Sumber :
PENGERTIAN UMUM
Agar terjadi proses pembentukan hujan, maka :
Tersedia udara lembab
Tersedia sarana, keadaan yang dapat mengangkat
udara tersebut ke atas, sehingga terjadi kondensasi
Terangkatnya udara ke atas dapat terjadi dengan tiga
cara yaitu : konvektif, siklon dan orografik
KONVEKTIF
Pemanasan setempat
Intensitas tinggi
Waktu hujan singkat
Daerah hujan relatif sempit
Umumnya terjadi sore hari
SIKLON
Bila gerakan udara keatas terjadi akibat adanya udara
panas yang bergerak di atas lapisan udara yang lebih
padat dan lebih dingin
Intensitas sedang
Daerah hujan luas
Hujan berlangsung lama
OROGRAFIK
Gerakan udara ke atas karena ada penghalang
(gunung)
PENGUKURAN HUJAN
Dalam analisis hidrologi, transformasi hujan menjadi
aliran di sungai diperlukan data kedalaman/tinggi
hujan DAS
Diperlukan pengukuran data hujan dengan jumlah
stasiun dan pola penyebaran yang representatif
Macam pengukuran : harian, jam-jaman, kontinyu
ALAT PENAKAR HUJAN
Penakar hujan biasa (manual raingauge)
Penakar hujan otomatis (automatic raingauge)
LANJUTAN
Kedalaman hujan : jumlah air hujan yang jatuh (mm)
Intensitas hujan : jumlah curah hujan dalam satuan
waktu (mm/jam, ….)
Durasi hujan : waktu yang dihitung dari saat hujan
mulai turun sampai dengan berhenti (jam, .…)
INSTALASI ALAT
Instalasi alat penakar hujan harus sesuai dengan
aturan yang ditetapkan WMO (world meteorogical
organisation) antara lain :
Pengaruh angin
Kec. Angin (km/jam) % Pengurangan
0 0
10 8
20 21
30 32
40 41
60 47
80 50
LANJUTAN
Pengaruh turbulensi dapat dikurangi :
Memilih lokasi sedemikian rupa sehingga kec. Angin
sekecil mungkin
Mengatur keadaan setempat sehingga kec. Angin di
atas corong mendatar
LANJUTAN
Penempatan stasiun hujan hendaknya berjarak paling
dekat empat kali tinggi rintangan terdekat
Lokasi di satu lereng yang miring ke arah satu arah
tertentu, hendaknya dihindari
Disekitar alat pengukur hujan sebaiknya ditanami
rumput atau kerikil.
ANALISIS HUJAN
Data hujan yang diperlukan/digunakan dalam
analisis hidrologi dapat diperoleh dengan cara :
Aritmatik (rata-rata aljabar)
Paling sederhana (Kurang teliti)
Cocok untuk DAS homogen
LANJUTAN
Poligon Thiessen
A3
P3
P1 P2 A
A1 A2
LANJUTAN
Isohyet
A4 A3
P5
LANJUTAN
KOREKSI DATA
Didalam pengukuran hujan sering dalami 2 masalah
yaitu :
Tidak tercatatnya data hujan
Adanya perubahan kondisi di
lapangan/lokasi pencatatan
Solusi :
Membiarkan saja
Memperkirakan data yang hilang
NORMAL RATIO METHOD