Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEKNIK PANTAI
ABRASI PANTAI LAIS, BENGKULU UTARA

Disusun oleh :

ANNISA INDAH PURWANINGSIH G1B021021


FITRIA LEONNI VALETTA G1B021027
AMINAH RAHMADANI LUBIS G1B021039
AZA GEBY ANJELAH G1B021091

Dosen Pengampu :
Ir. Besperi S.T.,M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Abrasi adalah suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh
tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang bersifat
merusak. Abrasi juga disebut sebagai erosi pantai.

Supriyanto (2003) menyatakan bahwa perubahan konfigurasi pantai di


wilayah pesisir dapat disebabkan oleh kegiatan atau proses proses alami dan non
alami (kegiatan manusia) baik yang berasal dari darat maupun dari laut. Proses
hidrooseanografi dari laut yang dapat memberikan pengaruh antara lain,
hempasan gelombang, perubahan pola arus, serta fenomena pasang surut yang
kadang- kadang diperkuat oleh pengaruh perubahan iklim.

Abrasi pantai sendiri dapat dikatakan sebagai proses dari kerja hidraulik
(kekuatan air dalam bentuk gelombang atau arus yang mengerosi pantai) meliputi
abrasi, atrisi (pengausan partikel batuan karena penggelindingan, peloncatan dan
penggelinciran pada gisik atau pelataran pantai) dan korosi (pelarutan batuan
pantai oleh reaksi kimia air laut).

Abrasi juga merupakan salah satu masalah yang mengancam kondisi pesisir
dan garis pantai sehingga mundur kebelakang, merusak tambak maupun lokasi
persawahan yang di pinggir pantai, serta mengancam bangunan yang berbatasan
langsung dengan pantai.

Abrasi pantai tidak hanya membuat garis-garis pantai menjadi semakin


sempit, tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih berbahaya.
Untuk itu disini penulis melakukan survey ke salah satu pantai untuk melihat
tingkat abrasi dan melihat bangunan pantai apa saja yang ada disana. Tepatnya di
Pantai Lais, Bengkulu Utara
1.2. Rumusaan Masalah

1. Apa penyebab abrasi di Pantai Lais Bengkulu Utara?

2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari abrasi di Pantai Lais Bengkulu Utara?

3. Bagaimana upaya mengurangi abrasi di Pantai Lais Bengkulu Utara?

1.3. Tujuaan Pembasaan


1. Untuk mengetauhi penyebab terjadinya abrasi pada kawasaan tersebut.

2. Untuk mengetauhi dampak dari abrasi

3. Untuk mengetauhi upaya dalam mengurangi abrasi.


BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Penyebab Terjadinya Abrasi Di Pantai Lais

Abrasi pantai yang terjadi di tepi Jalan Lais tersebut, tidak hanya mengancam
badan jalan juga mengancam permukiman warga setempat. Hal itu disebabkan
lantaran sebuah bronjong penahan air di area tersebut telah rusak diterjang deras
ombak pantai tersebut.

Abrasi atau pengikisan daratan akibat gelombang tinggi telah menghilangkan


wilayah daratan Pantai di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu hingga
40 meter. Daratan yang hilang adalah areal pelabuhan pendaratan ikan yang
selama ini digunakan nelayan. Peristiwa abrasi parah itu terjadi bersamaan dengan
kejadian gempa di Palu pada 28 September 2018.

Sepanjang wilayah pesisir Kabupaten Bengkulu Utara, pada beberapa tempat,


tebing-tebing terjal di kawasan pantai mengalami longsor dari waktu ke waktu
sehingga menimbulkan dampak kerusakan pada jalan raya. Kondisi kerusakan
wilayah pesisir pantai ini dapat terjadi secara alami dan juga karena aktivitas
manusia. Faktor penyebab kerusakan daerah pantai bisa bersifat alami maupun
akibat antropogenik. Faktor alam berasal dari pengaruh proses-proses hidro-
osenografi yang terjadi di laut yang dapat menimbulkan hempasan gelombang,
perubahan pola arus musiman, variasi pasang surut, serta perubahan iklim.

2.1 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Abrasi Di Pantai Lais Bengkulu Utara

Kerusakan wilayah pesisir Kabupaten Bengkulu Utara umumnya adalah


berupa degradasi hutan pantai dan degradasi pantai yang disebabkan oleh alih
fungsi lahan, perambahan lahan, abrasi, longsor dan pertambangan (galian c),
serta sedimentasi. Dampak dari kerusakan tersebut antara laian adalah
berkurangnya hutan pantai yang berarti berkurangnya jalur hijau/sempadan pantai
(green belt), berkurangnya lebar pantai, perubahan morfologi pantai, rusaknya
jalan negara, rusaknya fasilitas umum, pendangkalan muara sungai, terancamnya
berbagai obyek wisata pantai.
2.3 Upaya Mengurangi Abrasi Di Pantai Lais Bengkulu Utara

Kerusakan wilayah pesisir di Kabupaten Bengkulu Utara termasuk sudah


cukup parah, sehingga memerlukan penanggulangan dengan berbagai alternatif
yang dapat dikelompok menjadi 4 (empat) alternatif penanggulangan yaitu : (1)
Penanaman kembalai hutan pantai, (2) Pelarangan alih fungsi dan perambahan
hutan pantai, (3) Penyusunan Perda (Peraturan Daerah) dan Perdes (Peraturan
Desa) untuk mengatur/menata kegiatan penambangan pasir, batu koral, dan
penambangan emas, (4) Pengaturan pembangunan fasilitas pariwisata di wilayah
pesisir, dan (5) Pembangunan bronjong, groin, sistem gorong-gorong dan atau
dinding penahan gelombang dan barasi pantai. Menurut Warga setempat, saat ini
progresnya tengah dilakukan pencetakan kubus beton pemecah ombak dengan
jumlah sekitar 14 ribu balok untuk pekerjaan di Pantai Lais. Menurut rencana, pada
Agustus 2023 sudah mulai dilakukan pemasangan di sepanjang bibir pantai dengan
jarak dari jalan nasional bervariasi sekitar 5-10 meter tergantung tingkat kecuraman
tebing dan kondisi erosi
BAB III
KESIMPULAN

Abrasi dapat memberikan dampak kerusakan pada pesisir pantai, sehingga


ekosistem dan lingkungan pesisir pantai menjadi rusak. Salah satu cara yang dapat
kita cegah untuk tidak terjadinya abrasi adalah dengan meletakkan batu pemecah
gelombang di sepanjang tepi pantai. Dan juga dapat dilakukan dengan melakukan
penanaman hutan bakau agar dapat menahan abrasi pantai yang terjadi.
LAMPIRAN
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai