Intan Puspita Ardi1, I Nyoman Norken2, dan Gusti Ngurah Kerta Arsana2
1
Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
E-mail: intanpuspitaardi@ymail.com
Abstrak: Saat ini banjir dan genangan air seringkali terjadi di beberapa wilayah di Kota Denpasar. Hal ini sering
menimbulkan kerugian berupa terganggunya aktivitas masyarakat, terganggunya arus lalu lintas dan kerugian
material. Berkurangnya daerah resapan mengakibatkan terbatasnya kapasitas saluran drainase yang ada saat ini
sehingga fungsi dari saluran tersebut kurang optimal. Salah satu saluran drainase yang bermasalah di kota Denpasar
adalah Sungai/Tukad Loloan karena pada daerah sekitar saluran sering terjadi banjir akibat meluapnya air pada
musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di wilayah Tukad Loloan
dengan mengevaluasi kapasitas saluran .
Metode perhitungan analisis curah hujan rencana menggunakan Metode Log Person Type III dengan curah hujan
harian maksimum rata-rata menggunakan data dari Stasiun Sanglah dan Sumerta dengan metode polygon Thiessen.
Selanjutnya untuk perhitungan debit banjir rencana menggunakan Metode Rasional dan Hidrograf SCS.
Dari hasil perhitungan saluran sekunder didapatkan penampang saluran yang dibutuhkan lebih besar daripada
penampang saluran yang ada sehingga harus dilakukan perubahan dimensi saluran sesuai dengan hasil perhitungan.
Sedangkan pada bagian hulu perlu penambahan dimensi karena diperlukan aliran lebih besar dan penampang yang
ada tidak mampu menampung debit banjir rencana. Saluran direncanakan dengan bentuk penampang ekonomis
yaitu kombinasi persegi panjang pada bagian atas dan trapesium bagian bawah.
Abstract: Currently flood and waterlogging often occur in several areas of the City of Denpasar. This often leads
to losses in the form of disruption of community activities, disruption of traffic flow and material losses. Decreased
catchments resulted in limited drainage capacity available today so that the function of the channel was less than
optimal. One of the drainage problems in the City of Denpasar is Loloan River where flooding often occurs in
the area around the canal due to rising water during the rainy season. This study aimed to address the flooding
problems in the area of Loloan River by evaluating the capacity of the channel.
The method of calculating rainfall analysis plan used Log Person Type III Method where the maximum average
daily rainfall used the data from Sanglah and Sumerta stations with Thiessen Polygon method. Furthermore, the
calculation of flood discharge plans used the Rational Method and SCS Hydrograph.
From the analysis results, it was found that the secondary channel required cross section channel larger than the
one already available so that there should be a change of channel dimensions in accordance with the results of
computation. While in the upstream area, there was a need to increase the dimensions because the larger flow was
needed and the existing cross-section was unable to accommodate the flood discharge. The channel was planned
to be built with an economic cross-sectional shape with a combination of rectangular at the top and trapezoidal
at the bottom.
Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 29
• • Vol. 19 No. 1 • Januari 2015
30 • Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali
Analisis Saluran Drainase Primer dan Sekunder ................................ Intan Puspita Ardi, I Nyoman Norken, dan Gusti Ngurah Kerta Arsana
Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 31
• • Vol. 19 No. 1 • Januari 2015
32 • Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali
Analisis Saluran Drainase Primer dan Sekunder ................................ Intan Puspita Ardi, I Nyoman Norken, dan Gusti Ngurah Kerta Arsana
S.Sedap
Analisis Intensitas Curah Hujan SS11 68.40 0,64 0,6 7,38 7,80
Malam I
Rumus Intensitas Curah Hujan yang S.Sekuta SS12 24,15 1,48 0,6 5,96 6,29
dipakai untuk merancang Grak IDF adalah S.Pungutan SS13 32,07 2,05 0,6 11,0 11,61
Rumus Sherman karena memiliki hasil yang
S.Bumi Ayu SS14 40,09 1,05 0,6 7,05 7,45
paling optimum dalam perbandinganya dengan
rumus Mononobe. Dengan perolehan hasil pada
tabel berikut
Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 33
• • Vol. 19 No. 1 • Januari 2015
Tabel 6. Perhitungan Debit Teoritis Periode Tabel 9. Perbandingan Debit Teoritis Periode
Ulang 25 tahun Ulang 25Tahun dengan Kapasitas
Kode I (25 A
Qt 25 Saluran Eksisting
Nama Saluran C th (m2/ A eks Q eks Q 25 th
saluran th) (km2)
detik)
Nama Saluran (m2) (m (m3 Ket.
P1.Sedap /detik) /detik)
P1.4 57,69 1,14 0,6 11,01
Malam P1.Sedap
2,84 9,845 14,42 TM
Malam
P1.sedap P1.sedap
P1.3 32,95 2,302 0,6 12,65 1,86 4,017 12,653 TM
Malam II Malam II
P1.PenyaringanI 11,66 34,686 27,821 M
P2.By Pass P1.2 21,91 2,189 0,6 8,02
P1.Danau
23,78 65,358 2,206 M
Tempe
Metode Hidrograf SCS (Soil Conservation P2.By Pass 32,75 68,222 8,002 M
Service)
Untuk saluran P1.Penyaringan & P1.Danau Perhitungan Dimensi Teoritis
Tempe perhitungan debit rencana menggunakan Dimensi teoritis diperoleh dengan
metode hidrograf SCS karena luas DAS melebihi menggunakan cara trial and error. Untuk saluran
3,00 km2. yang tidak mampu menampung debit teoritis
maka direncanakan penampang berbentuk
Tabel 7. Perhitungan Debit Rencana Metode Persegi Panjang dan Trapesium. Untuk saluran
Hidrograf SCS Primer digunakan saluran tanah bersih n = 0,022
Nama tc tr tp Tp sedangkan untuk saluran sekunder digunakan
Qp
Pr saluran beton n= 0,013.
Saluran (jam) (jam) (jam) (jam) m3/dt
34 • Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali
Analisis Saluran Drainase Primer dan Sekunder ................................ Intan Puspita Ardi, I Nyoman Norken, dan Gusti Ngurah Kerta Arsana
Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 35