Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE

TERHADAP PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN


(STUDI KASUS SUB DAS SIDOKARE, SIDOARJO)
Aliyatul Raidah, Faradillah Saves, ST., MT.
aliyatulraidah@gmail.com, faraasaves@gmail.com
Univeristas 17 Agustus 1945 Surabaya

ABSTRAK
Perkembangan pembangunan merupakan konsekuensi dari bertambahnya jumlah
penduduk. Pertumbuhan penduduk yang pesat menuntut kebutuhan lahan untuk pemukiman
sehingga berakibat pada perubahan tata guna lahan. Tata guna lahan yang tidak
memperhatikan kegunaan wilayah bisa mengakibatkan masalah banjir. Salah satu daerah
yang bermasalah dengan banjir adalah Kelurahan Sidokare, Sidoarjo.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak perubahan tata guna lahan yang
terjadi khususnya di bidang pengairan sehingga dapat dicari solusi agar tidak sampai terjadi
genangan atau banjir khususnya di Sub DAS Sidokare.
Hipotesis dari penelitian ini yaitu perlu diadakannya normalisasi sistem drainase dan
pembuatan rumah pompa di beberapa ruas saluran primer.
Kata Kunci : Tata guna lahan, Sistem drainase, Debit

ABSTRACT
Development progress is consequence of the increase of the population. Rapid
population growth demanded the need of land for settlement so as to result in a change of
land use. Land use that is not paying attention to the usefulness of the region could lead to the
flooding problem. One of the areas troubled by floods is the village Sidokare, Sidoarjo.
The purpose of this research is to find out the impact of changes in land use that
occurs specifically in the field of irrigation so as to look for solutions so as not to flood
inundation or occur particularly in Sub DAS Sidokare.
The hypothesis of this research that is necessary to hold the normalization of
drainage system and production of pump house in some sections of primary channels.
Key words: land use, drainage system, Debit

PENDAHULUAN Berdasarkan rumusan masalah diatas maka


Tingginya curah hujan di sebagian rumusan masalah dari penilitian ini adalah:
wilayah Jawa Timur berdampak kepada 1. Berapa besar debit limpasan yang
timbulnya genangan atau banjir di wilayah terjadi di wilayah Sidokare akibat
Kabupaten Sidoarjo. Salah satu wilayah perubahan tata guna lahan?
yang berpotensi tergenang banjir adalah 2. Bagaimana rencana dimensi
Kelurahan Sidokare. penampang saluran pada sistem
Pertumbuhan kota dan sektor drainasenya?
lainnya menimbulkan dampak yang cukup Tujuan penelitian ini adalah sebagai
besar pada siklus hidrologi, sehingga berikut :
berpengaruh besar terhadap sistem 1. Mampu menghitung debit limpasan
drainase. Sistem drainase di wilayah yang terjadi akibat adanya perubahan
Sidokare kurang baik, padahal genangan tata guna lahan di wilayah Sidokare,
banjir di wilayah Sidokare dekat dengan Sidoarjo.
mesin pompa penyedot air, namun pompa 2. Untuk mengetahui dimensi dan bentuk
belum bisa maksimal berperan. penanmpang yang akan dibutuhkan.
Faktor penyebab banjir itu seperti Manfaat yang diharapkan adalah sebagai
sungai meluap, kotoran sampah ada di berikut :
saluran gorong-gorang dan sungai. 1. Mengembangkan pengetahuan dalam
Sehingga menyebabkan debit volume air perencanaan sistem drainase.
makin tinggi dan terjadi banjir saat hujan
deras.
2. Mengaplikasikan teori yang didapatkan air hujan atau pemampatan sehingga
di kampus dengan kenyataan yang ada meluber.
di lapangan. Pengertian Hidrologi
3. Sebagai persyaratan dalam mencapai Hidrologi adalah cabang ilmu
gelar Sarjana Teknik Sipil sekaligus Geografi yang mempelajari pergerakan,
elah menyelesaikan pendidikan di distribusi, dan kualitas air di seluruh bumi,
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. termasuk siklus hidrologi dan sumber daya
Penelitian ini akan dibatasi pada : air. Penelitian hidrologi juga memiliki
1. Wilayah pokok pembahasan masalah kegunaan lebih lanjut bagi teknik
hanya pada wilayah Sidokare lingkunga, kebijakan lingkungan, serta
2. Tidak menghitung anggaran biaya perencanaan.
pembuatan saluran Hidrologi juga mempelajari
3. Data yang digunakan menggunakan perilaku hujan terutama meliputi periode
data curah hujan 10 tahun terakhir ulang curah hujan karena berkaitan dengan
perhitungan banjir serta rencana untuk
TINJAUAN PUSTAKA setiap bangunan teknik sipil.
Pengertian Drainase Analisis Hidrologi
Drainase adalah pembuangan Analisis hidrologi merupakan
massa air secara alami atau buatan dari faktor yang paling berpengaruh untuk
permukaan atau bawah permukaan dari merencanakan besarnya sarana
suatu tempat. Pembuangan ini dapat penampungan dan pengaliran. Hal ini
dilakukan dengan mengalirkan, membuang diperlukan untuk dapat mengatasi aliran
atau mengalihkan air. Irigasi dan drainase permukaan yang terjadi agar tidak
merupakan bagian penting dalam penataan mengakibatkan terjadinya genangan.
sistem penyediaan air di bidang pertanian Analisis Frekuensi Data Hidrologi
maupun tata ruang. Data yang diperlukan untuk
Sistem Jaringan Drainase menunjang teori kemungkinan ini adalah
Sistem jaringan drainase perkotaan minimum 10 besaran hujan atau debit
umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu: dengan nilai tertinggi dalam setahun
a. Sistem Drainase Makro jelasnya diperlukan data minimum 10
b. Sistem Drainase Mikro tahun.
Jenis-jenis Drainase Karena terbatasnya data debit
Drainase dibedakan menjadi maka perkiraan besarnya limpasan,
bebrapa bagian, yaitu : khususnya untuk daerah aliran yang tak
a. Menurut sejarah terbentuknya : terlampau besar, dihitung berdasarkan
1) Drainase alamiah hubungan curah hujan terhadap aliran dan
2) Drainase buatan analisa frekuensi curah hujan. Untuk
b. Menurut letak saluran : daerah aliran yang mempunyai beberapa
1) Drainase permukaan tanah pos hujan, berbagai pertimbangan harus
2) Drainase bawah tanah ditinjau supaya didapat harga ekstrim dari
c. Menurut Konstruksi : rata-rata curah hujan didalam daerah
1) Saluran terbuka tersebut.
2) Saluran tertutup Analisa Intensitas Curah Hujan
d. Menurut fungsi : Intensitas curah hujan adalah
1) Single Purpose ketinggian curah hujan yang terjadi pada
2) Multy Purpose kurun waktu dimana air tersebut
Pengertian Banjir berkonsentrasi. Intensitas curah hujan
Banjir ialah bencana alam yang dinotasikan dengan huruf “I” dengan
sering terjadi di banyak kota dalam skala satuan (mm/jam), yang artinya tinggi
yang berbeda di daratan yang biasanya curah hujan yang terjadi sekian mm dalam
kering. Hal itu dapat terjadi sebab jumlah kurun waktu per jam.
air yang ada di danau, sungai, ataupun Debit Air Hujan/Limpasan
daerah aliran air lainnya yang melebihi Debit air hujan atau debit limpasan
kapasitas normal akibat adanya akumulasi adalah apabila intensitas hujan yang jatuh
di suatu Daerah Aliran Sungai melebihi
kapasitas infiltrasi, setelah laju infiltrasi Rumus yang digunakan adalah rumus
terpenuhi air akan mengisi cekungan- manning yang menggunakan faktor
cekungan tersebut penuh, selanjutnya air kekerasan permukaan, kemiringan
akan mengalir diatas permukaan tanah. dasar saluran, luas penampang basah
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan serta jari-jari hidrolik. Dari perhitungan
Tata Guna Lahan kemudian dapat diketahui debit mampu
Dalam hal ini Sumaatmadja atau tidak terhadap perencanaan tata
(1988:190) berpendapat bahwa perubahan guna lahan yang otomatis sistem
fungsi lahan mengubah tata ruang dengan drainasenya berubah.
keseimbangannya. Pergeseran fungsi lahan Analisis dan Ulasan Saluran
dengan perubahan tata ruang tanpa Mengevaluasi kapasitas tampung,
memperhatikan kondisi geografis yang bila muka air melebihi/melewati saluran
meliputi segala aspek alamiah dengan daya berarti kapasitas tampung tidak mencukupi
dukungnya dalam jangka panjang akan atau dapat dikatakan masih menyebabkan
berdampak negatif terhadap lahan dan banjir. Maka perlu dilakukan evaluasi
lingkungan bersangkutan, khususnya ulang dengan cara menghitung dimensi
kehisupan manusia. saluran yang ada. Apabila kapasitas
tampung mencukupi, maka penelitian
METODE PENELITIAN selesai.
Metode penelitian yang digunakan Penarik kesimpulan
adalah metode deskriptif, yaitu metode Alur penelitian diambil dari urutan
yang menjelaskan obyektif (sebenarnya) pada teknik analisa data. Berikut
pada suatu keadaan yang menjadi objek merupakan alur penelitian yang digunakan:
studi. Lokasi penelitian ini dilakukan di
Kelurahan Sidokare, Sidoarjo. MULAI
Metode pengumpulan data yang
digunakan merupakan data yang diperoleh Studi Litratur
dari tangan kedua yang mana berupa
lembaga yang berkaitan seperti dinas
pekerjaan umum, badan perencanaan dan Survey Lapangan
pembangunan daerah serta dinas terkait
lainnya. Data- data selanjutnya dianalisa Pengumpulan Data
melalui berbagai metode. Data yang
dimaksud adalah : Data Sekunder :
1. Data curah hujan -Data Curah Hujan
Data Primer: -Peta Topografi
2. Peta Topografi -foto saluran -Peta Jaringan
3. Peta jaringan drainase eksisting -foto kondisi Drainase Existing
4. Landuse eksisting lahan eksisting -Landuse Existing
5. Landuse rencana -Landuse Rencana
Teknik analisa data adalah cara
menganalisa data yang ada untuk dapat
dianalisa dan ditarik kesimpulan. Berikut
ini teknik analisa data yang digunakan
pada penelitian ini : Analisa Data
1. Analisa Hidrologi yang terdiri atas :
a. Analisa dengan Metode distribusi A
log pearson III
b. Perhitungan curah hujan rancangan
c. Uji Chi-Kuadrat
d. Uji Smirnov-Kolmogorov
e. Perhitungan debit banjir eksisting
dan rencana menggunakan metode
rasional
2. Analisa Hidrolika
PENUTUP

A Kesimpulan
Hipotesis dari penelitian ini yaitu
perlu diadakannya normalisasi sistem
drainase dan pembuatan rumah pompa di
Analisa Hidrolika: Analisa Hidrologi: beberapa ruas saluran primer.
-Analisa Sub DAS -Analisa dengan metode
distribusi log pearson III
Dari hasil evaluasi dapat
Sidokare
-Perhitungan curah hujan disimpulkan bagaimana merencanakan
-Analisa tata guna
lahan eksisting dan rancangan dimensi saluran yang di akibatkan oleh
rencana -Uji Chi-kuadrat perubahan tata guna lahan, agar kondisi
-Analisa jaringan -Uji Smirnov-Kolmogorov eksisting yang semula selalu terjadi banjir
drainase -Perhitungan debit banjir dapat di tanggulangi dengan re-design
saluran dan sistem drainasenya.

DAFTAR PUSTAKA
Analisis dan Ulasan Saluran
Suripin. 2004. Sistem Drainase
Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi.
Kesimpulan Semarang.
SNI03.3424.1994 Tata Cara
Perencanaan Drainage Permukaan
SELESAI Jalan.
SNI 03.2406.1991 Tentang Tata Cara
Perencanaan Drainase.
Soemarto,CD. 1995. Hidrologi Teknik.
Nova. Bandung.
Hasmar, H.A. Halim. 2012. Drainase
Terapan. UII, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai