Anda di halaman 1dari 6

TS-011 p - ISSN : 2407 – 1846

e - ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Analisis Kapasitas Drainase Jalan Panjang Sampai Dengan Rumah Pompa


Kedoya Utara

Mohammad Imamuddin1*, Hufron Antoni1


1
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
*Corresponding Author: imamuddin0001@gmail.com

Abstrak
Kelurahan Kedoya Utara termasuk salah satu wilayah yang terdapat di Kota Administrasi Jakarta
Barat, merupakan salah satu wilayah rawan banjir. Tahun 2002 sampai saat ini Kelurahan Kedoya
Utara yang masih diliputi banjir yaitu Perumahan Green Garden yang arah alirannya mengarah ke
Rumah Pompa Kedoya Utara melalui crossing Jalan Panjang. Salah satu penyebab terjadinya banjir
yaitu terjadinya penyempitan saluran di crossing Jalan Panjang dan penyempitan beberapa titik
saluran sebelum Rumah Pompa Kedoya Utara. Tahun 2016 dilakukan pembangunan Rumah Pompa
Kedoya Utara yang bertujuan untuk mempercepat laju aliran yang menggenangi perumahan tersebut
sehingga banjir yang melanda perumahan tersebut dapat diminimalkan walau saat ini masih terjadi
genangan dikarenakan kapasitas saluran belum memadai. Dengan menganalisa penampang saluran
dengan menggunakan metode distribusi curah hujan menggunakan metode gumbell dihasilkan
intensitas curah hujan 5 tahun sebesar 127,58 mm/jam dengan debit sebesar 6,84 m³/detik, sementara
tampungan drainase eksisting sebesar5,95 m³/detik dengan penampang eksisting 2 x 2 m. Hasil
analisa kapasitas yang diperlukan agar tidak terjadi banjir yaitu dengan menormalisasikan saluran dari
ukuran penampang 2 x 2 m² menjadi 2 x 2,5 m² dengan Q yang dihasilkan sebesar 7,27 m³/detik.

Kata kunci: Banjir, Sistem Drainase, Penyempitan saluran

Abstract
Kedoya Utara Village is one of the areas in West Jakarta Administrative City, which is one of the
areas prone to flooding. In 2002 until now the Kedoya Utara Village was still flooded, namely the
Green Garden Housing, which was directed towards the North Kedoya Pumping House through
crossing Jalan Panjang. One of the causes of flooding is the narrowing of the channel in the crossing
of the Long Road and the narrowing of several channel points before the North Kedoya Pump House.
In 2016 the construction of the North Kedoya Pump House was aimed at speeding up the flow rate
that inundated the housing so that the floods that hit the housing complex could be minimized even
though there is still a flood due to inadequate channel capacity. By analyzing the cross section of the
channel using the rainfall distribution method using the gumbell method, a 5-year rainfall intensity of
127.58 mm / hour was produced with a yield of 6.84 m³ / sec, while the existing drainage reservoir
was 5.95 m³ / s with a cross section existing 2 x 2 m. The results of the analysis of the capacity needed
to prevent flooding is to normalize the channel from the size of the cross section 2 x 2 m² to 2 x 2.5 m²
with Q produced at 7.27 m³ / second.

Keywords: Flooding, Drainage System, Narrowing of channels

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2019 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 16 Oktober 2019
TS-011 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

1. PENDAHULUAN jatuh di atasnya ke sungaiyang akhirnya


Kelurahan Kedoya Utara termasuk bermuara ke danau atau laut (Manan,dalam
salah satu wilayah yang terdapat di Kota jurnal Sismanto 2009). DAS merupakan
Administrasi Jakarta Barat, merupakan salah satuangerak air yang bersifat bebas dari DAS
satu wilayah yang rawan banjir. Tahun 2002 lainnya, yaitudua buah DAS adalah DAS yang
sampai saat ini Kelurahan Kedoya Utara yang satu sama yanglainnya berbeda dalam hal
masih diliputi banjir yaitu Perumahan Green pengaliran air. Dengandemikian, suatu DAS
Garden yang arah alirannya mengarah ke secara jelas dapat dipandangsebagai satu
Rumah Pompa Kedoya Utara melalui crossing kesatuan ekosistem hidrologi, geografiatau
Jalan Panjang. Suatu kawasan perumahan yang unsur fisik lainnya dengan unsur
tertata dengan baik haruslah juga diikuti utamanyasumber daya tanah, air, flora, dan
dengan penataan sistem drainase yang fauna.
berfungsi untuk mengurangi atau membuang 2.2. Banjir
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan Banjir adalah peristiwa terbenamnya
sehingga tidak menimbulkan genangan air daratan(yang biasanya kering) karena volume
yang dapat menganggu aktivitas masyarakat air yangmeningkat.Banjir ada dua
dan bahkan dapat menimbulkan kerugian peristiwa.Pertama peristiwabanjir atau
sosial ekonomi terutama yang genangan yang terjadi pada daerah
menyangkutaspek kesehatan lingkungan yangbiasanya tidak terjadi banjir. Kedua
permukiman. peristiwa banjirterjadi karena limpasan air
Untuk mengatasi masalah genangan banjir dari sungai karenadebit banjir tidak
tersebut dibutuhkan saluran yang memadai mampu dialirikan oleh alur sungaiatau debit
yang direncanakan secara detail dan banjir lebih besar dari kapasitas
menyeluruh. pengaliransungai yang ada (Suripin, 2004).
Makadiperlukananalisahidrologiuntukdapatme 2.3. Drainase Perkotaan
nentukanbesarnya debit rencana.Kemudian 2.3.1 Umum
diperlukan data curah hujan Drainase yang berasal dari bahasa
untukmengetahuiintensitashujandalam 5 tahun, inggrisdrainage mempunyai arti mengalirkan,
sertamenentu-kan debit air maksimum pada menguras,membuang, atau mengalihkan
intensitashujantertinggi. air.Drainase secaraumum dapat didefenisikan
Makadapatdiketahuiberapakebutuhansaluran sebagai suatu tindakanteknis untuk
yang efektifuntuk area jalan panjang. mengurangi kelebihan air, baik yangberasal
Tujuan penelitian ini adalah dari air hujan, rembesan, maupun kelebihanair
1. Mengetahuipenyebabterjadinyagenangan irigasi dari suatu kawasan/lahan, sehingga
di Wilayah Rumah Pompa Kedoya fungsikawasan/lahan tidak terganggu.Drainase
Utara. dapat jugadiartikan sebagai usaha untuk
2. Memberi masukan kepada intansi yang mengontrol kualitas airtanah dalam kaitannya
berwenang untuk mengatasi persoalan dengan salinitas. Jadi, darinasemenyangkut
banjir di kawasanRumah Pompa Kedoya tidak hanya air permukaan tapi juga airtanah
Utara. (Suripin, 2004).
3. Mencarialternatif dan 2.3.2. Jenis-Jenis Drainase
memberikanrekomendasiatashasilevalua Jenis drainase dapat dikelompokkan
sisalurandrainase. Serta sebagaiberikut (Hadi Hardjaja, dalam jurnal
menanggulangigenangan–genangan Kusumo 2009):
yang ada di sekitar wilayah pemukiman. A. Drainase Menurut Sejarah Terbentuknya
1) Drainase Alamiah (Natural Drainage)
2. LANDASAN TEORI Drainase yang terbentuk secara alami dan
2.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) tidakterdapat bangunan-bangunan penunjang,
Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat saluran initerbentuk oleh gerusan air yang
diartikan bergerak karenagravitasi yang lambat laun
sebagai kawasan yang dibatasi oleh membentuk jalan air yangpermanen seperti
pemisahtopografis yang menampung, sungai. Daerah-daerah dengandrainase alamiah
menyimpan danmengalirkan air hujan yang yang relatif bagus akanmembutuhkan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2019 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 16 Oktober 2019
TS-011 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

perlindungan yang lebih sedikitdaripada 3) Mengendalikan erosi, kerusakan jalan,


daerah-daerah rendah yang tertindak dankerusakan infrastruktur.
sebagaikolam penampung bagi aliran dari 4) Mengelola kualitas air.
daerah anak-anaksungai yang luas. 2.4. Analisis Hidrologi
2) Drainase Buatan Analisis hidrologi merupakan langkah
Drainase yang dibuat dengan maksud dan yangpaling penting untuk
tujuantertentu sehingga memerlukan merencanakandrainase.Analisisini perlu untuk
bangunan-bangunankhusus seperti selokan dapat menentukan besarnya aliranpermukaan
pasangan batu, gorong-gorong,dan pipa-pipa. ataupun pembuangan yangharusditampung.
B. Drainase Menurut Letak Bangunannya Data hidrologi mencakup antara lain
1) Drainase Permukaan Tanah (Surface luasdaerah drainase, besar, dan frekuensi dari
Drainage)Saluran drainase yang berada di atas intensitashujan rencana. Ukuran dari daerah
permukaan tanahyang berfungsi untuk tangkapan air akanmempengaruhi aliran
mengalirkan air limpasanpermukaan. Analisis permukaan sedangkan daerahaliran dapat
alirannya merupakan analisis ditentukan dari peta topografi atau fotoudara.
open channel flow (aliran saluran terbuka). 2.5. Analisis Hujan
2) Drainase Bawah Permukaan Tanah 2.5.1.Hujan Kawasan (Daerah Tangkapan
(SubsurfaceDrainage)Saluran drainase yang Air)
bertujuan untuk mengalirkanair limpasan Data hujan yang diperoleh dari alat penakar
permukaan melalui media di bawahpermukaan hujan merupakan hujan yang terjadi hanya
tanah (pipa-pipa) dikarenakan padasatutempat atau titik saja (point
alasanalasantertentu. Ini karena alasan tuntutan rainfall).Mengingathujansangat bervariasi
artistik,tuntutan fungsi permukaan tanah yang terhadap tempat (space), makauntuk kawasan
tidakmembolehkan adanya saluran yang luas, satu alat penakar hujanbelum dapat
dipermukaan tanahseperti lapangan sepak menggambarkan wilayah hujantersebut.Dalam
bola, lapangan terbang, dantaman. hal ini diperlukan hujan kawasanyang
C. Drainase Menurut Konstruksinya diperoleh dari harga rata-rata curah
1) Saluran Terbuka hujanbeberapa stasiun penakar hujan yang ada
Saluran yang lebih cocok untuk drainase air di dalamatau di sekitar kawasan tersebut
hujanyang terletak di daerah yang mempunyai (Suripin, 2004).
luasan yangcukup, ataupun untuk drainase air 2.5.2. Cara Memilih Metode
non-hujan yangtidak membahayakan Pemilihan metode yang cocok untuk
kesehatan atau menganggulingkungan. dipakaipada suatu DAS dapat ditentukan
2) Saluran Tertutup denganmempertimbangkan tiga faktor
Saluran yang pada umumnya sering di pakai berikut(Suripin,2004):
untukaliran air kotor (air yang mengganggu A. Jaring-jaring pos penakar hujan dalam DAS
kesehatan ataulingkungan) atau untuk saluran B. Luas DAS
yang terletak ditengah kota. C. Topografi DAS
2.3.3. Pola Jaringan Drainase 2.6. Hujan Rencana
Suatu saluran pembuangan dibuat sesuai Penentuan besar hujan rencana memerlukan
dengankondisi lahan dan lingkungan datahujan jangka pendek atau kalau data
sekitarnya.Oleh karenaitu drainase bisa di tersebut tidakada maka dapat digunakan data
bangun dalam berbagai macampola jaringan hujan harianmaksimum, data ini kemudian
agar tercapai hasil yang optimal(Sidhartha dianalisismenggunakan beberapa distribusi
Karmawan, dalam jurnal Kusumo 2009). frekuensi.Adaempat jenis distribusi yang
2.3.5. Fungsi Drainase banyak digunakan dalambidang hidrologi yaitu
Drainase memiliki banyak fungsi, diantaranya distribusi Normal, LogNormal, Log Pearson
(Moduto, dalam jurnal Ainal Muttaqin 2011): III, dan Gumbel.Ada beberapa parameter
1) Mengeringkan daerah becek dan genangan statistik yang berkaitandengan analisis data
air. yang meliputi nilai rata-rata,simpangan baku,
2) Mengendalikan akumulasi limpasan air koefisien variasi, koefisienskewness
hujan yangberlebihan. (kecondongan atau kemencengan),
dankoefisien kurtosis (Suripin, 2004).

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2019 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 16 Oktober 2019
TS-011 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

digunakan untuk menentukan debit


3.METODE PENELITIAN banjir rencana.
3.1. Waktu dan tempat b. Analisis Hidrolika
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Analisi hidrolika digunakan untuk
Maret – April 2019 di kawasan Rumah Pompa mencari penampang saluran yang dapat
Kedoya Utara. menampung debit banjir rencana. Dari
Analisa hidrolika maka akan didapat
3.2. Metode Pengambilan Data data slope dan kecepatan aliran
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini penampang saluran.
adalah :
3.4. Prosedur Penelitian
1. Tahapan persiapan 1. Menghitung intensitas curah hujan 5 tahun
Dalam tahapan ini mempersiapkan untuk digunakan rumus Distribusi.
pengumpulan data, analisis data dan 2. Menghitung debit banjir rencana 5 tahun
membuat peta lokasi yang ingin ditinjau. menggunakan Metode Rasional.
a. Studi Pustaka 3. Observasi lapangan dimaksudkan untuk
Studi pustaka dimaksudkan untuk mengetahui dimana lokasi saluran atau tempat
membuka wawasan dan mendapat tinjauan Menghitung penampang saluran
arahan sehingga mempermudah dalam dengan rumus hidrolika yang di perlukan.
pengumpulan data, analisis data maupun
pembuatan laporan.
b. Observasi lapangan
Observasi lapangan dimaksudkan untuk 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui dimana lokasi saluran atau
tempat tinjauan dan keadaan saluran 4.1. Perhitungan Intensitas hujan 5 tahunan
tersebut. Dibawah ini merupakan perhitungan intensitas
2. Pengumpulan data hujan 5 tahunan dengan rumus distribusi.
Data yang dikumpulkan adalah data primer
dan data sekunder. Pada studi ini lebih Tabel 1. Data curah hujan 10 tahunan
banyak mengacu atau dipengaruhi oleh data DATA CURAH HUJAN BULANAN (mm)
Tahun
sekunder. Data tersebut antara lain sebagai JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
2008 47 200 45 90 9 20 3 30 4 35 40 39
berikut :
2009 85 39 67 51 38 21 30 7 25 39 32 38
a. Data primer yaitu data yang di dapat 2010 79 28 74 67 10 31 42 37 30 67 30 17
langsung dari pengukuran di lapangan : 2011 56 99 22 23 9 31 37 0 9 110 17 76
1. Panjang saluran 2012 26 16 39 90 31 22 1 0 4 30 37 29
2. Lebar saluran 2013 135 74 61 50 71 32 60 29 24 6 45 76
3. Kedalaman saluran 2014 104 97 96 80 13 20 37 35 23 11 26 89
4. Kemiringan saluran 2015 79 130 27 46 20 88 3 9 20 48
2016 78 148 54 16 49 100 45 28 21 54 15 31
Data sekunder yaitu data yang didapat
2017 52 73 29 47 37 126 31 9 86 31 25 54
dari instansi-instansi yang terkait
maupun data yang sudah pernah ada Sumber : BMKG
seperti data curah hujan.
3.3. Analisis data 4.2. DistribusiFrekuensiHujan
Tahapan alisis data dilakukan menghitung
data dengan rumus yang sesuai dengan Tabel 2. Hasil Kesesuaian Distribusi
penggunaannya. Frekuensi Berdasarkan Parameter Statistik
No Distribusi Syarat Hasil Kesimpulan
a. Analisis hidrologi Cs ≤ 1.1396 Cs = 1.09 Memenuhi
Analisis hidrologi digunakan untuk 1 Gumbel
Ck ≤ 5.4002 Ck = 5.37 Memenuhi
mengetahui besar debit banjir rencana Cs = 0 Cs = 1.09 Tidak memenuhi
2 Normal
pada perencanaan bangunan air. Data Ck = 3 Ck = 5.37 Tidak memenuhi
yang dipakai dalam analisis genangan Cs = 3 atau 3Cv Cs = 1.09 Tidak memenuhi
3 log Normal
Cv = 0.2 Tidak memenuhi
ini yaitu dari data curah hujan, dimana
tidak memiliki Cs = 1.09 Memenuhi
curah hujan salah satu data yang dapat 4 Log Pearson III
syarat Cv = 0.2 Memenuhi

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2019 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 16 Oktober 2019
TS-011 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

V = Kecepatan aliran
Sumber : Hasil perhitungan
n = Kekasaran Manning
Berdasarkan Uji frekuensi hujan dan uji R = Jari-jari hidrolis
kesesuaian distribusi yang telah dilakukan,
S = Kemiringan saluran
maka untuk selanjutnya perhitungan kapasitas
saluran drainase eksisting akan menggunakan
curah hujan rancangan metode Gumbel. A=2x2
= 4 m2
4.3 Intensitas Curah Hujan 2
1
V = 0,014
𝑥 0,663 𝑥 0,0007471/2
Intensitas hujan dihubungkan dengan durasi
hujan jangka pendek. Perhitungan intensitas V = 1,489 m/det
hujan kala ulang 5 tahun sebagai berikut :
Q=AxV
Q = 4 x 1,489
𝑅24 24 2/3
𝐼 = 𝑥( ) = 5,95 m3/det
24 𝑡𝑐
158,84 24 2/3 Q Hujan ( 6,84 m3/det ) < Q Saluran existing
𝐼 = 𝑥( )
24 0,283 (5,95 m3/det), maka kapasitas saluran tidak
𝐼 = 127,58 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚 mampu menampung debit hujan maksimal.

4.6. Menghitung penampang saluran


4.4 Debit Rencana 5 tahunan rencana
Untuk mencari debit rencana dapat Untuk mencari kapasitas penampang saluran
menggunakan rumus sebagai berikut: rencana dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
𝑄 = 0,278 𝑥 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴
𝑄 = 0,278 𝑥 0,839 𝑥 127,58 𝑥 0,23 Qsal = A x V
1 2
𝑄 = 6,84 𝑚3/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝐴 = 𝐵𝑥𝐻 𝑉 = 𝑥 𝑅 3 𝑥 𝑆 1/2
𝑛
Q = Debit rencana
A = Luas penampang basah
C = koefisien run off
B = lebar saluran
I = Intensitas hujan
H = Tinggi saluran
A = Luas area
V = Kecepatan aliran
4.5 Menghitung penampang saluran n = Kekasaran Manning
existing R = Jari-jari hidrolis
Untuk mencari kapasitas penampang saluran
dapat menggunakan rumus sebagai berikut: S = Kemiringan saluran

Qsal = A x V A = 2 x 2,5
1 2
𝑉 = 𝑥 𝑅 3 𝑥 𝑆 1/2 = 5 m2
𝐴 = 𝐵𝑥𝐻 𝑛 2
1
V = 0,014
𝑥 0,7143 𝑥 0,0007471/2
A = Luas penampang basah
B = lebar saluran V = 1,559 m/det

H = Tinggi saluran

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2019 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 16 Oktober 2019
TS-011 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Q=A x V
Q = 5 x 1,559
= 7,79 m3/det
Q Hujan ( 6,84 m3/det ) < Q Saluran rencana
(7,79 m3/det), maka kapasitas saluran mampu
menampung debit hujan maksimal.

5. SIMPULAN & SARAN


Dari hasil pembahasan, dapat disimpulkan
beberapa hal yaitu:

1. Saluran air dengan ukuran2 x 2 m dengan


kapasitas 5,95 m3/det tidak mampu
menampung debit hujan maksimal yaitu
6,84 m3/detik.

2. Perlu dilakukan normalisasi saluran dengan


ukuran2 x 2,5 m dengan kapasitas 7,79
m3/det, agar mampu menampung debit
hujan maksimal yaitu 6,84 m3/detik.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. (2016). SNI 2415


: 2016 Tata Cara Perhitungan Debit
BanjirRencana. Jakarta.

Jurnal Teknik Pengairan, Volume 9, Nomor 2,


November 2018, hlm 70-81.

Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3,


No. 1, Maret 2015

Suripin.2004. Sistem Drainase Yang


Berkelanjutan,Edisi Pertama, Andi,
Yogyakarta.

Wicaksono dkk, Analisa Kinerja Sistem


Drainase Terhadap Penanggulangan
Banjir Dan Genangan.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2019 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 16 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai