembentukan Tanah Juga Tergantung Pada :


Jenis
batuan
dasar
Faktorfaktor
fisik
(seperti
porosita
s dan
tekstrur
)
Faktorfaktor
meneral
ologi

Iklim,
makin
banyak air
yg tersedia
makin
banyak
terjadi
reaksi kimia
Temperatur
yang lebih
tinggi jg
dapat
meningkan
laju reaksi

Pada musim
kering,
penghancuran
(weathering)
didominasi
secara fisik
Walaupun
demikian
karena
physical
weathering
bergantung
pada chemical
weathering,
weathering
secara
keseluruhan
tetap lambat

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Tanah terbentuk dari bahan


induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan
akibat
dinamika faktor iklim, organisme
(termasuk manusia), dan relief
permukaan
bumi
(topografi)
seiring
dengan
berjalannya
waktu.
Proses pembentukan tanah ini
membentuk
tanah
sebagai
tubuh alam yang terdiri atas
lapisan-lapisan
atau
disebut
sebagai horizon tanah. Setiap
horizon menceritakan mengenai
asal dan proses-proses fisika,
kimia, dan biologi Bahan
yang
telah
Perkuliahan Kimia
dilalui tubuh tanahLingkunganmd_gunamantha-Analis
tersebut.
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Lapisan (Horizon)
tanah
adalah
susunan
secara
vertikal
dari
tanah
dari
permukaan
hingga ke batuan
dasar.
Setiap
bagian
dimasukkan
ke
dalam
suatu
Horizon
berdasarkan
kesamaan warna,
tekstur, struktur,
reaksi,
konsistensi,
mineral
dan

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

HORIZON O
Lapisan
paling
atas
sering
disebut dengan horizon O. Dalam
lapisan ini banyak terdapat
sampah organik dari organisme
seperti
sisa tanaman yang
membusuk atau bahan organik
lain yang sedang dalam proses
pembusukan. Lapisan ini tidak
terlalu tebal antara 0-20 cm.

Bahan Perkuliahan Kimia Lingkunganmd_gunamanthaAnalis Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

HORIZON A
Lapisan
berikutnya
adalah
horizon
A.
Dalam
hal
ini
organisme mati telah terurai dan
membentuk zat organik tanah
atau humus tanah. Lapisan ini
juga merupakan lapisan aktif,
dimana
terdapat
aktivitas
mikroorganisme dan mikroflora
serta proses fisik-kimia. Proses
biologis dan fisik-kimia seperti
biodegradasi, sorpsi, nitrifikasi,
filtrasi
ataupun
leaching
(pelindian) terjadi terutama pada
bagian
ini.
Tebal
lapisan
bervariasi dari beberapa cm
sampai orde meter.

Bahan Perkuliahan Kimia Lingkunganmd_gunamanthaAnalis Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

HORIZON B
Lapisan berikutnya adalah horizon B. Lpisan ini
merupakan campuran hasil pelapukan dari batuan
asli (parent material) dan zat organik hasil
dekomposisi yang lebih tua dibandingkan pada
horizon A.
Dalam horizon ini proses kimia seperti deposisi dari
garam-garam yang terlarut ataupun proses adsorpsi
juga terjadi. Demikian pula karena struktur tanah
lebih padat akan mempunyai permeabilitas yang
lebih rendah dibandingkan horizon A.

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

HORIZON TANAH
Horizon C merupakan lapisan
yang terbentuk dari material
induk
tanah
yang
sedikit
mengalami
pelapukan.
Kandungan organiknya biasanya
rendah dan didominasi oleh
batuan
atau
tanah
hasil
pelapukan saja.
Terakhir adalah horizon D yang
merupakan
batuan
dasar
(bedrock)

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Tekstur Tanah
Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya
tanah
Tekstur tanah ditentukan oleh komposisi dari
komponen-komponen utamanya yaitu pasir (sand),
lanau (silt) dan liat (clay).
Partikel-partikel Sand, Silt dan Clay berasal
dari pelapukan batu dan mineral-mineral.
Informasi mengenai tekstur tanah cukup penting
karena dari tekstur tanah secara cepat akan
diketahui sifat fisik dan kimia tanah tersebut.
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Tekstur Tanah (Lanjtn.)


Pasir (Sand)
0.05 hingga 2 mm
Dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop
Bulat atau bentuknya relatif teratur
Butiran pasir umumnya kwarza bila pasi
kelihatan putih atau mineral-mineral bila pasir
kelihatan coklat.
Beberapa pasir dalam tanah berwrna coklat,
kuning, atau merah karena terlapisi Fe dan/atau
Al.
Tidak kohesif tidak lengket satu sama lain
dalam suatu massa jika tidak sangat basah.
Luas permukaan spesifiknya kecil
Kandungan nutrien pasir untuk tanaman sangat
rendah dibandingkan dengan partikel yang lebih
kecil lainnya
Rongga-rongga diantara partikel pasir
memungkinkan drainase bebas dan udara masuk
Menahan sedikit air dan cenderung untuk
mengering
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Tekstur Tanah (Lanjtn)

Lanau atau debu (Silt)


0.002 hingga 0.05 mm
Tidak mudah dilihat tanpa bantuan
mikroskop
Kwarza dari mineral-mineral dominan dalam
silt karena yang lainnya telah lapuk.
Tidak terasa kasar
Terasa seperti tepung halus seperti
dempul
Lanau basah tidak menunjukkan
kelengketan atau platisitis atau lunak
(mudah ditempa).
Ukuran yang lebih kecil dimungkinkan dari
pelapukan yang cepat terhadap mineralmineral kwarza.
Prtikel-partikel yang lebih kecil menahan
air lebih banyak untuk tanaman dan memiiki
drainase yang lebih rendah daripada pasir.
Mudah dicuci dengan mengalirkan air
erosivitasnya tinggi.
Menahan lebih banyak nutrien tanaman
dibandingkan pasir.
Bertanggung jawab pada pengendapan
menutupi kerikil dalam sungai yang
diperlukan oleh ikan untuk bertelur.

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis Kimia-FMIPAUNDIKSHA

Tekstur Tanah (Lanjtn.)


Tanah liat (Clay)
< 0.002 mm
Piring datar atau serpihan tipis
Partikel clay yang kecil adalah koloid
Bila tersuspensi dalam air tidak akan
mengendap
Luas permukaannya besar

satu sendok penuh = lapangan sepak


bola
Clay basah sangat lengket dan plastis atau
dapat dicetak menjadi suatu bentuk.
Mudah dibentuk menjadi pita yang panjang
Dapat menyusut dan mengembang tidak
tergantung pada jenis clay.
Ruang pori sangat kecil dan berbelit
Memindahkan air dan udara sangat
lambat
Memiliki kapasitas menahan air
Kapasits untuk menyerap air besar
tidak semua tersedia untuk tanaman.
Kekuatan tanah mengembang/mengempis
mempengaruhi bangunan, jalan, dan tembok.
Adsorpsi terhadap bahan-bahan kimia besar

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Tekstur Tanah

Masing-masing komponen tersebut dibagi lagi ke dalam masingmasing sub-komponen.


Klasifikasi

Minimum Diameter
(mm)

Brangkal (boulder)

258

Kerakal (cobbles)

64

Kerikil kasar (pebles)

Kerikil halus (granular)

Pasir sangat kasar

Pasir kasar

Pasir medium

Pasir halus

1/8

Pasir sangat halus

1/16

Lanau kasar (coarse silt)

1/32

Lanau medium

1/64

Lanau halus

1/128

Lanau sangat halus

1/256

Liat (clay)
Kolloiid (colloid)

<0.002

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
<0.0002
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Soil Texture (Cont.)

