Anda di halaman 1dari 5

JURNAL SAINS DAN SENI ITS 1

Redesain Rumah untuk Revitalisasi Drainase


Studi Kasus: Kampung Darmokali Surabaya
Debora Vianne, Dini Handayani, Nouvend Setiawan, Dewi Septanti, dan Adinda Sih P.R.U
Departemen Arsitektur, Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: dewiseptanti@gmail.com

Abstrak—— Kawasan pemukiman yang menutup drainase dialirkan ke hilir secepatnya, sehingga daerah hilir semakin
menyebabkan air tidak meresap dengan maksimal ke dalam sering terkena bencana banjir. Pola ini dikenal dengan istilah
tanah dan akan membuat air menggenang atau melimpah ke drainase konvensional (Ditjen Penyehatan Lingkungan
jalanan. Rumah-rumah yang menutup drainase harus didesain
ulang agar tidak menutup drainase dengan mengacu pada
Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011).
peraturan yang ada. Dengan menggunakan metode observasi Darmokali adalah salah satu kawasan permukiman yang
menggunakan data primer (survey ke lokasi) dan skunder berada di bantaran Sungai Kalimas Surabaya dan sebagian
(peraturan dan standarisasi tentang Drainase Perkotaan). dari penduduknya merupakan masyarakat menengah ke bawah
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey dan dengan luasan lahan minim kurang dari standarisasi 7,2m² per
observasi pada kawasan permukiman didapati rumah-rumah jiwa (Badan Standar Nasional Indonesia 2004).
yang menutup drainasenya pada studi kasus di Darmokali
diamati dan dievaluasi dengan mengkaji Permen PU No 12 tahun
Karena keterbatasan lahan tersebut, sebagian besar rumah di
2014 tentang Drainase Perkotaan dan standart Indonesia (SNI Darmokali menutup drainase rumah mereka dengan sengaja.
03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Oleh karena itu, rumah-rumah di Darmokali membutuhkan
Perumahan Di Perkotaan. Data dioalah hingga didapatkan perencanaan ulang bangunan yang tidak menutup drainase
alternatif desain rumah yang tidak sesuai dengan peraturan untuk mengatur pengaliran air limbah dan air berlebih agar
terkait draianase tidak terjadi genangan yang dapat mengakibatkan banjir.
Kata Kunci— Drainase, Perkotaan, Redesain, Rumah
II. TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN A. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 12

K AWASAN pemukiman yang menutup drainase


menyebabkan air tidak meresap dengan maksimal ke
dalam tanah sehingga sebagian besar akan melimpah. Apabila
/Prt/M/2014
Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Republik Indonesia Nomor 12 /Prt/M/2014 Tentang
kesempatan meresap berkurang, sebagian besar air menjadi air Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan menyatakan
permukaan, masuk ke dalam alur sungai dan menambah debit bahwa air adalah semua air yang terdapat pada, di atas,
sungai. Dalam kondisi ekstrim ada kemungkinan alur sungai ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
tak mampu dilewati aliran dan terjadilah peluapan yang pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut
disebut banjir. Karena hal tersebut saluran drainase harus yang berada di daratan juga termasuk air pada sistem drainase
dirancang sedemikian rupa sehingga air yang melimpas kota. Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan adalah
tersebut tidak menjadikan masalah seperti banjir. upaya merencanakan, melaksanakan konstruksi,
(Sosrodarsono, 1985). mengoperasikan, memelihara, memantau, dan mengevaluasi
Sistem drainase kawasan atau kota dikembangkan untuk sistem fisik dan non fisik drainase perkotaan.
pengendalian air genangan (banjir) di permukiman. Cakupan
layanan sistem drainase dibagi 3 bagian pokok yaitu : (1) B. SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan
Sistem drainase lokal adalah sistem drainase yang melayani Lingkungan Perumahan Di Perkotaan
suatu area ≤ 10 hektar. (2) Sistem drainase utama terdiri atas Jalan perumahan yang baik harus dapat memberikan rasa
saluran primer, sekunder, tersier dan bangunan aman dan nyaman bagi pergerakan pejalan kaki, pengendara
kelengkapannya. (3) Sistem pengendalian banjir (flood sepeda dan pengendara kendaraan bermotor. Selain itu harus
control) disebabkan oleh sungai yang melintasi wilayah kota, didukung pula oleh ketersediaan prasarana pendukung jalan,
agar tidak mengganggu kehidupan masyarakat dan lingkungan seperti perkerasan jalan, trotoar, drainase, lansekap, rambu
permukiman (Rencana Program Investasi Jangka Menengah lalu lintas, parkir dan lain-lain. (Pedoman Teknis Prasarana
Jalan Perumahan Sistem Jaringan dan Geometri Jalan, Dirjen
(RPIJM) Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK),
Cipta Karya, 1998)
Departemen Pekerjaan Umum, 2007). Fungsi utama drainase
adalah untuk mengalirkan air hujan yang jatuh pada
permukaan tanah dan atap bangunan langsung ke sungai dan
JURNAL SAINS DAN SENI ITS 2

Namun, beberapa bangunan tetap menutupi sistem drainase


kota tersebut yang membuat genangan dan banjir ketika
musim penghujan tiba.

