Anda di halaman 1dari 8

Makalah Pencemaran Laut

“DAMPAK AKTIVITAS TAMBANG PASIR TERHADAP PENCEMARAN


LAUT”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Yusni Ikhwan Siregar, M.Sc

Disusun Oleh :
Atthoriq Habib Harry Aslam
2004135046
Ilmu Kelautan B

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Pencemaran laut “Dampak Aktivitas Tambang Pasir
Terhadap Pencemaran Laut” tepat pada waktunya.

Pencemaran laut merupakan salah satu mata kuliah wajib di Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pencemaran laut. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah pencemaran laut yang telah
mengarahkan selama perkuliahan.

Dalam penulisan makalah ini penulis telah berupaya untuk menyusun sebaik mungkin, namun
apabila masih terdapat kesalahan baik dalam segi penulisan maupun pemilihan kata diharapkan
pembaca untuk memberi krtik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini selanjutnya.

Pekanbaru, 21 Oktober 2022

Atthoriq Habib Harry Aslam


Bab I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Pembangunan yang begitu pesat di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada dekade
yang lalu memang telah dapat menaikkan taraf hidup masyarakat di segala bidang. Akan tetapi
pembangunan yang berlangsung cepat tersebut terkadang membawa dampak. Begitupun terhadap
lingkungan wilayah pantai dengan berbagai pembangunan yang dilakukan telah menimbulkan
kerusakan ataupun bencana ekolohis di kawasan pantai dan pesisir. Pelaksanaan pembangunan yang
dilakukan yang berdampak terhadap kerusakan disekitar wilayah pesisir seperti misalnya pencemaran
perairan terus berlangsung, bukan saja berasal dari kegiatan di daratan dan di daerah aliran sungai,
tetapi juga di kawasan pantai dan pesisir dari arah laut. Perusakan habitat sumber daya hayati melalui
berbagai cara yang tidak wajar, bukan saja berakibat buruk pada sumber daya hayatinya (hutan
mangrove, terumbu karang, ikan dan sebagainya) yang berakibat pada pemusnahan plasma nutfah,
juga telah membawa akibat pada penurunan pendapatan masyarakatnya.
Munculnya perusahaan-perusahaan tambang dan juga reklamasi pantai Mengakibatkan
perusakan ekosistem laut yang sangat besar serta pencemaran lingkungan Yang tidak terbendung.
Bukan hanya bedampak pada lingkungan tapi juga masyarakat Terutama masyarakat sekitaran area
perusahaan sangat merasakan dampaknya. Tentu sangat Memberi dampak besar terutama pada
kesehatan dan juga ekonomi. Berdampaknya pada Faktor kesehatan akibat dari limbah-limbah
perusahaan yang bertebarah di laut, dan faktor ekonomi jelas terlihatn pada masyarakat-masyarakat
terutama yang berprofesi sebagai Nelayan karena sulitnya untuk mendapatkan hasil laut karena
pembangunan itu. Eksploitas Dimana-mana berdasarkan kemajuan belum tentu baik bagi
keseimbangan dunia ini. Eksploitasi tanpa mementingkan dampak lingkungan tentunya sangat
menyedihkan.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa penyebab terjadinya pencemaran di laut
2. Apa dampak yang ditimbulkan oleh tambang pasir terhadap pencemaran laut
3. Bagaimana cara mengatasi dampak dari aktivitas tambang pasir tersebut
1.3. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pencemaran di laut
2. Untuk mengetahui dampak yang timbulkan oleh aktivitas tambang pasir
3. Untuk mengetahui cara mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang pasir
Bab II
Isi

2.1. Pencemaran Laut

Laut merupakan salah satu sumber daya kehidupan manusia yang penting yang mengandung
berbagai sumber kekayaan alam, baik hayati maupun non hayati (mineral), sehingga lambat laun
manusia mulai menumpahkan perhatiannya kepada kehidupan di laut selain kehidupan di darat.
Dalam hal ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkan manusia untuk
melakukan penelitian ilmiah dan kegiatannya untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Kegiatan
penambangan bersifat strategis bagi suatu daerah dalam meningkatkan Sektor industri dan
perekonomian. Khusus untuk daerah di pesisir pantai, salah satu kegiatan Penambangan adalah
penambangan pasir laut yang dilakukan di sekitar pesisir atau dapat Juga dilakukan di tengah laut,
baik dengan alat tradisional ataupun menggunakan alat yang Lebih modern.

Sumber utama pencemaran laut adalah masuknya bahan kimia, limbah padat, pembuangan
unsur radioaktif, limbah industri dan pertanian, sedimentasi buatan, tumpahan minyak, dan banyak
faktor seperti itu. Porsi pencemaran laut sebagian besar berasal dari daratan yang menyumbang 80
persen pencemaran laut, pencemaran udara juga membawa pestisida dari peternakan dan debu ke
perairan laut. Pencemaran udara dan tanah merupakan penyumbang utama pencemaran laut yang
semakin meningkat yang tidak hanya menghambat ekologi perairan tetapi juga mempengaruhi
kehidupan di darat. Sumber non-titik seperti puing-puing yang tertiup angin, limpasan pertanian, dan
debu menjadi sumber utama polusi. Selain itu, faktor-faktor seperti limpasan tanah, debit langsung

Pencemaran laut juga bisa terjadi akibat adanya aktivitas pertambangan lepas pantai. Ketika
pertambangan lepas pantai dilakukan, akan ada limbah yang dihasilkan. Karena berada di tengah laut,
satu-satunya tempat pembuangan dari limbah tersebut adalah di laut. Karena mendapat tumpahan
minyak, kondisi air laut akan berubah.Seperti yang kita tahu, air dan minyak memiliki karakter yang
berbeda serta tidak dapat bercampur. Selain itu, limbah minyak juga mengandung zat berbahaya yang
cukup mudah mematikan ekosistem ikan di laut. Tidak hanya ikan, ekosistem terumbu karang juga
bisa rusak dan musnah ketika limbah pertambangan yang berupa minyak dibuang ke laut.

2.2. Dampak Aktivitas Tambang Pasir Terhadap Pencemaran Laut

Menurut Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2002, pasir laut merupakan bahan galian pasir
yang terdapat di seluruh pesisir dan perairan laut Indonesia, yang tidak digolongkan menjadi bahan
galian golongan A dan/atau B menurut segi ekonomisnya dan pasir laut adalah salah satu sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui. Namun, penambangan pasir laut masih diperbolehkan menurut
peraturan perundangundangan yang ada apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
penambangan pasir laut yang telah ditentukan. Meskipun demikian, penambangan pasir laut juga
masih saja dilakukan dengan cara ilegal atau menyalahi peraturan yang ada. Mengingat dampak yang
sangat besar, Presiden Republik Indonesia melalui Instruksi Presiden (INPRES) No. 2 tahun 2002,
tanggal 13 Maet 20102, tentang Pengendalian Penambangan Pasir Laut.

Penambangan pasir di laut dilarang dilakukan di laut sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 dan direvisi dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dalam
Pasal 35, tertulis bahwa dilarang melakukan penambangan pasir jika dapat merusak ekosistem
perairan.

Adapun yang menjadi dampak dalam adanya Tambang di area pesisir ini adalah :

1. Penambangan atau pengerukan pasir laut menyebabkan tingkat kekeruhan air laut sangat
tinggi. Keruhnya air laut akan berdampak pada terumbu karang sebagai habitat pemijahan,
peneluran, pembesaran anak, dan mencari makan bagi sejumlah besar organisme laut,
terutama yang memiliki nilai ekonomis penting. Jika terumbu karang tercemar, kematian
biota laut di dalamnya pun akan tercemar. Hanya beberapa jenis biota yang bisa bertahan.
Termbu karang keberadaannya dipengaruhi kejernihan air, mudah rusak bahkan oleh
Aktivitas manusia yang menghasilkan endapan.
2. Pengerukan pasir laut memicu berkurangnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan. Hal ini
Disebabkan seluruh isi laut disedot tanpa pandang buluh. Tidak hanya pasir yang diangkat,
Tetapi telur-telur, anak ikan, terumbu karang, serta biota lainnya juga ikut musnah.
3. Penambangan pasir laut memicu terjadinya abrasi dan hilangnya pulau-pulau kecil. Di
kabupaten Muna, dampak ini sudah mulai muncul yakni aktivitas penambangan pasir di
Sekitar Pulau Munante telah mengancam hilangnya pulau kecil tersebut.
4. Pengerukan pasir laut menyebabkan terjadinya perubahan pola arus dan perubahan struktur
geomorfologi pantai. Bila seluruh isi laut disedot tanpa pandang bulu, maka tidak hanya pasir
yang diangkat, tetapi telur-telur, anak ikan, terumbu karang, serta biota lainnya juga ikut
musnah.
5. Menimbulkan turbulensi yang menyebabkan peningkatan kadar padatan tersuspensi di Dasar
perairan laut.
6. Meningkatkan intensitas banjir air rob, terutama di pesisir daerah yang terdapat Penambangan
pasir laut.
7. Timbulnya konflik sosial antara masyarakat yang pro-lingkungan dan para penambang pasir
laut

Jika kita liat dari dampak yang ditimbulkan tentunya itu sangat mengkhawatirkan terutama
Bagi masyarakat daerah wilayah tersebut dan juga lingkungan ekosistem disekitarnya. Jelas Terlihat
dari dampak ekonomi yang dihasilkan. Bukan hanya itu bahkan nyawa dan tempat Tinggal mereka
smua terancam akibat abrasi atau gelombang tinggi yang kapan saja bisa muncul.

2.3. Cara Mengatasi Dampak Aktivitas Tambang Pasir

Dalam upaya mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang pasir tentunya
harus ada langkah langkah alternatif untuk bisa mengendalikan pencemaran yang terjadi adapun
beberapa langkah alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk Mengatur dan membatasi
penambangan pasir laut adalah sebagai berikut.

1. Pemerintah Daerah, khususnya daerah, sudah seharusnya menentukan dan mengkaji kembali
peraturan Daerah mengenai tata ruang laut dan pesisir secara berkala dengan semua elemen
yang terkait.
2. Peninjauan kembali izin lingkungan, izin usaha pertambangan (IUP) eksploitasi wilayah
Penambangan pasir laut yang telah dimiliki perusahaan yang melakukan kegiatan
Penambangan pasir laut disesuaikan dengan Perda.
3. Perusahaan penambangan pasir laut berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di wilayah
setempat dan mengupayakan alternatif pengembangan sektor ekonomi lain dalam
Meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan masyarakat di sekitar pesisir, misalnya
Pembudidayaan rajungan, perikanan air payau, pembudidayaan udang galah dan lainnya;
4. Meningkatkan program penanaman pohon bakau atau mangrove.
5. Mencabut izin usaha pertambangan (IUP) eksploitasi penambangan pasir laut yang telah
Dimiliki perusahaan yang melanggar peraturan dan pelarangan penambangan pasir laut secara
Ilegal dengan membuat peraturan hukum yang mengikat dengan denda yang sebesarbesarnya.
6. Sosialisasi manfaat hutan bakau atau mangrove untuk menjaga ekosistem pesisir dan laut.
7. Melakukan patroli daerah pesisir dan laut oleh pihak yang berwenang dalam mengawasi
Penambangan air laut yang telah memiliki izin.
Bab III
Penutup

3.1. Kesimpulan

Jika dilihat dari kasus penambangan jelas terlihat bahwa banyak sekali kerugian yang
ditimbulkan terlebih pada kerugian kerusakan lingkungan. Setiap langkah yang di diambil tentunya
ada efek negatifnya tapi yang diupayakan bagaimana ketegasan pemerintah dalam menerapkan
aturan-aturan itu agar tidak ada lagi penambang-penambang liar yang sangat Merugikan. Begitupun
dari ekosistem, diusahakan sebisa mungkin untuk perkecil dampak yang terjadi tentunya dengan
menerapkan aturan-aturan yang berlaku.

3.2. Saran

Jaga dan rawatlah lingkungan yang ada di sekitar kita karena itu merupakan anugerah yang
diberikan oleh Allah kepada kita manfaatkan sebisa mungkin apa yang telah di anugerah kan dan
jangan pernah memanfaatkan nya untuk kepentingan pribadi.
Daftar Pustaka

Amalia, Femy AP. 2010.Permasalahan Persisir dan Penanggulangannya. Institut Pertanian Bogor

Jurnalis Fakta Banten.2017.Penambangan Pasir Laut, Dampak Lingkungan dan Sosialnya di Banten.
Banten

Pramudyanto,Bambang.2014. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan di Wilayah Pesisir. Jurnal


Lingkar Widyaiswara.p.21 – 40

Rasyanda, Ridho.2015.Konsep Penanganan Terkait Dampak Rencana Reklamasi Pantai Utara


Jakarta. Jakarta

Suroso, Erdi.2020. Dampak Penambanan Pasir Laut. Lampung : Universitas Lampung

Vatria, Belvi.2010. Berbagai Kegiatan Manusia Yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Degradasi
Ekosistem Pantai Serta Dampak Yang Ditimbulkannya. Jurnal Belian Vol. 9 : 47 – 54

Zamani, Neviaty P. Dampak Reklamasi Pantai Terhadap Ekosistem Laut Tropis. Bogor. Institut
Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai