BAB I
PENDAHULUAN
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk
keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar
tidak dibuang sembarangan. (Depkes RI, 2004). Sedangkan Sanitasi lingkungan adalah
status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran,
penyedian air bersih dan sebagainya. (Notoadmodjo,2003)
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat musim kemarau, air di dalam saluran berasal dari limbah
rumah tangga, tidak ada pengenceran. Sehingga air yang meresap ke dalam
tanah adalah air limbah, mencemari air tanah dan sumur penduduk. Untuk itu
diperlukan desain dengan membuat saluran bertingkat. Saluran dibuat
bertingkat, bagian tengahnya terbuat dari beton yang berfungsi mengalirkan
limbah. Karena dimensinya kecil, aliran cukup kuat sehingga tidak terjadi
pengendapan. Kriteria drainase jalan yang direkomendasikan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota yang adalah saluran
drainase dengan panjang 100 m, maka kedalaman saluran 50 cm.
kemudian diolah dengan proses yang benar sehingga terciptalah produk geopori
yang ramah terhadap lingkungan.
3. Tahan lama
Geopori mampu bertahan kurang lebih 40 tahun karena bahan ini memang
tahan terhadap air sehingga umurnya juga lebih lama dibanding perkerasan
lainnya.
Namun, semuanya pasti memiliki kekurangan. GeoPori pun memiliki
beberapa kekurangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu dosen
Teknik Sipil, Bapak Dr. Bagus Hario Setiadji, ST, MT. Beliau menjelaskan
bahwa GeoPori ini sempat diterapkan di Tol Salatiga, namun GeoPori ini dinilai
kurang efektif karena beberapa alasan :
1. Kurang menahan beban
Karena porus yang dimilikinya, geopori hanya mampu menahan beban <1,5
ton saja. Sehingga tidak bisa diterapkan di jalanan yang dilewati kendaraan-
kendaraan berat.
2. Perawatannya cukup mahal
Selain itu, pori atau porus pada geopori dapat tersumbat oleh debu, pasir
atau kotoran lainnya yang ada di jalanan. Sehinnga diperlukan penangan
khusus untuk perawatannya. Karena jika sudah tersumbat, maka GeoPori ini
kehilangan fungsinya untuk menyerap air.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Suripin, M.Eng. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan.
Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.