ABSTRAK
PENDAHULUAN
Debit Air Limbah Buangan adalah semua cairan yang dibuang, baik
yang mengandung kotoran manusia maupun yang mengandung sisa-
sisa proses industri. Air Buangan dapat dibagi menjadi 4 golongan,
yaitu :
Air Kotor :Air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan
air buangan yangmengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-
alat plambing.
Air Bekas: Air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya
seperti bak mandi, baik cuci tangan, bak dapur dan lain-lain.
Air Hujan: Air buangan yang berasal dari atap bangunan, halaman dan
sebagainya.
Air Buangan Khusus : Air buangan yang mengandung gas, racun atau
bahan-bahan berbahaya seperti berasal dari pabrik, air buangan
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
957
Prosiding Seminar Kearifan Lokal dan Lingkungan Binaan 25-26 Januari 2017
Analisa pada System Drainase untuk mengetahui daerah yang tergenang dan
pengaruhnya pada tata guna lahan, sarana dan
prasarana pada koridor. Dengan memanfaatkan sistem drainase perkotaan
yang berkelanjutan secara optimal akan mempercepat pengambilan
keputusan dalam upaya penanggulangan banjir yang terprogram dan
terencana.
TINJAUAN PUSTAKA
Drainase diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase menyangkut tidak hanya air
permukaan tapi juga air tanah (Suripin, 2004).
Sistem Drainase
Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan
air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara
optimal.Bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor
drain), saluran pengumpul ( collector drain), saluran penerima (conveyor
drain), saluran induk (main drain) dan badan air penerima (receiving waters).
Disepanjang sistem sering dijumpai bangunan lainnya, seperti gorong-
gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintuair, bangunan
terjun, kolam tando, dan stasiun pompa (Suripin, 2004)
METODE PENELITIAN
beberapa tahap, mulai persiapan, survey serta investigasi dari suatu daerah
atau lokasi yang bersangkutan, guna memperoleh data yang berhubungan
dengan perencanaan yang lengkap dan teliti. Untuk mengatur pelaksanaan
perencanaan perlu adanya metodologi yang baik dan benar, karena
metodologi merupakan acuan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan
yang perlu di ambil dalam perencanaan.
Keterangan gambar:
Pot A-A (Perbatasan Medan dengan Deli Serdang)
Pot B-B
Kawasan ini merupakan salah satu dari 5 (Lima) segmen saluran yang ada di
Pancur Batu, sepanjang 3,2 Km potongan saluran memiliki Dimensi yang
sama dengan perbedaan ruas jalan disepanjang Koridor tersebut.
Saluran drainase pada segmen I memiliki lebar atas 70 cm, lebar bawah 50
cm dengan ketinggian 60 cm. Pancur Batu memiliki curah hujan tinggi
sepanjang tahunnya. Sehingga perlu dirancang desain saluran yang sesuai
standart terhadap curah hujan kawasan Pancur Batu. Pada segmen I ini
direncanakan sistem saluran terbuka dikarenakan pada segmen ini aktifitas
masyarakat Koridor Jamin Ginting Pancur Batu ini tidak banyak aktifitas.
Keterangan gambar:
Pot C-C (Kawasan Pasar Pancur Batu)
Pot D-D (Kawasan Depan Kantor Polsek Pasar Pancur Batu)
Pot E-E (Kawasan perkantoran dan sekolah)
Pada segmen III dan IV ini Kegiatan sehari-hari sebagian besar merupakan
kegiatan yang dilakukan masyarakat sekitar Pancur Batu yang bersifat
Berbelanja. Sehingga direncanakan saluran drainase yang tertutup agar tidak
membahayakan bagi masyarakat. Dengan desain terdapat bak pengontrol
dan pipa berdiameter ½ inchi.
Bak pengontrol berfungsi sebagai perawatan saluran drainase jika terjadinya
macet akibat sampah ataupun lumpur yang menumpuk pada saluran. Pada
segmen V juga direncanakan sistem saluran tertutup. Lokasi ekitar segmen
V merupakan daerah perkantoran dan sekolah sehingga membuat desain
rencana seperti pada gambar 7
Konsep pada potongan C-C dan D-D pada gambar 7 dibuat sistem saluran
drainase tertutup plat beton dan dibuat sistem penyaringan untuk sampah
yang akan terikut oleh aliran air melalui air dilihat pada gambar 7. Agar
masyarakat yang meilntasi pada segmen III dan IV tidak mengalami insiden
terjatuh ke saluran drainase. Atap plat saluran juga bisa digunakan sebagai
jalur pejalan kaki .
Konsep saluran pada jalan raya yang ramah bagi masyarakat dan tidak
mengakibatkan masyarakat terjatuh dikarenakan saluran yang terbuka dan
dekat dengan aktivitas masyarakat khususnya pada pasar.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
https://wikipedia.com