2
“ KEKRITISAN DAS “
DIBUAT OLEH : KELOMPOK 3
A. Cara Deliniasi DAS
Menurut Dictionary of Scientific and technica term (Lapedes et al., 1974) Das
(Watershed) diartikan sebagai suatu kawasan yang mengalirkan air kesatuan sungai utama
kemudian dikemukakan oleh Manan ( 1978 ) bahwa Das adalah suatu wilayah penerima
air hujan yang dibatasi oleh punggung bukit atau gunung, di mana semua curah hujan
yang jatuh di atasnya akan mengalir di sungai utama dan akhirnya bermuara ke laut.
Delineasi DAS adalah proses penentuan sebuah area yang berkontribusi mengalirkan
curah hujan (input) menjadi aliran permukaan pada satu titik luaran (outlet).
Adapun data dan software yang digunakan dalam delineasi DAS adalah
1. Data
a. DEM
b. Kontur
c. Titik Elevasi
2. Software
a. Arc Gis
b. Map Windows
c. Qgis
d. Arc Info.
e. HEC-HMS (Hydrologic Engineering Center-Hydrologic Modeling System).
Tingkat ketelitian delineasi dari suatu DAS bergantung pada tingkat akurasi dan
resolusi data terrain atau digital elevation model (DEM) yang tersedia. Beberapa data
DEM yang tersedia untuk wilayah seperti di Indonesia diantaranya seperti data SRTM
(Shuttle Radar Topography Mission) dan ASTER GDEM (Advanced Spaceborne
Thermal Emission and Reflection Radiometer – Global Digital Elevation Model). Tingkat
akurasi delineasi DAS menggunakan data SRTM adalah lebih baik dibandingkan jika
menggunakan data ASTER GDEM.
B. Metode Analisis Kekritisan DAS
Analisa Tingkat Kekritisan Daerah Aliran Sungai (DAS) menggunakan Sistem
Informasi Geografi (GIS). Hal tersebut dilakukan melalui elevasi permukaan bumi yang
direpresentasikan dalam bentuk Digital Elevation Model (DEM) dengan menggunakan
perangkat lunak berbasiskan Sistem Informasi Geografi memberikan kemudahan dalam
melakukan pengolahan data dan analisa spasial kondisi fisik di Sub Daerah Pengaliran
Sungai(DPS).
Adapun parameter yang digunakan Kekritisan DAS yaitu:
1. Tingkat Erosi
2. Kerentanan gerakan tanah
3. Tingkat bahaya banjir
4. Ketersediaan air
Untuk Data Yang Dibutuhkan dalam menganalisis kekritisan DAS mencakup, yaitu:
Data curah hujan dari tahun ke tahun diperoleh dari Balai PSDA di daerah yang
Akan kita teliti.
Peta Topografi dari BAKOSURTANAL.
Peta tataguna lahan sub DPS
Peta jenis tanah sub DPS
Peta solum tanah, peta tekstur tanah, dan Peta struktur tanah
Data pengambilan contoh tanah dan Analisa butiran metode hidrometer