Anda di halaman 1dari 24

Drainase Terapan

’’Tinjaun Kondisi Dari Saluran Drainase Yang Terdapat Di Permukiman Gang Wisata I,
Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak”

OLEH : Teti Gusprianti


3201801026
3C / D-III TEKNIK SIPIL
LATAR BELAKANG
 Drainase merupakan sarana dan prasarana untuk mengalirkan air hujan dari suatu
tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah kondisi dari keadaan
di Permukiman Gang Wisata I, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak.
Dipilihnya lokasi ini karena hampir setiap tahun pada musim penghujan air meluap
dari saluran drainase, sehingga terjadi genangan air bahkan sering terjadi banjir yang
mengganggu aktivitas masyarakat.
 Secara sekilas kondisi eksisting saluran drainase yang terdapat dilokasi studi memang
kurang cukup memadai. Berdasarkan identifikasi, genangan-genangan yang terjadi
disebabkan oleh minimnya jumlah drainase yaitu hanya disatu sisi saja sehingga air
tidak bisa mengalir dan kapasitas saluran drainase yang tidak mampu menampung
akumulasi air hujan. Oleh karena itu dalam kajian ini yang akan dibahas adalah kondisi
dari saluran drainase yang terdapat diruas jalan tersebut. Diangkatnya permasalahan
tersebut karena genangan yang terjadi di kawasan jalan tersebut sangatlah dipengaruhi
oleh kondisi dari kapasitas saluran drainase serta ukuran.
PENGERTIAN DRAINASE
 Drainase merupakan prasarana permukiman yang berfungsi untuk
mengendalikan limpasan air hujan yang berlebihan. Drainase sangat
dibutuhkan di daerah permukiman karena secara garis besar seluruh
daerah perkotaan mempuyai nilai ekonomis.
 Dalam lingkup rekayasa sipil, drainase dibatasi sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal sesuai dengan kepentingan. Dalam tata
ruang, drainase berperan penting untuk mengatur pasokan air demi
pencegahan banjir. Drainase juga bagian dari usaha untuk mengontrol
kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas
TUJUAN DRAINASE
 Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan permukiman.
 Pengendalian kelebihan air permukaan dapat dilakukan secara aman,
lancar, m dan efisien serta sejauh mungkin dapat mendukung
kelestarian lingkungan.
 Dapat mengurangi/menghilangkan genangan-genangan air yang
menyebabkan bersarangnya nyamuk malaria dan penyakit-penyakit
lain, seperti : demam berdarah, disentri serta penyakit lain yang
disebabkan kurang sehatnya lingkungan permukiman.
 Untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik antara lain :
jalan, kawasan permukiman, kawasan perdagangan dari kerusakan serta
gangguan kegiatan akibat tidak berfungsinya sarana drainase.
FUNGSI DRAINASE
 Mengeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya
rendah dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif berupa kerusakan infrastruktur komplek.
 Mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat
secepatnya agar tidak membanjiri/menggenangi kota yang dapat
merusak selain harta benda masyarakat juga infrastruktur
perkotaan.
 Mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat
dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik.
 Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah.
PERENCANAAN DRAINASE
 Rancangan Drainase
Dalam menganalisis saluran jalan atau drainase ada beberapa komponen
yang harus diamati, yaitu :
 Fisik Dasar, meliputi bentuk dari kemiringan saluran dan aliran jatuhnya
air kedalam drainase, sifat fisik tanah dan batuan, pola aliran permukaan
dan curah hujan.
 Keadaaan Penduduk, meliputi jumlah penduduk didaerah tersebut,
pertambahan penduduk yang semakin meningkat, struktur, kepadatan
penduduk, disuatu daerah dan sebarannya.
 Daerah Terbangun, yaitu mengenai kepadatan bangunan yang terkait
dengan pemilihan sistem drainase.
 Sistem Drainase Wilayah Yang Ada.
CATCHMENT AREA
Data Eksisting
Data eksisting pada evaluasi kondisi eksisting sistem drainase yang terdapat di Permukiman Gang
Wisata I, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, yaitu :
 Jalan
a. Panjang jalan
Jalan Permukiman Gang Wisata I mempunyai ukuran panjang 350 meter dan mempunyai lajur 2
arah.
b. Lebar jalan
Lebar Jalan Permukiman Gang Wisata I memiliki ukuran lebar jalan 4 meter dan dengan kemiringan
permukaan 2%.

