Anda di halaman 1dari 5

ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

PERENCANAAN PENAMPANG SALURAN DRAINASE


DI DESA TUMPATAN NIBUNG BATANG KUIS
KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA

Farhandi Agustama Maha, Rumilla, Anisah Lukman


Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara
farhandiagustamamaha@gmail.com; anisah@ft.uisu.ac.id

Abstrak
Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase
didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan
air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan
sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Data atau informasi yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Kepala Desa Tumpatan Nibung dan Studi Pustaka, data
primer diperoleh dari survey langsung di lapangan. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara
manual sesuai dengan metode rasional untuk menghitung debit hujan, dan rumus manning untuk debit saluran.
Setelah dilakukan perhitungan maka didapat dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase I adalah dengan
lebar dasar B = 0,679 m dan tinggi air h = 0,588 m, saluran drainase II adalah dengan lebar dasar B = 0,714 m
dan tinggi air h = 0,618 m dan saluran drainase III adalah dengan lebar dasar B = 0,67 m dan tinggi air h =
0,579 m dengan tinggi jagaan masing-masing saluran adalah 0,2 m. Tetapi di dalam pengerjaan saluran drainase
di lapangan menggunakan ukuran lebar dasar B = 1 m dan tinggi penampang h = 0.80 m. Penampang melintang
saluran berbentuk trapesium.

Kata-Kata Kunci : Saluran, Penampang, Drainase, Debit Hujan

I. Pendahuluan
II. Tinjauan Pustaka
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar
yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi 2.1. Pengertian Drainase
kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen Drainase adalah lengkungan atau saluran air di
penting dalam perencanaan kota (perencanaan permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk
infrastruktur khususnya). secara alami maupun dibuat manusia. Dalam bahasa
Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di
drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, permukaan tanah atau gorong – gorong dibawah
membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur
drainase didefinisikan sebagai serangkaian suplai air demi pencegahan banjir.
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau Drainase mempunyai arti mengalirkan,
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara
lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian
optimal. Drainase yaitu suatu cara pembuangan bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau
kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau
daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara
yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. optimal.
(Suhardjono 1948:1) Sedangkan pengertian tentang drainase kota
Oleh karena itu, perencanaan penampang pada dasarnya telah diatur dalam SK menteri PU No.
saluran drainase di Desa Tumpatan Nibung Batang 233 tahun 1987. Menurut SK tersebut, yang dimaksud
Kuis Kab. Deli Serdang Sumatera Utara perlu drainase kota adalah jaringan pembuangan air yang
mendapat dukungan dan perhatian dari Pemerintah berfungsi mengeringkan bagian-bagian wilayah
supaya dapat terlaksana segera mungki agar administrasi kota dan daerah urban dari genangan air,
terhindar dari bencana banjir, serta mendukung baik dari hujan lokal maupun luapan sungai melintas
kehidupan manusia yang hidup bermukim di Desa di dalam kota.
tersebut dengan nyaman, sehat dan dapat Ilmu drainase perkotaan bermula tumbuh dari
berinteraksi satu dengan lainnya dalam kehidupan kemampuan manusia mengenali lembah-lembah
sehari – hari. Drainase yang kurang baik akan sungai yang mampu mendukung kebutuhan
mengakibatkan berbagai macam masalah yang bisa hidupnya. Adapun kebutuhan pokok tersebut berupa
merugikan manusia salah satunya adalah masalah penyediaan air bagi keperluan rumah tangga,
banjir. Drainase mempunyai peran sebagai usaha pertanian, perikanan, transportasi dan kebutuhan
untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya social budaya.
dengan salinitas Sistem drainase secara umum dapat
didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
34 Buletin Utama Teknik Vol. 16, No. 1, September 2020
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang besaran peristiwa- peristiwa ekstrim yang berkaitan
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga dengan frekuensi kejadiannya melalui penerapan
lahan dapat difungsikan secara optimal distribusi kemungkinan. Data hidrologi yang
(Suripin,2004). dianalisis diasumsikan tidak bergantung
Bangunan dari sistem drainase pada umumnya (independent) dan terdistribusi secara acak dan
terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), bersifat stokastik.
saluran pengumpul (collector drain), saluran
pembawa (conveyor drain), saluran induk (main 2.3. Debit Hujan
drain), dan badan air penerima (receiving waters). Perhitungan debit hujan untuk saluran
Sesuai dengan prinsip sebagai jalur drainase di daerah perkotaan dapat dilakukan
pembuangan maka pada waktu hujan, air yang dengan menggunakan rumus rasional atau hidrograf
mengalir di permukaan diusahakan secepatnya satuan. Dalam perencanaan saluran drainase dapat
dibuang agar tidak menimbulkan genangan yang dipakai standar yang telah ditetapkan, baik periode
dapat mengganggu aktivitas dan bahkan dapat ulang dan cara analisis yang dipakai, tinggi jagaan,
menimbulkan kerugian (R. J. Kodoatie, 2005). struktur saluran, dan lain-lain.
Adapun fungsi drainase menurut R. J. Kodoatie
adalah: Tabel 1. Kriteria Desain Hidrologi Sistem Drainase
1. Membebaskan suatu wilayah (terutama yang Perkotaan
padat dari permukiman) dari genangan air, Luas DAS Periode Ulang Metode perhitungan
erosi, dan banjir. (ha) (Tahun) debit hujan
2. Karena aliran lancar maka drainase juga < 10 2 Rasional
berfungsi memperkecil resiko kesehatan 10 – 100 2–5 Rasional
lingkungan bebas dari malaria (nyamuk) dan 101 – 500 5 – 20 Rasional
penyakit lainnya. >500 10 – 25 Hidrograf Satuan
3. Kegunaan tanah permukiman padat akan (Sumber: Suripin, 2004)
menjadi lebih baik karena terhindar dari
kelembaban. 2.4. Periode Ulang dan Analisis Frekuensi.
Dengan sistem yang baik tata guna lahan dapat Periode ulang adalah waktu perkiraan dimana
dioptimalkan dan juga memperkecil kerusakan- hujan dengan suatu besaran tertentu akan disamai
kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan atau dilampaui. Besarnya debit hujan untuk fasilitas
lainnya. drainase tergantung pada interval kejadian atau
periode ulang yang dipakai. Dengan memilih debit
2.2. Pengertian Hidrologi dengan periode ulang yang panjang dan berarti debit
Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: hujan besar, kemungkinan terjadinya resiko
Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, "ilmu air") kerusakan menjadi menurun, namun biaya konstruksi
adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari untuk menampung debit yang besar meningkat.
pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Sebaliknya debit dengan periode ulang yang terlalu
Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. kecil dapat menurunkan biaya konstruksi, tetapi
Penelitian Hidrologi memiliki kegunaan lebih lanjut meningkatkan resiko kerusakan akibat banjir.
bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta Sedangkan frekuensi hujan adalah besarnya
perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau
hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan dilampaui. Dalam ilmu statistik dikenal beberapa
karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta macam distribusi frekuensi dan empat jenis distribusi
rencana untuk setiap bangunan teknik sipil. yang banyak digunakan dalam bidang hidrologi,
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrologi). antara lain:
Menurut Mahmud Ahmad (2011) Hidrologi
adalah cabang ilmu dari ilmu kebumian. Hidrologi 2.5. Intensitas Hujan
merupakan ilmu yang penting dalam asesmen, Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman
pengembangan, utilisasi dana manajemen summber air hujan per satuan waktu. Sifat umum hujan adalah
daya air yang dewasa ini semakin meningkat makin singkat hujan berlangsung, intensitasnya
realisasinya di berbagai level. cenderung makin tinggi dan makin besar periode
Untuk melakukan perencanaan drainase ulangnya makin tinggi pula intensitasya. Seandainya
diperlukan penggunaan metode yang tepat. data hujan yang diketahui hanya hujan harian, maka
Ketidaksesuaian dalam penggunaan metode dapat oleh Mononobe dirumuskan sebagai berikut:
mengakibatkan hasil perhitungan tidak tepat
𝐑 𝟐𝟒 𝟐𝟒 𝟐//𝟑
digunakan pada kondisi yang sebenarnya. Analisis 𝐈 ( )
hidrologi merupakan faktor yang paling berpengaruh 𝟐𝟒 𝐭
untuk merencanakan besarnya sarana penampungan Dengan:
dan pengaliran. Hal ini diperlukan untuk dapat I : Intensitas hujan (mm/jam)
mengatasi aliran permukaan yang terjadi agar tidak t : Lamanya hujan (jam)
mengakibatkan terjadinya genangan. Tujuan Analisis R24 : Curah hujan maksimum harian 24 jam (mm)
frekuensi data hidrologi adalah berkaitan dengan