Gambar 1 Bagian drainase dari jalanan


Sumber: SNI 03-1733-2004
Jaringan drainase adalah prasarana yang berfungsi
mengalirkan air permukaan ke badan penerima air dan atau ke
bangunan resapanSaranabuatan, yang harus disediakan Prasarana pada
lingkungan perumahan di perkotaan.
Badan penerima air Sumber air di permukaan tanah (laut,
Lingkungan perumahan harus sungai,dilengkapi
danau)
jaringan drainase Gambar 3 Kondisi bangunan yang menutupi system drainase kota
sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam
Sumber air di bawah permukaan tanah
peraturan/ perundangan yang (airtelah berlaku, terutama
tanah akifer) Maka diambil sample 3 rumah yang kemudian diolah
mengenai tata cara
Bangunan perencanaan umum
Gorong-gorong jaringan drainase terhadap revitalisasi drainase.
Gambar 3 Kondisi bangunan yang menutupi system drainase kota
lingkungan pelengkap
perumahan di perkotaan. Pertemuan Olehsaluran karena itu,
perencanaan pembangunan rumah haruslah
Bangunan tidak menutupi B. Keadaan Rumah 1
terjunan
akses system drainase kota Jembatan Rumah milik responden pertama dibangun diatas lahan
Street inlet 22m² dan memiliki luas bangunan 44m² untuk dihuni 7 orang
Pompa anggota keluarga, sehingga termasuk kurang dari standarisasi
III. METODE PENELITIAN
Pintu air SNI sebesar 7,2m² per jiwa. Karena keterbatasan lahan inilah,
Proses redesain rumah-rumah
Gambar 1 Deskripsi yangdaritidak
bagian-bagian jalanansesuai dengan rumah ini dibangun diatas sistem drainase kota.
peraturan resmi terkait draianse sebagai berikut :
1. Pengumpulan data sekundar terkait peraturan drainase
dilakukan dengan mengkaji Permen PU No 12 tahun 2014
tentang Drainase Perkotaan.
2. Data sekunder dijadikan pedoman bagaimana
seharusnya penataan rumah-rumah terhadap drainase.
3. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey
dan observasi pada kawasan permukiman. Lokasi survey
data primer adalah Darmokali, Kecamatan Wonokromo,
Surabaya, Jawa Timur.
4. Panduan utama survey adalah kuisioner dengan
mengambil beberapa sample di lokasi. Gambar 4 Kondisi existing rumah 1
5. Data primer diolah hingga didapatkan alternatif desain
rumah yang tidak sesuai dengan peraturan terkait drainase. Gambar 3 Kondisi bangunan yang menutupi system drainase
kota

IV. ANALISI DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Existing
Kondisi existing Kampung Darmokali pada saat survey
dilakukan pada Oktober 2018 sebenarnya sudah memiliki
sistem drainase kota di depan lahan sesuai dengan Gambar 5 Denah existing rumah 1
standarisasi.
Gambar 3 Kondisi bangunan yang menutupi system drainase kota

Gambar 6 Potongan rumah 1 yang menutupi drainase


Gambar 2 Terdapat system drainase kota di sekitar Darmokali

Gambar 3 Kondisi bangunan yang menutupi system


drainase kota
JURNAL SAINS DAN SENI ITS 3

C. Kondisi Rumah 2
Rumah kedua ini ditinggali oleh lima orang penghuni dan
menutupi drainase yang berada di depan rumahnya dengan
lantai rumahnya. Alasan yang menyebabkan rumah ini
menutupi drainase rumahnya adalah keterbatasan lahan yang
hanya 23m² dan fungsi rumah yang juga digunakan sebagai
tempat berjualan.

