Anda di halaman 1dari 5

RESUME OSEANOGRAFI

LIMBAH DAN POLUSI LAUT

DOSEN PENGAMPU :

WIDYA PARIKESLAN, S.Si, M.Si

OLEH :

NAMA : RHANI SYAFIRA

NIM : 19045150

DEPARTEMEN GEOGRAFI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
Lingkungan laut menjadi tercemar dan terkontaminasi melalui berbagai sumber dan
bentuk. Sumber utama pencemaran laut adalah masuknya bahan kimia, limbah padat,
pembuangan unsur radioaktif, limbah industri dan pertanian, sedimentasi buatan,
tumpahan minyak, dan banyak faktor lainnya.

Porsi pencemaran laut sebagian besar berasal dari daratan yang menyumbang 80 persen
pencemaran laut, pencemaran udara juga membawa pestisida dari peternakan dan debu
ke perairan laut. Pencemaran udara dan tanah merupakan penyumbang utama
pencemaran laut yang semakin meningkat yang tidak hanya menghambat ekologi
perairan tetapi juga mempengaruhi kehidupan di darat. Sumber non-titik seperti puing-
puing yang tertiup angin, limpasan pertanian, dan debu menjadi sumber utama
polusi. Selain itu, faktor-faktor seperti limpasan tanah, debit langsung,

Faktor yang mempengaruhi pencemaran laut seperti :

1. Pembuangan limbah industri.

Membuang limbah industri di lautan maupun di sungai. Limbah pabrik yang langsung
dialirkan ke laut akan menyebabkan terjadinya pencemaran pada air laut. Seperti yang
kita tahu, limbah suatu industri mengandung berbagai logam berbahaya seperti merkuri,
arsenic, timbal, dan sebagainya. Zat tersebut tidak bisa diurai dengan baik oleh
mikroorganisme alami laut. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan pencemaran di laut.
Sebagai dampaknya, akan banyak anggota ekosistem laut yang mati.

2. Pertambangan di lepas pantai.

Pencemaran laut juga bisa terjadi akibat adanya aktivitas pertambangan lepas pantai.
Ketika pertambangan lepas pantai dilakukan, akan ada limbah yang dihasilkan. Karena
berada di tengah laut, satu-satunya tempat pembuangan dari limbah tersebut adalah di
laut. Karena mendapat tumpahan minyak, kondisi air laut akan berubah. Seperti yang
kita tahu, air dan minyak memiliki karakter yang berbeda serta tidakndapat bercampur

3. Eutrofikasi.
Eutrofikasi merupakan istilah yang merujuk pada suatu kejadian dimana tumbuhan
sejenis alga hidup dan berkembang biak dengan cepat sehingga mendominasi perairan.
Karena alga merupakan tumbuhan yang hidup dan bernapas dari oksigen, terjadi
penipisan kadar oksigen di laut

4. Tumpukan sampah

Sampah tidak hanya menciptakan pencemaran di area sungai. Sampah yang terbawa
arus sungai bisa bermuara di laut. Jika setiap hari volume sampah yang mencemari laut
meningkat, kehidupan biota laut akan menjadi terganggu. Penyebab pencemaran laut
oleh sampah tidak hanya dari sejumlah sampah yang terbawa arus sungai melewati
muara.

5. Ekspolasi ikan.

Eksploitasi ikan merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan masalah
pencemaran laut. Para nelayan yang melakukan penangkapan ikan secara besar-besaran
menggunakan bahan peledak atau bahan berbahaya lainnya akan membuat regenerasi
ikan laut terganggu. Karena itu, sebaiknya hindari mengeksploitasi ikan dengan cara
yang tidak dibenarkan hanya demi meraup keuntungan. Bagaimanapun, menjaga
kelestarian demi keberlangsungan hidup anggota ekosistem laut adalah yang paling
diutamakan

Jenis-Jenis Polusi Laut

Eutrofikasi
Ketika ada kelebihan nutrisi kimia terutama nitrat dan fosfat di dalam air, hal itu
menyebabkan eutrofikasi atau polusi nutrisi. Eutrofikasi menurunkan kadar oksigen,
menurunkan kualitas air, menjadikan air layak huni bagi ikan, mempengaruhi proses
perkembangbiakan biota laut dan meningkatkan produktivitas primer ekosistem laut.
Pengasaman
Lautan bertindak sebagai reservoir alami untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer
bumi. Namun, karena meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer, lautan di
seluruh dunia menjadi bersifat asam, sebagai akibatnya, menyebabkan pengasaman
lautan. 

Para peneliti dan ilmuwan belum mampu mengungkap potensi kerusakan pengasaman
laut di atmosfer bumi. Namun, ada kekhawatiran kuat bahwa pengasaman dapat
menyebabkan pembubaran struktur kalsium karbonat, yang dapat mempengaruhi
pembentukan cangkang pada kerang dan juga karang.

Racun
Ada racun persisten yang tidak larut atau hancur dengan ekosistem laut dengan
cepat. Racun seperti pestisida, DDT, PCB, furan, TBT, limbah radioaktif, fenol, dan
dioksin terakumulasi dalam sel jaringan biota laut dan menyebabkan bioakumulasi yang
menghambat kehidupan di bawah air dan terkadang menyebabkan mutasi pada bentuk
kehidupan akuatik.

Plastik
Ketergantungan populasi manusia pada plastik yang terus meningkat telah memenuhi
lautan dan daratan, terdiri dari 80 persen sampah yang ditemukan di lautan. Plastik yang
dibuang dan ditemukan di lautan berbahaya bagi bentuk kehidupan laut dan satwa liar,
karena terkadang mencekik dan mencekik mereka sampai mati. Meningkatnya jumlah
sampah plastik yang ditemukan di lautan mencekik, menelan, dan menjerat kehidupan
di bawah air serta di atasnya.

Dampak Polusi Laut

Pencemaran air oleh nutrisi yang berlebihan dikenal sebagai polusi nutrisi, jenis polusi
air yang mempengaruhi kehidupan di bawah air. Ketika kelebihan nutrisi seperti nitrat
atau fosfat larut dengan air menyebabkan eutrofikasi air permukaan, karena merangsang
pertumbuhan alga karena kelebihan nutrisi. Sebagian besar hewan bentik dan plankton
adalah filter feeder atau deposit feeder yang mengambil partikel kecil yang menempel
pada bahan kimia yang berpotensi beracun. Dalam rantai makanan laut, racun semacam
itu terkonsentrasi ke atas. Hal ini membuat muara menjadi anoxic karena banyak
partikel yang bergabung secara kimiawi mengurangi oksigen. Ketika ekosistem laut
menyerap pestisida, mereka dimasukkan ke dalam jaring makanan ekosistem
laut. Setelah larut dalam jaring makanan laut, pestisida berbahaya ini menyebabkan
mutasi, dan juga menyebabkan penyakit, yang dapat merusak seluruh jaring makanan
dan membahayakan manusia.  Ketika logam beracun dibuang atau diterbangkan ke
lautan melalui saluran air, logam tersebut akan tertelan dalam jaring makanan laut. Ini
mempengaruhi biokimia, proses reproduksi, dapat mempengaruhi materi jaringan. Ini
dapat menyebabkan perubahan materi jaringan, biokimia, perilaku, reproduksi, dan
menekan dan mengubah pertumbuhan biota laut. 

Anda mungkin juga menyukai