Buletin Utama Teknik Vol. 16, No. 1, September 2020 35


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

Jika data yang tersedia adalah data hujan jangka 3.3 Langkah-langkah Penelitian
pendek dapat dihitung dengan menggunakan rumus Penelitian ini dilakukan secara bertahap,
Talbot: langkah-langkah penelitian ini adalah:
𝐚 1. Permohonan Ijin
𝐈=
𝐭+𝐛 Permohonan ijin ditujukan Kepada Kepala Desa
Dengan: yang supaya mendapatkan surat jalan untuk mencari
I : Intensitas hujan (mm/jam) data yang diperlukan di lokasi.
t : Lamanya hujan (jam)
a dan b: Konstanta tergantung pada lamanya hujan
yang terjadi di DAS 2. Mencari Data atau Informasi
Ada beberapa tahap dalam mencari data atau
Kirpich (1940) dalam Suripin (2004) informasi diantaranya:
mengembangkan rumus dalam memperkirakan a. Tahap persiapan
waktu konsentrasi, dimana dalam hal ini durasi Tahap dimaksudkan untuk mempermudah
hujan diasumsikan sama dengan waktu konsentrasi. jalannya penelitian, seperti pengumpulan
Rumus waktu konsentrasi tersebut dapat ditulis data, analisis, dan penyusunan laporan.
sebagai berikut: Tahap persiapan meliputi studi pustaka dan
observasi lapangan. Studi pustaka dilakukan
𝟎,𝟖𝟕 𝐱 𝐋𝟐 𝟎,𝟑𝟖𝟓 untuk mendapatkan arahan dan wawasan
tc = ( )
𝟏𝟎𝟎𝟎 𝐱 𝑺𝒐
sehingga mempermudah dalam
pengumpulan data, analisis data maupun
Dengan: dalam penyusunan hasil penelitian
tc : Waktu konsentrasi (jam) sedangkan observasi lapangan dilakukan
L: Panjang saluran utama dari hulu sampai penguras untuk mengetahui dimana lokasi atau tempat
(km) dilakukannya pengumpulan data yang
So : Kemiringan rata-rata saluran diperlukan dalam penyusunan penelitian.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
III Metodologi Penelitian menggunakan data yang dimiliki oleh
kantor, Kepala desa serta pengukuran
Dalam perencanaan saluran drainase, terlebih langsung di lapangan sebagai pembanding
dahulu harus dilakukan beberapa tahapan, mulai dari dan pelengkap.
persiapan, survei serta investigasi dari suatu daerah c. Peralatan
atau lokasi yang bersangkutan, guna memperoleh Peralatan yang digunakan adalah peralatan
data yang berhubungan dengan perencanaan yang untuk mencatat hasil penelitian atau survei.
lengkap dan teliti. Untuk mengatur pelaksanaan
perencanaan perlu adanya metodologi yang baik dan 3. Mengolah Data
benar, karena metodologi merupakan acuan untuk Setelah mendapatkan data yang diperlukan,
menentukan langkah-langkah kegiatan yang perlu di langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut.
ambil dalam perencanaan, seperti survei lokasi untuk Pada tahap mengolah atau menganalisis data
mendapatkan gambaran umum kondisi wilayah studi dilakukan dengan menghitung data yang ada dengan
agar didapatkan hasil yang optimal. rumus yang sesuai. Hasil dari suatu pengolahan data
digunakan kembali sebagai data untuk menganalisis
3.1 Batas Wilayah Studi yang lainnya dan berlanjut seterusnya sampai
Adapun batas wilayah Desa Tumpatan mendapatkan hasil akhir tentang kinerja saluran
Nibung adalah sebagai berikut : drainase tersebut.
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung
Sari 4. Penyusunan Laporan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sena Seluruh data atau informasi primer maupun
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Aras sekunder yang telah terkumpul kemudian diolah atau
Kabu dianalisis dan disusun untuk mendapatkan hasil akhir
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan yang dapat memberikan solusi mengenai
Percut sei Tuan perencanaan pembangunan penampang saluran
5. drainase di jalan pringgan desa tumpatan nibung
3.2 Letak Geografi dan Topografi kecamatan batang kuis Sumatera Utara.
Daerah penelitian desa tumpatan kecamatan
Batang kuis mempunyai luas 3,70 Km2. Topografi
daerah penelitian mempunyai keadaan topografi
relatif datar serta mempunyai ketinggian 4-30 meter
diatas permukaan laut dan beriklim tropis. Kepadatan
Desa tumpatan nibung 6.898 jiwa.

36 Buletin Utama Teknik Vol. 16, No. 1, September 2020


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

∆ℎ
Maka So = = 0.009
∆𝐿
3.4 Bagan Alir Penulisan
3) Untuk Saluran Utama 3 (h1 = 2.91 dan h2 = 0.7
m)
∆ℎ = (ℎ1 − ℎ2) = 2.21 m
∆L = 274 m
∆ℎ
Mulai Maka So = ∆𝐿 = 0.009

Data 4.3 Pembahasan


Primer : Data
Data dari Pengumpulan Sekunder Dengan mengetahui debit aliran pada tiap
Lapangan Data Data dari potongan saluran drainase ( I, II, dan III ) maka dapat
(observasi) Instansi direncanakan dimensi saluran yang ekonomis sebagai
Pemerint
ah berikut dengan asumsi saluran berbentuk trapesium.
Study
Pustaka 4.3.1 Untuk Saluran Drainase I
Debet aliran = 1,932366286 m3/ dt.
Kemiringan saluran = 0.009
Koefisien kekasaran = 0.013
Analisa Data
Dengan persamaan maka:

𝐴 ℎ2 √3 1
𝑅= = = ℎ
𝑃 2ℎ√3 2
Analisa Perhitungan :
1. Intensitas curah hujan
2. Debit saluran saluran drainase
3. Perhitungan tampungan saluran Dengan menggunakan rumus Manning, maka :
drainase Q=AxV
4. Perhitungan Debit Rencana saluran 2

drainase 1 ℎ 3 1
Q = ℎ2 √3 × ( ) × 𝑆2
𝑛 2
Diketahui :
Q = 1,9322366286 m3/dt
Pembahasan dan Hasil n = 0,013
S = 0,009
2
1
1 ℎ
1,932366286 = ℎ2 √3 × 0,013 (2 )3 × (0,009)2
Kesimpulan h 8/3 = 0,242682
h = 0,588016 m
dari persamaan
2
Selesai 𝐵 = ℎ √3
3
= 0,67898 m
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
Jadi, dimensi saluran ekonomis untuk saluran
drainase 1 adalah dengan lebar dasar B = 0.679 m dan
IV. Pengolahan Data Dan Pembahasan tinggi air h = 0.588 m Dengan tinggi jagaan (w=
0.2m)
4.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data drainase di Desa Tumpatan
Nibung Batang Kuis Kab. Deli Serdang , Sumatera
Utara meliputi : Data cross section dan data curah w 0,2
hujan. m
h 0,58
4.2 Pengolahan Data = 8m
4.2.1 Pengolahan Data Cros Section
1) Untuk Saluran Utama 1 (h1 = 3.21 dan h2 = 0.36 B 0,6m
m)
∆ℎ = (ℎ1 − ℎ2) = 2,85 m
∆L = 245 m 4.3.2 Untuk Saluran Drainase II
∆ℎ
Maka So = = 0.009 Debet aliran = 2,20582310 m3/ dt.
∆𝐿
2) Untuk Saluran Utama 2 (h1 = 3.16 dan h2 = 0.7 Kemiringan saluran = 0.009
m) Koefisien kekasaran = 0.013
∆ℎ = (ℎ1 − ℎ2) = 2.46 m ; ∆L = 314 m Dengan persamaan maka:

Buletin Utama Teknik Vol. 16, No. 1, September 2020 37


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

𝐴 Jadi, dimensi saluran ekonomis untuk saluran


𝑅=
𝑃 drainase III adalah dengan lebar dasar B = 0.67 m
ℎ 2 √3 1 dan tinggi air h = 0.579 m Dengan tinggi jagaan (w
= 2ℎ = 2ℎ
√3 = 0.2m )
Dengan menggunakan rumus Manning, maka :
Q=AxV
2
1 ℎ 3 1 w=0,2
Q = ℎ2 √3 × ( ) × 𝑆2 m
𝑛 2
Diketahui : h =0,579
Q = 2,20582310 m3/dt m
n = 0,013
S = 0,009 B 0,6 m
2 7
1
1 ℎ 3
2,20582310 = ℎ2 √3 × 0,013 (2 ) × (0,009)2
h 8/3 = 0,277025
h = 0,617938 m V. Kesimpulan
dari persamaa :
2 Dari perhitungan pada bab sebelumnya dapat
𝐵 = ℎ √3 disimpulkan bahwa Periode ulang yang dipakai pada
3
= 0,713533 m Desa Tumpatan Nibung Kecamatan Batang Kuis
Jadi, dimensi saluran ekonomis untuk adalah 2 tahun.
saluran drainase II adalah dengan lebar dasar B = 1. Besarnya debit pada saluran drainase utama I
0.714 m dan tinggi air h = 0.618 m dan tinggi jagaan adalah 1,932 m3/ dt. Dimensi saluran ekonomis
(w = 0.2m) untuk saluran drainase utama I adalah dengan
lebar dasar B = 0.679 m dan tinggi air h = 0.588
m. Dengan tinggi jagaan (w = 0.2m ),
2. Besarnya debit pada saluran drainase II adalah
w 0,2 2,206 m3/ dt. Dimensi saluran ekonomis untuk
h 0,61 saluran drainase II adalah dengan lebar dasar B
= = 0.714 m dan tinggi air h = 0.618 m
Dengan tinggi jagaan (w = 0.2m ),
B 0,7 m
3. Besarnya debit pada saluran drainase utama III
adalah 1,858 m3/ dt. Dimensi saluran ekonomis
untuk saluran drainase III adalah dengan lebar
dasar B = 0.67 m dan tinggi air h = 0.579 m
4.3.3 Untuk Saluran III Dengan tinggi jagaan (w = 0.2m )

Debet aliran = 1,85812621 m3/ dt.


Kemiringan saluran = 0.009 Daftar Pustaka
Koefisien kekasaran = 0.013
[1]. Allafa : 2008, Sistem Jaringan Drainase
Dengan persamaan maka: [2]. Dr. Ir. Suripin, M.Eng., 2004, Pengertian
𝐴 Drainase dan Sistem Drainase Perkotaan
𝑅= yang Berkelanjutan. Andi Offset: Yogyakarta.
𝑃
ℎ 2 √3 1 [3]. file:///F:/ASLI%20SKRIPSI/ASLI%20SKRI
= 2ℎ 3 = 2 ℎ PSI/curah%20hujan/refrensi%20skripsi%201.

Dengan menggunakan rumus Manning, maka : pdf
Q=AxV [4]. H.A Halim Hasmar, 2011, Pola jaringan
2
1 ℎ 1 3 Drainase
Q = ℎ2 √3 × ( ) × 𝑆 2 [5]. http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrologi
𝑛 2
Diketahui : [6]. Pedoman Perencanaan Sistem Drainase Jalan
Q = 1,85812621 m3/dt ; n = 0,013 ; S = 0,009 Pd.T-02- 2006-B
2
1
[7]. Robert J. Kodoatie. 2005. Fungsi Drainase
1 ℎ 3
1,85812621 = ℎ2 √3 × 0,013 (2 ) × (0,009)2 dan Pengantar Manajemen Infrastruktur.
Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
h 8/3 = 0,233358
h = 0,579440 m
2
dari persamaan :𝐵 = 3 ℎ √3
= 0,669080 m

38 Buletin Utama Teknik Vol. 16, No. 1, September 2020

Anda mungkin juga menyukai