“ DRAINASE TERAPAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Drainase Terapan
DISUSUN OLEH :
NIM : 3201801086
2021
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
hidayah-nya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan makalah yang kami buat
ini. Makalah yang berjudul “Perhitungan Debit Banjir Rencana Gang Surya, Jalan Sei Raya
Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Drainase
Terapan.
Keberhasilan dan kelancaran dalam melaksanakan dan pembuatan laporan ini juga
mendapatkan bantuan dan dukungan dari pihak-pihak lain. Untuk itu tidak lupa penulis
makalah ini. Oleh sebab itu, apabila masih terdapat kesalahan maupun kekurangan didalam
makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah Perhitungan Debit Banjir Rencana Gg Surya, Jalan Sei Raya
Dalam,, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat”
Demikian kata pengantar dari kami. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua Amin.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diketahui di kawasan tersebut belum memiliki
saluran drainase yang memadai sehingga sering terjadi genangan saat hujan turun, terjadi
sedimentasi serta tumbuhnya rumput – rumput liar. Untuk itu perlu direncanakan saluran
drainase yang benar.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Besar ini adalah:
Studi yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi kondisi dari saluran drainase
yang terdapat di Permukiman gang Surya, Sei Raya Dalam, Kota Pontianak. Saluran
drainase yang ada dapat berfungsi secara maksimum dalam mengurangi genangan yang
terjadi pada ruas jalan tersebut sehingga tercipta kondisi jaringan drainase yang baik dan
berkualitas dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan para
penghuni rumah serta penggunaan jalan tersebut.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan penulisan dari Tugas Besar ini adalah :
2. Analisa Hidrologi
Untuk dapat merencanakan penampang atau desain drainase, terlebih dahulu
dilakukan analisa. Adapun anlisa dan data yang diperlukan dalam perencanaan drainase
adalah:
a. Data Curah Hujan
Curah hujan yang diperlukan untuk perencanaan saluran drainase adalah curah hujan
rata-rata diseluruh daerah pengaliran (daerah tangkapan), bukan curah hujan pada
suatu titik tertentu. Curah hujan ini disebut dengan curah hujan wilayah / daerah dan
dinyatakan dalam milimeter.
b. Frekuensi Curah Hujan Rencana
Curah hujan direncanakan berdasarkan beberapa metode salah yaitu Metode
Gummbel. Periode Ulang Hujan
c. Periode ulang Hujan
Periode ulang hujan merupakan periode dimana suatu hujan dengan tinggi yang sama,
dapat berulang kembali kejadiannya sekali dalam periode waktu tertentu. Penetapan
periode ulang tahun untuk menentukan kapasitas / kemampuan suatu bangunan air.
d. Intesitas Curah Hujan
Intensitas curah hujan adalah besarnya curah hujan tertinggi yang dihitung dalam suatu
desain.
e. Debit Limpasan Hujan
Limpasan air hujan terus dihitung dengan metode Rasional yang banyak dipakai
khususnya dalam drainase jalan atau drainase kota.
2) Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek,
genangan air/banjir.
5) Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi bencana banjir
c. Menurut Fungsi
1). Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air
hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air limbah industri dan
lain – lain.
2). Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik
secara bercampur maupun bergantian.
d. Menurut Konstruksi
1). Saluran Terbuka. Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di
daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak
membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.
2). Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor (air
yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di kota/permukiman.
b. Pararel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang
cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan
dapat menyesuaikan diri.
c. Grid Iron
Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang
dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.
Gambar 4. Pola Jaringan Drainase Grid Iron
d. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar
e. Radial
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah.
c. Untuk mencari besarnya Yt, Yn dan Sn periode ulang berdasarkan tabel berikut ini :
N 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,49 0,49 0,50 0,50 0,51 0,51 0,51 0,51 0,52 0,52
5 96 35 7 28 57 81 02 20
20 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,53 0,53 0,53 0,53 0,53
25 52 68 83 96 09 20 32 43 53
30 0,53 0,53 0,53 0,53 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54
62 71 80 88 02 02 10 18 24 32
40 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54
36 22 48 53 58 63 68 73 77 81
50 0,54 0,54 0,54 0,54 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55
85 89 93 97 01 04 08 11 19 18
60 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55
21 34 27 30 33 35 38 40 43 45
70 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55
48 50 52 55 57 59 61 63 65 67
80 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55
69 70 72 74 76 78 80 81 83 85
90 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55
86 87 89 91 92 93 95 95 98 99
10 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56
0 00 02 03 04 06 07 08 09 10 11
N 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,949 0,967 0,983 0,997 1,009 1,020 1,031 1,041 1,049 1,056
6 6 3 1 5 6 6 1 3 5
20 0,062 0,069 1,069 1,081 1,086 1,091 1,096 1,100 1,104 1,108
8 6 6 1 4 5 1 4 7 6
30 0,112 1,115 1,119 1,122 1,125 1,128 1,131 1,133 1,136 1,138
4 9 3 6 5 5 3 9 3 8
40 0,141 1,143 1,145 1,148 1,149 1,151 1,153 1,155 1,157 1,159
3 6 8 0 9 9 8 7 4 0
50 0,160 1,162 1,163 1,165 1,166 1,168 1,169 1,170 1,172 1,173
7 3 8 8 7 1 6 8 1 4
60 0,174 1,175 1,175 1,178 1,179 1,180 1,181 1,182 1,183 1,184
7 9 9 2 3 3 4 4 4 4
70 0,185 1,186 1,187 1,188 1,189 1,189 1,190 1,191 1,192 1,193
9 3 3 1 0 8 6 5 3 0
80 0,193 1,194 1,195 1,195 1,196 1,197 1,198 1,198 1,199 1,200
8 5 3 9 7 3 0 7 4 1
90 0,200 1,201 1,202 1,202 1,203 1,203 1,204 1,204 1,205 1,206
7 3 0 6 2 8 4 9 5 0
10 1,206 1,206 1,207 1,207 1,208 1,208 1,208 1,209 1,209 1,209
0 5 9 3 7 1 4 7 0 3 6
Sx
Xt= X+ ( Yt−Yn )
Sn
e. Membuat tabel perhitungan besarnya curah hujan untuk periode ulang.
1) Mengetahui kondisi guna lahan dan panjang daerah pada masing-masing daerah
tangkapan berdasarkan lokasi yang di rencanakan.
2) Menghitung waktu yang diperlukan untuk mengalirkan udara dari titik yang
terjauh sampai masuk ke saluran terdekat dan waktu untuk mengalir dalam
saluran ketempat yang diukur (td).
3) Perhitungan Intensitas Curah Hujan
4) Menghitung Luas Daerah Pengaliran (C)
a. Menghitung Luas area atau catchment (A) = Lebar permukaan x panjang
permukaan.
b. Menghitung Koefisien Pengaliran (C)
5) Menghitung Besarnya Debit Air Rencana ( Q Rencana )
Perhitungan debit air rencana ( Q rencana ) berdasarkan data curah hujan.
PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Perencanaan
Untuk lokasi perencanaan drainase dan perhitungan debit banjir rencana
dilakukan di permukiman yang ada di Gang Surya, Jalan Sei Raya Dalam, Kecamatan
Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
3.2 Catchment Area
A1 25 x 18 450
A2 25 x 10 , 5 262,5
A3 25 x 10 , 5 262,5
A4 25 x 10 , 5 262,5
A5 25 x 10 , 5 262,5
A6 25 x 10 , 5 262,5
A7 25 x 10 , 5 262,5
A8 25 x 10 , 5 262,5
A9 25 x 10 , 5 262,5
A10 25 x 10 250
A11 25 x 10 , 5 262,5
A12 25 x 10 , 5 262,5
A13 25 x 10 , 5 262,5
A14 25 x 10 , 5 262,5
A15 20 x 15 300
A16 25 x 15 375
∑A 4787,5 m2
Tabel 2. Luas Kaplingan Wilayah B
B1 25 x 13 325
B2 25 x 10,5 262,5
