Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 3

GEOLOGI LAUT & TEORI TEKTONIK

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Wahyudi, M.Sc

Disusun oleh :
Muhammad Latif Makarim
04311940000023

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020/2021
1. Jelaskan dan lengkapi dengan ilustrasi/gambar, yang dimaksud dengan:
a. Transform fault

Yang dimaksud dengan transform fault adalah suatu fault yang mana terdapat
dua lempeng tektonik yang saling melewati. Transform fault ini biasa terjadi di
fracture zone yang menghubungkan spreading centres dengan palung laut di zona
subduksi. Definisi lainnya yaitu sebuah fault di sepanjang plate boundary yang
mana gerakan yang terjadi didominasi dengan gerakan horizontal. Transform fault
ini terhubung dengan plate boundary lain, transform fault lain, sebuah spreading
ridge, hingga zona subduksi.
Adapun contoh dari transform fault ini yaitu terdapat di daerah San Andreas,
Amerika Serikat.
b. mid-oceanic ridge

Yang dimaksud dengan mid-oceanic ridge adalah suatu rantai gugusan gunung
api bawah laut yang mengelilingi bumi. Panjang dari mid-oceanic ridge dapat lebih
dari 60.000 km. Adapun mid-oceanic ridge dapat terbentuk dikarenakan terjadinya
aktivitas tektonik lempeng yang bergerak secara divergen, hal ini menyebabkan
kekosongan pada batas dua lempeng samudera yang terpisah menjadi terisi magma
yang menghasilkan kerak baru.
c. Subduction zone
Yang dimaksud dengan Subduction zone atau zona subduksi ialah suatu zona
atau area yang memperlihatkan gerak tanah atau lempeng di bumi hingga
terbentuknya deretan gunung api hingga terjadinya gempa bumi. Zona subduksi ini
dapat terjadi dikarenakan lempeng dari samudera bertabrakan dengan lempeng
benua. Terjadinya subduksi mengakibatkan terbentuknya palung laut dan juga
terbentuknya pegunungan.
Adapun contoh dari akibat dari subduksi yaitu Palung Mariana yang terletak di
Samudera Pasifik, dan juga puncak Saint Helens yang terletak di Amerika Serikat.

d. Gempa bumi

Yang dimaksud dengan gempa bumi adalah goncangan serta getaran bumi yang
disebabkan dari pelepasan energi besar yang disertai oleh Gerakan dari kulit bumi
di sepanjang jalur patahan atau aktivitas gunung berapi. Gempa bumi dapat
disebabkan beberapa hal yaitu aktivitas tektonik, runtuhan pertambangan, hingga
aktivitas magma atau vulkanik. Namun pengertian umum dari penyebab terjadinya
gempa bumi ialah karena disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi.
Gempa bumi dapat diukur menggunakan alat yang dinamakan Seismometer.
Adapun skala yang digunakan untuk menentukan besar kekuatan dari gempa bumi
disebut Skala Rickter. Bila Skala Rickter besar, bukan berarti kerusakan yang
terjadi besar pula. Kerusakan yang lebih parah dapat terjadi bila kedalaman sumber
gempa yang terjadi dangkal (kedalaman kurang dari 50 km). Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa Skala Rickter merupakan data kuantitatif berdasarkan data
gelombang. Adapun data kualitatifnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel di atas merupakan skala intensitas gempa bumi dari MMI. Skala tersebut
merupakan data kualitatif yang sudah digabungkan antara kekuatan gempa dengan
kerusakan yang terjadi. Semakin besar skalanya, semakin parah juga kerusakan
yang disebabkan oleh gempa.
e. Episentrum
Episentrum merupakan gelombang gempa yang dapat dirasakan pada
permukaan bumi. Sedangkan hiposentrum merupakan sumber atau titik pusat
gempa yang ada di dalam bumi. Gempa bumi episentrum menyebarkan getaran di
permukaan bumi yang selanjutnya akan semakin meluas dengan arah horizontal
daerah atas bumi. Episentrum dapat dibagi tiga jenis berdasarkan jaraknya yaitu
lokal (kurang dari 100 km), jauh (100 – 300 km), dan sangat jauh (lebih dari 300
km).
Episentrum memiliki dua gelombang yaitu gelombang primer dan gelombang
sekunder. Gelombang primer merupakan gelombang yang asalnya dari titik pusat
gempa yang dirambatkan menuju permukaan bumi. Sedangkan gelombang
sekunder merupakan perpanjangan dari gelombang primer sehingga kecepatannya
tidak sekuat gelombang primer.
2. Sebutkan dasar-dasar teori tektonik lempeng dan uraikan masing-masing serta lengkapi
dengan gambar/ilustrasi.
Prinsip utama dari teori tektonik lempeng adalah bahwa Bumi ini tersusun oleh
lempeng-lempeng yang bergerak. Suatu lempeng dapat berupa kerak samudera, kerak
benua, atau gabungan dari kedua kerak tersebut. Berikut dasar teori tektonik lempeng.
a. Continental Drift

Alfred Wegener mengemukakan teori ini pada tahun 1912. Teori ini merupakan
teori tentang apungan dan pergeseran benua. Teori ini dijelaskan di dalam bukunya
yang berjudul “The Origin of Continents and Oceans”, ia mengemukakan bahwa
bentuk benua yang sekarang nampak Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika,
Australia dan Benua Antartika, pada awalnya merupakan satu benua besar
disebut Pangaea. Namun adanya pergerakan lempeng bumi (continental drift) oleh
gaya (arus) konveksi akibat panas di dalam bumi, pangea tersebut pecah dan
pecahan tersebut bergerak masing-masing ke arah yang berbeda, hingga
terbentuklah kenampakan muka bumi (benua) seperti sekarang.
Namun pada akhirnya teori ini ditolak karena para ilmuwan merasa tidak
mungkin satu massa benua yang besar dapat mengapung di atas bumi yang padat.
Ilmuwan-ilmuwan lain menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada bumi
merupakan gaya vertikal sehingga tidak mungkin gaya vertikal tersebut mampu
membuat benua yang besar tersebut menjadi pecah.
b. Convection Current Theory

Teori ini dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry Hammond Hess
kemudian dikembangkan oleh Robert Diesz. Teori ini mengemukakan bahwa di
dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke
arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi yang
membawa materi berupa lava mencapai permukaan bumi di mid-oceanic ridge, lava
tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga
menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Yang dimaksud arus konveksi ialah arus yang terbentuk akibat dari pemuaian
benda cair, padat, atau gas yang dikarenakan kenaikan suhu. Pemuaian yang terjadi
menyebabkan berat jenis menjadi mengecil atau ringan sehingga bergerak naik.
Sedangkan bagian yang lebih dingin atau lebih berat akan bergerak turun. Bahan
netral yang mengapung nantinya akan bergerak secara lateral.
Bukti bahwa teori ini benar adalah terdapatnya mid-oceanic ridge, seperti mid
Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di permukaan bumi.
c. Seafloor Spreading

Teori ini menjelaskan bahwa bagian kulit bumi yang berada di Samudera
Atlantik atau lebih tepatnya di mid-oceanic ridge mengalami pemekaran. Teori ini
bertentangan dengan teori poin (a).
Seafloor Spreading pada awalnya dikemukakan oleh Harry Hammond Hess
pada tahun 1960 dalam tulisannya yang berjudul “Essay in Geopoetry Describing
Evidence for Sea-Floor Spreading”. Di dalamnya dikatakan bahwa bagian kulit
bumi pada dasar samudera mengalami pemekaran yang disebabkan gaya tarikan
yang digerakkan oleh arus konveksi yang berada di mantel bumi. Akibatnya,
magma yang berasal dari mantel bumi naik dan membeku sehingga membentuk
suatu rekahan. Bukti teori ini ditemukan pada rekahan di laut merah.
3. Jelaskan korelasi kejadian gempa bumi di Indonesia dengan teori tektonik lempeng.

Terdapat tujuh lempeng besar dan enam lempeng kecil yang membentuk bumi yaitu:
Bila kita lihat pada gambar terlihat bahwa letak Indonesia berada di atas tiga
lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.
Lempeng-lempeng tersebut merupakan lempeng yang aktif bergerak sepanjang waktu
sehingga menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan sekali terhadap gempa
bumi. Adapun salah satu penyebab dipindahkannya ibukota Indonesia yang semula di
Pulau Jawa menjadi di Pulau Kalimantan adalah karena Pulau Jawa sangat dekat
dengan perbatasan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Berbeda dengan
Pulau Kalimantan yang relatif lebih aman karena jauh dari perbatasan lempeng bumi.
4. Bagaimana pula penjelasannya bahwa, Indonesia sebagai bagian dari “ring of fire”.

Teori tektonik lempeng menghasilkan suatu istilah “Ring of Fire” atau negara
yang dilalui oleh pertemuan dua lempeng yang saling bertubrukan sehingga
menyebabkan potensi terjadinya letusan gunung berapi serta gempa bumi. Adapun
daerah yang dilalui jalur ini yaitu sisi barat Pulau Sumatera dan sisi selatan Pulau Jawa.
Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih menjadikan teori tektonik lempeng
sebagai pedoman untuk menentukan perencanaan dan arah kebijakan mitigasi bencana.

Anda mungkin juga menyukai