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Menetukan Tekstur Tanah

Bahan Perkuliahan Kimia


Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Menetukan Tekstur Tanah dengan Uji


Rasa

Tekstur tanah
dapat juga
ditentukan
dengan meraba
tanah.
Prosedur ini
praktis tetapi
memerlukan
kecakapan yang
tinggi.
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Menentukan Tekstur Tanah dengan Uji Rasa

Uji Rasa (Feel test)


Tes Pita (Ribbon test) Tiruan bola dari
gosok-gosok beberapa
tanah
lembab
dikeluarkan
dari
tanah basah diantara
diantara ibu jari dan telunjuk.
jari-jari .
Pita kurang dari 1
Pasir terasa kasar.
Terasa berpasir = tekstur tanah kasar
Silt terasa halus.
(pasir)
Clays terasa lengket .
Tidak terasa berpasir = tekstur tanah
Uji Bola tiruan (Ball
medium(kandungan silt tinggi)
squeeze test) Tiruan
Pita 1-2
sebuah bola dari tanah
Terasa berpasir = tekstur tanah medium
lembab dibuat
ditangan.
Tidak terasa berpasir = tekstur tanah
tekstur tanah kasar
halus
(pasir atau pasir lembut)
Pita lebih panjang dari 2 = tekstur tanah
pecah dengan tekanan
halus (liat)
ringan.
Catatan : Suatu tanah paling sedikit 20%
Tekstur tanah medium
liat akan berkelakuan seperti tanah liat.
(pasir lembut atau silt)
Suatu tanah memerlukan 40% hingga
nyampur bersama.
melampaui 60% medium hingga pasir kasar
Bentuknya mudah
berkelakuan seperti tanah berpasir. Dalam
berubah.
suatu tanah dengan 20% liat dan 80% pasir
tekstur tanah halus (liat
Bahan
Perkuliahan
tanah
akan Kimia
berkelakuan seperti tanah liat..
atau liat lembut) tahan Lingkunganmd_gunamantha-Analis
pecah.
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Soil Texture by Feel

Bahan Perkuliahan Kimia Lingkungan


md_gunamantha-Analis Kimia-FMIPA-

Menentukan Tekstur Tanah dengan Pengukuran


(Hydrometer Method)

1. Sebar
tanah
pada
kertas
koran
untuk
pengeringan. Singkirkan semua batu, sampah,
akar, dll. Hancurkan gumpalan dan bongkahan.
2. Bubuk halus tanah.
3. Isi suatu ketinggian tabung jar (dengan tanah
penuh.
4. Tambahkan air hingga jar penuh.
5. Tambahkan satu sendok, diterjen pencuci tanpa
busa.
6. Tutu erat dan goyang keras selama 10 15
menit. Goyangan ini diharapkan dapat memecah
agregat tanah dan memisahkan tanah ke dalam
partikel-partikel mineralnya masing-masing.
7. Taruh jar dan pastikan tidak terganggu selama 23 hari.
8. Partikel tanah akan mengendap sesuai dengan
ukurannya. Setelah satu menit tandai pada jar
kedalaman pasir.
9. Setelah 2 jam tandai pada jar kedalaman
silt.
10.Bila air sudah jernih tandai pada jar
ketinggian liat. Umumnya membutuhkan
waktu 1 hingga 3 hari,
tetapi pada
Bahan Perkuliahan Kimia
beberapa tanah bisa mencapai
satu minggu.
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Stokes Law
V = kd2

Menentukan Tekstur Tanah dengan Pengukuran


11. Ukur ketebalan lapisan pasir, silt dan
liat.
a. Ketebalan endapan pasir ____
b. Ketebalan endapan silt ____
c. Ketebalan endapan liat ____
d. Ketebalan endapan total ____
12. Menghitung persentase pasir, silt, dan
liat.
[Ketebalan liat]
-------------------- = ___ persen liat
[total ketebalan]
[ketebalan silt]
-------------------- = ___ persen silt
[total ketebalan]
[ketebalan pasir]
-------------------- = ___ persen pasir
[ketebalan total]
13. Gunakan segitiga tekstur tanah dan
lihat klasifikasi tekstur tanah.
Bahan Perkuliahan Kimia
Lingkunganmd_gunamantha-Analis
Kimia-FMIPA-UNDIKSHA

Anda mungkin juga menyukai