Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK SIPIL

Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun

Journal homepage:
Perencanaan Saluran Dengan Metode Rasional
Desa Tegal Danas Cikarang Pusat
Eky Estyning Yuliyana

Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Pelita Bangsa
ekyestyningyy08@gmail.com

Abstract Info Artikel


Diterima:
Drainage is defined as a series of water structures that function to reduce
Direvisi:
or remove excess water from an area or land, so that the land can function
Dipublikasikan:
optimally. Drainage also serves as an attempt to control groundwater
quality in relation to salinity. The purpose of this research is to plan the Keywords: Irrigation channel,
channel dimensions in Tegal Danas Village. In the Jayamukti area, channel dimension planning, rasional
Central Cikarang Subdistrict, Bekasi Regency, West Java, there are methods
problems with road infrastructure in the area around the Tegal Danas
Market. Sewer water that inundates the road area at several points. In the
existing condition of the drainage channel in the Tegal Danas area (Tegal
Danas Market), the condition of the channel along the road is covered by
the construction of buildings for local residents, many channels are
deposited with soil / mud so that the channel is clogged and does not
function properly, channel dimensions vary, and many damaged culverts
blockage. The data processing method uses the rational method to
calculate flood discharge. After calculating the flood discharge, the
channel dimensions are obtained 40x40cm with a rectangular cross
section.
Abstrak
Drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang Kata kunci: Saluran irigasi,
berfunsgi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu perencanaan saluran irigasi, metode
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat berfungsi optimal. Drainase rasional
juga berfungsi sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah
dalam kaitannya dengan salinitas. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk merencanakan dimensi saluran di Desa Tegal Danas. Pada
daerah Jayamukti,Kec. Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat mengalami permasalahan pada infrastruktur jalan di area
sekitar Pasar Tegal Danas. Air selokan yang menggenangi area jalan
di beberapa titik. Pada kondisi eksisting saluran drainase di daerah
Tegal Danas (Pasar Tegal Danas) kondisi saluran yang ada
disepanjang jalan banyak ditutupi oleh pendirian bangunan bangunan
warga sekitar, saluran yang banyak di endapi tanah/lumpur sehingga
saluran tersumbat dan tidak berfunsi secara semestinya, dimensi
saluran yang bervariasi, dan banyak penyumbatan gorong-gorong
yang rusak. Metode pengolahan data menggunakan metode rasional
untuk menghitung debit banjir. Setelah dilakukan perhitungan debit
banjir didapatkan dimensi saluran 40x40cm dengan penampang
saluan berbentuk persegi empat.

1
Eky Estyning Yuliyana, Jurnal Teknik Sipil, TS.20.C,362010010, Januari 2024

1. Pendahuluan dengan kebutuhan di lapangan dan debit air yang


Saluran drainase adalah salah sau prasarana harus dialirkan. Pada daerah tersebut belum
yang berfungsi sebagai pengalir air hujan di suatu mempunyai perencanaan dimensi saluran yang
daerah. Saluran drainase juga berfungsi baik. Area jalan di wilayah tersebut tercemar,
mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga
karena air limbah yang menggenang di badan
tidak menimbulkan dampak negatif, seperti air
menggenang di jalan dan dapat menyebabkan jalan. Sehingga pengguna jalan merasa terganggu
banjir. Dengan demikian saluran dibangun untuk dengan bau dan tak sedikit yang terciprat oleh air
dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia limbah kotor tersebut.
secara umum. Karena fungsinya yang bersifat
mengalirkan air pada area pemukiman warga , air 2. Metode
limbah pemakaian rumah tangga yang tidak Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di daerah
berbahaya atau pun air hujan yang ada di sisi jalan Tegal Danas, Cikarang Pusat, Bekasi, jawa Barat.
raya harusnya masuk langsung kedalam drainase. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
Sedangkan limbah yang berbahaya dan berpotensi metode analisis untuk merencakan dimensi saluran
mencemari, sebelum masuk ke saluran drainase drainase.
harus diolah sedemikian rupa agar tidak Teknik analisa data terdiri dari analisa Hidrologi dan
mencemari lingkungan.[7] analisa Hidrolika :
1. Analisa Hidrologi
Pada umumnya, permasalahan saluran drainase
Analisa hidrologi yang dilakukan adalah untuk
yang sering terjadi di lingkungan kita adalah, mengetahui besaran banjir kala ulang yang terjadi pada
kondisi saluran yang ada disepanjang jalan banyak kawasan genangan tersebut. Dengan urutan sebagai
ditutupi oleh pendirian bangunan bangunan warga berikut:
sekitar, saluran yang di endapi tanah/lumpur a. Mempersiapkan data hujan maksimum
sehingga saluran tidak berfunsi secara semestinya, tahunan
dimensi saluran yang bervariasi, penyumbatan b. Melakukan analisis frekuensi
gorong-gorong yang rusak. Akibatnya banyak c. Menetukan intensitas hujan
limbah rumah tangga yang mengganggu aktivitas, d. Menghitung nilai koefisien dan luasan
seperti menggenangi badan jalan. Kondisi saluran daerah pengaliran
yang dibuat dengan seadanya akan mempermudah e. Menghitung banjir rancangan
air limbah itu mengaliri tempat tempat yang tidak 2. Analisa Hidrolika
Analisa hidrolika terkait dengan pola aliran dan
seharusnya dan mencemari lingkungan.
dimensi dari saluran drainase itu sendiri, artinya
Permasalahan yang demikian terjadi di wilayah dengan besaran banjir yang sudah dihitung pada
Tegal Danas yaitu pemukiman sekitar Pasar Tegal analisa hidrologi, dimensi saluran bisa direncanakan.
Danas. Pada beberapa titik badan jalan digenangi
oleh limbah rumah tangga dari warga dikarenakan 3. Hasil dan Pembahasan
saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, 3.1 Daerah Penelitian Pengairan
bila terjadi hujan deras ketika musim penghujan Data kondisi di lapangan yang digunakan untuk
daerah Tegal Danas pun terendam banjir. penelitian adalah luas daerah yang ditinjau, panjang
Pencemaran tersebut diakibatkan tidak adanya drainase, dan penentuan elevasi yang di ambil
menggunakan Google Earth :
perencanaan pembangunan saluran drainase yang
baik. Pada umumnya pada sisi jalan di bangun
perencanaan dimensi saluran yang disesuaikan
2
JURNAL TEKNIK SIPIL
Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun

Journal homepage:

(Sumber :Hasil Perhitungan)

3.3 Waktu Konsentrasi


Waktu konsentrasi digunakan untuk menentukan
lamanya air hujan mengalir dari hulu kawasan
pengaliran hingga menuju hilir keluarnya perencanaan
drainase. Waktu konsentrasi (tc) dihitung dengan
menggunakan rumus Kirpich (1940) pada Persamaan tc
= (3,97.L⁰′⁷⁷).(S⁻⁰′³⁸⁵), Berikut adalah hasil perhitungan
waktu konsentrasi tc = (3,97.1740⁰′⁷⁷).(0,00230⁻⁰′³⁸⁵) =
13,59~14 menit. Berdasarkan data panjang dan
Luas kawasan (A) = 6.289 km² kemiringan drainase rencana sebelumnya, diperoleh
Panjang drainase = 1740 m = 1,74 km nilai waktu konsentrasi sebesar 14 menit. Hal ini berarti
Elevasi hulu = 30 msl bahwa waktu yang diperlukan oleh air hujan untuk
Elevasi hilir = 26 msl
mengalir dari titik terjauh (hulu) sampai ke tempat
Kelandaian / kemiringan (S)
keluaran drainase (hilir) sebesar 0,22 jam.
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 ℎ𝑢𝑙𝑢 − 𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 ℎ𝑖𝑙𝑖𝑟 30 − 26 3.4 Intensitas Curah Hujan
𝑆= =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑟𝑎𝑖𝑛𝑎𝑠𝑒 1740 Tabel 3. 3 Intensitas Hujan Jam-jaman
= 0,00230
T
2 5 10
Kondisi tata guna lahan di daerah pengaliran terdiri dari Menit
Perkerasan aspal, bahu jalan, perumahan kerapatan 3 146,84 214,84 279,38
sedang. Berdasarkan peta tata guna lahan yang ada, 6 73,42 107,42 139,69
kawasan daerah pengaliran dapat dikelompokkan
9 48,95 71,61 93,13
kedalam beberapa penggunaan lahan yang luas masing-
masing lahan adalah sebagai berikut : 12 36,71 53,71 69,84
Tabel 3. 1 Tata Guna Lahan Kawasan Daerah Pengaliran 13 33,89 49,58 64,47
No. Jenis Penutup Lahan A (km²)
1 Aspal 0,00522 (Sumber: Hasil Perhitungan)
2 Bahu jalan 0,00087 Hasil analisis berupa intensitas hujan dengan durasi dan
3 Perumahan 0,00199 periode ulang tertentu dihubungkan kedalam sebuah
kurva Intensity Duration Frequency (IDF). Kurva IDF
Total : 0,00808
menggambarkan hubungan antara dua parameter
(Sumber : Data yang diperoleh dengan menggunakan
penting hujan yaitu durasi dan intensitas hujan
software Google Earth) selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menghitung
debit banjir/rencana dengan metode rasional. Hal ini
3.2 Hasil perhitungan curah hujan dengan sesuai dengan persyaratan Sosrodarsono dan Takeda
metode Distribusi log person tipe III : (2003), yang mengatakan bahwa lengkung IDF ini
Tabel 3. 2 Hujan Rencana Berbagai Periode Ulang digunakan dalam menghitung debit banjir/rencana
HUJAN dengan metode rasional untuk menentukan intensitas
NO KALA ULANG RANCANGAN curah hujan rata-rata dari waktu konsentrasi yang
(mm) dipilih dari tabel diatas dapat dibuat kurva IDF seperti
1 2 62,04 gambar dibawah ini :
2 5 90,77
3 10 118,04

3
Eky Estyning Yuliyana, Jurnal Teknik Sipil, TS.20.C,362010010, Januari 2024

Gambar 3. 1 Kurva IDF (Intensity Duration Frequency) Q buang = Q banjir rencana + Q rumah
= 0.090 + (25 rumah*4orang*0.2/(24*60*60)
Kurva IDF = 0.09+0.0003
300.00
= 0.09m3/detik
279.38
200.00 214.84
3.6 Dimensi Saluran
146.84 139.69
100.00 107.42 93.13
Debit aliran harus dialirkan pada saluran berbentuk
73.42 71.61 69.84
53.71 64.47 penampang, pada perencanaan saluran di daerah Tegal
48.95 36.71 49.58
33.89
0.00 Danas ini menggunakan penampang segi empat.
3 6 9 12 13 Diketahui :
Tahun 2 Tahun 5 Tahun 10
Tabel 3. 5 Data Dimensi Saluran
Dari kurva IDF diatas terlihat bahwa intensitas hujan Desc. Rumus Perhitungan
yang tertinggi berlangsung dengan durasi pendek. Hal
ini menunjukan bahwa hujan deras pada umumnya B 0.4 m
berlangsung dalam jangka waktu singkat, namun hujan H 0.4 m
tidak deras berlangsung dalam waktu lama. Interpretasi
A BxH 0.16 m²
kurva IDF diperlukan untuk menentukan debit banjir
rencana menggunakan metode rasional. P 2H+B 1.2m
R A/P 0.192 m
3.5 Debit Banjir 1
Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat dihitung V 𝑛
x R^2/3x5^1/2 1.14 m/det
debit banjir/rencana di kawasan daerah pengaliran
petapahan dengan metode rasional sesuai persamaan Q
= 0,278 CIA untuk berbagai kala ulang tertentu. Lama Q AxV (saluran) 0.18 m³/det
hujan dengan intensitas hujan tertentu sama dengan
waktu konsentrasi. Sehingga diperoleh seperti pada Q buang < Q saluran (Aman)
tabel berikut :
Tabel 3. 4 Debit Banjir
Debit
Kala Intensitas
NO banjir
Ulang (mm/jam)
(m3/detik)
1 2 33,89 0,047
2 5 49,58 0,069
3 10 64,47 0,090
(Sumber : Data Perhitungan)
Debit aliran harus dialirkan pada saluran, pada
perencanaan saluran daerah Tegal Danas ini
bmenggunakan penampang segi empat.

4
Eky Estyning Yuliyana, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Januari 2024 (halaman) 5

4 Simpulan [8] Soewarno, "Hidrologi Pengukuran dan


Dari hasil perencanaan saluran drainase pada daerah Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri),
Tegal Danas menggunakan metode Rasional, penulis Nova, Bandung," 1991.
dapat mengambil beberapa kesimpulan bedasarkan [9] Soewarno, "Hidrologi Aplikasi Metode Statistik
hasil analisa dan perhitungan yaitu sebagai berikut : Untuk Analisa Data, Penerbit Nova, Bandung.,"
1. Hujan rancangan periode ulang 2, 5 dan 10 1995.
tahun adalah sebesar 62.04 mm ; 90.77 mm;
[10] S. Kodoatie, "Pengelolaan Sumber Daya Air
118.04 mm. Terpadu," 2005.
2. Waktu yang diperlukan oleh hujan untuk
mengalir dari titik terjauh (hulu) sampai
ketempat terendah (hilir) atau disebur waktu
konsentrasi adalah 13 menit atau 0.22 jam.
3. Dimensi saluran yang dibutuhkan desa Tegal
Danas 40x40cm.
4. Mengetahuii debit banjir dengan periode ulang
2,5, dan 10 tahun adalah 0.047 m3/detik, 0.069
m3/detik dan 0.090 m3/detik.

Daftar Pustaka
Journal Article

[1] A. Irawan, "Perencanaan Saluran Drainase


Dengan Metode Rasional," JPS, Volume 1,
Nomor 2, Agustus 2019, vol. 1, pp. 148-156,
2019.
[2] A. Y. Qurniawan, "Perencanaan Sistem Drainase
Perumahan Josroyo Permai Rw 11 Kecamatan
Jaten Kabupaten Karanganyar," 2009.
[3] E. Sulistianto, "Analisis Kapasitas Drainase
Dengan Metode Rasional di Perumahan Sogra
Puri Indah," 2014.
[4] Dhani Wardhana1, "Perencanaan Teknis
Drainase Jalan Saudara Kota Medan," Volume 3,
No. 1, 28 Agustus 2023, vol. 3, pp. 129-130, 2023.
[5] D. S. Rahmawati, "Evaluasi Sistem Drainase
Terhadap Penanggulangan Genangan di Kota
Sidoarjo, Brantas Catchment Area.," 2015.
[6] Suripin., "Sistem Drainase Perkotaan yang
Berkelanjutan, ANDI, Yogyakarta.," 2004.
[7] 1* Rizqi Dwi Prasetyo, "Analisa Perencanaan
Sistem Drainase Dalam Upaya Penanggulangan
Banjir Di Kecamatan Gedungsari Kabupaten
Trenggalek," JURMATEKS, Vol. 2, No. 1 Juni
2019, vol. 2, 2019.

Anda mungkin juga menyukai