4.1 Evapotranspirasi
Evapotranspirasi atau disebut penguapan adalah gabungan dari dua peristiwa yakni
evaporasi dan transpirasi yang terjadi secara bersamaan disebut juga peristiwa
evapotranspirasi. Kedua proses ini sulit untuk dibedakan karena keduanya terjadi secara
simultan. Besarnya evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan Metoda Penman yang
dimodifikasi. Evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan rumus-rumus teoritis empiris
dengan memperhatikan faktor-faktor meteorologi yang terkait seperti suhu udara, kelembaban,
kecepatan angin dan penyinaran matahari.
3. (1-W)
=(1-0,742)
=0,264
TABEL 4.3
Https://Www.Slideshare.Net/Juliamaidar1/Evaporasi-Transpirasi-Evapotranspirasi
9. f(ed) = (0,34-(0,044*ed^0,5))
= 0,111 mbar
Untuk perhitungan selanjutnya pada sampel data bulan februari sampai desember
menggunakan cara yang sama pada perhitungan sampel bulan Januari akan di lampirkan pada
tabel 4.5
TABEL 4.5 REKAPITULASI EVAPOTRANSPIRASI
Debit andalan adalah besarnya debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air dengan
resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Untuk menghitung debit andalan tersebut,
dihitung peluang 80 % dari debit inflow sumber air pada pencatatan debit pada periode tertentu.
Perhitungan ini menggunakan cara analisis waterbalance dari Dr.F.J. Mock. Metode ini
digunakan untuk menghitung harga debit bulanan, evapotranspirasi, kelembaban air tanah, dan
tampungan air tanah. Metode ini dihitung berdasarkan data curah hujan bulanan, jumlah hari
hujan, evapotranspirasi dan karakteristik hidrologi daerah pengaliran.
Dalam debit andalan yang diterapkan di lapangan, untuk menghitung debit andalan
biasanya memakai semua stasiun yang mempengaruhi suatu daerah aliran sungai. Data yang
diperlukan untuk perhitungan ini adalah:
a. Data curah hujan bulanan dan harian sta. A
b. Data curah hujan bulanan dan harian sta. B
c. Data curah hujan bulanan dan harian sta. C
d. Rekapan rerata curah hujan
e. Evapotranspirasi
f. Luasan area
g. Keseimbangan Air (water balance)
Perkiraan kapasitas kelembaban tanah (Soil Moisture Capacity) diperlukan pada saat
dimulainya simulasi, dan besarnya tergantung dari kondisi porositas lapisan atas daerah
pengaliran. Biasanya diambil 50 s/d 250 mm, yaitu kapasitas kandungan air dalam tanah
per-m². Jika porositas tanah lapisan atas tersebut makin besar, makakapasitas
kelembaban tanah akan besar pula. Untuk SMC direncanakan 150 mm. Dengan asumsi
di DAS diasumsikan terdapat sedikitkandungan pasir yang tidak begitu porus. Rumus
tentang air hujan yang mencapaipermukaan tanah seperti pada Persamaan 2.78 s/d
Persamaan 2.80pada Bab II.
h. Limpasan (run off) dan tampungan air tanah (ground water storage)
Di daerah DAS diasumsikan kondisi tanahnya tidak begitu porus karena mengandung
sedikit pasir dan daerahnya yang cukup terjal, maka untuk harga koefisien infiltrasi (I)
untuk DAS diasumsikan sebesar 0,15. Di daerah DAS juga diasumsikan untuk kondisi
geologi lapisan bawah tidak begitu porus dan dapat tembus air karena masih
mengandung pasir, dimana pada musimkemarau hanya ada sedikit air di sungai. Maka
untuk permulaan simulasi penyimpanan awalV(n-1) di daerah DAS diambil sebesar 300
mm (pada saat mulaiperhitungan).
Berikut ini adalah data curah hujan bulanan dan curah hujan harian pada stasiun A, B
dan C dan hasil perhitungan debit andalah tahun 2009-2018.
DEBIT ANDALAN
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Grafik 4.2 Debit Andalan Bulanan dengan Probabilitas 50% dan 80%