Anggapan lama pernah ada pada abad-abad yang lampau bahwa bumi
adalah sesuatu yang rigid atau kaku sementara benua-benua berada pada
kedudukannya yang tetap tidak berpindah-pindah. Setelah ditemukannya benua
Amerika dan dilakukan pemetaan pantai di Amerika dan Eropa ternyata terdapat
kesesuaian morfologi dari pantai-pantai yang dipisahkan oleh Samudera Atlantik.
Hal ini menjadi titik tolak dari konsep-konsep yang menerangkan bahwa benua-
benua tidak tetap akan tetapi selalu bergerak. Konsep-konsep ini dibagi menjadi tiga
menurut perkembangannya (van Krevelen, 1993):
Pada awalnya ada dua benua besar di bumi ini yaitu Laurasia dan Gondwana
kemudian kedua benua ini bersatu sehingga hanya ada satu benua besar
(supercontinent) yang disebut Pangaea dan satu samudera luas atau yang disebut
Panthalassa (270 juta tahun yang lalu). Dari supercontinent ini kemudian terpecah
lagi menjadi Gondwana dan Laurasia (150 juta tahun yang lalu) dan akhirnya
terbagi-bagi menjadi lima benua seperti yang dikenal dan ditempati oleh manusia
sekarang.