PENDAHULUAN
di
Wadul
Limbungan
dikembangkan
sebagai
daerah
(lakustrin).
Bentuk
gradien
longitudinal
perairan
sebagai
sumber
ekonomi
bagi
masyarakat
Di
awal
pembangunan
waduk
ini
menurunkan
kualitas
air
di
waduk
tersebut,
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
II.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Waduk
Waduk
10500
10
ha,
dan
difungsikan
untuk
kebutuhan
sehari-hari
(lakustrin).
Bentuk
gradien
longitudinal
perairan
lebih
lapisan
air.
permukaan
intensif
Hal
pada
bagian
tersebut menyebabkan
(lebih
panas)
dan
densitas
yang
lebih
kecil
sampel
air
secara
vertikal
dilakukan
tersuspensi,
keadaan
cuaca,
waktu
pengukuran,
2003).
Kecerahan
juga
berfungsi
untuk
2007).
Menurut
Hardiyanto
dkk.
(2012)
Peningkatan
konsentrasi
TSS
(total
ke
regenerasi
dalam
perairan
oksigen
melalui
sehingga
proses
mempengaruhi
fotosintesis
dan
menyebabkan
respon
yang
air
dan
air.
Faktor-faktor
tersebut
adalah
pernafasan
partikel-partikel
Kebanyakan
kecil
bangunan
yang
tersuspensi
pengolahan
air
yang
lainnnya.
modern
dalam
penyediaan
air
bagi
umum,
III.
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2015 di waduk
Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Analisis sampel dilaksanakan
di laboratorium Produktivitas Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Riau.
III.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah formalin 4% dan 40%,
kertas label, ikan yang diamati, plastik, kertas pH, umpan (cacing, udang, ikan lais
dan kepuhung), MnSO4, NaOH KI, H2SO4, Na2S2O3, indicator amilum dan
indicator PP. Adapun alat yang digunakan dalam
peneltian
ini adalah
10
11
Prosedur dalam menentukan kedalaman suatu perairan adalah pertamatama menyiapakan alat yang akan digunakan, yakni penggaris panjang,
menentukan lokasi perairan yang akan diukur kedalamannya. Setelah
lokasi didapatkan, dimasukkan meteran kedalam perairan hingga
mengenai dasar perairan dan catat kedalaman yang diperoleh.
III.4.5.Oksigen Terlarut (DO)
Air diambil menggunakan botol BOD, dan dijaga jangan sampai
timbul bubling, lalu ditambahkan 1 ml reagen MnSO 4 dan 1 ml NaOHKI, kemudian dikocok lalu didiamkan sampai terbentuk endapan
cokelat. Lalu, ditambahkan 1 ml H2SO4 kemudian dikocok lagi sampai
endapan hilang (warna menjadi kuning). Jika endapan masih belum
larut, ditambahkan H2SO4 sampai semua endapan larut. Lalu diambil
sampel air tersebut sebanyak 50 ml dan di masukkan kedalam botol
Erlenmeyer. Lalu dititrasi dengan Na2S2O3 5 H2O sampai warna
berubah menjadi kuning pucat. Lalu larutan atau ditambahkan 2 tetes
amilum sampai membentuk warna biru. Dititrasi kembali dengan
Na2S2O3 5 H2O sampai warna biru hilang. Menghitung oksigen yang
terlarut dengan rumus.
DO (mg/l) =
III.4.6.Kekeruhan
Botol di isi dengan air sampel secukupnya lalu bawa air tersebut ke
laboratorium untuk diukur kekeruhannya. Lalu air sampel tersebut
dipindahkan kedalam gelas piala dan bandingkan dengan standar air
yang menjadi patokan (standar). Masukkan air yang menjadi patokan
(standar)
kedalam
turbidimeter
sehingga
jarum
turbidimeter
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, A.J., Shaw, J.E., Zimmet, P.Z., 2004. The metabolic syndrome:
prevalence in worldwide poplations. Endocrinol Metab Clin North Am; 33:
351-75.
CONNEL, D.W. and G. J. MILLER 1995. Kimia dan ekotoksikologi pencemaran.
Diterjemahkan oleh Yanti Koestoer. UI Press, Jakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Percetakan Kanisius.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Haslam, S. M. 1995. Biological Indicators of Freshwater Pollution and
Enviromental Management. London: Elsevier Applied Science Publisher.
Kordi, K Ghufron dan Andi Baso Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam
Budidaya Perairan. Rineka Cipta : Jakarta.
Manik, K.E.S. 2009. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Edisi Revisi, Jakarta:
Djambatan.
Pemerintah Republik Indonesia, 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
Jakarta.
Perdana, Gustitia Putri. 2009. Paper Analisis dan Perancangan Perusahaan : Peran
Teknologi
Informasi
didalam
Perusahaan.
iniputri.blog.uns.ac.id/files/2010/05/paper-manajemen-dan-ti.pdf. diakses
tanggal 30 Mei 2016.
Sawyer, Clair dkk., 2003. Chemistry for Environtmental Engineering and Science.
New York: Mc Graw Hill Company.
Sembiring, E. P. 2012. Perbedaan Kelimpahan Fitoplankton Di Dalam Dan Di
Luar Keramba Jaring Apung Di Waduk Bandar Kayangan Kelurahan
Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir Kotamadya Pekanbaru. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
Thornton RF. 1991. Report on Muscle Socers Trials. Australian Meat and
Livestock Corporation. Sydney.
Yuningsih. 2004. Keberadaan residu antibiotika dalam produk peternakan (susu
dan daging). Di Dalam: Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk
Peternakan. Bogor: Balai Penelitian Veteriner. Hlm 48-55.