Anda di halaman 1dari 9

TOKSIKOLOGI LAUT

KELOMPOK 5
ANNISSHA HARSI
DESMAINI LORENA
NURAFNI
ORNIKE FERANITA
ROSIANNA MARGARETA
. Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi
dengan lingkungan daratan, di mana buangan limbah
dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut
juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan
cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang
mengandung polutan kemudian masuk ke dalam
ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut
dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan
terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke
dalam jaringan tubuh organisme laut.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan
di abad dua puluh ini, maka fungsi laut telah meningkat
dengan ditemukannya bahan-bahan tambang dan galian
terutama mineral, minyak dan gas bumi serta
dimungkinkannya usaha-usaha untuk mengambil kekayaan
laut tersebut, baik kekayaan di airnya maupun di dasar laut
dan tanah dibawah dasar laut. Dengan adanya kegiatan
tersebut, akan menimbulkan berbagai persoalan yang
menyangkut dengan masalah pencemaran di perairan laut,
dan pencemaran terhadap biota laut yang lainnya.
Pencemaran air laut harus dapat dikendalikan, karena apabila
tidak dilakukan sejak dini akan menimbulkan permasalahan
yang serius bagi kesehatan manusia, terganggunya ekosistem
dan rusaknya sumberdaya alam.
Limbah kimia yang bersifat toxic (racun) yang
masuk ke perairan laut akan menimbulkan
efek yang sangat berbahaya. Kelompok limbah
kimia ini terbagi dua, pertama kelompok racun
yang sifatnya cenderung masuk terus menerus
seperti pestisida, furan, dioksin dan fenol.
Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia
metalik yang memiliki kepadatan yang relatif
tinggi dan bersifat racun atau beracun pada
konsentrasi rendah. Contoh logam berat yang
sering mencemari adalah air raksa, timah,
nikel, arsenik dan kadmium.
•Proses Pencemaran Air Laut Oleh Logam Berat
•Logam Berat Pencemar Laut
•Mercury
Air Raksa atau Mercury (Hg) adalah salah satu logam berat
dalam bentuk cair. Terjadinya pencemaran mercury di perairan
laut lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia dibanding
faktor alam. Meskipun pencemaran mercury dapat terjadi
secara alami tetapi kadarnya sangat kecil. Pencemaran
mercury secara besar-besaran disebabkan karena limbah
yang dibuang oleh manusia.

•Kadmium
Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat
yang berbahaya setelah timbulnya pencemaran sungai di
wilayah Kumamoto Jepang yang menyebabkan keracunan
pada manusia. Pencemaran kadmium pada air minum di
Jepang menyebabkan penyakit “itai-itai”.
•Timbal
Timbal (Pb) juga salah satu logam berat yang mempunyai daya
toksitas yang tinggi terhadap manusia karena dapat merusak
perkembangan otak pada anak-anak, menyebabkan
penyumbatan sel-sel darah merah, anemia dan mempengaruhi
anggota tubuh lainnya. Pb dapat diakumulasi langsung dari air
dan dari sedimen oleh organisme laut.

Dewasa ini pelepasan Pb ke atmosfir meningkat tajam akibat


pembakaran minyak dan gas bumi yang turut menyumbang
pembuangan Pb ke atmosfir. Selanjutnya Pb tersebut jatuh ke
laut mengikuti air hujan. Dengan kejadian tersebut maka
banyak negara di dunia mengurangi tetraeil Pb pada minyak
bumi dan gas alam untuk mengurangi pencemaran Pb di
atmosfir.
Dampak Pencemaran Air Laut terhadap
Lingkungan
Organisme Laut
Adanya pencemaran akan berdampak terhadap penurunan
kualitas perairan, sehingga akan mengganggu berlangsungnya
proses biologi maupun fisiologi organisme laut. Dan dengan
demikian akan menyebabkan kematian yang pada akhirnya
menurunkan populasi dan keanekaragaman hayati.
Terhadap ekosistem laut
Masuknya sisa-sisa pupuk dan bahan pencemar organik ke
laut akan menyebabkan terjadinya “eutrofikasi’’ sehingga
terjadi peledakan populasi organisme tertentu. Hal ini akan
mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan dalam
ekosistem laut.
. Manusia
Pencemaran oleh logam-logam berat seperti Hg
(Merkuri) dan Cd (Kadmium), dapat
menyebabkan penyakit minimata seperti kasus
di Jepang yang menyebabkan kematian dan
cacat tubuh.

Anda mungkin juga menyukai