PEMBANGUNAN INDUSTRI
KERTAS
(KENAIKAN AIR LARIAN DAN
KENAIKAN LAJU EROSI )
OLEH :
LUH PUTU AYU LAKSHEMINI OKA
KENAIKAN AIR
LARIAN
Q = CIA m3 / harihujan
Q = debit air lairan (m3
/ hari-hujan)
C = koefisien air larian
I = Intensitas hujan
( m/ hari-hujan)
A = luas daerah (m2 )
Contoh perhitungan :
Hutan yang akan mengalami kerusakan
diprakirakan 373 ha. Menurut perkiraan
koefisien air larian untuk hutan ialah 0,01
0,10. untuk keadaan hutan di daerah proyek
dan
kemiringan
lereng
koefisien
larian
diperkirakan sebesar 0,05
Koefisien
air
larian
lahan
pertanian
diprakirakan 0,25. intensitas rata-rata hujan
ialah 5 mm/hari-hujan. Dengan demikian
dampak kerusakan hutan terhadap besarnya air
larian ialah ?
Diketahui :
Y = 373 ha = 373 x 104
Cp = 0,25
Ch = 0,05
I = 5 mm/hari-hujan = 5 x 10-3
Q = (Cp Ch) x I x Y m3/ hari-hujan
= (0,25-0,05) x (5x10-3 m/hari-hujan) x
(373x104 m2)
= 3730 m3 / hujan-hari
Sifat dampak
Dampak bersifat lokal, terbalikkan;
efek dampak menyebar ke daerah
hilir aliran sungai
KENAIKAN LAJU
EROSI
E=RKLSC
P
R 0,41 H
1,09
Lo
22
1, 4
( s)
S
9
Dengan s = kemiringan
lereng (%)
E f RKLS . C.P
CONTOH PERHITUNGAN
Dampak kerusakan hutan ialah 373ha yang akan
ditanami oleh petani dengan tanaman campuran
(tanah kering). Nilai CP untuk hutan ialah 0,01 dan
untuk tanaman campuran ialah 0,43
Curah hujan tahunan pada stasium meteorologi
terdekat ialah 2000 nm. Nilai R dihitung dari rumus
1, 09
R 0,41 H
0,41 2000
1625,20
1, 09
Lo
22
25
22
1,07
s
S
9
1, 4
12
9
1,50
1, 4
Sifat dampak
Dampak bersifat lokal, terbalikkan;
efeknya menyebar ke hilir daerah
aliran sungai dalam bentuk kenaikan
kadar lumpur sungai, pedangkalan
sungai, waduk dan saluran irigasi,
serta penurunan produksi ikan dan
nilai estetis sungai.