Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 2

ANGIN DAN GELOMBANG

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Wahyudi, M.Sc

Disusun oleh :
Muhammad Latif Makarim
04311940000023

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020/2021
1. Jelaskan dan lengkapi dengan ilustrasi atau gambar, yang dimaksud dengan:
a. Angin

Menurut National Geographic angin adalah pergerakan udara yang disebabkan


oleh pemanasan bumi yang tidak merata oleh matahari. Angin tidak memiliki
banyak substansi, kita tidak bisa melihatnya atau menahannya, tapi kita bisa
merasakan kekuatannya.
b. Skala Beaufort

Skala Beaufort merupakan ukuran empiris yang berkaitan dengan kecepatan


angin untuk pengamatan kondisi di darat atau di laut. Skala ini ditemukan
oleh Francis Beaufort pada tahun 1805. Beaufort mengukur kecepatan angin
dengan menggambarkan pengaruhnya pada kecepatan kapal dan gelombang air
laut. Skala Beaufort menggunakan angka dan simbol, bila angka semakin besar
tandanya angin berhembus lebih kencang.
c. Diagram mawar angin

Mawar angin atau cakra angin merupakan suatu metode penggambaran


informasi mengenai kecepatan dan arah angin di suatu lokasi tertentu. Mawar
angin digambarkan dalam format melingkar dengan skema frekuensi angin
yang berhembus dari arah tertentu. Panjang setiap mahkota menunjukkan
tingkat frekuensi berhembusnya angin dari arah tersebut, bernilai nol di pusat
mawar dan terus meningkat hingga tepi mawar.
d. Fetch

Fetch adalah panjang daerah dimana angin berhembus dengan kecepatan dan
arah yang konstan. Di dalam peninjauan pembangkitan gelombang di
laut, fetch dibatasi oleh daratan yang mengelilingi.
e. Fully Developed Sea
Ketika gelombang mencapai kondisi maksimum, tingginya tidak akan
bertambah lagi meskipun masih dipengaruhi oleh angin. Kondisi ini
disebut fully developed sea yaitu terjadi kesetimbangan antara energi yang
ditransfer oleh angin dengan energi yang hilang akibat disipasi.
f. Gelombang signifikan
Tinggi gelombang signifikan (significant wave height) adalah rata-rata tinggi
gelombang (dari puncak ke lembah) dari sepertiga gelombang laut tertinggi.
2. Diketahui kecepatan angin pada ketinggian 25 meter di atas permukaan laut adalah
20 m/s, perbedaan temperature udara-air laut +3°C. Estimasi kecepatan angin pada
ketinggian 10 m.

10 1
𝑈10 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 = 20( )7 = 17,55 𝑚/𝑠
25
untuk mencari nilai 𝑅𝑇 dapat dicari melalui grafik di bawah ini.

0,8875
𝑈10
𝑅𝑇 =
𝑈10 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎
𝑈10
0,8875 =
17,55
𝑈10 = 0,8875(17,55) = 15,57 𝑚/𝑠
Maka dapat di-estimasikan bahwa kecepatan angin pada ketinggian 10 m yaitu
15,57 m/s.
3. Diketahui kecepatan angin 7,5 m/s di lokasi airport pada ketinggian standard (10
m di atas permukaan laut). Estimasi kecepatan angin di atas air laut yang berjarak
20 km dari garis pantai. Tidak ada perbedaan temperature udara-air laut (ΔT=0).
𝑈𝐿 = 7,5 𝑚/𝑠
Selanjutnya menggunakan grafik koreksi angin yang diukur di darat untuk angin di
atas permukaan air untuk mencari nilai 𝑅𝐿 .

1,25

7,5

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai 𝑅𝐿 adalah 1,25 sehingga bisa
didapatkan nilai 𝑈𝑊 melalui persamaan:
𝑈𝑊 = 𝑅𝐿 𝑈𝐿 = 1,25(7,5) = 9,375 𝑚/𝑠
Sehingga dapat di-estimasikan kecepatan angin di atas air laut yang berjarak 20 km
dari garis pantai yaitu 9,375 m/s.
4. Gambarkan diagram alir cara memperoleh karakterisitk gelombang dari data angin.
Jelaskan setiap langkahnya.
Mengumpulkan data angin

Membuat tabel
frekuensi kejadian Menentukan fetch

Menggambar grafik
windrose

Menentukan karakteristik
Menentukan hambatan gelombang Hs, Ts, panjang
dominan gelombang, gelombang badai

Untuk dapat memperoleh karakteristik gelombang, hal pertama yang perlu untuk
dilakukan yakni mengumpulkan data angin yang sudah didapat melalui hasil
research maupun dari BMKG. Setelah pengumpulan data sudah dilakukan,
Langkah selanjutnya membuat tabel frekuensi kejadian serta menentukan fetch-nya.
Tabel frekuensi kejadian ini selanjutnya digunakan dalam membuat grafik
windrose. Setelah itu, hambatan dominan dapat ditentukan. Hambatan dominan dan
fetch inilah yang nantinya akan digunakan dalam menentukan karakterisik
gelombang.
5. Diketahui data angin hasil pengukuran dari beberapa stasiun BMKG di kota-kota
pesisir di Indonesia (diberikan terpisah).
5.1 Susun tabel frekuensi kejadian dan tabel presentase kejadian angin setiap tahun.
Di bawah ini merupakan tabel frekuensi kejadian kecepatan angin di Kota
Serang.
Row Labels E ENE N NE NNE NNW NW S SE SEE SSE SSW SW W WNW WSW Grand Total
0,01-1,01 9 7 10 4 6 6 5 21 14 12 23 17 16 14 10 18 192
1,01-2,01 20 16 20 12 29 19 32 71 62 50 79 90 67 44 44 49 704
2,01-3,01 40 8 6 9 6 5 19 145 56 61 132 107 54 101 59 101 909
3,01-4,01 40 10 3 7 20 138 89 38 120 113 69 136 37 88 908
4,01-5,01 30 9 5 6 86 83 51 74 47 63 160 34 77 725
5,01-6,01 12 1 44 40 29 60 30 19 159 51 96 541
6,01-7,01 12 15 24 15 8 5 4 94 37 18 232
7,01-8,01 5 3 2 31 7 8 56
8,01-9,01 38 38
9,01-10,01 16 16
10,01-11,01 9 9
Grand Total 163 50 39 37 41 30 83 525 368 256 499 411 292 802 279 455 4330
Gambar Tabel Frekuensi
Tabel presentasi kejadian setiap tahunnya berada pada tabel di bawah ini.

Row Labels E ENE N NE NNE NNW NW S SE SEE SSE SSW SW W WNW WSW Grand Total
0,01-1,01 0,09% 0,05% 0,21% 0,02% 0,02% 0,23% 0,18% 0,44% 0,22% 0,15% 0,42% 0,40% 0,41% 0,44% 0,34% 0,51% 4,12%
1,01-2,01 0,21% 0,13% 0,29% 0,06% 0,07% 0,73% 1,15% 1,47% 0,95% 0,65% 1,42% 2,11% 1,73% 1,35% 1,47% 1,39% 15,18%
2,01-3,01 0,43% 0,07% 0,00% 0,04% 0,02% 0,19% 0,69% 2,99% 0,88% 0,80% 2,39% 2,48% 1,39% 3,12% 1,96% 2,87% 20,31%
3,01-4,01 0,42% 0,08% 0,00% 0,03% 0,00% 0,00% 0,72% 2,83% 1,38% 0,50% 2,18% 2,61% 1,78% 4,20% 1,23% 2,53% 20,48%
4,01-5,01 0,31% 0,07% 0,00% 0,03% 0,00% 0,00% 0,21% 1,77% 1,28% 0,67% 1,35% 1,09% 1,64% 4,91% 1,13% 2,20% 16,66%
5,01-6,01 0,13% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,04% 0,88% 0,60% 0,39% 1,10% 0,69% 0,50% 4,87% 1,70% 2,78% 13,67%
6,01-7,01 0,13% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,30% 0,38% 0,18% 0,14% 0,11% 0,10% 2,90% 1,23% 0,52% 6,01%
7,01-8,01 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,10% 0,00% 0,00% 0,06% 0,04% 0,00% 0,96% 0,24% 0,23% 1,63%
8,01-9,01 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 1,17% 0,00% 0,00% 1,17%
9,01-10,01 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,49% 0,00% 0,00% 0,49%
10,01-11,01 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,28% 0,00% 0,00% 0,28%
Grand Total 1,71% 0,40% 0,50% 0,18% 0,10% 1,15% 2,98% 10,78% 5,70% 3,33% 9,06% 9,53% 7,55% 24,69% 9,29% 13,03% 100,00%
Gambar Tabel Presentase
Berdasarkan tabel-tabel di atas dapat terlihat bahwa angin yang mengarah ke
arah barat (west) dominan dikarenakan presentase angin yang mengarah ke arah
barat mencapai 24,69% dan total angin yang mengarah ke barat mencapai 802
dari total 4330 data keseluruhan.
5.2 Gambarkan diagram mawar angin setiap tahunnya.
Hasil dari persebaran mata angin pada tiap arah mata angin kita plot
menggunkan diagram radar dan akan mendapatkan persebaran arah mata angin
atau sering disebut juga sebagai hembusan angin dominan di Kota Serang pada
pada tanggal 30-09-2004 hingga 29-03-2005.

Diagram Windrose Kota Serang


0,01-1,01
N
NNW 0,05 NNE 1,01-2,01

0,04 2,01-3,01
NW NE
0,03 3,01-4,01
WNW 0,02 ENE
4,01-5,01
0,01
5,01-6,01
W 0 E
6,01-7,01

WSW SEE 7,01-8,01

8,01-9,01
SW SE
9,01-10,01
SSW SSE
10,01-11,01
S

5.3 Konversikan data angin tersebut menjadi karakteristik gelombang dengan


berbagai cara atau metode.
1) Menentukan Fetch Efektif
• Menentukan Panjang Fetch
Setelah menemukan mawar angin atau windrose maka koordinat tempat
pengambilan data yaitu BMKG di Kota Serang dijadikan tempat
pengukuran atau titik nol dimana tempat pengukuran, lalu menentukan
arah angin dominan dan mengambar gari serupa sebesar 6 0 sebanyak 7
kali hingga memnbentuk sudut sebesar 420 searah dan berlawanan arah
jarum jam menarik garis fetch searah hembusan angin yang didapatkan
dari windrose. Untuk membuat swell yang terbentuk dari jauh maka
diperlukan penerikan garis fetch hingga daratan terdekat.
Gambar Fetch di Kota Serang
• Menghitung Fetch Efektif
α(°) cos α X Awal Skala Xi (km) Xi*cos α
42 0,743 65,4 0,625 40,875 30,3761
36 0,809 58,7 0,625 36,688 29,6808
30 0,866 59,8 0,625 37,375 32,3677
24 0,914 86,7 0,625 54,188 49,5027
18 0,951 87,2 0,625 54,5 51,8326
12 0,978 82,1 0,625 51,313 50,1912
6 0,995 81,7 0,625 51,063 50,7828
0 1 84 0,625 52,5 52,5
6 0,995 52,7 0,625 32,938 32,7571
12 0,978 65,8 0,625 41,125 40,2263
18 0,951 58,7 0,625 36,688 34,8919
24 0,914 49,5 0,625 30,938 28,2628
30 0,866 31,6 0,625 19,75 17,104
36 0,809 7,42 0,625 4,6375 3,75182
42 0,743 4,85 0,625 3,0313 2,25266
13,51 506,48

Panjang Fetch pada tiap garis pada peta dibagi oleh skala maka akan
didapatkan panjang sebenarnya yang berikutnya akan menggunakan
persamaan seperti berikut:
∑ 𝑋𝑖. 𝑐𝑜𝑠𝛼
𝐹𝑒𝑓𝑓 =
∑ 𝑐𝑜𝑠𝛼
506,48
𝐹𝑒𝑓𝑓 = = 37,48 𝑘𝑚
13,51
Dapat disimpulkan bahwa fetch efektif di Kota Serang pada tanggal 30-
09-2004 hingga 29-03-2005 adalah sepanjang 37,48 km. Data fetch
tersebut akan sangat diperlukan untuk menentukan tinggi gelombang
(H) dan peridode gelombang (T).
2) Konversi Angin menjadi Gelombang
• Persamaan Penting dalam Mengkonversi Data Angin
Tinggi dan periode gelombang dihitung berdasarkan formula menurut
SPM (Shore Protection Manual), 1984 vol.1 sebagai berikut:
−4
H o = 5 . 112  10 U A F 0 .5

T o = 6 . 238  10 − 2  (U A  F )
0 . 33

UW
RL =
UL
T0
T avg = N
H s = 1.42  Hrms

U A = 0.71  U W
1.23

N
1
H rms =
N
H
i =1
i
2

H0
H avg =  N

𝐻𝑜 = tinggi gelombang laut (m)


𝑇𝑜 = periode gelombang laut (s)
𝑈𝐴 = faktor tegangan angin
𝑅𝐿 = hubungan UL dan UW (kecepatan angin di darat dan laut),
(dari gambar 5.8 Buku Teknik Pantai, Bambang Triatmojo
hal. 154)
𝐻𝑟𝑚𝑠 = H root mean square (m)
𝐻𝑠 = tinggi gelombang signifikan (m)
𝐻𝑎𝑣𝑔 = tinggi gelombang laut dalam rata-rata (m)
𝑇𝑎𝑣𝑔 = periode gelombang laut dalam rata-rata (s)
𝑈𝑊 = kecepatan angin diatas permukaan laut (m)
𝑈𝐿 = kecepatan angin diatas daratan (m)
1 Knot = 0.5144 m/s
• Menentukan Besar Nilai Tinggi (H) dan Periode (T) Gelombang
Berdasarkan data yang sudah didapatkan, kita dapat mengetahui
kecepatan angin darat UL pada nilai maksimum, rata-rata, dan minimum
untuk mendapatkan nilai RL pada tiap-tiap UL maksimum, rata-rata, dan
minimum.
UL (max) = 10,9 knots = 5,65 m/s
UL (avg) = 3,55 knots = 1,83 m/s
UL (min) = 0,01 knots = 0,05 m/s
Lokasikan masing-masing UL pada grafik RL dan UL dengan cara
menarik garis yang berpotongan, UL ada pada sumbu-x dan RL ada pada
sumbu-y. Jadi dari titik UL kita bisa mendapatkan nilai RL.
UW
RL =
UL
Dengan persamaan, maka, UW = RL x UL. Kita dapatkan nilai UW yang
digunakan untuk perhitungan selanjutnya. Persamaan UA Dapat dihitung
menggunakan persamaan, UA = 0,71Uw1,23 Himpun seluruh data, untuk
memudahkan perhitungan dengan rumus-rumus sebelumnya (halaman
sebelum ini), bisa menggunakan bantuan software Excel dan susun
dalam tabel seperti ini.
2,0

1,8

1,375

Gambar Grafik Perbandingan UL dan UW


Perhitungan dari tabel di atas dapat digunakan untuk menghitung H rms
dan Hs sesuai rumus yang sudah dilampirkan.
𝐻𝑜 𝑇𝑜 Hrms Trms
Vmax 0,0007653 0,179254 0,01691188 0,2997
Vavg 9,272E-05 0,089324
Vmin 5,937E-11 0,000807
sum 0,000858 0,269385
avg 0,000286 0,089795

Gambar nilai Ho dan To


UL knot UL m/s RL UW UA Feff Ho To
Vmax 10,99 5,65 1,375 7,7688 8,838737952 37,4868 0,02766432 0,423
Vavg 3,55 1,83 1,8 3,294 3,076510278 37,4868 0,00962916 0,299
Vmin 0,01 0,005 2 0,01 0,002461832 37,4868 7,7053E-06 0,028
sum 0,03730119 0,751
avg 0,01243373 0,25
Perhitungan RMS
Dari hasil perhitungan di atas maka didapat hasil sebagai berikut:
Hrms = 0,0169 m
Trms = 0,2997 s
Hs = 1,4 x Hrms = 0,023 m

Havg = 0,012 m
Tavg = 0,25 s
3) Menentukan Tinggi dan Periode Gelombang dengan Menggunakan Grafik
Peramalan Gelombang
Dari data fetch efektif, lokasikan titik itu pada sumbu x dan UA pada sumbu
y, dari grafik di bawah ini. Tarik garis lurus dari masing-masing titik tadi,
sehingga berpotongan satu sama lain. Lalu tarik garis dari perpotongan tadi,
sejajar dengan garis yang miring. Garis miring ini digunakan untuk
menentukan tinggi gelombang serta periode gelombang.
Perhitungan RMS
Dari data yang telah diperoleh oleh hasil perhitungan tabel di atas maka
dapat disimpulkan:
Fetch = 37,48 km
UA = 8,83 m/s
Maka data yang diperoleh menggunakan peramalan diperoleh:
Ho = 0,89 m
To = 4,3 s
Waktu Pembentukan = 5 jam

Tabel Karakteristik Gelombang Laut


Berdasarkan data yang sudah diperoleh, maka dapat kita golongkan tipe
pembentukan gelombang yang terjadi di Kota Serang.
Fetch = 37,48 km
UA = 8,83 m/s
Ho = 0,89 m
To = 4,3 s
Waktu Pembentukan = 5 jam
Dari data tersebut maka dapat digolongkan bahwa gelombang laut di
Kota Serang memiliki karakteristik sebagai Wind Wave.
6. Berdasarkan hasil dari soal nomor empat, ramalkan karakteristik gelombang dengan
periode ulang 10, 25, 50, dan 100 tahun.
Untuk dapat menentukan periode ulang tinggi gelombang, dibutuhkan data
gelombang dengan jangka waktu yang panjang. Terdapat beberapa metode agar
periode ulang gelombang dapat ditentukan, adapun metode yang terkenal yaitu
distribusi Weibull dan metode Fisher-Tippet Type 1. Langkah-langkah untuk
menentukan periode ulang tinggi gelombang antara kedua distribusi tersebut
sebenarnya mirip, namun koefisien serta persamaan lebih disesuaikan dengan
metode distribusi Weibull.
Persamaan Distribusi Weibull:
0,27
𝑚 − 0,20 −
√𝑘
𝐹̂𝑚 = 1 −
0,23
𝑁 + 0,20 +
√𝑘
Persamaan Fisher-Tippet Type 1:
𝑚 − 0,44
𝐹̂𝑚 = 1 −
𝑁 + 0,12

7. Diketahui dari diagram mawar angin, diperoleh kecepatan dominan angin 10 m/s.
pengukuran angin dilakukan pada ketinggian standard dan tidak ada perbedaan
temperature udara-air laut. Tentukan tinggi gelombang signifikan dan bandingkan
hasilnya jika ditentukan dengan grafik.
𝑈10 = 10 𝑚/𝑠
(𝑈10 )
𝐻1/3 = 0,22
𝑔
(100)
𝐻1/3 = 0,22 = 2,25 𝑚
9,8
2,25

Baik menggunakan rumus maupun dengan grafik memiliki hasil yang kurang lebih
sama yaitu 2,25 m.

8. Diketahui angin berhembus selama 4 jam, diukur dari ketinggian 20 m di atas


permukaan air laut, dengan kecepatan angin 10 m/s. Jika kondisi laut dianggap fully
developed sea, hitung tinggi gelombang maksimum yang terbentuk dan perkirakan
panjang fetch dari angin yang berhembus tersebut.
• Panjang fetch (X)
𝑡 = 4 𝑗𝑎𝑚 = 14.400 𝑠
𝑈 0 = 10 𝑚/𝑠

10 1
𝑈10 = 10( )7 = 9,06 𝑚/𝑠
20
𝑐𝐷 = 0,001(1,1 + 0,035𝑈10 )
𝑐𝐷 = 0,001(1,1 + 0,035(9,06)) = 0,0014

𝑢∗ = √𝑐𝐷 𝑈10 = √0,0014(9,06)

𝑢∗ = 0,34 𝑚/𝑠
9,8𝑋 9,8(14.400) 3
= 5,23 𝑥 10−3 ( )
0,34 0,34
𝑋 = 16.496,73 𝑚
• Tinggi Gelombang Maksimum (𝐻𝑚∗ )

9,8𝐻𝑚∗
= 2,115 𝑥 10
0,34
𝐻𝑚∗ = 2,49 𝑚
Berdasarkan data yang ada saat kondisi laut fully developed sea dapat
disimpulkan bahwa panjang fetch dari angin yang berhembus tersebut adalah
16.496,73 m dan tinggi gelombang maksimum 2,49 m.

Anda mungkin juga menyukai