B3 25 x 10,5 262,5
B4 20 x 10 200
B5 25 x 10,5 262,5
B6 25 x 10,5 262,6
B7 25 x 10,5 262,5
B8 25 x 10,5 262,5
B9 25 x 10,5 262,5
B10 25 x 10,5 262,5
B11 25 x 10,5 262,5
B12 25 x 10,5 262,5
B13 20 x 10 200
B14 25 x 10,5 262,5
B15 25 x 10,5 262,5
B16 25 x 10,5 262,5
B17 25 x 10,5 262,5
∑B 4662,5m2
= 200 m × 4 m
= 800 m2
1
Jumlah Catchment Area A = ∑ A + ( × Luas Jalan )
2
1
= 4787,5 m2 + ( × 800 m2)
2
= 5187,5 m2
1
Jumlah Catchment Area B = ∑ B + ( × Luas Jalan )
2
1
= 4662,5m2 + ( × 800 m2)
2
= 5062,5 m2
= 5187,5m2 + 5062,5 m2
= 10250 m2
Untuk analisa data hidrologi tentnag data curah hujan dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini :
Perhitungan analisa frekuensi curah hujan untuk menentukan besarnya intensitas curah
Standar deviasi S x =√ ∑ ¿ ¿ ¿
Σ X i 2.594 mm
X̄ = = =259 , 4 mm
n 10
Sx =
√ ∑ (Xi− X̄)2 =
n−1 √ 9962, 4 = 33,2706 mm
10−1
Tabel Nilai Yn
N 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,495 0,4996 0,5035 0,507 0,51 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,552
20
20 0,523
0,523 0,5252
0,5252 0,5268
0,5268 0,5283
0,5283 0,5296
0,5296 0,5309
0,5309 0,532
0,532 0,5532
0,5532 0,5343
0,5343 0,5353
0,5353
30
30 0,535
0,535 0,5371
0,5371 0,538
0,538 0,5388
0,5388 0,5402
0,5402 0,541
0,541 0,5418
0,5418 0,5418
0,5418 0,5424
0,5424 0,5432
0,5432
40
40 0,544
0,544 0,5422
0,5422 0,5448
0,5448 0,5453
0,5453 0,5458
0,5458 0,5463
0,5463 0,5468
0,5468 0,5473
0,5473 0,5477
0,5477 0,5481
0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5506 0,5504 0,5508 0,5511 0,5519 0,5518
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5506 0,5504 0,5508 0,5511 0,5519 0,5518
60 0,552 0,5534 0,5527 0,553 0,5533 0,5535 0,5538 0,554 0,5543 0,5545
60 0,552 0,5534 0,5527 0,553 0,5533 0,5535 0,5538 0,554 0,5543 0,5545
70 0,555 0,5552 0,5555 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
70 0,555 0,5552 0,5555 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,557 0,557 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,558 0,5581 0,5583 0,5585
80
90
0,557
0,559
0,557
0,5589
0,5572
0,5589
0,5574
0,5591
0,5576
0,5592
0,5578
0,5595
0,558
0,5595
0,5581
0,5596
0,5583
0,5596
0,5585
0,5595
90 0,559 0,5589 0,5589 0,5591 0,5592 0,5595 0,5595 0,5596 0,5596 0,5595
Jadi, nilai besarnya curah hujan untuk periode ulang (Xt) adalah 263,069 mm, untuk
lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel. Perhitungan besarnya curah hujan untuk
periode ulang.
Tabel Perhitungan Besarnya Curah Hujan Untuk Periode Ulang
T Yt Yn Sn Sx Xt X
Perhitungan dengan metode log person type III dilakukan dengan langkah sebagai
berikut :
1) Mengurutkan data curah hujan dari yang terbesar ke terkecil, pengurutan data curah
hujan.
2) Menghitung rata-rata curah hujan dengan metode log person type III.
Tabel Analisa Curah Hujan Dengan Metode Log Person Type III
Langkah Perhitungan :
log X i =log 288=2,4593
√ √
2
Ʃ ( log xi−log x ) 0,0013
Slogx = = =0,0136
n−1 10−1
10log 10 =102,4604
2,4604
Rt ( 10 )=10 Rt ( 10 )=288,6689 mm
Pada perhitungan analisa frekuensi data curah hujan dengan dua metode yaitu metode
gumbell dan metode log person type III diambil nilai yang terbesar yaitu 288,6689 mm
dari metode gummbell.
Tabel Nilai Curah Hujan Dari Metode Gumbell dan Metode Log Person Type III
Gumbell 288,6689mm
Log Person 288 , 60 mm
V : Kecepatan (m/detik) adalah 1,5 m/detik karena saluran dengan material beton,
sesuai dengan Tabel 17 .
Penyelesaian :
[ ]
0,167
2 nd
to = 3
x 3 , 28 x L0 x
√s
Dengan :
tc = t 0 + t d
[ ]
0,167
2 0.020
(t 0) Jalan = 3 x 3 , 28 x 2 x = 0,922 menit
√ 0 ,02
[ ]
0,167
2 0,020
(t 0) Luar rumah = x 3 , 28 x 7 , 5 x = 1,087 menit
3 √ 0 ,04
t 0 = 3,148 menit
656 ,38
(t d) = = 7,293 menit
60 .1, 50
[ ] [ ]
2 2
R 24 3 140,384 mm 24 3
I= = =158,5819 mm / jam
24 tc 24 0 , 17
3. Koefisien Pengaliran (C )
Koefisien pengaliran dihitung berdasarkan luas daerah pengaliran.
Atotal = 2.100 m2
Debit saluran rencana (Qhujan) dapat dihitung dengan menggunakan data- data :
A : Luas daerah penangkapan hujan (km2), pada Tabel 5 dengan total luas
17025,0m2 = 0,0017025 km2
C : koefisien pengaliran = 0,7
I : Intensitas curah hujan (mm / jam), 415,83 mm / jam
Qhujan=0,278 x C x I x A
= 0,278.0,45.415,83.0,0021 Km2
= 0,109 / m2 detik
Kota Kubu Raya pada semester II tahun 2019 memiliki jumlah penduduk sebanyak
570,914 jiwa, jadi kota Kubu Raya termasuk kedalam kategori wilayah kota besar. Untuk
kota besar, pemakaian air (liter/orang/hari) berjumlah 170 liter/orang/hari, sesuai Tabel 20
berikut :
Pemakaian Air
No Kategori Wilayah
Liter/Orang/Hari
1 Kota Metropolitan 190
2 Kota Besar 170
3 Kota Sedang 150
4 Kota Kecil 130
5 Desa 100
Sumber : Eva Ryanti, 2016, Buku Ajar Rekayasa Hidrologi, Politeknik Negeri
Pontianak.
Jumlah orang dalam satu rumah di Permukiman Gang Surya, Kabupaten Kubu Raya
dapat diketahui dari Tabel – Tabel berikut :
Tabel 9 Jumlah Rumah Tangga dan Rata-Rata Rumah Tangga
Rata - Rata
Banyaknya
Rumah Tangga
Kabupaten / Kota Anggota Rumah
Tangga
Tabel 10 Jumlah Penduduk Rumah Tangga dan Rata - Rata Anggota Rumah Tangga
Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Rata- rata Jumlah
No Kecamatan
(Jiwa) Tangga Rumah Tangga
1 Batu Ampar 36,844 8,853 4,16
2 Terentang 11,389 3,091 3,68
3 Kubu 38,904 9,314 4,18
4 Teluk Pakedai 20,747 4,735 4,38
5 Sungai Kakap 117,402 27,671 4,24
6 Rasau Jaya 27,243 6,8 4,01
7 Sungai Raya 213,767 49,973 4,28
8 Sungai Ambawang 78,885 16,794 4,70
9 Kuala Mandor B 25,733 5,979 4,30
Tahun 2018 570,914 133,21 4,21
Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya
Dari Tabel 21 diketahui jumlah orang dalam satu rumah di Permukiman Gang surya,
Jalan Kabupaten Kubu Raya , sejumlah 4,35 (Kabupaten Kubu Raya) dan dari 4,28 Tabel 22
(Sungai Raya). Jadi jumlah orang dalam satu rumah diambil 5 orang/rumah.
Dari data kebutuhan air bersih (liter/orang/hari) dan jumlah orang setiap rumah
(orang/rumah) dapat dihitung Qlimbah dengan langkah sebagai berikut:
1. Data
Jumlah Rumah (Nomenklatur) : 35 Rumah
Jumlah Orang/Rumah : 5 orang/rumah
Kebutuhan Air Bersih : 170 liter/orang/hari
Jumlah Jiwa : Jumlah rumah x Jumlah orang
: 35 rumah x 5 orang/rumah
: 175 jiwa
2. Menghitung Qdomestik
Q domestik = 175 x 100 = 17500 lt / org / hari
= 0,0002 m³ / detik
Debit total rencana (Qtotal) dapat dihitung dengan menjumlahkan debit hujan dan debit
limbah.
= 0,109 m3/det
( ) x2d
2
0,109 x 0,015 1 2
= d 3
√ 0,0005 2
()
2
d3
0,0731= 2
x 2 d2
3
2
( )
2
3
d 2
0,0731= x 2d
1,5874
8
3
2d
0,0731=
1,5874
8
3
0,0731=1,2599 d
8
0,0731
=d 3
1,2599
8
3
0,1728=d
√8 0 , 17283=d
0,5180 m=d
h) Nilai b
b = 2d
= 2 x 0,5180 m
= 1,036 m
2. Kontrol kapasitas penampang
Berdasarkan perhitungan diatas maka didapat kedalaman yang digenangi air
2
3 Q xn
(d) = 0,5180 m, maka dapat dikontrol bahwa faktor penampang R x A>
√ Is
(debit desain), sehingga dapat dilakukan analisa seperti dibawah ini :
Q x n 0,109 x 0,015
= =0 , 7311
√ Is √ 0,0005
( )
2 2
3 1
R x A= 0 , 5180 3 x 0,5180 x 1,036=0,730
2
2
3 Qxn
R x A≥
√ Is
0,731≥ 0,730 (Ok)
3. Kontrol kecepatan
Dalam kontrol kecepatan dilakukan dengan syarat Vrencana < Vizin. Dengan
data-data perhitungan sebagai berikut :
Vizin = 1,5 m/det, saluran dati beton sesuai Tabel 17
1
R = d
2
1
= x 0,5180 m
2
= 0,259m
Is = 0,05 %
N = 0,015 untuk material saluran drainase beton cor
berdasarkan Tabel 23
2 1
1
Vrencana = x R 3 x Is 2
n
2 1
1 2
= x 0,25885 3 x ( 0 , 05 % )
0,015
2 1
1 2
= x 0,25885 3 x ( 0,0005 )
0,015
= 0,60547 m/detik < 1,5 m/detik (Ok)
Setelah dilakukan perhitungan kontrol kecepatan (Vrencana) dengan
menggunakan kemiringan saluran Is 0,05 % didapat Vrencana<Vizin (oke).
4. Menghitung tinggi jagaan
Tinggi jagaan merupakan jarak vertical dari puncak saluran ke permukaan air.
Fungsi jagaan digunakan untuk menjaga adanya faktor-faktor yang
memungkinkan terjadinya penambahan debit.
Berdasarkan SNI 03-3414-1994 Tinggi jagaan (w) untuk selokan samping dapat
dihitung dengan langkah berikut :
w = √0 , 5 x d
w = √ 0 , 5 x 0,5180 m
w = √ 0,259 m
w = 0,5089m
5. Data hasil perhitungan
Dari hasil perhitungan perencanaan saluran drainase di Permukiman Gang
Mustika 1, Jalan Parit Bugis, Kabupaten Kubu Raya didapat hasil sebagai
berikut :
a) Lebar saluran (b) = 1,2756 m ~ 1,3 m
b) Kedalaman saluran (d) = 0,5180 m ~ 0,52 m
c) Tinggi jagaan (w) = 0,5089m ~ 0,51 m
d) Kemiringan saluran (Is) = 0,05 %
Sumber : Sketsa Pribadi
Gambar 1 Dimensi Drainase 1
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perhitungan saluran drainase yang telah dilakukan di Permukiman
Gang Surya, Sei Raya Dalam Kabupaten Kubu Raya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Luasan Catchemnt Area di Permukiman Gang Mustika 1, Jalan Parit Bugis, Kabupaten
Kubu Raya adalah 10250 m2.
2) Debit rencana didapatkan dengan penjumlahan antara Qhujan dan Qlimbah domestic
menghasilkan 0,109 m3/det.
3) Saluran drainase direncanakan menggunakan penampang persegi panjang dengan dimensi
saluran terdiri dari lebar saluran (b) 1,3 m, kedalaman saluran (d) 0,52 m, tinggi jagaan 0,51
m, dan kemiringan 0,05%.
b. Saran
1. Dalam menentukan kapling rumah diperluka ketelitian agar bangunan yang
2. Perhitungan debit rencana harus dengan teliti dan sesuai dengan peraturan