Anda di halaman 1dari 26

Hesty Nuur Hanifah

Menurut Keputusan Menteri Negara


Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
KEP03/MENKLH/II/1991, yang dimaksud
dengan pencemaran air ialah masuknya atau
dimasukannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air dan
atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Pencemaran air meliputi:
Pencemaran kimiawi berupa bahan-bahan
organik, mineral, zat-zat beracun
Pencemaran biologis disebabkan oleh
berkembang biaknya ganggang, tumbuhan
pengganggu air, mikro organisme yang
berbahaya
Batas kadar yang diperkenankan bagi
zat atau bahan pencemar yang
terdapat dalam air, tetapi air tersebut
tetap dapat dipergunakan sesuai
dengan kategori peruntukannya
1. Golongan A : Air yg dpt digunakan
langsung sebagai air minum tanpa diolah
lebih dulu.
2. Golongan B : Air yg dpt digunakan sebagai
air baku untuk diolah sebagai air minum
atau keperluan rumah tangga lainnya.
3. Golongan C : Air yg dpt digunakan utk
keperluan perikanan dan peternakan
4. Golongan D : Air yg dpt digunakan utk
keperluan pertanian dan dapat digunakan
utk usaha perkotaan ,industri dan listrik
tenaga air
Batas Kadar yang diperkenankan bagi
zat atau bahan pencemar untuk
dibuang dari sumber pencemar
kedalam air pada sumber air sehingga
tidak mengakibatkan dilampauinya
baku mutu air
Umumnya tidak murni
Selalu mengandung bahan-bahan terlarut
(CO2 ,; O2 ; N2 dan bahan-bahan tersuspensi
seperti debu dan partikel lainnya yang
terbawa oleh air hujan dan dari atmosfir)
Air permukaan dan air sumur pada
umumnya mengandung bahan-bahan metal
terlarut seperti Na , Mg, Ca dan Fe (jika
kandungan bahan-bahan metal tsb pada air
cukup tinggi disebut air sadah)
a.Pencemaran Air oleh Pertanian
Disebabkan oleh penggunaan pupuk dan
bahan kimia pertanian tertentu seperti
insektisida dan herbisida

b. Pencemaran Air oleh Peternakan dan Perikanan


Penanganan yang tidak tepat terhadap
kotoran dan sisa makanan ternak dapat
berpotensi sebagai sumber pencemaran.
c.Pencemaran Air oleh Industri
Air limbah industri cenderung mengandung
zat berbahaya, oleh karena itu harus dicegah
agar tidak dibuang ke saluran umum.

d.Pencemaran Air oleh Aktivitas Perkotaan


Aktivitas manusia di perkotaan memberikan
andil dalam menimbulkan pencemaran
lingkungan yang tinggi. Penyebab pencemaran
air karena limbah perkotaan seperti air limbah,
kotoran manusia, limbah rumah tangga, limbah
gas, dan limbah panas.
A. Limbah Zat Kimia
Limbah zat kimia sebagai bahan pencemar air
dikelompokkan sebagi berikut:
1. Insektisida
2. Pembersih (sabun, detergent, shampo, dll)
Bahan buangan berupa sabun dan
deterjen di dalam air lingkungan akan
mengganggu karena alasan berikut :
- Larutan sabun akan menaikkan pH
- Bahan antiseptic yang ditambahkan ke dalam sabun/
deterjen juga mengganggu kehidupan mikro organisme di
dalam air, bahkan dapat mematikan
- Ada sebagian bahan sabun atau deterjen yang
tidak dapat dipecah (didegradasi) oleh mikro
organisme yang ada di dalam air. Keadaan ini
sudah barang tentu akan merugikan lingkungan.
Namun akhir-akhir
ini mulai banyak digunakan bahan
sabun/deterjen yang dapat didegradasi oleh
mikroorganisme
3. Larutan penyamak kulit
4. Zat warna kimia
Zat warna kimia sifatnya karsinogenik, zat
warna kimia juga akan mempengaruhi
kandungan oksigen dalam air juga
mempengaruhi pH air lingkungan, yang
menjadikan gangguan bagi mikroorganisme
dan hewan air.
B. Limbah Buangan Padat
Yang dimaksud bahan buangan padat
adalah bahan buangan yang berbentuk
padat, baik yang kasar atau yang halus,
misalnya sampah. Buangan tersebut bila
dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan
menimbulkan pelarutan, pengendapan
ataupun pembentukan koloidal.
C. Limbah organik
Bahan buangan organic umumnya berupa
limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi
oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke
perairan akan menaikkan populasi
mikroorganisme.
Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak
tertutup kemungkinan dengan bertambahnya
mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri
pathogen yang berbahaya bagi manusia.
D. Limbah bahan makanan
Limbah bahan makanan sebenarnya adalah
juga bahan buangan organik yang baunya lebih
menyengat. Umumnya buangan olahan makanan
mengandung protein dan gugus amin, maka bila
didegradasi akan terurai menjadi senyawa yang
mudah menguap dan berbau busuk (misal.
NH3).
E. Limbah Anorganik
Limbah anorganik sukar didegradasi oleh
mikroorganisme, umumnya adalah logam.
Limbah anorganik biasanya berasal dari
limbah industri yang melibatkan penggunaan
unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen
(As), Cadmium (Cd), air raksa atau merkuri
(Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium
(Mg) dll.
Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi
dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara
alami sulit terurai (dihilangkan)
Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk
kerang dan ikan, dan akan membahayakan kesehatan
manusia yang mengkomsumsi organisme tersebut
Mudah terakumulasi di sedimen, sehingga
konsentrasinya selalu lebih tinggi dari konsentrasi
logam dalam air. Disamping itu sedimen mudah
tersuspensi karena pergerakan masa air yang akan
melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke
dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber
pencemar potensial dalam skala waktu tertentu
Kadmium dalam air berasal dari pembuangan
industri dan limbah pertambangan. Logam ini
sering digunakan sebagai pigmen pada keramik,
dalam penyepuhan listrik, pada pembuatan alloy,
dan baterai alkali. Keracunan kadmium dapat
bersifat akut dan kronis. Efek keracunan yang
dapat ditimbulkannya berupa penyakit paru-paru,
hati, tekanan darah tinggi, gangguan pada sistem
ginjal dan kelenjer pencernaan serta
mengakibatkan kerapuhan pada tulang
Tembaga merupakan logam yang ditemukan
dialam dalam bentuk senyawa dengan sulfida
(CuS). Tembaga sering digunakan pada pabrik-
pabrik yang memproduksi peralatan listrik, gelas
, dan alloy. Tembaga masuk keperairan
merupakan faktor alamiah seperti terjadinya
pengikisan dari batuan mineral sehingga
terdapat debu, partikel-partikel tembaga yang
terdapat dalam lapisan udara akan terbawa oleh
hujan. Tembaga juga berasal dari buangan bahan
yang mengandung tembaga seperti dari industri
galangan kapal, industri pengolahan kayu, dan
limbah domestik.
Pada konsentrasi 2,3 2,5 mg/l dapat
mematikan ikan dan akan menimbulkan efek
keracunan, yaitu kerusakan pada selaput
lendir Tembaga dalam tubuh berfungsi
sebagai sintesa hemoglobin dan tidak mudah
dieksresikan dalam urine karena sebagian
terikat dengan protein, sebagian dieksresikan
melalui empedu ke dalam usus dan dibuang
kefeses, sebagian lagi menumpuk dalam hati
dan ginjal, sehingga menyebabkan penyakit
anemia dan tuberkulosis.
Logam timbal (Pb) berasal dari buangan
industri metalurgi, yang bersifat racun dalam
bentuk Pb-arsenat. Dapat juga berasal dari
proses korosi lead bearing alloys. Kadang-
kadang terdapat dalam bentuk kompleks
dengan zat organik seperti hexaetil timbal,
dan tetra alkil lead (TAL)
Pada hewan dan manusia timbal dapat masuk ke dalam tubuh
melalui makanan dan minuman yang dikomsumsi serta melalui
pernapasan dan penetrasi pada kulit. Di dalam tubuh manusia,
timbal dapat menghambat aktifitas enzim yang terlibat dalam
pembentukan hemoglobin yang dapat menyebabkan penyakit
anemia. Gejala yang diakibatkan dari keracunan logam timbal
adalah kurangnya nafsu makan, kejang, kolik khusus, muntah dan
pusing-pusing. Timbal dapat juga menyerang susunan saraf dan
mengganggu sistem reproduksi, kelainan ginjal, dan kelainan jiwa
F. Limbah Cairan Berminyak
Lapisan minyak di permukaan akan
mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini
disebabkan lapisan tersebut akan
menghalangi diffusi oksigen dari udara ke
dalam air, sehingga oksigen terlarut akan
berkurang. juga lapisan tersebut akan
menghalangi masuknya sinar matahari ke
dalam air, sehingga fotosintesa pun terganggu
G. Bahan buangan berupa panas (polusi thermal)
Perubahan kecil pada temperatur air
lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan
atau spesies lainnya, namun juga akan
mempercepat proses biologis pada tumbuhan
dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat
oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi
kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan
ekosistem.
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air
dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan pengolahan limbah industri
sebelum dibuang ke lingkungan
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih
agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar.
Proses produksi dan Pengolahan limbah dari:
Industri Tekstil dan Penyamakan kulit
Industri Farmasi
Industri cat
Industri Pulp dan Kertas

Anda mungkin juga menyukai