Laut yang mengandung berbagai jenis sumberdaya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraannya, banyak mengalami tekanan
baik dari aktivitas manusia yang secara langsung dilakukan di laut, maupun karena aktivitas
manusia di daratan. Pencemaran laut yang merupakan salah satu bentuk tekanan terhadap
lingkungan laut maupun sumberdaya di dalamnya dapat menyebabkan kerugian bagi sistem alami
(ekosistem) yang telah tertata sebelumnya maupun bagi manusia yang merupakan bagian dari
sistem alami tersebut. Dengan kata lain, Pencemaran laut tidak hanya merusak habitat organisme
laut serta proses biologi dan fisiologinya saja, tetapi secara tidak langsung dapat membahayakan
kesehatan dan kehidupan manusia karena terakumulasi oleh bahan-bahan pencemar melalui
konsumsi bahan pangan laut yang telah terakumulasi sebelumnya.
Parameter
Air laut yang bersih itu mempunyai beberapa ciri yang dapat dirasakan dan dilihat, baik secara kasat
mata ataupun tidak. Berikut adalah hal yang dapat di ukur untuk menentukan kualitas air laut.
Suhu Air
Suhu normal pada permukaan air laut berkisar 26-30°C. Semakin ke dalam, suhu air laut akan semakin
rendah. Hal itu terjadi karena sinar matahari tidak mampu lagi menembusnya. Oh iya, air laut juga
memiliki sifat yang cukup lama untuk menyerap dan melepaskan panas dari sinar matahari. Kalian tahu
nggak apa saja penyebab air laut sulit untuk menyerap panas? Ini dia nih penyebabnya:
Permukaan air laut mengkilat seperti cermin sehingga cahaya matahari terpantul
Air laut bergerak, sehingga panas yang diterima tersebar ke segala arah
Panas cahaya matahari tidak hanya diterima untuk menaikkan suhu, tetapi juga digunakan untuk
proses penguapan
Kalor jenis air laut cukup besar sehingga untuk menaikkan suhu 10ºC/cm³ dibutuhkan kalor yang
lebih banyak dibandingkan daratan.
Sebaliknya, pada malam hari, air laut lambat mengalami pendinginan karena:
Air laut yang baik memiliki tingkat kecerahan dan kejernihan yang bergantung pada dalam atau
dangkalnya laut tersebut,selain itu warna dan kecerahan air laut juga dipengaruhi oleh:
Kedalaman air laut, semakin dalam air laut makan semakin berwarna biru dan jika semakin
dangkal maka akan cenderung berwarna putih
Pantulan sinar matahari yang masuk (sehingga air terlihat biru)
Zat-zat yang larut di dalam air
Organisme yang terdapat di permukaan air laut.
Salinitas adalah banyaknya kandungan garam yang terdapat pada satu liter air laut. Tingkat salinitas ini
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain penguapan, curah hujan, dan banyak sedikitnya sungai yang
bermuara di laut.
Parameter pengukuran
Air laut yang tercemar, juga bisa diukur dengan beberapa hal di antaranya:
Parameter Fisika: Meliputi pengukuran tentang warna air laut, rasa, bau, suhu,
kekeruhan, dan radioaktivitas (tingkat pencemaran oleh bahan radioaktif.
Parameter Kimia: Digunakan untuk mengukur kadar CO2, pH, keasaman, dan kadar
logam yang terkandung.
Parameter Biologi: Ditandai dengan punahnya beberapa hewan tertentu yang tidak tahan
akan perubahan, baik secara fisika atau kimia.
Penyebab
Pencemaran ini biasanya terjadi karena kelalaian manusia, sehingga menyebabkan minyak
tertumpah ke laut dalam jumlah yang besar. Contohnya adalah kecelakaan kapal tanker atau
kecelakaan dalam proses pengeboran sumur minyak.
Logam berat adalah materi anorganik baik padat atau cair yang memiliki masa lebih dari 5
gram/cm³. Bbiasanya terjadi karena pembuangan limbah industri secara sembarangan ke sungai
sehingga logam berat yang terkandung terbawa sampai ke laut. Contoh dari logam berat
misalnya, merkuri(Hg), seng (Zn), nikel (Ni) dan timbal (Pb).
Akibat adanya kontaminasi yang disebabkan oleh virus, bakteri patogen, atau parasit yang
terbawa oleh aliran air sungai.
4. Pencemaran Pestisida
Pencemaran ini terjadi jika ada perkebunan/sawah yang berada di aliran sungai menggunakan
sistem irigasi dan menyemprot tanamannya dengan pestisida. Sementara itu, pestisida tidak bisa
larut di dalam air dan justru dimakan oleh plankton, sehingga semua jenis ikan yang memakan
plankton tersebut memiliki kandungan pestisida. Hal ini berbahaya apalagi jika ikan tersebut
dikonsumsi oleh manusia untuk jangka waktu yang lama.
Limbah rumah tangga adalah segala sesuatu yang dibuang manusia ke dalam aliran air/got/parit.
Misalnya sisa makanan organik (nasi, sayur, ikan, minyak), plastik, dan bahan anorganik lainnya
kemudian terbawa oleh aliran air hingga ke laut.
6. Pencemaran Radioaktif
Pencemaran radioaktif dapat terjadi karena secara alami atau akibat manusia. Contoh yang
paling mudah adalah bocornya reaktor nuklir Fukushima di Jepang, sehingga melepaskan air
yang mengandung radiasi ke laut. Hal ini sangat berbahaya, karena jika radiasi terakumulasi
dalam tubuh secara terus menerus, dapat berakibat pada kanker.
Penanggulangan
2. Ditemukannya / dibuatnya peralatan penanggulangan misalnya oil bom, oil skimmer, treatment
agent.
Contigency plan adalah tata cara penanggulangan pencemaran dengan muatan prioritas pelaksanaan
serta jenis alat yang digunakan dalam :
c. Menetralisir pencemaran.
b. Kepekaan ( Viscocity )
2. Peralatan
Oil boom adalah alat pengumpul minyak sedangkan treatment agent seperti chemical dispersant,
sinking agent, dan sorbent adalah bahan kimia untuk penetralisir / mencerai beraikan pencemaran dan
tergantung oleh :
a. Jenis Minyak dan kepadatan ( density )
b. Kepekaan ( Viscocity )
1. Akan terjadi penguapan kira – kira diatas 20 s/d 24 jam, ini tergantung dari angin, kondisi laut dan
jenis minyak
2. Oksidasi dan biodegradasi tergantung dari suhu dan kadar garam dilau
3. Penyebaran ( spreading ) kecepatannya tergantung dari kepadatan relative ( kadar lilin dan aspal )
Pembersihan minyak biasanya tergantung dari situasi dan keadaan alam, seperti tumpahan pada daerah
yang sempit dapat diisolir dengan lebih mudah. Ada beberapa cara dalam pembersihan tumpahan
minyak :
Cara ini dengan menggunakan boom atau barrier untuk suatu perairan atau laut yang tidak berombak
atau bararus.
Peletakan boom dengan cara menyudut sehingga minyak dapat terkumpul lalu dihisap dengan pompa,
biasanya pompa hanya dapat menghisap minyak dengan ketebalan ¼ inchi.
b. Absorbent
Zat ini ditaburkan atau diletakkan diatas tumpahan minyak yang berfungsi untuk menyerap minyak,
sehingga minyak yang telah terserap pada zat tersebut diangkat dari permukaan laut.
Zat tersebut terbuat dari zat sintetis seperti polyethelena, polystene, polypropoline, dan polyrethena.
Selain itu juga bias menggunakan dari bahan lumut kering, ranting dan potongan kayu.
c. Menenggelamkan minyak
Suatu campuran 3000 ton kalsium karbonat yang ditambahkan dengan 1% sodium stearate pernah
dicoba untuk menenggelamkan 20.000 ton minyak.
Dan setelah 14 bulan tidak ditemukan tanda – tanda minyak di dasar laut. Namun hal ini
dipertentangkan karena akan menimbulkan maslah baru bagi pergeseran kehidupan. Tetapi untuk laut
yang dalam tidak menimbulkan suatu masalah.
d. Dispersant
Fungsi Dispensant adalah untuk mencampaui dengan 2 komponen yang lain dan masuk ke lapisan
minyak dan kemudian membentuk emulsi, stabilizer akan menjaga emulsi tidak pecah dan akan
menenggelamkan minyak dari permukaan air.
Cara lain adalah mempercepat hilangnya minyak dari permukaan air dan mempercepat proses
penghancuran secara mikrobiologi. Dispersant tidak akan berguna efektif pada daerah pesisir karena
adanya unsur timbel yang terlarut.
e. Pembakaran
Pembakaran ini sulit dilaksanakan di laut lepas karena minyak di atas permukaan laut cepat sekali
menguap. Dan jarang dilakukan karena mengakibatkan polusi udara.
Pencegahan