Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

MORFOLOGI PANTAI DI WILAYAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Wahyudi, M.Sc

Disusun oleh :
Muhammad Latif Makarim
04311940000023

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020/2021
MORFOLOGI PANTAI DI WILAYAH PANTAI AIR PETAI

Gambar 1. Pantai Air Petai

Pantai Air Petai merupakan pantai yang terletak di wilayah Bengkulu Utara. Pantai ini
merupakan pantai yang dilalui oleh jalan lintas barat (Jalinbar). Karena pantai ini merupakan
pantai yang dilalui oleh Jalinbar, maka tentu saja terjadinya abrasi di pantai ini akan sangat
mengganggu lalu lintas di wilayah Sumatera. Diketahui karena terjadinya abrasi di wilayah
Pantai Air Petai, jarak antara tepi pantai hingga ke tengah Jalinbar rata-rata hanya 20–25 meter.
Abrasi yang terjadi di Pantai Air Petai membuat pantai tersebut bermorfologi. Garis
pantai kian mundur menuju daratan karena abrasi terus terjadi. Dinamika pantai secara terus-
menerus secara langsung dilakukan oleh angin, gelombang, pasang surut, arus, badai, kenaikan
muka air laut dan sedimen. Efek dari setiap variabel yang mempengaruhi dinamika pantai ada
yang terjadi secara berkesinambungan dan mengikuti siklus regional ataupun global.
Sedangkan untuk variabel abrasi pantai dan sedimentasi proses lotiral terjadi di area nearshore.
Ternyata, abrasi yang terjadi di pantai tersebut membuat dataran bergelombang yang
menghadap ke laut. Abrasi telah memotong bukit dengan tinggi 37 meter di atas permukaan
laut, sehingga bentuk morfologi pantai yang terjadi dengan kemiringan curam (21%–25%).
Bukit tersebut tersusun dari konglomerat aneka bahan, breksi, batu gamping terumbu, serta
batu lempung tufaan, seperti terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Perubahan morfologi Pantai Air Petai

Perubahan morfologi pantai berdasarkan temuan tersebut yakni terdapat dataran


bergelombang yang menghadap ke laut setelah terjadi abrasi yang terus-menerus. Morfologi
yang terjadi di Pantai Air Petai sangat dipengaruhi oleh proses tektonik yang terjadi akibat
tekanan zona subduksi. Gerakan subduksi telah menyebabkan terbentuknya dataran
bergelombang, bukit bergelombang, dan lain sebagainya.
Pembentukan morfologi pantai yang terjadi di Pantai Air Petai sendiri merupakan
pembentukan morfologi pantai tingkat perubahan sekunder karena perubahannya dipengaruhi
oleh aksi gelombang yaitu abrasi yang terus-menerus.
Sumber :
- Nofirman. (2017). Perubahan Morfologi Pantai Dengan Integrasi Citra di Wilayah
Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Georafflesia.
- Suwarsono. (2011). Zonasi Karakteristik Kecepatan Abrasi dan Rancangan Teknik
Penanganan Jalan Lintas Barat Bengkulu Bagian Utara Sebagai Jalur Transportasi
Vital. Jurnal Makara Teknologi, Vol. 15, No. 1, April 2011: 31-38.

Anda mungkin juga menyukai