 Drainase
a. Panjang drainase
Panjang saluran drainase untuk Permukiman Gang Wisata I mengikuti panjang dari jalan
Permukiman Gang Wisata I itu sendiri, yaitu 284 meter. Namun saluran drainasenya hanya berada
disatu sisi saja.
b. Lebar Drainase
 Lebar saluran drainase untuk Permukiman Gang Wisata I memiliki ukuran lebar 50 cm.
Kavling Tanah
 Luas kavlingan A Luas kavlingan B
Ket P xL Luas ‫ܯ‬ଶ Ket P xL Luas ‫ܯ‬ଶ
A1 15 x 16 240 B1 20 x 23 460
A2 15 x 25 375 B2 20 x 14 280
A3 15 x 14 210 B3 20 x 10 200
A4 15 x 7 105 B4 20 x 10 200
A5 15 x 7 105 B5 20 x 7 140
A6 15 x 7 105 B6 20 x 12 240
A7 15 x 15 225
B7 20 x 21 420
A8 15 x 24 360
B8 20 x 20 400
A9 15 x 20 300
B9 20 x 29 580
A10 15 x 21 315
B10 20 x 17 340
A11 15 x 16 240
B11 20 x 20 400
A12 15 x 16 240
A13 15 x 32 480 B12 20 x 20 400
A14 15 x 13 195 B13 20 x 19 380
A15 15 x 7 105 B14 20 x 9 180
A16 15 x 7 105 B15 20 x 24 480
A17 15 x 7 105 B16 20 x 8 160
A18 15 x 7 105 B17 20 x 11 220
A19 15 x 23 345 B18 20 x 10 200
∑A 4260 ‫ܯ‬ଶ ∑A 5680 ‫ܯ‬ଶ
 Luas Jalan = Panjang Jalan Lebar Jalan
= 284 m 4 m
= 1136 m2
 Jumlah Catchment Area A = + ( Luas Jalan )
= 4260 m2 + ( 1136 m2)
= 4828 m2

 Jumlah Catchment Area B = + ( Luas Jalan )


= 5680 m2 + ( 1136 m2)
= 6248 m2

 Jumlah Total Catchment Area = Catchment Area A + Catchment Area B


= 4828 m2 + 6248 m2
= 11076 m2
Analisa Hidrologi
Tabel Data Curah Hujan Pontianak
No Tahun Curah Hujan Harian
1 2001 60,6
2 2002 57,4
3 2003 61,9
4 2004 62,2
5 2005 58,9
6 2006 54,1
7 2007 67,2
8 2008 62,6
9 2009 58,8
10 2010 69,1
11 2011 4,27
12 2012 57,3
13 2013 71,2
Sumber: BMKG Stasiun Klimatologi Siantan Pontianak
Menghitung Intensitas Curah Hujan (I)
Perhitungan analisa frekuensi curah hujan untuk menentukan besarnya intensitas curah hujan secara analitis dapat
dihitung menggunakan rumus :
Tabel Data Curah Hujan Harian Maksimum

No Tahun Curah Hujan Harian (Xi) Rata - rata (X) Deviasi (Xi - X) ሺܺ݅ െܺ ሻଶ
1 2013 71,2 62,13 9,07 82,251
2 2010 69,1 62,13 6,97 48,581
3 2007 67,2 62,13 5,07 25,705
4 2011 66,4 62,13 4,27 18,233
5 2008 62,6 62,13 0,47 0,221
6 2004 62,2 62,13 0,07 0,005
7 2003 61,9 62,13 -0,23 0,053
8 2001 60,6 62,13 -1,53 2,341
9 2005 58,9 62,13 -3,23 10,433
10 2009 58,8 62,13 -3,33 11,089
11 2002 57,4 62,13 -4,73 22,373
12 2012 57,3 62,13 -4,48 23,329
13 2006 54,1 62,13 -8,03 64,481
n=13 jumlah = 807,7 309,094
 Menghitung Curah Hujan Rata – rata ()

Jadi, nilai curah hujan rata –rata (,13 mm

 Menghitung Standar Deviasi ( Sx )


Sx = = 5,075
Jadi, nilai standar deviasi ( Sx ) adalah 5,075

 Mencari besarnya Yt, Yn, dan Sn


Periode ulang = 5 tahun ; n = 13 tahun
Yt = 1,4999 Yn = 0,5070 Sn = 0,9971
 Mencari besarnya curah hujan untuk periode ulang ( Xt )
Xt = ( Yt – Yn )
Xt = 62,13 +
Xt = 67,184 mm
Jadi, nilai besarnya curah hujan untuk periode ulang (Xt) adalah 67,184 mm, untuk
lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel. Perhitungan besarnya curah hujan untuk
periode ulang.

Tabel Perhitungan Besarnya Curah Hujan Untuk Periode Ulang

T Yt Yn Sn Sx Xt ܺത
5 1,4999 0,507 0,9971 5,075 67,184 62,13
 Menghitung Waktu Konsentrasi ( TC )
to =
Dimana :
S = 2% = 0,02 ( Kemiringan Saluran Drainase )
Jalan = = 2 m (Lapisan aspal = 0,013)
Bagian luar jalan = = 20 m (Lapisan atas licin dan kedap air = 0,020)

=
Dengan :
LS = panjang saluran = 284 m
V = kecepatan yang diijinkan dengan menggunakan bahan
batu/ beton adalah 1,50
tc = +
() Jalan == = 0,858 meni()
Luar rumah = = = 1,355 menit

= () Jalan + Bagian luar rumah


= 0,858 + 1,355 = 2,213 menit

() = = 3,155 menit
= 2,213 + 3,155 = 5,368 menit

Tentukan nilai intensitas hujan maksimum ( mm/ jam ) dengan memplotkan harga Tc =
5,368 menit ~ 0,089 jam
 Perhitungan Intensitas Curah Hujan
I =( )
I = x 41,73 = 116,816 mm/jam

 Menghitung Luas Daerah Pengaliran


Keadaan kondisi permukaan seperti pada gambar yang terdiri:
a. Panjang saluran 284 m
b. Jalan aspal A1 = 2 x 284 m = 568
c. Bagian luar rumah A2 = 20 x 284 m = 5680
 Menentukan besarnya koefisien C
L1 : koefisien C = 0,8 ( jalan beton aspal )
L2 : koefisien C = 0,6 ( daerah permukiman )
C=
= = 0,618

 Menentukan Besar Debit ( Q )


Besar debit air hujan
A = 6248 m2 = 0,006248 Km2
C = 0,618
I = 116,816 mm/jam
Q = 1/3,6.C.I.A
= 1/3,6 . 0,618 .116,816 . 0,006248
= 0,1252 m3 / detik
 Perhitungan Debit Air Limbah
Air limbah atau air buangan berdasarkan jumlah penduduk di daerah tangkapan serta
kebutuhan air bersih per orang, per hari. Diasumsi pemakajan air bersih menghasilkan air limbah
diasumsikan 70% dari debit air bersih yang digunakan. Kebutuhan air bersih tingkat pemakain air
bersih berdasarkan kategori kota. Lokasi perencanaan merupakan kota kecil jadi kebutuhan air bersih
digunakan 100 lt/org/hari.
Di ketahui:
Jumlah 28 unit rumah x 5 orang / rumah = 140 jiwa
Kebutuhan air bersih domestik sebagai berikut:
Q domestik = 140 x 100 = 14000 lt / org / hari
Q domestik = 14000It / org / hari → dikonfersikan menjadi m³ / detik
= 14000 / 86.400.000 m³ / detik
= 0,00016 m³ / detik
Maka debit air buangan (Q limbah)
Q limbah= 70% x Q domestik = 70% x 0,00016 m³ / detik = 0,00001 m³ / detik
 Total Debit
Q total gang wisata I =
= Q curah hujan + Q limbah
= 0,1252 + 0,00001
= 0,12521 m3 / detik
Jadi, untuk debit total rencana perhitungan debit air limbah untuk gg wisata
1 adalah 0,12521 m³ / detik.
Saluran yang direncanakan terdiri dari beton dengan kecepatan yang diijinkan
1,50 m/s.

Penampang basah (Fd) drainase dihitung dengan menggunakan rumus =


Fd = Q / V
Fd = 0,12521 m3 / 1,50 = 0,0835 m2
 Menghitung dimensi saluran drainase yang diperlukan
Diketahui :
Debit air ( Q ) = 0,12521 m3 / detik
Penampang basah ( Fd ) = 0,0835 m2
Bentuk saluran persegi panjang
b = 2d
d = 0,707m3 = 0,2042 m
maka, b = 2 . 0,2042 = 0,4084

menghitung jagaan dengan rumus :


W=
=
 Kemiringan Saluran
Keliling basah (O) = b + 2d = 0,4084 + ( 2 x 0,2042 ) = 0,8168 m
Jari – jari hidrolis ( R ) = Fd / O = 0,0835 / 0,8168 = 0,1022 m
Dimana :
V = 1,50 m / detik, kecepatan aliran yang diizinkan berdasarkan jenis material
n = 0,016 , harga n untuk rumus manning, beton dengan kualitas baik
R = 0,1022 m ; jari-jari hidrolis

Kemiringan (S) =
S=(
= 0,1 %
 Kontrol Kapasitas Penampang
Qc = . Fd. .
Qr = 0,12527 m³ / detik
S = 0,1%
Fd = 0,0835 m
R = 0,1022 m.
n = 0,016 hargan untuk rumus manning, pasangan batu dengan kualitas
baik
Qc = . 0,0835. . = 0,3607 m³ / detik
Kontrol Qc > Qr = 0,3607 > 0,1252 OK
Kesimpulan
 Dari hasil peninjauan hasil perencanaan saluran drainase yang terdapat di Permukiman gang Wisata I,
Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan
berdasarkan pada pembahasan di atas yaitu sebagai berikut:
 Koefisien pengaliran sebesar C = 0,618 dan waktu konsentrasi sebesar Tc = 0,089 Jam
 Debit hujan rencana saluran drainase permukiman gang wisata 1 adalah sebesar 0,12521 m3/dtk.
 Debit Qhitung QRencana, maka Qhitung = QRencana
Qc > Qr = 0,3607 > 0,1252 OK

Saran
 Dalam menentukan kapling rumah diperluka ketelitian agar bangunan yang direncanakan sesuai dengan
apa yang diinginkan.
 Perhitungan debit rencana harus dengan teliti dan sesuai dengan peraturan perencanaan yang tercantum di
dalam SNI.

Anda mungkin juga menyukai