Gambar 10 Denah existing rumah 3

Gambar 3 Kondisi bangunan yang


menutupi
V. HASIL system
DANdrainase kota
EKSPLORASI
Gambar 7 Kondisi existing rumah 2
Usulan perbaikan secara keseluruhan adalah memundurkan
Drainase yang seharusnya terletak di depan rumah tertutup massa bangunan yang sebelumnya menutupi sistem drainase
dengan sedikit luasan rumah (ditunjukkan dengan kotak kota sehingga memberikan ruang untuk sistem drainase kota.
merah dibawah)

Gambar 8 Denah existing rumah 2

Gambar 11 Analisa penyelesaian terhadap revitalisasi drainase


D. Kondisi Rumah 3
Kondisi rumah bagian depan menutupi saluran drinase kota. A. Usulan Perbaikan Rumah 1
Pada balkon tidak memiliki railing, dan jendela terbuka tanpa Kondisi existing rumah 1 yang menggunakan material
Gambar 3 Kondisi bangunan yang menutupi system drainase kota
penutup dan tidak ada penopang struktural di bagian bangunan seadanya dan dalam kondisi yang buruk. Sehingga
bawahnya. diusulkan perbaikan dengan menggunakan material dari bahan
SNI. Berkaitan dengan pembangunan baru, pengunduran
desain massa agar tidak menutup saluran drainase sebanyak
30 cm dari muka jalan juga diusulkan. Berbagai aspek lain
yang juga diperbaiki pada rumah ini antara lain:
1. Pembagian ruang dalam bangunan sehingga lebih
nyaman digunakan oleh tiga keluarga yang tinggal
bersama-sama (Satu keluarga diberi satu kamar)
2. Perbaikan desain tangga dalam aspek ukuran dan
material sesuai dengan standart.
3. Penambahan bukaan dengan mempertimbangkan desain
massa diberikan jarak dari tetangga rumah dan dengan
ukuran dan material jendela yang memenuhi standart.
4. Penambahan railing pada balkon lantai dua untuk factor
keamanan.

Gambar 9 Kondisi existing rumah 3

Gambar 3 Kondisi bangunan yang menutupi system


drainase kota
JURNAL SAINS DAN SENI ITS 4

Rumah responden kedua yang menutupi drainase ini


diredesain sedemikian rupa agar keinginan pribadi penghuni
sebagai seorang pengusaha warung dan kesesuaian dengan
peraturan daerah terkait drainase dapat tercapai. Berbagai
aspek yang diperbaiki pada rumah ini antara lain:
1. Penggantian atap asbes menjadi atap genteng
2. Pemerataan dinding yang semula sebagian menggunakan
triplek dan/atau seng sebagai dindingnya.
3. Pemindahan tangga ke dalam rumah agar dapat
menciptakan ruang yang dapat difungsikan sebagai
ekspansi warung.
4. Penambahan bukaan.
Gambar 12 Usulan perbaikan rumah 1 5. Penyesuaian ukurna bangunan agar drainase yang
awalnya tertutup oleh lantai dapat kembali terekspos dan
menjalankan fungsinya.
Gambar 3 Kondisi bangunan yang menutupi
system drainase kota C. Usulan Perbaikan Rumah 3
Saran renovasi
1. Membongkar bagian rumah yang menutupi saluran
drainase sebanyak 30 cm
2. Pemasangan reling pada balkon
3. Melapisi dinding dengan semen
4. Penambahan penopang struktural dan teras. Teras dapat
Gambar 13 Denah usulan perbaikan rumah 1 dijadikan warung.
5. Pemberian dek atau sosoran untuk menghalau sinar
Gambar 14 Denah usulan perbaikan rumah 1 matahari
Luasan massa dipotong untuk membuka akses ke drainase
Panjang rumah pertama yang sepanjang 4,6m dikurangkan
dengan 30 cm untuk membuka akses ke drainase depan
rumah

B. Usulan Perbaikan Rumah 2

Gambar 15 Denah perbaikan rumah 3

Gambar 14 Visualisasi perbaikan rumah


2
JURNAL SAINS DAN SENI ITS 5

Gambar 16 Visualisasi usulan perbaikan terhadap drainase

Gambar 17 Perbaikan thd rumah 3

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Rumah di Darmokali banyak yang tidak sesuai dengan
peraturan drainase walaupun sudah tersedia sistem drainase
kota di sekitar lahan. Ketika musim penghujan banyak
penduduk yang mengeluhkan banjir. Oleh karena itu,
sebaiknya rumah diredesain untuk membuka akses drainase
kota untuk mengurangi genangan air dan peluang banjir ketika
musim penghujan datang.

VII. UCAPAN TERIMA KASIH


Paper ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata
kuliah Perumahan Swadaya (DA 184511) pada Semester V
Tahun Ajaran 2018/2019

DAFTAR PUSTAKA
[1] Sarbidi. 2014. Kriteria Desain Drainase Kawasan Permukiman Kota
Berwawasan Lingkungan. Jurnal Permukiman. 9(1): 1-16
[2] Sosrodarsono,S. Dan Tominaga, M. 1985. Perbaikan dan Pengaturan
Sungai. Terjemaan oleh Gayo,M.Y. Jakarta: Pradnya Paramita
[3] Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. 2014. Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 12 /Prt/M/2014
Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan. Jakarta :
Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
[4] Badan Standarisasi Nasional. 2004. Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan. Bandung : Badan Standarisasi Nasional.

Anda mungkin juga menyukai